Wednesday, August 31, 2005

escape to Jakarta

Location : Damaran
Day/Date/time : Rabu 28/08/05
Story of the beating of my heart :

Extreme close up shots :
Sebuah lembaran kertas dengan tulisan spidol biru tentang prediksi usia, entah yang menulis siapa.

Cut to :
Int : Rumahku
Seorang membawa buku-buku tebal banyak sekali sepertinya habis buku dan menaruh di meja, lalu aku dekati ternyata buku-buku filsafat.

Comment :
Kalau ngga salah aku lagi di khayal edigyol

Cut to :
Aku lagi sholat subuh HP ku di ambil Bapakku, curiga kalau aku dapat sms berbau undian, adikku hadir juga lalu di ambilnya dan di kacaukannya, dugaannya tidak betul. Aku minta lagi dan aku putar supaya warnanya netral lagi.

Comment :
Nah yang lagi di khayal must donk kalau ngga salah

Cut to :
Sebuah panggung dengan amplifier yang terbuka dari chasingnya, sedang aku asyik mendengar musik dari sebuah radio. Nuansa alumni seni grafis ada ucok yang ingin kuliah di NY. Kemudian di akhiri dengan lagu lawas It's been waiting for my life.
...hmm enak juga lagunya :)

Aku harus cepat bangun sebab jam 12 siang harus meluncur ke Jakarta. Bon vyages !!

Tuesday, August 30, 2005

2 women in black

Location : Damaran
Day/Date/time : Selasa 30/08/05 - Soundtarck :I Wish I Knew How It Would Seel-LHF
Story of the beating of my heart :

Aku menuju sebuah rumah dengan rumput ilalang di sekitarnya, setelah parkir motor aku masuk rumah itu. Di situ sudah ada teman-teman yang menunggu siap di wawancara. Kita di persilahkan duduk di sofa, sambil menunggu yang lainnya datang, yang datang di beri pertanyaan : ada seorang yang menjawab dengan irama lagu soundtrack ( karena aku bawa ke lagu itu ). Lalu mbak-mbak yang bertana itu minta rada serius. Hatiku mempersiapkan jawaban apa yang aku berikan jika di beri pertanyaan nanti. Salah satu pertnyaan yaitu apa arti 1Kb, " kok elektro jangan-jangan, Haryatmoko ada nih," gumamku. Benar juga ada Haryatmoko EL'92 yang akan ke Jepun untuk training 2 bulan di sana. Kemarin kita baru ketemu di nikahan adiknya. Aku tengok kanan ada Widianto SR'92. Ternyata aku ngga dapat giliran di tanya oleh mbak itu.

Cut to :
Swasana lebih pekat karena musik dari MP3 player sudah mati alias batere habis.
Kita jadi duduk di tikar bersila, dan mbak-mbak tadi jadi berkebaya warna hitam, setelah aku fokuskan benar wajahnya kok nga mulus ya, ada bercak-bercak hitam. Walaupun begitu masih kelihatan cantiknya. Tenggorokkanku serasa ada dahak yang mengganjal. In fact : Alhamdulillah aku ngga batuk lagi. Lalu aku ludahkan di samping kanan di bebatuan kecil, Haryatmoko yang duduk di samping kiriku ternyata melihat, lalu di tutupinya. Mbak tadi juga melihat, aku jadi ngga enakan nih heheh, aku tutup pakai tisu. Hatiku mulai agak gaduh, apalagi mbak itu bilang, " Kalau di syurga ngga ada yang meludah." Kemudian datang seorang wanita pakai kebaya hitam tapi menerawang juga duduk bersimpuh, di disamping mbak tadi, wajahnya juga seperti mbak tadi, ada bercak-bercak hitamnya. Aku mengernyitkan dahi, why ????? Lalu aku kamera hatiku aku arahkan ke ludah tadi, ternyata sudah diduduki seorang ibu-ibu yang wajahnya putih bersih, aku makin panik, hampir aku memegang pantat untuk me-reveal = membiak ( jawa ), karena takut kotor kena dahaku. Hary pun ikut "kedandapan". Ternyata ibu itu tersenyum, " Seolah berkata itu bukan perbuatanmu nak, janganlah gundah ! itulah mengapa saya bernuansa putih bersih dan mereka itu ( mbak-mbak itu ) berkostum hitam-hitam. Ruangan jadi berubah penuh dengan makanan kecil seperti bika ambon dll, yang siap di santap. Aku tertarik untuk mengidentifikasi figur ibu-ibu tadi, eh setelah di fokuskan wajahnya bertambah putih dan tua, kok jadi mirip ibu-ibu bijak tokoh sinetron jaman dulu yang mati menggantung diri ya ??? langsung saja mulut hatiku komentar menebak : monica umardi !! lho kok ??? mrucut mbak sorry heheh. Ah lupa lagi, berbarengan dengan itu lenyaplah mimpi tadi.

Comment :
Aku barusan menerima sms dari adiknya Hary dan Nursyam

Cut to:
Pepi SR'92 bercerita juga dengan infocus, bahwa kalau dia ngga bawa HP tidak ada cerita hati, buktinya pas ke bandung HP nya ketinggalan dia ngga resah. Apa betul pep ? Aku lebih tertarik pada visualisasinya yang warna warni dari merah ke kuning kemudian sedikit hijau, seperti lukisan saja. Ketika ngga bawa HP lukisannya kosong tapi tetap berwarna kuning. Kemudia terakhir muncullah pepi dengan kostu apa adanya.

Cut to:
Di sebuah ruangan gambar hatiku mulai meredup sebab aku enggan memasang musiknya kembali, tapi masih terdeteksi dengan inderaku ada Eska'92 yang bertanya tentang bagaimana bisa kembali ke masa kecil, lalu aku terangakan dalam hati. Rupanya di situ banyak botl-botl kosong the botol yang bunyinya berderik jika kesenggol kakiku, bersamaan dengan bunyi derik itu, V.O. = HW menangis.
Lalu tetangga depanku ikutan nimbrung dalam hati, temannya ingin sekali melihat yang ghaib-ghaib, katanya dia gga akan takut. Tapi terus aku arahkan saja, "Bagaimana kalau lihat wali-wali dulu." Kita buktikan takut ngga ?

Comment :
Biasanya kalau ngobrol dalam hati aku senang becanda.

Monday, August 29, 2005

dream's overlapping layer

Location : Damaran
Day/Date/time : Senin 29 /08/05
Story of the beating of my heart :

Time : 07.00-11.00

Ext : gardu dekat masjid

Pembagian jadwal KKN aku kebagian di lereng gunug siemen dekat bantul, kesadaranku dibawa ke masa kuliah, dulu aku KKN di sumedang. Mendengar di Bantul aku langsung senang sebab dekat dengan rumahku di Klaten.

Cut to :
Sebuah gunung hijau royo-royo, tapi ternyata di balik kerimbunan itu terdapat terdapat gua, menghubungkan dengan sebuah industri. Beberapa orang bersenjata masuk sambil mengendap-endap tapi bukan tentara. Aku mengikuti saja di belakangnya heheh, setelah masuk sebuah ruang aku yakin kalau ini mah di PTFI, lalu aku mencari jalan sendiri, akhirnya sampailah ke Mile 74, sedang orang adi entah kemana, V.O = NYPD, mungkin sudah di ketahui security PTFI, lalu aku masuk ruang kecil dan sembunyi, bawah kantor mulmed, seseorang lewat di balik ruang mengechek apakah ada orang atau tidak. Kok hanya berkaos oblong, bukankah swasananya di tambang, apakah ini di kampus ? Seorang laki-laki masuk dan akhirnya menemukanku di dalam, aku dalam pakaian NYPD hihi. Lalu aku di temui Hilman dan di suruh masuk lagi dan di kasih kuncinya seperti biasa, di terangkan biaya persemester. Kok jadi kuliah lagi perasaanku, Hilman juga menuliskan jadwal di whiteboard bahwa kita akan ke Bali acaranya menggambar pemandangan alam. Dia menunjukan sbuah gantungan kunci warna emas berbentuk "gunungan" aku di kasihnya satu. Kemudian aku pamitan pulang dan di pesan supaya masuk pagi-pagi seperti dulu lagi. Aku keluar lewat pintu yang biasa di lewati, seperti bukan di PTFI tapi di kampus ITB heheh, setiap melewati ruang aku kunci pintunya seolah aku yang bertanggungjawab, tapi sebenarna masih banyak karyawan yang bakal menggunakannya. Begitu aku keluar pintu terakhir gedung, aku seperti di dipati ukur unpad, aku lihat angkatan bawah yang lagi pada jongkok di palang pembatas parkir, " Hei apakabar dapat KKN di mana ? tanyaku dengan muka sumringah ". Sambil berpikir tentang KKN aku yang aku cancel, lha wong dulu sudah KKN di Sumedang kok, hmm apa aku kuliah S2 yah ?" gumamku.

Comment :
Hari ini ada temanku yang pulang kampung dari PTFI, coba aku temuin dia.

jadi bianaraga

Location : Damaran
Day/Date/time : Minggu 28/08/05
Story of the beating of my heart :

Time : after subuh
Aku berada di ruang besar dengan singkapan karpet yang terbuka dari lantainya yang basah. Nampak jiwa nursyam datang duduk di kursi dan menyaksikan, sedang aku melihat diriku seperti binaraga.( Jadi ingat thoriq di FS ).

Comment :
Siangnya aku sms Nursyam di bilang lagi di taman lalin Bandung sama anaknya.

Time : 07.00-09.30
Nampak SRW lagi ngobrol entah dengan siapa, sebab aku belum begitu lepas.
Coba tadi di iringi musik..hehe.

Back to realty :
Aku hari ini ada tugas motret perhelatan adik purwoko di srowot, lumayan sih capeknya.

Friday, August 26, 2005

makhluk aneh

Location : Damaran
Day/Date/time : jum'at 26/08/05 Soundtrack : Sastra Jendra ; pupuh 1
Story of the beating of my heart :

Malam hari :
Ada pesawat mendarat dan keluarlah manusia rambut rasta telanjang dada, sambil melambaikan tangan, diikuti orang-orang dari papua lengkap dengan senjatanya.

Comment :
Semalam aku habis di telepon dari seorang letda di mile 56. Maklum senang baru naik hari itu, sebelumnya di Timika.

Time : 05.00-11.30 wib
Mimpi kali ini kurang jelas namun masih bisa dikenali walau tidak semua, maklumlah diselingi ketukan pintu kamar berkali-kali ibuku, jadi harus dijawab setiap di ketuk supaya berhenti.

Nah begini ceritanya :
Nuansa putih bersih, semua warna jadi putih, lokasinya mungkin di taman walikota Bandung. Ada karnaval dengan kostum aneh-aneh, ada gajah segedhe rumah juga, seperti di film LOTR, tiba-tiba ada alumni SR'91 kalau ngga salah vivi. Aku penasaran "Kenapa semua jadi putih begini, daun warna putih, ban warna putih, ah seru ah" gumamku. Lalu ada cat warna merah kita campurkan lalu kita aduk sehingga seperti warna darah, lalu kita rusak swasana putih dengan cat tadi, terus kita lari takut ketahuan, seperti anak kecil.

Cut to :
Masih dalam swasana karnaval kali ini sudah berwarna warni, lewat gang sempit di kampungku, aku lihat Anwar DP'96 ikut serta membawa umbul-umbul bendera sepakbola, entah group mana aku nga tahu. Lho kok bapakku ikut main dorong-dorongan seperti masih muda saja.

Cut to:
Makhluk-makhluk berbentuk aneh ikut karnaval, ada gajah yang kempis badannya sehingga tinggal kepalanya jalan, ada orang-orang kerdil seperti hobbit, ternyata Hari Hartono hadir juga, dia masuk ke ikan hiau yang bentuknya aneh lalu keluar lagi, aku baru kali ini lihat Hari segirang itu. Mungkinkah anar yang mengkhayal ? Jadi semua makhluk di situ jadi meleleh tapi hidup seperti luisannya Sadali saja.

Cut to:
Di depanku seorang bule laki-laki seperti antri.

Cut to :
Kamera dari atas langit, aku ikuti sebuah mobil di dalamnya ada seorang laki-laki yang nyetir dan seorang model dari Bali ( kalau ngga salah lho ). Ah mungkin M yang barusan email kemarin, Bekali-kali ganti mobil, akhirnya yang terakhir mobil warna abu-abu dengan desain futuristic. Akhirnya sampailah kita suatu tempat dimana di situ sudah ada teman-teman dia antara lain : Nelly, Tita, dll (NB: alumni unpad'91) di lantai 2. Aku menjadi berada di samping kanan dia. Dia tid0ak segan seolah sudah kenal baik denganku dia tidak basa basi lagi, malah aku minta ijin numpang mandi di kamarnya, boleh. Nelly terheran kenapa aku sudah akrab dengan dia ini ya padahal baru kenal. Mungkin mereka ngga pernah masuk kamarnya ? Nelly arti warna biru dan merah pada dia lalu di jawabnya : sombong ! kalau warna sampul perak ? Aku lihat Hery M melintas di depan rumah

Thursday, August 25, 2005

semakin seru

Location : Damaran
Day/Date/time : Kamis 25/08/05
Story of the beating of my heart :

Biasanya kalau malam sekitar jam 02.00 ke atas aku mulai membayangkan sesuatu atau seseorang biar cepat lepas, biasanya mereka muncul spontanitas dengan kostum yang tak terduga-duga dan atribut-atribut apa yang di pakai juga jelas.
Tapi dalam keadaan jaga, juga banyak yang muncul tanpa diundang, nah ini dia :

Snapshots :
Agung CI dengan pakaian kompeni naik kuda, tapi diam saja tidak ngomong, nah ini berarti bukan Agung yang kontak batin mungkin teman ang lain. Sebelumnya snapshots : wajahku sendiri ketika masih kuliah dengan kostum sweater di balut jaket. Kemudian slide-slide diriku dalam kostum pengembara seperti dalam acara kwa-kwa indosiar saja hehe…hm boleh juga.


Snapshots :
Sharania dalam pakaian putih dengan hiasan kembang merah kecil-kecil.
Karena hanya gambar disapa juga ngga jawab heheh.

Sekelebat LP melintas di balik pintu kamar

Time 07.00-13.00 wib
Aku duduk di atas monas dengan seorang anak kecil (Joko adikku), tapi V.O.= kita di menara eifel nih. Kami duduk di cangkang yang menopang api emas, adikku yang masih balita itu membelakangiku di sisi lain, aku tidak berani duduk seperti itu sebab taku ketinggian, seluruh tubuhku di dalam cangkang sambil makan bekal. Sesekali memang dibuat was-was oleh adikku yang ini melongok ke bawah, lalu aku tarik sekuat tenaga, sampai tarik-tarikan, akhirnya mengalahlah dia. Itu aku lakukan semata karena tanggung jawab.

Comment : capai juga ya, padahal Cuma mimpi heheh, tapi hati akan seperti hancur lagi jika jatuh nanti. Memang seharusnya aku berpikir," ini hanya mimpi" di alam mimpi ini, jadi bisa terbang seperti superman lagi seperti dulu.


Cut to :
Lalu aku ajak pulang saja naik sepeda mini, swasana berubah jadi pegunungan, hanya truck-truck besar yang lewat.
Comment : Mungkin om aku di Jambi yang sedang rindu masa lalu.

Cut to:
Ext : sebuah kota dengan swasana mahasiswi yang masuk kampus.
Seorang yang mirip penyanyi AM sedang menjailin temannya yang pake kerudung terlalu panjang, disangkutkannya di dahan yang tertancap di tanah sehingga sehingga melendung.

Cut to:
Ext : swasana rumah jaman dulu
Di sebuah acara reuni SR dengan hiburan, ketika aku datang seorang nampak di balik pintu, memandang dengan aneh, adik kakak yang mirip wajahnya. Aku duduk lalu makan es teler. Seorang nyeletuk "swasana jadi panas gini" seharusnya tahu kalau aku makan es karena kepanasan.

Cut to:
Extreme close up : atap rumah dengan genteng yang belum lengkap. Terjadi perdebatan alot, saling menilai orang lain, dalam hati. Yang begini yang suka bikin marah dalam hati, padahal wajahnya ngga kelihatan. Karena mataku yang kulihat Cuma genteng dan kayu reng terpaksa aku biarkan telingaku dengar. Sekali-kali mencela pada yang sok tahu.

Cut to:
Sebuah pengajian duduk di depanku mbak Sugar, lalu di bawahnya ada amplop berisi uang, heheh hasil penjualan batik ke Jerman. "Ambil tuh, "Lagi-lagi di sebelah kiriku mengajariku, bikin kesal saja. Memangnya saya masih kecil ?

Wednesday, August 24, 2005

mimpi cerah

Location : Damaran
Day/Date/time : Rabu 24/08/05 Soundtrack : sastra jendra : pupuh 1
Story of the beating of my heart :

Time : 07.00-10.38 wib
Split to :
Tidur di kamar di antah berantah, ada jendela tua yang di tutupi dengan karpet plastik coklat, kepala nampak berat, kadang ingin lepas dari badan. Plastik itu di sobek sehingga ada sinar dan udara yang masuk. V.O = dulu tempat ini bekas dipakai untuk diskotik.

Cut to :
Di depan sebuah rumah di pingir jalan sempit di parkir sebuah becak/kancil/mobil kecil, lalu teman-temanku minta Hari Hartono memfilsafatinya, lalu aku duduk menahan tidak bicara, lalu aku tinggal sebentar mungkin dia malu menjawabnya, tapi setelah beberapa lama kok dia ngga jawab-jawab, ternyata malah dia pusing kepala, sambil cngengesan. Jadi yang bisa melaihirkan dalam batin aku ya Har..heheh. Teman-teman kecewa karena terlalu mengaharap jawabannya.

Cut to :
Sorang perempuan SD datang langusng masuk ke dalam meja, rupanya ponakannya Heri datang, "Dulu ketika aku ke sini masih kecil sekarang sudah besar" kataku. Infact : aku belum pernah ketemu, entah siapa yang mengarang cerita. Lalu kami bertiga masuk kamar, kelihatannya memang bukan rumah Hari. Entah siapa yang mengkhayal.

Cut to :
Aku tiba-tiba berjalan di Dago Pojok, seorang teman mengendarai sebuah mobil dari plastik warna perak dan tertutup rapat, pintunya Cuma di slerekkan, bentuk seperti kapsul, menaikinya sambil tengkurap. Aku lihat si ce itu menemui kesulitan, lalu aku di ajak ikut" masuk aja lagi," katanya. Ternyata aku di suruh menyopir padahal aku sudah mengambil posisi duduk di kanan, jadi harus pindah ke kiri, kebayang khan ketika pindah jadi bersentuhan badan kita. Dari luar rupanya orang banyak yang lihat, " Hei buka dong, buka dong!" Aku pikir apanya yang dibuka ? hatinya ? telingaku masih terngiang-ngiang tembang sastra jendra tersebut. Kemudian aku keluar, dari belakang mobil sudah berderet sambil mengklakson.

Cut to:
Aku lihat di rumah TV kecil yang di bongkar, mungkin ingin di ubah supaya berwarna. Sekejap kemudian TV itu sudah berwarna dan menyala walau keadaannya amburadul, tidak di tutupkan lagi chasingnya. Lalu aku bilang Joko adikku, aku tanyakan kemana TV kecilku dulu.

Cut to:
Ext : dago atas
Time : pagi hari

Aku pulang bertiga dengan seorang penyanyi ce mirip NBA dan seorang co ganteng entah siapa yang jelas mereka sudah kenal dekat. Dalam keseharian aku belum kenal hanya mengikuti saja jalan cerita mimpinya. Langit terang benderang matahari sudah agak tinggi, sampailah kami ke sebuah perumahan elit dengan arsitekturnya yang khas, ceritanya aku mengantar mereka pulang. Sampai di situ aku berusaha mengidentifikasi sedang dimanakah aku ini. Si co-nya juga ingin dnegar dariku, tahu ngga aku dimana. " sepertinya sudah pernah ke sini kawasan dago ya ? Rumah kang purwa bukan ? kataku. "Bukan !,"katanya. Ah sudahlah daripada pusing.

Cut to:
Aku heran kenapa aku ngga di persilahkan mampir, ngopi sebentar gitu. Lalu si ce itu melambaikan tangannya sambil senyum di tangga masuk rumahnya. Tapi aku ngga mau balas senyumnya, "kok seolah aku di usir yah?" Lalu tingalah si co itu. Mungkin tahu kalau aku mau minta kopi.

Cut to :
Muncullah seorang membawa beberapa gelas kopi, aku kira kita mau ngopi bersama dulu, ternyata dia hanya penjual kopi yang berpakaian fancy lewat di depan rumah. Aku lihat di belakangku pada ketawa. Merasa seperti di remehkan aku "malangkerik". Pakaian mereka memang bersih, tapi belum tentu hatinya. Aku diminta ambil satu kopinya sama si mang, sambil dia berkedip dnegan si co itu, mungkin sudah kompakan.
Aku lihat harganya Rp. 1001 :/ segelasnya.

Pas aku mau minum terlihat bentuk kopinya aneh seperti potongan-potongan obat nyamuk kecil warna coklat,"ah cuek saja" Begitu aku basa-basi mengangkat gelas ke mereka , ujug-ujug mereka sudah berempat di belakangku sambil mengangkat gelas berisi minuman jeruk panas. Perasaanku menjadi tambah ngga enak, mungkin ini sebuah penolakan, supaya segera pulang. Ah aku mau tunggu saja siapa yang akan muncul lagi. Si co itu masih menemani aku. Aku lihat wanita-wanita berkostum rapi seperti ingin pentas menari, muncul dari balik pintu taman bawah.hmm seperti SR'94 itsrinya victor.

Cut to:
Setting berubah di komplek dengan pemndangan luas.
Aku mencari bak sampah untuk membuang bungkus aqua gelas, lalu si co tadi menunjukan ke seberang jalan bak sampah sebesar lapangan voli yang isinya sampah botol plastik bejibun. Aku heran si co ini ngga ganti-ganti, apakah dia yang selalu menjagaku. Kok mirip syahrul heheh.

Lalu aku lihat di belakangku tanah lapang dengan rumput hijau, sekelompok wanita lagi menari dengan pakaian yang indah, katanya buat persiapan nanti di studio.

Tuesday, August 23, 2005

alumni SR dan anak SMA

Location : Damaran
Day/Date/time : Senin 22/08/05 soundtrack damai bersamamu by Chryse
Story of the beating of my heart :

cut to :
Aura mistis berasa sekali.
Sebuah acara outdoor, seperti di pegunungan antah berantah, ada udang SR'92
Ada bapakku juga, menceritakan tentang diriku dimana dulu aku sering naik gunung.
Ada yang mengawasiku berupa ayam di pucuk pohon yang tinggi di sebelah sana.
Lalu aku panggil saja " pitiiiiiik !!" Udang ketawa.!!! aku mau melihat wujud yang menjagaku itu,
Dia bilang tadi ayam kok sekarang bilang seorang wanita, " wajahnya ngga bagus ? " tanyaku.
Lalu aku menerawan lagi ke atas langit di atas bukit ternyata ada wajah gelap pakai pakaian hitam-hitam.
seorang pria kepalanya memenuhi langit, kok kita jadi kecil begini ya ?
Mereka pada cuek sibuk dengan kesibukan masing-masing di sebuah camp, pada lagi makan siang rupanya.

cut to:
Int : rumah besar.
Atmosfernya sangat "adhem"
Seorang gadis kecil memamerkan karyanya di depan saya di dalam kaset, yaitu sebuah lagu di temani bapaknya,
lalu dia lari ke belakang. Dia kelupaan kalau lagi menjemur sesuatu.

cut to:
time : habis lohor
Int : rumah siapa aku ngga tahu.
Di sebuah rumah besar aku baru pulang dari suatu tempat, dari luar aku dengar berisik swara wanita-wanita.
Benar juga ternyata lagi banyak tamu, lalu di kamar atas ada sepasang manusia yang bercakap-cakap.
Persepsiku saat itu istri-istri adikku pada datang, aku masuk rumah, di ruang tamu ada beberapa ce seragam SMA,
melihatku mereka langsung beranjak sembahyang jamaah lohor, kita gantian saja soalnya tempatnya ngga cukup, ada yang harus sholat
kamar atas. Sepasang suami istri dari atas kamar sudah turun, aku lagi menelpon, persepsiku dia adalah ce yang dulu pernah aku taksir, jadi aku agak tidak enak sama suaminya
ternyata si wanitanya memegang kamera besar sambil membidik aku, swasana langsung cair dan aku bergaya padahal si wanita itu cuma pura-pura.
Lalu aku pinjam kameranya aku coba mainkan zoom nya, enteng juga ternyata.
Aku ngga buka matahatiku lebar-lebar alias micing, soalnya ngga tega saja melihat suaminya, pasti akan keluar komentar dari mulut hatiku.
Aku buka pelan-pelan si wanita itu memang cantik seperti winona rider, tapi suaminya sudah agak tua dan besar. Akhirnya aku beranikan bka semua dan aku potret mereka.
Lalu aku minta ijin mau sholat. Dia menunjukkan di kamar atas saja. Nampak ranjang dari kayu jati coklat di dalamnya. Sementara aku masih menebak-nebak dimanakah sebenarnya aku ini.

Snap shots :
Baju perang warna perak mengkilat dimasa King Arthur

Cut to:
Sebuah aula aku memberikan sebuah hadiah pada seorang wanita tadi berkerudung pakai kacamata, sekilas Purwoko kepalanya pakai surban kayak AAgym, tapi bajunya lengan pendek.
Langsung aku lihat seorang mirip AAgym menyapa dengan kostum Sultan dari negeri 1001 malam dengan "hiasan mata" di tengah blangkonnya.

sujud karena Allah

Location : Damaran
Day/Date/time : Selasa 23/08/05 soundtrack : sastra jendra pupuh 1
Story of the beating of my heart :

Time : 07.37 wib
Aku dengar bisik-bisik Aris WR tentang Sugi.
Ext : sebuah kolam dan parit besar yang belum jadi.
Aku membersihkan kolam renang yang banyak tercemari sayur-sayuran entah dari mana asalnya aku ngga tahu, lalu yang masih bagus aku kasihkan kelinci di sebelah kolam renang itu. Ada beberapa anak yang lagi mandi juga membantu memilihkan sayur itu. Aku tiba-tiba di dalam parit yang belum di aliri air nampak semenanya masih baru.


Int : kamar belajar
Ngobrol dengan widi nugroho di sebuah rumah, lalu dia menyanyikan lagu cinta, di tulis di rak bukunya. Lalu aku rebutan tempat tidur, aku masuk kolong rak buku itu.


Siang harinya aku sms seorang teman di Banjarmasin
Time : 13.45 wib
Int : ruang kamarku, datanglah anak2 "nol puthul" satu cowoknya yang lainnya ce, minta di ajari menyanyi, heran mereka belajar nembang jawa. Aku ke masjid sebentar…Eh baru di tinggal swara gaduh ternyata mereka pada bertengkar hasilnya sebuah insight : Nanis seperti pendekar berkerudung putih-putih terbang di seperti trinity, dan seorang lagi seekor monyet hitam berbuntut panjang tebang juga. Monyet itu berkepala manusia yang mringis…( rahasia ).

Cut to:
Ext: Pegunungan antah berantah ada gapura dan persinggahan di antah berantah.
Mungkin karena soundtracknya sastra jendra banyak salik yang terlibat, kita beristirahat di sebuah rumah kecil sebelum melanjutkan lagi perjalanan, aku lihat ada agung CI. Ceritanya kita naik motor dan aku memboncengkan sambil menjawab pertanyaan yang bonceng tentang ayat-ayat suci. Ada yang mengangap ayat-ayat itu sudah tidak selaras dengan kondisi kita sekarang, tapi setelah aku jelaskan dia baru sadar akan ketidaktahuannya. Kesadaranku di bawa ke Bayanan
Gunung jambu.

Cut to:
Aku melihat dari atas bukit nampak kabut sudah menutupi objek yang mau kita potret. Aku lihat salik-salik sudah di bawah melihat gapura yang akan di lewati Bapak nanti. Muncul sesosok raksasa mirip manusia purba setinggi 300-an meter. dari kejauhan di balik gunung, tapi kemudian tertutup kabut tebal tadi. VO : nama raksasa itu ..hawurangga apa yak ? Asal ngomong kali.

Cut to:
aku melihat foto-foto pasangan pengantin dengan pakaian ala Raja India. Mungkin dari milis Klaten yang aku upload hehe

Cut to:
Aku di jalan naik motor ternyata Ari adiku ang bonceng, kayaknya perdebatan bakal a lot nih, benar saja ; mungkin karena swara saya dari MP# player mirip banget dengan adikku, supaya diam aku terpaksa menonjoknya. Tapi kok dia diam saja yah? Pura-pura sakit kek, seperti dulu. Oh ternyata pikiranku saja, coba aku pikirkan matanya sembam, oh sembam bener. Sampailah di tempat bekam, Danar ternyata ikut juga bekam. Aku lalu ditanya oleh seseorangm di kamar kaca, " Nyesel ngga habis mukul adik sendiri sampai matanya bintit ?" kali ini aku berhasil menyelamatkan hatiku, " Tidak sebab tadi aku memukul karena Tuhan," jawabku dengan semangat. Sebenarnya yang kebangetan yang bertanya itu, sayang aku kurang perhatikan wajahnya. Setelah itu kita selesai bekam dan harus pulang, alat-alat bekam aku bawa semua. In fact : aku belum pernah di bekam.

Cut to :
Sebuah perdebatan di masjid sebelah rumahku, ada seorang sujud denganku lalu adikku datang, "sujud ama Allah," sambil menunjuk ke orang-orang yang lagi sholat.
Udah biarkan saja," kataku, aku suruh sujud lagi padaku, sambil aku kasih tahu maknanya....hehe.

comment : sujud bisa berarti sungkem, tunduk, patuh. ( lagi-lagi tentang bahasa menjadi orang takut menduakan Allah ) padahal dia sujud karena Allah.


Cut to:
Lagu dhandhanggula tetap mengalun, aku heran mereka pada ikut nembang, aku cabutlah kabel speakernya, akhirnya diamlah anak itu, tapi karena hanya dalam mimpi tetap saja swaranya mengalun terus berpindah dari satu orang ke orang lain, tapi setiap di cabut kabelnya, jadi lega…..
orang kalimantan juga suka ikut-ikutan nembang. Swaraku jadi mereka kenali heheh…

Monday, August 22, 2005

di rapel ya

Location : Damaran
Day/Date/time : Sabtu 13/08/05
Story of the beating of my heart :

Ext : ruang kelas
Kami keluar kelas pada saat ujian padahal waktu itu lagi ujian, ternyata ada yang dapat bocoran hasil ujan, pantesan gaduh, aku lihat Uki, Novel, Sabtono, dll pada sibuk nulis bocoran. Melihat hal itu aku tergoda juga aku untuk minta bocoran, ada beberapa yang tidak suka kalau aku ikut-ikutan. Tapi kebetulan aku bawa secarik kertas. Pas pada sibuk-sibuknya menulis guru kami pak giyono datang sambil merah-marah, di situ aku lihat Lana tertawa-tawa melihat pada ketahuan, tapi aku bisa berkelit lalu aku sobek-sobek kertasku sehingga tidak ada tanda bukti. Aku salamin si Lana. Aku lihat Sabtono, dll marah-marah.

Comment :
Wah ngarang ceritanya kurang betul mas, lha wong Sabtono itu bukan SMP2 kok heheh.


Day/Date/time : Senin 15/08/05
Story in my special day :

Hari ini aku tidak mimpi entah kenapa aku tidak tahu :
aku main ke kawan lama Hari Hartono dan bercakap-cakap cukup lama sampai bedug maghrib tiba. Hasil pembicaraan itu adalah tentang aljabar maklumlah dia khan alumni matematika ITB. Kata dia wanita itu turunan pertama dari pria atau sifat halusnya pria. Kemudian di analogika dengan Sunda itu adalah turunan pertama dari Jawa.

Kira-kira 40 hari wafatnya ibunya pas bulan purnaa dia jalan-jalan ingin sekali ke Bandung lagi. Tiba-tiba meluncur dari arah Boyolali sebuah mobil yang isinya orang Sunda semua dan menanyakan arah ke Jogja. Dengan serta merta dia menjawab dengan bahasa Sunda yang sangat halus. Tentu saja saja sang sopir ternganga-nganga di buatnya," Di kota kecil Klaten ini ternyata ada yang Sundanya halus banget, " katanya. Lalu dia melongok ke jok belakang ternyata isinya perempuan ganjeun semua. " Hah malam bulan purnama ?" kata Hari.

Location : Damaran
Day/Date/time : Selasa 16/08/05 Soundtrack : Redemption Song Bob Marley
Story of the beating of my heart :

Time : 07.00 wib
Aku dan alumni SMA 1 Ridwan; Aristo; dll. merencanakan sebuah restauran/pabrik
di mana Hari Hartono ikut di dalamnya. Kami membagi pekerjaan atas jurusan kuliah kita masing-masing. Ada yang kebagian dapur, kita cari saja si anu…hehehe.

Cut to :
Time : 12.30
Sambil dengarkan lagu Redemption Song dari MP3 player. Hadir di situ Thoriq, dan Lik Min yang lama tidak pernah aku temui. Sekilas Lik Kirwandi datang juga aik motor. Sesekali jiwaku jalan keluar tapi mataku tidak mau membuka. Aku balik tidur lagi pura-pura bermain gitar, tiba-tiba di belakangku ada yang mengikuti. Lalu aku lepas tangan kananku dan hanya mindah-mindah grip. Entah siapa yang jelas badannya coklat dan telanjang dada.

Cut to:
Int : Kantor Time : 19.00 wib
Sebuah kantor di antah berantah seperti di tengah hutan, seorang wanita baru menerima surat dari must donk untuk minta referensi, jenis dan warna tulisannya Caligraphy emas. Ada sebuah komputer baru, nampaknya ada yang ingin tahu kenapa baru ? "Khan buat mas javar." Kata seseorang lagi.

Cut to :
Int : Ruang Kantor
Di sebuah ruangan yang di mana sebagian dengan night shot : sebuah mumi berdiri menempel di samping kanan dekat lemari, sedang Aris WR lagi berjalan tidak tahu kalau ada mumi.

Cut to :
Habis sms Joko adikku :
Sebuah lapangan kami di kerubungi manusia-manusia membentuk kotak. Extreme Close up : Lagi buka program untuk gambar, tiba-tiba seorang membawa lagu-lagu MP3 lalu minta di kopikan ke komputer. Ternyata memorinya penuh harus di kurangi kalau mau menjalankan program grafis. Joko merajuk minta di ajarin gambar dengan pakaian masih SMP. Kasihan juga melihatnya, "ndepel-ndepel".

Back to realty :
Aku buka sms ; wahyu bertanya bagaimana bikin VCD

Location : Damaran
Day/Date/time : Selasa 17/08/05 Soundtrack : My Immortal by evanescence
Story of the beating of my heart :

Time : 09.00 wib
Di rumah Aris WR, duduk satu kursi dengan istrinya, tapi yang bicara dengan tamu istrinya. Dan di lihat dari visualisasinya istrinya lebih merawat diri.

Time : 12.00 wib
Makan siang pakai sayur bobor, tapi di hitung waktunya, yang menghitung kok dhimas dan dan mbak susi. Apa aku makan di rumah mbak susi ? Untung bisa aku selsesaikan sampai nasi yang terakhir.

Location : Damaran
Day/Date/time : Kamis 18/08/05
Story of the beating of my heart :

Time : 14.00 wib
Sambil nonton film "Patriot" Mel Gibson

Snapshots : di sebelahku ujug-ujug ada pipin (LOTR)

Cut to :
Int : tempat wudlu sebelum di renovasi
Ari, Anto, datang datang mau sholat. Extreme close up : kue-kue yang terbuat dari tepung warna-warni.

Snapshots : Mellisa (The little house in the prairi)

Cut to :
Bahwa ada seorang temannya yang rumahnya di depan studio hijau yang mau menolong kerja ke PTFI. Sementara seorang bertanya kabar alumni SMP 2 yang ada di Klaten. Katanya pada mengadakan pelatihan bengkel belajar ngelas.

Snapshots :
Bujer lagi tiduran di ranjang menatap ke atas langit-langit

Location : Damaran
Day/Date/time : Sabtu 20/08/05
Story of the beating of my heart :
Time : 01.40 wib
Main-main dengan keluarga Aca di Kudus, ada Ibu dan Ari ada anak kucing berwarna putih meloncat ke celanaku, eits….hampir kena, aku setengah sadar kok ngga jatuh-jatuh kucingnya nempel terus di celana.

Subuh Time :
Int : sebuah ruang besar mirip rumah seorang pengusaha.
Aku melihat 3 orang tentara yang "good looking" tinggi besar, aku kok jadi kecil ya ? aku lihat seorang anak juga sebaya ? Dia tidak melanjutkan sekolah SD nya padahal bapaknya orang kaya, lalu datanglah bapaknya yang menggendong anaknya. Bapaknya juga mirip tentara. Aku di ajak keluar di situ ada keributan di alun-alun, lalu aku lihat 3 orang anak balita, salah satunya Aca ponakanku ( 3 tahun), sontak saja wajahku sumringah, tapi kok jadi sering main di tempat basah-basah tidak pakai sandal lagi, padahal ketika dulu di Klaten selalu pakai alsa kaki. Lalu datang ke arahku langsung aku sambut dia dan aku cun, rupanya sudah besar dia jadi agak meronta sedikit waktu di cium heheh.

Time : 13.13 wib soundtrack sastra jendar pupuh kesatu.
Di sebuah kantor aku membuka bekalku untuk makan siang, aku memutar channel TV hingga aku dapatkan siaran TV India, aku dengarkan lagunya kok mirip tembang jawa ya ? seorang pimpinan datang berdasi, membagi honor untuk karyawannya, sekilas kok ada Agung Boyolali, mengeluh tayangan Cuma sampai jam 1 saja, padahal banyak yang minta tambahan jam, tapi katanya ada dept. tertentu yang bisa mengakses lebih dari itu, jadi OT dong, maka honornya tambah. Lalu aku di perdengarkan lagu penutup tayangan TV..ah ngga ah, suka sedih mendengarnya.

Location : Damaran
Day/Date/time : Jum'at 19/08/05
Story of the beating of my heart :

Ext: depan ruko.
Swasana : gelap
Seorang pria kurus mirip Nursusilo telanjang dengan tubuh bekas gatal-gatal. Seorang mirip menekan selangkang orang itu dengan jempolnya kakinya.

Cut to:
Seorang anak SMA mendekat minta dipangku, tapi aku ingat tubuh yang penuh gatal-gatal di atas lalu aku lepas takut ketularan…heheh.

Cut to:
Seorang wanita S2 unpad membicarakan sesuatu dengan aumni ESP unpad, aku lihat beberapa mobil VW kodok abu-abu di parkir di depan sebuah rumah kost, wanita itu mau masuk kuliah tapi malam, aku kira dia pakai VW itu ternyata dia nebeng temannya ang pakai jeep landcruiser duduk di bak belakang bersama teman-teman laki lainnya.

Cut to :
Ashar time
Kulihat seorang pemuda bule duduk di pematang sawah yang siap panen. Jalan-jalan di LN entah dimana dengan seorang bule yang tinggi sekali.

Cut to:
Int : ruang tamu
Adik-adikku kumpul sepertinya pada mau ngejomblangin.

Cut to:
Ext : sungai dangkal yang mengalir
Sebuah lomba sepeda gunung, nampak Hendrikus timikapos hadir sedang ndaftar ke panitia, aku ikut juga tapi ngga daftar , tampak segan dia padaku padahal aku lagi ceria-cerianya, akhirnya aku duluan naik sepeda menyusuri sungai itu. "Ah nanti juga sampai atas," katanya.

Location : Damaran
Day/Date/time : Minggu 21/08/05 soundtrack : Thank you by Dido
Story of the beating of my heart :


Int : klas SMP 2 Klaten
Upacara yang diikuti oleh pelajar SD se Indonesia di Klaten. Masing-masing mengirimkan atu wakilnya buat menyanyikan sebuah lagu non stop setiap lagunya, berbeda, jadi lagu soundtrack tidurnya tidak terdengar sama sekali, entah lagunya dari mana asalnya. Aku lihat Rustika sedang mengatur barisan, lalu aku ambil kertas kecil setumpuk berisi lirik lagu buat yang ngga hapal. Aku berkumpul di kelas, ruangan terasa panas lalu aku buka kaos oblong, aku lihat ada yang ikut-ikutan "bledong". Nampak deni salik juga, tiba-tiba ada seorang mirip SNH memakai "u can see" datang sambil bilang "lho kok bokep" lalu aku buru-buru ambil kaos oblongku lalau aku pakai. Aku penasaran mau apa sih ikut datang, ternyata dia memang mengajak bernyanyi lari-lari mengelilingi sebuah kolam (pluneng) dia yang paling depan. Kok jadi mirip S salik itu, api rambutnya kok SNH banget, heheh.

Cut to:
Int : rumah
Adik-adik kumpul dan Anto mau bisnis saja di rumah. Tapi kok sepertinya di bikin Ari soalnya wajahnya ngga muncul. Aku bilang tidak mau kasih modal, sebab aku yakin bukan Anto, ngga mungkin dia bisnis seperti itu. Harusnya memang aku marah tapi aku sudah terbiasa. Apakah ini semacam adudomba ? Atau prasangka seseorang. Jadi aku harus melahirkan untuk mendapatkan kebenarannya.

Cut to :
Anak-anak SD tadi berbondong-bondong ke TK dimana dulu aku pernah belajar, aku lihat berpuluh-puluh barisan.

Cut to :
Int : sebuah mall TPRA
Kau bermain-main dengan anaknya mbak Lina, aku lihat sebuah ruang yang di dalamnya ada orang-orang asing lagi makan. Katanya mereka orang Malayisa semua, mungkin vegetarian. Extreme close up shots : telur ceplok, tinggal satu " hmm pasti buatku" gumamku. Kita makan sama keluarga mbak Lina.

time : 18.38 wib
tiba-tiba muncul SNH dari balik panggung berksotum merah seperti bunga mawar, membungkuk sehingga kelhatan, lalu aku melihat belahan dadanya, eits !! langsung dia tutupi lagi, lalu dia naik stage... aku nampak tiduran sambil memegang kaki seseorang.

time : 23.40
lokasi kampung damaran jaman dulu
Aku minta tolong bawakan sate dan gule seseorang, lalu dia malah masuk ke sawah bersama kendaraannya, satenya di palstik tenggelam, aku marahin dia sebab seolah di sengaja, aku ambil dari lumpur sawah datang greggy melby mencoba menolong membawakan sampai rumah. Tapi greg nanya dulu siapakah anak radi, aku bilang masih adiknya alumni SMA 1 ( mbak Anik ) heheh
Ngomong-ngomong kamu bayar belum anak tadim aku jawab saja nanti setelah sampai rumah. Sampai rumah bapakku sudah di meja makan semdiri tengan makan gule, aku ambil satenya lalu taruh di piringnya. Aku lihat meja makan penuh dengan guguran semen kering, rupanya rumah sedang di renovasi, ujug-ujug simbah putri datang ke meja makan. AKu agak terheran-heran dan tidak percaya, lha wong beliau sudah sepuh dan tidak bisa apa-apa lagi kok.
AKu langsung sadar bahwa kesadaranku di bawa ke masa lalu ketika rumah di renovasi aku berada di Bandung.

Sunday, August 14, 2005

jiwa siapakah itu

Dear blogger,
Pagi tadi sekitar pukul 07.45 wib di sebuah emperan toko yang belum di buka aku duduk menunggu seorang teman. Dia mau mengajak bareng ke suatu tempat untuk suatu urusan. Sambil mendengarkan MP3 player aku berusaha keluar dari keberisikan relung hati, berbagai macam imaginasi aku bentuk dalam pikiranku untuk mengalihkan gambaran diriku, dari menjadi Samurai yang menyabetkan pedang ke sana-sini, menjadi penyanyi sampai pangeran diponegoro yang terbang di atas langit. Namun sia-sia ngga bisa juga reda kegaduhan di hati, swara tangisan wanita menyayat hati. Akhirnya aku anggap semua itu godaan dan aku gelapkan ruang hatiku, aku masuk lebih dalam lagi ke dalam dasar hati, lalu muncullah insight : seorang berkulit putih rapi dengan pakaian gamis sederhana serba putih berpeci putih duduk bersila menghadap searah di depanku. Aku coba pertahankan sambil memutar angle-nya. Dia cuma menoleh tanpa ekspresi lalu menunduk lagi. Hidungnya mancung seperti orang midle east...karena bisa menentramkan hatiku maka aku pertahankan pertahankan terus. Apakah jiwa wanita itu yang seperti laki-laki ??? Kata temanku HH yang ahli aljabar wanita turunan pertama pria atau halusnya pria. Benar juga kalau wanita tercipta dari tulang rusuk laki-laki.

Wassalam

Saturday, August 13, 2005

di supermarket LN

Location : Damaran
Day/Date/time : Jum'at 12/08/05
Story of the beating of my heart :

Time : 03.00 wib
Nonton film Last Samurai untuk pengantar tidur, insight : nuansa putih keperak-perakan ada cahaya di atas kepala.( Adobe photoshop; omni lightwave effect ) kalau baca doa mungkin jadi begitu ya ?

Time : 07.00-11.00 wib

Ext : Sebuah taman
Seorang bapak dan anak lagi berkejar-kejaran, aku hanya duduk mengamati saja, seorang pemain basket memainkan bolanya dan sejenak mampir duduk di depanku. V.O = speed dunk. Kedengarannya jadi "drunken" terus aku tanya saja,: Oh dulu pemabuk ya ?"jawabnya : "Iya tapi dulu." mungkin Yogha tetanggaku.

Comment :
Kalau yang mengkhayal Bapakku pasti ngga jauh-jauh dari kampung, sanak saudara dll.
tapi kalau rancu dengan email-email bisa juga sih...mungkin tambos muller.

Cut to :
Ext : di halaman kantor luas di antah berantah.
Ada 2 kendaraan yang mau berangkat, aku ikut colt elf yang mana yah ? Masing-masing punya pendirian sendiri, kapan harus berangkat supaya tidak di serang musuh tapi berdasarkan feeling belaka. Akhirnya aku ikut nebeng elf yang di sopiri wanita. Entah siapa namanya, ternyata dia trampil mengendarai mobil, buktinya penumpang panik pas mau keluar halaman dia tenang-tenang saja. Kemudian dia di minta permisi oleh seseorang yang berada di dekat pintu itu, sebab terlalu berani menyetirnya. Sedangkan rombongan kedua menunggu waktu yang tepat supaya tidak ketemu musuh di jalan. Akhirnya aku ikut mobil yang duluan, ternyata jalan kami salah di depan jalan buntu dan ada sebuah rumah di atas tembok 30 meteran, seseorang melempari dengan sesuatu berbentuk bulat, yang jelas bukan batu.


Cut to :
Di sebuhan ruangan aku duduk di karpet dan diam saja sambil nonton TV, sementara ada anak yang sering main sepet-sepetan ( mulutnya suka usil ), orang itu di kasih tahu " Jangan dia orang baik, pernah minjemin 10 juta soalnya."

Cut to:
Int : sebuah supermarket ruang panjang di LN, aku berjalan dengan seorang anak laki-laki bule sambil minum segelas youghurt, dan si bule itu makan roti lonjong, entah kenapa aku menawarkan minuman itu kepadanya. Eh dia memasukkan rotinya ke dalam minumanku. Dia mau beli sesuatu harus cepat-cepat, sesudah itu aku dikenalkan oleh temannya bule juga masih ABG. Setelah kenalan dengan hati-hati memakai bahasa Inggris, eh ngga tahunya dia bicara Indonesia dengan lancar.

Cut to:
Time : 23.15 wib
Int: Sebuah bis kota warna hijau muda.
Bis mau memutar karena tidak ada penumpang lagi. Aku bertanya sopir,"Pak kalau mau ke anu turun di mana?, "Harusnya turun di sana tadi mas." Kami bingung mau di teruskan atau turun saja yah, mana duit sudah ngga ada lagi, pasti minta tambahan nanti, pikirku dalam hati. Aku lihat di belakang ada bisa juga yang sudah kosong."Turun di anu saja pak, habis itu naik ojek," kata sopir. Aku turun di bonceng motor, kemudian turun lagi di sebuah pertigaan, di situ aku lihat ada orang dengan kostum jaman dulu, bukan olahraga lagi main kasti. Malam-malam begini ada yang main kasti. Badannya cukup besar-besar, aku jadi rada merinding.

Cut to :
Seorang ibu-ibu mengepak barang sudah di depan pintu rumah, mau pulang entah kemana. Aku dengar nenekku membunyikan belnya dan aku pun terbangun.

-Tupac Shakur "Dreams are the touchstones of our character."

Thursday, August 11, 2005

film daredevil

Dear blogger,
Semalam aku nonton film Daredevil di RCTI, anganku dibawa ke tahun 2001 ketika aku di Bandung. Waktu itu aku masuk ke dalam dasar hati dan mendengar swara-swara lembut bahasa Jawa keraton. Aku benar-benar di ajari bahasa jawa lagi, mungkin karena lama tinggal di tataran Sunda jadi bahasa jawa dalam hatiku hilang. Pantas saja orang mengira aku orang Sunda. Tapi di Bandung dulu perasaaan aku suka bilang "complicated" dalam hati.

Suatu hari Guruu sedang berada di Bandung. Aku berada di Bandung tapi di tempat lain dan berusaha menyiapkan hati jika di depan Guru nanti. Yang terjadi adalah kontak batin, kali ini aku menjadi pendengar yang baik dalam hati, swasana hati menjadi seperti di keraton karena bahasa Jawa "kromo inggil" Saking senangnya sampai tidak mau di tinggal, dan ingin di temani, waktu itu kita pakai nama-nama samaran tokoh-tokoh jaman kerajaan. Pas di ceritakan menjadi Raja siapa begitu ternyata ada drama pencukilan mata segala heheh…Entah mirip kisah raja Jawa siapa begitu. Dahulu aku merasa ngeri sekali, sebab baru kali itu ngobrol dari dasar hati. Aku anggap saja ujian buatku biar hati lega, biasa kalau sesuatu di anggap sebagai ujian : selesailah sudah persoalan hati, walau pedih juga sih. Paling tidak aku sudah mengalami apa yang di alami raja pada jaman dulu heheh. Setelah di kemas dalam bentuk film versi Hollywood kok bagus yah ? Persamaan dengan film tersebut adalah "weruh sakdurunge winarah". Untuk mengambil nilai positif atau hikmah tergantung kita masing-masing sih. Tapi biasanya kalau lihat film, aku mengangap semua tokoh film itu ada dalam diriku, jadi ngga sempat lagi melihat kejelekan orang lain.

Wassalam

lomba tamia

Location : Damaran
Day/Date/time : Kamis 11/08/05
Story of the beating of my heart :

Time : 04.00-10.wib
Int : Sebuah tempat wudlu yang luas
Aku kebelet pipis lalu mencari tempat untuk kencing. Tapi lama sekali ngga dapat lokasi yang cocok. Ada beberapa orang yang hadir tapi aku ngga kenal, memberikan sebuah kunci motor. Sebagian bak wudlu airnya tidak mengalir jadi bau pesing sekitarnya.

Cut to:
Seorang jualan makanan kecil dari bahan habatussauda, ada permen cicak juga dari habbat. Aku beli kopinya saja. Penjualnya kok mirip Pak Budi Wibowo/Wahono yah ? atau bias dengan Nursulilo ? Setengah makan aku disengat lebah sakit sekali di kaki kiriku lalu aku lihat ternyata beneran, lalu aku cabut lebah itu dari kakiku. Sakit benar euy ….

Comment :
Tapi aku ngga marah-marah kok heheh. Sudah terbiasa sih. Sadar juga sering seperti di sengat lebah.

Cut to:
Ext : Arena sebuah lomba Tamia.
Ikut lomba Tamia kok mobilnya kecil sekali. Aku sibuk melakukan latihan, nga tahu yang lainnya siapa saja yang hadir. Tiba-tiba pas latihan di catat hasilnya. 11.sekian detik. Padahal tadi sempat balik lagi karena salah route. Harusnya aku bisa lebih cepat dong. Tapi karena mbak jurinya baikan, maka nanti yang asilnya 11-16 detik di pertimbangkan ( dikatrol ) dengan kriteria yang lainnya supaya lolos babak pertama. Setelah aku lihat-lihat kok mbak jurinya mirip mirip mbak shanti tetanggaku, pakai T-shirt hitam. Acara selesai kami lalu berjalan menuju ke tempat yang teduh.


Cut to:
Sebuah kandang di belakang rumah di isi dengan macam-macam hewan, aku lihat entog sepasang bagus warnanya, kemudian juga hewan memamah biak bagus bulunya, terus ada anaknya entog yang kepengen keluar kandang terjepit bambu, mungkin takut dengan hewan-hewan yang lebih besar.

Comment :
Aku dengar swara ibukku ribut lalu aku di bangunkan.

Time : 10.00 - 14.00 wib
Di sebuah acara mirip pengajian, dua ruang berbeda. Setiap sesi harus aku potret. Sebelum maju ke depan menghadap dulu ke seseorang yang di tuakan untuk beri hormat, tapi kok di pegang kedua tangannya oleh tentara dengan memasukkan di bawah ketikanya. Di kawal atau di tangkap ? Kemudian baru menhadap seorang.
Banyak sekali yang di hadapkan, film nya bisa habis dong. Aku di raih oleh tangan seseorang yang jari-jarinya bercincin merah delima. Tapi aku gga di kasih lihat wajahnya, entah kenapa aku ngga tahu. Tiba-tiba saja tanganku bersetangkup dengan tangannya. Dalam hatiku berkata : "Mudah-mudahan bukan laki-laki". Kemudian aku di minta motret keponakannya. Setelah itu aku di minta motret tamu yang lainnya ; tetanga depan rumahku. Dari pada motret pembicaranya begitu-begitu saja. Aku lihat Bagio datang juga dngan matanya yang agak merah. Entah kenapa. Dia duduk bersila menunggu di sapa.

Comment : Kameraku di pinjam sepupku di Cilebut

Cut to:
Sebuah rapat keluarga, banyak yang pinjam VCD hasil karyaku kemudian ada yang aku kasih saja. Sebenarnya harus beli sih. Tapi karena wanita itu merayu-rayu jadi kasihan juga. Apalagi kostumnya lain dari pada yang lain dari bahan silk tiduran gaya pantai. Ari datang juga, Alfrain hadir juga, kami duduk melingkar.
Ujug-ujug Taska ikut datang, langsung aku kenalkan dengan Alfrain yang sama-sama dari Kalimantan. Mereka salaman, Alfrain hanya memegang kakinya karena lagi duduk. Akhirnya mereka berdua ngobrol sendiri tentang kenapa orang Kalimantan jauh-jauh datang ke Jogjakarta tinggal di pelosok.

Wednesday, August 10, 2005

Swara tangisan itu

Location : Damaran
Day/Date/time : Rabu 10/08/05
Story of the beating of my heart :

Time : 02.30 wib without music
Swara tangisan Aca ponakanku meronta membuat aku ngga betah tidur.

Comment :
Apakah karena tadi dia habis di tanyain neneknay sudah kangen.
Aku yang paling terganggu dengan swara tangisan anak, karena langsung di hati.
Biasanya seluruh keluarga jadi ingin tahu kenapa bisa begitu kencang nangisnya.
Bapakku jadi naik darah, jadi panik, kenapa ngga bisa kalem.

Time : 04.28 wib without music
Int : rumah sebelum di renovasi
Aku lihat Aca di gendong neneknya di masuk kamar dia, khawatir kepala Aca kebentur karena mengendongnya tidak hati-hati. Aku datang langsung memarahi ibu. Maaf kepalanya ibuku aku dorong hingga aca langsung di taruh dibawah. Aku masih memarahi ibu Aca cuma melihat kami dengan wajah tak berdosa. Lalu dia lari-lari menolak jika mai di gendong.

Comment :
Ngga tahu yang mengkhayal siapa, tapi memang berhasil ngerjainnya. Aku marah betulan karena Aca sebenarnya ngga mau di gendong neneknya. Malah ibuku dulu sebelum ke tanah suci sering di suruh pulang oleh Aca kalau mau mendekat, dan ibuku pasti bingung lha wong di rumahnya sendiri kok di suruh pulang. Ngga tahu pulang ke mana.

Aku jadi mereview keadaanku waktu kecil setelah kelahiran adikku otomatis aku di serahkan nenekku. Otomatis jatah susu berkurang, jadi tubuhku paling kecil di antara adik-adikku semua. Malah waktu SD pun waktu di foto ngga mau dekat-dekat sama ibu, yang jelas bukan karena benci.

Time : 15.40 wib without music
Ext : halaman taman kanak-kanak yang di penuhi sarana permainan. Intensitas Cahaya 100 watt
Asih dewasa berjalan di titian salah satu permainan di TK, setelah aku zoom tubuhnya berubah jadi anak TK. Entah kenapa bisa begitu.

Snapshots :
Erna mBayat wajah tersenyum lebar. Jadi ingat jaman kemah di kepurun

Monday, August 08, 2005

di sekolah yang tidak ku tunggu

Location : Damaran
Day/Date/time : Selasa 07/08/05 - 08.00 wib without music
Story of the beating of my heart :

Dear blogger,
Aku tiba-tiba berada di sekolah sedang ditanya oleh seorang guru, entah wajah guru siapa. Kita ceritanya di suruh menjawab pertanyaan yang tertulis dalam buku. Swasana seperti di SD dulu, tapi kok muridnya bapak-bapak ? Aku coba terima perlakuan ini. Aku di suruh pakai jilbab, mungkin di kira ada kelainan. Ok aku terima perlakuan ini dengan lapang dada. Aku jawab terbata-bata, bahwa besok saya akan pakai jilbab, nampaknya guru itu heran kenapa mau di suruh pakai jilbab. Apa ngga malu ? Laki-laki pakai jilbab ? Seperti dipermainkan saja aku ini. Tapi aku jawab dengan rendah hati, " Jarak antara rumah sampai sekolah cuma 50 meter Pak, khan menginap di rumah Bayek, bersama teman-teman yang lain." kataku pelan-pelan. Anganku melayang ke jalan-jalan yang aku susuri ketika aku masih SD.Kalau aku ingat-ingat lagi swara guru itu mirip swara Pak AT guru fisika aku dulu. Swasana hatiku hening makanya aku menerima saja di perlakukan seperti itu. Sekejap aku sudah di lain tempat yaitu ruang SMA dengan swasana hati yang lebih gembira, oleh Pak Marganto rupanya niatku di ketahui : "Kamu sebaiknya pakai pakaian kakek-kakek saja Mir, kebetulan cici menyimpannya di sekolah buat latihan drama. Ada seorang guru lagi di situ sedang duduk sedang menulis tiba-tiba mengiyakan usulan tersebut. Aku sendiri terheran-heran apakah aku sudah seperti kakek-kakek ? Yang kakek-kakek khan Bapak, sebagai cawan yang selalu mengucurkan anggur cintanya pada murid.

Comment :
Aku jadi ingat mimpi-mimpi terdahulu ketika melihat Bapakku tidur pakai daster, atau anak SR berpakaian wanita gothic. Tapi maaf ketika kesadaaranku hadir sebagai manusia yang bisa pakai akal hati, dan tidak mengikuti lagi gelombang mimpi khayalan orang, aku biasanya terus menerawang kembali dan mencoba introspeksi tentang pakaian yang membalut tubuhku yang sering membuat goyang hati bagi orang yang melihat dan membaca tulisan di kaos. Membuat orang mengira yang macam-macam atau yang lainnya. Tapi apa pedulinya dengan isi hati orang, pada saat itu begitulah pendirianku, toh ngga berani bicara di depanku tentang persepsinya atas apa yang aku pakai. Aku baru sadar setelah menjadi satu hati ternyata mereka langsung masuk hati tanpa permisi. Sebagai contoh : Ketika aku memakai kaos Jack Daniel, persepsi orang, " Wah orang ini pemabuk atau paling tidak pernah minum." Bagi yang suka dengan keadaan persepsi yang salah itu tetap saja akan bersahabat, dan bagi yang tidak suka pasti akan memelihara persepsi itu dalam hati. Maka ketika kita terombang-ambing oleh paradigma seperti itu, maka aku sarankan pakailah hatimu. Buktinya memang aku pakai kaos itu karena suka desainnya. Cuma itu, capai khan sudah mengira-ira terlalu jauh, ternyata hanya sampai pertimbangan desain. Teringat olehku masa SMA dulu ketika salah seorang teman yang beragama katholik, pakai kaos bertuliskan Arab. Oleh teman seagamanya langsung dijauhi padahal tidak tahu makna tulisan arab itu. Lha wong cuma merk salah satu produk Arab kok heheh. Maaf buat sahabat-sahabat yang selalu setia mendengarkan swara hatiku, kadang saya marah besar jika di perlakukan seperti mimpi di atas. Mungkin sahabat tidak merasakan mimpinya tapi mendengar dampratanku. Biasanya aku yang memberikan tenaga untuk marah sedang kata-katanya entah siapa yang memilih atau mengarahkan. Aku sendiri tidak tega melontarkan kata-katanya. Mungkin aku lagi di ajari marah oleh Tuhan heheh. Lama-lama ya memang hatiku jadi terbiasa dengan kata-kata itu. Memang selama ini aku dididik menjadi "orang tua" bahkan aku sering ngemong sama Bapak+ibuku yang sudah uzur itu. Jangan sampai hatiku di salah gunakan oleh orang yang tidak tahu diri.


Time : 13.00-14.30 wib soundtrack : Better Man by Robie Williams
Kok ngantuk sekali ya, padahal baru bangun tidur, "mak pletik" di dadaku ada lompatan api. Oh ya sudah aku lemparkan badan ke ranjang, ambil posisi tidur tengkurap. Sengaja aku fokus ke swara music dari MP3 player. Bapakku sedang duduk nonton TV di kamar tamu dan ibuku tidur di kamarnya.

Hasilnya :
Aku berada di rumahku yang dulu sebelum di renovasi, juga masjid di samping rumah masih jaman dulu. Irama hatiku mencoba mengikuti frekwensi swara lagu sampai mirip betul, terkdang ada hasrat mau ambil gitar dan mengikutinya, tapi sebatas di pikiran batinku.

Cut to:
Ext : jalan yang sangat lebar mungkin di LN
Aku membawa sepedaku di bengkelnya Tri, aku lihat Aca ponakanku ikut juga. Aku tukar sepeda tua yang butut dengan sepeda tua yang "kempling". Tapi dia bilang jangan di ambil dulu, nanti saja mau test drive dulu, sapa tahu nanti di tengah jalan mogok lagi. Kok tahu yah perjalananku akan jauh. Berarti Tri itu memang baik, walau kadang aku menganggap dia terlalu hati-hati. Lalu sekejap berada di kamarku Damaran memberi mainan Aca pesawat jet terbang warna hitam, infact : dia punya warna abu-abu.

Cut to:
Akhirnya kesadaranku ada di swara lagu tadi, muncul seorang dari pojokan masjid dimana dulu di anggap angker, menyanyikan lagu itu dengan sempurna, mirip banget dengan Robbie, entah siapa itu aku belum tahu namanya. Kemudian muncul lagi seorang yang cukup tampan, seperti orang jepang, ambut cepak tinggi pakai kaos kuning rionaldo, sambil menyanyikan lagu itu dengan sangat persis, seperti menyatu, kukira yang muncul robbie beneran. Pria kaos kuning itu meletakkan HP Nokia di atas banku, lalu lewat saja di depanku. Mungkin aku di kira butuh HP. Kemudian aku kembali ke kamarku, sekilas aku lihat seorang pria bule pakai kaos oblong ijo tentara mengikuti alunan lagunya Robbie. Tenyata ada loud speaker di taruh di dekatnya sambil duduk-duduk entah mengerjakan apa bersama-sama banyak orang. Syair lagu itu benar-benar aku ikuti, jangan-janan aku sudah kontak batin dengan Robbie nih heheh…eh kalimat paling depan di ganti bahasa Jawa : Aku lagi neng damaran ki ! Rasanya ingin ketawa geli saja aku. Aku tahu mereka agak kesal terpaksa harus ikut irama lagu itu, mungkin setelah memberikan HP akan selesai menyanyinya heheh. Aku tadinya juga mengira begitu sih, tapi lha wong "repeat file" ya ngga berhenti-henti kecuali habis baterenya. Tapi aku lihat si bule-nya sungguh menikmati lagunya. Aku ingat HP nya mana tadi ya ? Aku ke depan emperan rumah, aku kira HP yang tadi di taruh di situ, ternyata bukan ; tapi mouse warna perak. Nampak om mimin ada di situ sambil pencet HP. In fact : Dia lagi Jambi. Hasratku mengikuti dengan kibor tersampai, di dalam masjid itu aku menemukan kibor yang sudah kujual dulu."Wah asyik balik lagi."pikirku. Sejenak aku mencari powernya, eh begitu di nyalakan ada swara di frekwensi yang lebih kuat, V.O = " Edy neng Zam-Zam lho …bulshit! "Karena frekwensinya lebih kuat, bangun dong aku. Langsung saja aku balikan kata-katanya, sambil ingat-ingat Edy mana ya ? Edigyolkah ? Soalnya memang banyak edi yang kukenal, tapi akhir-akhir ini memang edigyol yang ingin mengajak ke LN. Ya sudah terima saja kemarahanku. Memang rada pedih dadaku tapi yang penting mereka sudah di kasih pelajaran. Alhamdulillah aku kemudian sholat, umpatanku aku ganti jadi bacaan-bacaan sholat, memang hasilnya penghuni kolong hatiku melihat keindahan ketika di bacakan kalimat Tuhan. Semoga yang mendengar bisa terjaga kelembutannya.

Comment :
Pertanyaanku kena[pa manusia-manusia itu muncul dari tempat yang dulu tahun 80-an angker, lalu kenapa lay out dan interiornya sebelum ada renovasi. Jadi ingat ketika mimpi ngaji dengan salik, tapi kok lokasi di depan rumah yang lama tidak di tempati. Apakah masih menyimpan energi ?

di manakah aku?

Location : Damaran
Day/Date/time : Senin 08/08/05
Story of the beating of my heart :

Time : 08.00 wib without music
Int : Toilet
Ada seorang memperlihatkan foto-foto di mana kalau lebaran memakai seragam batik warna sama, kebetulan di foto itu batik biru seperti batiknya Nursyam heheh, adikku Anto ikut nimbrung. Kemudian aku masuk dalam foto itu, maksudnya untuk melihat lebih jelas wajah-wajah mereka. Hm..seperti pernah lihat di SR-ITB. Setelah puas mengamati aku keluar lagi, adikku masih saja bicara. "Kalau anak SR tidak pernah foto pakai batik begini," kataku. Kemudian aku mengambil foto memperlihatkan pada Anto, foto waktu pesta ultah di Ira dulu, ada foto Asih dan Abe yang berpakaian klasik. Snapshots : Seorang wanita berbaju putih menghadap ke kanan, matanya agak sipit, wajahnya mulus…..hm seperti kenal.

Time : Waktu acara extravagannza TransTV telinga masih mendengar soalnya.
Aku di sebuah ruangan agak gelap, kelihatan sibuk sekali di depan sebuah komputer aku croping VCD nya seorang artis, lalu aku di beri hadiah kecupan di pipi kanan..asyiiiiik : tapi kok tidak lembut ya ?

Cut to:
Swasana sibuk seorang salik di wawancarai TV karena telah menyelesaikan thesisnya. Kalau ngga salah di Cinere heheh.

Cut to:
Aku berada di sebuah halaman belakang penuh rumput, melewati jalan setapak aku naik sepeda, tiba-tiba aku harus lewat serambi orang dimana ada orang yang duduk di situ, sepertinya aku kenal. Lalu aku permisi numpang lewat, sampai di ujung jalan ternyata itu halaman sebuah hotel, ada satpamnya, tidak ada jalan keluar ke jalan raya. Lalu aku kembali tapi orang yang duduk tadi menghalang-halangi dengan bangku. Nampaknya dia tidak ramah dan ingin bicara.

Cut to :
Kepala melayang diantara orang-orang crue TV yang lagi shooting seorang yang telah berhasil membuat buku, entah rumus apa yang ia temukan. Wanita itu berpakaian u can see hitam, kemana-kemana membawa buku.

Cut to :
Di sebuah ruang kelas aku dan teman-teman kuliah MGT dulu berdiskusi tentang sebuah kasus, ada Aris. WR, dan suami SP, ada seorang wanita desa, Dosen pembimbing kami kadang pakai bahasa Inggris, giliran ngomongnya terlalu cepat aku ngga mengerti. Intinya sih dia cerita waktu kuliah dulu dia sering nulis novel berbahu porno, di balik-buku pelajarannya heheh. Aku heran dengan sikap Aris dulu sungguh berbeda dengan sekarang. Aku baru tahu dulu dia memandang sebelah mata kepadaku. In fact : aku yang lulus heheh.

Cut to :
Aku tengkurap sambil baca buku, tiba-tiba dari sampingku ada yang pesan buku-buku pelajaran untuk di taruh di tokonya. Nah ini yang ramah denganku.

Cut to :
Di depan rumah gigi di kampung damaran kita main band, aku memainkan gitarnya, tapi kok lagunya slowrock padahal barusan mengkhayalnya metal, lalu aku penasaran di mana yah penyanyinya heheh, kok swaranya agak fals. Ternyata dia berada jauh 50 meteran dari band pengiring dan sembunyi-sembunyi di serambi rumah si udik, ternyata memang bukan SNH, anak kampung sini entah siapa namanya.

Cut to:
Suatu ruang yang luas banyak orang duduk-duduk dilantai berasal tikar habis makan sate kambing, ludes hanya tersisa satu-satu diujungnya, gajih di ujungnya, mungkin tidak pada suka gajih. Nampak Nursusilo di situ juga, tamu-tamu pada pamitan pulang. Nur tidak menyambut baik tapi malah menunjukkan ketidaksukaannya. Ada sate yang belum mau aku ambil eh dia mengambilnya terlebih dahulu. Lalu di lemparnya ( dalam hatiku : "Ngajak gelut ki".

Comment :
Aku jadi ingat jaman dulu, kalau bertamu dan di suguh, biasanya kita malu-malu. Dalam hati mau tapi di tahan dulu. Eh keduluan sama orang lain, aku baru sadar sinarku berpendar.

Sunday, August 07, 2005

back to office

Location : Damaran
Day/Date/time : Minggu 07/08/05 - 12.00 wib without music
Story of the beating of my heart :

Kesadaranku di bawa ke Papua, swasana gunung gemunungnya abu-abu, jurang-jurangnya keliatan dalam, sebuah katrol seolah menancap dinding bukit, bergerak memutar tanda ada aktivitas di sana. Sekejap aku sudah berada di kantor tempat aku bekerja dulu, yaitu etsberg. Ternyata aku di ajak seseorang mirip indro warkop, mungkin pak hermansyah sudah gemuk jadi seperti indro heheh. Sekejap aku sudah di luar kantor di pinggir jurang, padahal dulu tidak begitu pinggir lho. Aku mlipir-mlipir melihat aktivitas yang di lakukan pekerja membawa barang melalui katrol besar itu. Mungkin lebih mirip jembatan kecil. Aku lihat teman aku membantu mendorong barang itu karena pekerjanya kurang. Aku jalan dekat tembok kantor jika lewat jendela aku menengok sejenak. Eh pas melongok ke dalam jendela malah di suruh sama seseorang di dalam. Aku balik lewat pintu masuk dan merasakan seperti kantor waktu di QMS dulu. Sambil menyusuri gang aku tengok setiap ruang agar tahu ada aktifitas apa. Ada ruang di mana ada sepasang manusia yang ngobrol di atas ranjang, pakaian mereka rapi-rapi, ada orang-orang yang sedang rapat, rupanya aku tidak ada yang kenal. Mungkin sudah ganti semua staff-nya, Cuma mereka kok ramah ya padaku. Terus aku lihat kamar kecil yang lantainya dipenuhi kasur, mungkin ada pegawai yang suka tidur di sini, atau bias dengan sebuah rumah kost. Kemudian sampailah aku di ruang multimediaku dulu. Belum sempat aku buka pintunya seorang wanita tinggi semampai muncul dari pintu, lalu dengan cepat aku mengulurkan tangan untuk menyalaminya. Rupanya dia tergesa-gesa entah mau kemana, setelah menyalamiku langsung pergi. Tapi kepalanya menengok ke arahku, "aku di hatimu," bisiknya lembut cieeee.

Cut to:
Int: sebuah rumah seorang presenter yang cukup terkenal. Biasanya kalau ngemsi bertiga. Kebetulan aku dan keluarganya lagi makan di ruang makan, aku amati interiornya.
Sebagian dindingnya di biarkan kelihatan batu batanya. Entah apa pertimbangannya, karena artistik atau kurang uang untuk beli semen. Yang jelas aku tidak mengira presenter seperti dia rumahnya sangat sederhana, Bapak-ibunya tinggal serumah dengan dia tentu saja istrinya juga sedang anaknya masih SD. Kok mirip Indro juga ya ?

Cut to :
Barang dari kantor atas tadi mau di angkat ke kantor bawah, di angkat dengan moda yang di tarik oleh kendaraan yang kami tumpangi, nah teman aku tadi ada di bawah barang itu bersama temannya. Pertanyaan lagi buatku, ngga takut baret-baret badannya tuh. Aku lihat percikan api keluar dari topinya ketika menyentuh aspal. Aku lihat kota TPRA dari atas. Semakin aku lagi ada di Papua.

Suatu saat kami melewati gundukan parit kecil yang melintang jalan. Hati kecilku bilang." Wah kayaknya bakalan sakit tubuhnya kena gundukkan itu." Ketika kami melewatinya, eh malah dia turun kedua-duanya. Masuk masuk parit hanya pakai kaos oblong putih. Di perjalanan aku sempatkan untuk berkenalan dengan wanita tinggi semampai tadi. Aku tanya asalnya dan dulu seklah dimana? " Aku dari Jakarta kok," katanya. " dulu kuliah di Untag" katanya lagi. Aku dudu di jok belakang kebetulan kendaraan kami terbuka jadi agak terang, walau agak pucat. Aku duduk di jok belakang, dia di depan sambil tangan kirinya di bentangkan di atas pungung jok-nya, aku lihat tangannya mulus banget, jari-jarinya lentik, kuberanikan diri untuk menyentuhnya, eh dia ngasih lampu ijo. Akhirnya kami sampai kantor, di dalam kantor dan mulai membongkar barang, ternyata pak bos tidak kaget 2 orang tadi jatuh di jalan atau melarikan diri, malah memperlihatkan di bawah box tadi ada papan berpaku juga yang bisa menembus bila di satukan. Entah apa maksudnya aku tidak tahu. Apa tadi mau di siksa ?

Comment : Nyesel tidak menanyakan nama wanita tadi.

Saturday, August 06, 2005

Hujan deras

Location : Damaran
Day/Date/time : Sabtu 06/08/05 - 05.48.00 wib without music
Story of the beating of my heart :

Seorang siswi SMA tapi badannya gedhe, swasana hati bersih tapi lingkungannya kotor. Aku berperan sebagai guiden seperti di film quantum leap, si cewek ini cuek sambil jalan cepat cepat sepertinya ngambek dan ngga percaya lagi sama cowok.

Cut to:
Aku masuk kamar mandi jaman dulu, jadi ngga pakai atap, di sekililing tembok di sampirkan rompi-rompi jeans yang sudah kucel penuh dengan saos mirip darah, sedang Joko adikku lihat dari atas, bagaimana rasanya melihat kayak begitu. "Ngga papa" kataku. Ternyata nyembul juga Tarsesius dengan pakaian preman juga. Mungkin Greg yang mengkhayal.


Comment :
Pakaian-pakaianku yang hilang di perlihatkan lagi, mungkin sengaja di buang entah oleh siapa. Besoknya Joko nelpon dari Sing. Aku besoknya lagi baca Qur'an, surat Yusuf. Apakah itu yang dimaksud ?

Cut to :
Ext: sebuah rumah besar satu desa satu atap. Lingkungannya kotor. Aku berjalan di atas di temani seorang manusia kerdil wanita meninjau, keadaannya lewat atas genting saja, mungkin kalau lewat bawah sumpek maka wanita tadi mengajak lewat atap. Jadi desa ini ada seorang juragan yang memasok makanan ( seikat padi di tengahnya di beri sayur-sayuran ). Kami periksa pasokan airnya juga lancar atau tidak.

Comment :
Sorenya aku menerima sms bahwa :
Om Mimin dan sepupuku must donk + tata sampai di tempat kerja mereka di Jambi
Setelah menginap semalem di Lampung dan Palembang.

Cut to :
Seorang ibu mirip wajahnya dnegan ibu sebangun di sinetron sebagai juragannya datang dan bilang dia membutuhkan 1 orang karyawan lagi. Nur susilo upline aku, bisik-bisik, " Eh modalmu sudah balik semua belum ?".

Time : 11.38 wib
Soundtrack : Night (lylah) Chik Korea

Cut to :
Aku duduk dilantai sebuah ruang 3 meteran sambil mendengar MP3 player yang aku kalungkan di leher, di depanku duduk bersandar ada seorang yang minta no.hp dan alamatku. Ujug-ujug seorang wanita mirip SRW'97 berkostum putih celana panjang hitam casual datang dan aku langsung menyalaminya dan dia tersenyum, membuat aku lebih berani, " Hallo apakabar, kita belum pernah ketemu ya ? Tapi kalau ketemu di mimpi, sering khan." Kata aku dalam mimpi ini. Lalu dia minta tanda tangan, entah dlam rangka apa, aku ngga tahu. Tiba-tiba ada yang menyodorkan buku yang biasa untuk menuliskan diary. Dia lalu menaikka celana panjangnya, tapi kok warnanya lebih coklat tidak seperti wajahnya yang putih bersih ? Lebih kecil lagi. Jadi ingat film The Kid, And story goes…heheh



Comment :
Mimpi sempurna, entah di bawa siapa. Sampai lagu pengiring tidurnya ngga kedengaran sama sekali.

Cut to :
Di sebuah rumah yang langit-langitnya rendah banyak orang berkumpul, entah mengerjakan apa ? Yang jelas banyak makanan diantaranya buah mangga. Mangga itu di kupas tebal sampai dasar bijinya tapi panjang sekali. Sudah itu di makan daging buahnya, seseorang minta aku menghabiskan makanannya.

Cut to :
Must donk cerita di tengah orang-orang bahwa ada orang malaysia ternak emas, sambil menunjukkan ke tubuh dia bagian emasnya di mana saja. Itu bagiku sangat menarik tapi agak narsis cara mengatakannya, sehingga Agung Ci juga kurang suka.

Cut to:
Swasana hujan deras.
Alumni angkatan bawah ketok-ketok pintu rumah tempat kita kumpul-kumpul, bahwa di tetangga samping rumah mereka habis mengadakan pertemuan membahas rencana perkawinannya endang"94 padahal setahuku endang sudah anak dua saat ini. Rumah siapa aku kurang tahu,tapi yang jelas halaman rumahnya sejajar dengan atap rumah kita kumpul. Dan akhirnya kita keluar semua melepas kepergian mereka dari pintu gerbang. Karena hujan deras aku di tawarin payung walaupun kecil, daripada kehujanan.

Comment :
Feeling aku sih itu rumah Asih, heheh
Soalnya sekilas aku dengar bisikan swara Agil.

Friday, August 05, 2005

plesetan sajalah

Location : Damaran
Day/Date/time : Jum;at 05/08/05 - 02.40.00 wib without music
Story of the beating of my heart :

Int: Rumah putih besar dengan pintu oval. Swasana putih bersih
Seperti di sebuah asrama, Sabtono, Arifin, Hery Nugroho, datang dari main sepak bola. Arifin sudah mengecek kamar mandi sudah bersih dan airnya lancar. Aku lihat di kamar ada seorang yang lagi ituran, kasur yang dekat dekat kamar mandi kecipratan air dan agak basah untung di atasnya di beri plastik di atasnya.

Comment : mimpiku terdahulu di rilis,ingat khan tentang kasur putih basah kecipratan wastafel.

Snapshots :
wajah artis sinetron LP senyum di sebelah kanan.

Time : 13.45 wib

Motor habis di modifikasi jatuh ke sawah, mungkin karena bengkelnya bikinnya terlalu menjorok ke sawah yang dalamnya 5 meteran. Akhirnya vespa warna biru itu jatuh berkeping-keping, entah karena kaget melihat sesuatu yang bikin kaget.

Snapshots :
Wajah T-AFI3. Dengan pakaian daster hitam tanpa lengan kusam rambut zagy tidak senyum.

Comment :
Umpan balik dari swara hatiku, tapi ternyata tidak seperti yang kumaksud.
Kalau ada yang mencari-cari. Aku yang memberi jawaban buat "ngeyem-yemin" heheh,
Padahal Tika yng kutahu selama ini banyak sekali. Terus kalau sudah bicara banyak dalam hati. Jawabnya cuma ," Ya udaaaaah."

Terus marah dalam bahasa Jawa : "Dikandhani ngeyel."
Ternyata besoknya mimpi Kang Dani atau Pridani atau Dani-dani yang lain.

Sebenarnya aku merindukan isakan tangis yang dulu sering aku dengar ketika di Papua, sementara aku terbengong-bengong di dadaku ada isakan tangis tersengal-sengal.
Yah terpaksa aku hibur seperti menghibur anak kecil. Tapi jangan tertawa ya, kalau lagi apes, bisa-bisa marah. Kalau waktu hatiku serius ya serius, kalau plesetan ya plesetan..heheh. Tapi 2 tahun terakhir ini lebih banyak aku plesetkan saja. Percuma ada alat komunikasi, masih kontak batin...ya nga ya nga heheh

Thursday, August 04, 2005

mimpi berbingkai mimpi

Day/Date/time : Kamis 04/08/05 - 02.40.00 wib
Soundtrack : My Immortal - evanescence
Story of the beating of my heart :

Tampak samping extreme close up shots: Wati sepupuku berkerudung putih sedang menengadah. Tiba-tiba aku berada di sebuah pengajian, seorang yang lagi mengajar, sepasang lagi diaja, kostum prianya putih, wanitanya hitam. Aku dan Ari adiku menyaksikan saja. Swsana memang gelap jadi aku hanya mendengarkan lagu dari mp3 player saja tanpa ingin tahu siapa-siapa mereka. Mungkin must donk mengkhayal, tiba-tiba seorang wanita berjubah hitam datang dan langsung duduk di samping pasangan itu. Ari adikku terperanjat dan ketakutan. Risih juga aku di pepet oleh Ari, oa jawa bilang " nggriseni", Eh wanita itu malah mendekat aku merasakan ketakutan yang di rasakan Adikku. Entah kenapa, sekejap kain putih warna putih membutakan penglihatanku. Aku jadi meraskan bagaimana kalau orang ngga bisa lihat itu, aku jalan kesot sementara Ari masih ketakutan sambil "ngondeli" nampaknya dia minta tolong karena buta juga. Jadi semua tubuhku di raba-rabanya. Aku yang di dalam diri yang buta itu mulai berkata-kata, memakai bahasa jawa krama alus yang biasa di gunakan para orang tua di Jawa. " ya begini lha kalau kita buta mata hatinya !" tapi bibir orang yang membawaku ini memang tidak bisa bicara seperti orang normal, mulutnya mencong-mencong, seperti orang cacat. Sebenarnya tidak buta amat sih, dengan kekuatan batinku aku berusaha membuka mata dan bisa melihat sedikit, jadi aku gerakan badan ke arah pintu kayu seseorang, lalu aku ketuk-ketuk pintu meratap minta di bukakan mata batin ini. Sementara itu Ari masih menggerayangi, dan ngga mau lepas dariku, seolah bicara," piyeki aku kok raiso dhelok." Akhirnya setelah berusaha minta tolong seperti pengemis, sambil merot-merot mulutnya, orang tua itu memegang kepalaku dan aku di suruh melafalkan kalimat syahadat. Akhirnya terbukalah mata hatiku. Seperti biasa aku membiarkan mataku untuk merekam semua yang aku lihat. Sebuah rumah kayu dengan nuansa coklat tua, ternyata orang tua tadi Bapak Cilegon, lagi mengajar kami berdua, dalam posisi ke arah papan tulis, kok kurus ya namak serasi dengan jaket kulitnya. Sementara Ari masih meraba-raba kaki Bapak walau wajahnya ceria. Aku baru tahu kalau kostum kami kulit coklat semua, malah pungung Bapak kelihatan basah kuyup tuh.

Comment :
Maklum baru rebah 5 menit sudah di seret ke dimensi yang membutakan mataku tapi tapi tidak memekakkan telingaku, sebab aku bicara dengan kalimat yang santun, Ngga mungkin hampa sebab selalu ada "cinta" yang senantiasa mewarnai hariku. Mungkin Ari sering menggunakan paradigma dunia untuk meraba.

Cut to :
Aku tidur telanjang dada. In fact : pakai T-shirt, Istrinya adikku dan ponakanku datang, dengan wajah ceria, langsung ponakanku buka baju dan memelukku. Hilang sudah rasa rinduku. Apalagi mendengar swaranya dengan bangga." Iki Pak dheku… Iki Pak dheku…" seolah tidak boleh sama yang lain.

Time : 08.00-12.00 wib without music

Di sebuah pertemuan dua kelompok kami berhadap-hadapan, aku maju jongkok di depan sekejap vokalis Dewa, membawa kotak coklat van houten- assortment dan dia membukanya isinya mal cukil kayu dari triplek yang di bentuk untuk mencetak karya grafis waktu kuliah dulu. " Sontak saja aku bilang : Ada kotak yang lain lebih gedhe,……..sebenarnya mau bilang ; dapat itu dari mana ? perasaan kotak itu di dalam lemari. Lalu aku bilang saja persamaan kita adalah sama-sama senang musik." Sebenarnya aku ngomong banyak Cuma lagi banyak orang ngga enak sama yang lain.

Comment : ngga tahu di khayal oleh siapa, tapi mungkin dia mau memberikan pesan suatu pesan kepadaku.

Ext : Sebuah kereta yang berhenti
Kami di bagi jadi beberapa kelompok, aku lihat print outnya dan nampak nama-nama yang tidak aku kenal. Seorang wanita "N" di smg menunjukkan bahwa dia masuk kelompok setelahku. Tadinya aku berharap bisa sekelompok dengan dia. Aku dapat jatah makan , tapi sudah di kurangi sebab sudah di ambil tadi sebagian, sedang yang lain tadi ngga makan

Comment :
Mungkin Ari sedang mengkhayal

Cut to:
Aku datang bersama seorang bermata sipit sepertinya kita sudah akrab, icus kali ya. Aku datang telat acara sudah selesai, tapi aku langsung di beri VCD acara nya saat itu juga. Lalu aku bayar 20 ribu untuk VCD itu, dan yang lainnya seribu di bagi rata untuk panitia. Nampak hadir seorang wanita tak di kenal di acara itu, katanya seseorang dia hadir untuk diriku. Lalu Erwin SL'92 mengambil alih pimpinan acara dan menanyakan dengan baik ke wanita itu. Katanya wanita itu dia kebetulan saja dapat undangan sebuah acara di situ, dan ingin tahu sekalian kondisi kampus.

Coment :
Mungkin alumni SR sedang mengadakan acara reuni lagi.

Hawai-Tembagapura-Bayat-Klaten

Location : Damaran
Day/Date/time : Rabu 3/08/05 - 04.00-07.00 wib
Soundtrack : Alhamduliilah - Too Phat feat Diandra
Story of the beating of my heart :

Lokasi : Persawahan yang baru saja di semai.
Aku berjalan di sepanjang pematang sawah dengan membawa handicame primitif tapi LCD-nya nyala. Sesekali kecelup ke air sehingga komponennya terbakar sampai keluar asapnya, lalu aku perbaiki lagi, sehingga normal lagi, walaupun gambarnya tidak aku lihat tapi tetap on. Tergantung-gantung di pinggang. Aku lihat Zaenal M dan Rudeo hadir, sedang membakar sebuah payung plastik transparan dalam keadaan tertutup, yang setengahnya tercelup di sawah, kemudian aku matikan apinya, sayang khan masih bagus payungnya. Aku sendiri mencari sebuah tongkat. Mungkin payung itu bisa aku gunakan untuk tongkat.

Comment :
Sebenarnya aku sering di minta ambilkan tongkat oleh kakekku, kadang aku mau beli di prambanan saja, tapi ngga jadi ternyata sudah diambilkan dari rumah lamanya. Anehnya aku tidak pernah melihat kakekku memakai tongkat itu untuk berjalan hanya di taruh di kamar saja. Teringat mimpiku ketika di cilebut melihat seseorang muda pincang kakinya memakai tongkat sambil membawa dedaunan untuk di amu jadi obat. Yang jelas hatiku sakit ketika payung itu di bakar. Pandai sekali menyakiti hati.

"When I find myself fading, I close my eyes and realize my friends are my energy." -Anon

Cut to:
Seseorang menggambarkan ufo yang aku ceritakan di blogger kemarin di atas lantai, dengan view sebuah bandara udara. Mungkin menunggu jadwal penerbangan.
Ligo (lili gozali) sahabatku tiduran sendiri di lantai, sementara makan pagi di siapkan. Wajahnya kelihatan susah, bantal yang aku pakai di tariknya,aku jadi kurang enak. What's goin on ?

Cut to :
Ext : Sebuah tempat wudhu yang bersih.
Aku melihat seorang pria yang sedang wudhu di bagian kanan. Dan seorang wanita di sebelah kiri lagi mau berwudhu. Tempat pria dan wanita hanya dipisahkan oleh tembok setinggi dada sehingga jika berdiri akan saling melihat. Ceritanya si wanita mau wudhu tapi hanya pakai tank top, entah kenapa pas mau wudhu "nyembul isinya" sedikit. Melihat seperti itu pastinya kita mau memberi tahu dong. Tapi kalau kita beritahu berarti kita melihat dong hehe. Khan malu, akhirnya aku biarkan saja. Tapi ada swara0swara juga komentar entah dari siapa, aku ngga tahu. Sedangkan si pria di sebelahnya hanya santai-santai saja karena lagi wudhu, begitu selesai dia berdiri dan membalikkan badannya menatapku tanpa tidak bicara, sedangkan aku baru mengidentifikasi wajahnya ; putih, agak sipit, seperti eko supriyanto teman SMA yang kost di sebelah rumah dulu.

Cut to:
Akhirnya aku tergoda juga pada wanita tadi, aku bicara dengan alasan mencari tongkat, lalu aku di persilahkan ikut dengannya dan di rangkulnya. Swasana sudah tidak bersih lagi dan tubuhnya sudah tidak putih lagi, tapi sawo matang mirip tetanggaku yang jual baju bekas import itu..aku segera sadar dan ingin melepaskan, tapi bagaimana lagi aku sudah masuk terlalu dalam sampai dasar hati.

Cut to:
Aku di bawa ke suatu tempat, masih di rangkul orang tapi di selimuti bed cover warna hitam kumal. Aku coba di rangsang, lho kok kecil ??? haha. Apa ini yang di maksud tongkat itu ??? Ah peduli amat, kantukku tak tertahan pikiranku hanya ingin tidur saja, beberapa orang melihat dan merasa aneh dengan keadaanku. Aku bersembunyi di balik bed cover dan tengkurap di depan sebuah rumah. Sang empunya rumah menyilahkan tidur di kamar saja, lalu aku berdiri dan masuk kamar tanpa peduli keadaanku. Di rumah yang becat tembol putih bersih itu aku melihat beberapa orang yang tidak aku kenal mempersilahkan singgah dan tingal di situ.
Aku coba mengaktifkan kesadaranku karena aku ingin tahu aku ada di mana sekarang. V.O = Tembagapura
Tadinya aku panik karena takut ngga bisa balik lagi. Terdengar suara lagu Alhamdulillah-nya too phat, ah lega hatiku berarti masih bisa balik. Sang pemilik rumah tersenyum, karena aku ngga khawatir. Habis swasana kolong langitnya benar-benar bersih sih.

Cut to:
Ext : Saung besar dari bambu dipinggir kali lebar tapi dangkal
Tiba-tiba aku di pingir sebuah sungai yang sangat lebar, sekelebat kulihat Gani SG'88 lalu sekejap menghilang. Aku masuk saung dan kulihat ke bawah banyak manusia, salah satunya Obertina mgt'91. Aku panik seketika, di manakah aku ini ?
V.O. = Hawai, Aku langsung ingat eyang Kendro, waikiki yah ? soundtrack sudah bukan too phat lagi tapi Greenday V.O. = Lagi bikin video klip buat Greenday nih ! Aku semakin panik, jangan-jangan aku ngga bisa pulang nih. Aku terjun ke sungai lalu aku lihat gajah sebesar rumah yang di kelilingi gajah-gajah kecil jalan tergesa-gesa. Aku di belakangnya melihat dengan seksama, crue dan kameramen mengikutinya di sampingnya. Sesekali crue menghalau para penonton yang mendekat gajah-gajah itu. Seru deh pokoknya. Aku sadar aku harus pulang, pikiranku melayang ke indonesia, jauh sekali sepertinya. Aku menyeberangi sungai tersebut dan sampailah di pinggir.

Cut to:
Aku di pinggir jalan untuk menanyakan di mana sekarang. V.O = Bayat !! Ha dari hawai ujug-ujug ke bayat, kalau Bayat pasti aku tahu jalan pulang, tapi kok seperti jalan yang belum kukenal. Seorang wanita aga gemuk di seberang jalan aku mintai tolong menunjukki, terus wanita itu menyuruh menulusuri jalan itu, " Aku mengganguk-angguk tapi sebenarnya ngga tahu juga, pasti ini bukan Bayat. Sebenarnya aku ingin ikuti wanita itu tapi, dia malah menyuruh cepat-cepat anti ketinggalan angkutan.

Comment : aku bangun baca sms dari sepupuku dari cilebut bertanya tentang bagaimana mengedit foto di komputer. Setelah kujawab aku kembali tidur.


Cut to:
Ext : Jalan raya dengan langit teduh, seorang cerita tentang modfikasi motor. Sekilas wajah Tatok cerita tentang usaha modifikasi motor.

Comment : Memang di Klaten tanggal 6-7 ada pameran modikasi motor di alun-alun

Tuesday, August 02, 2005

tentang UFO

Dear blogger,
Semalam aku nonton ANTV , acara tentang UFO. Teringat olehku ketika tinggal di Citayam beberapa bulan yang lalu.

============================================================================
location : Villa Pabuaran Indah
time/date : 06.30 wib/ Jum'at Paginya 24/12/04
story of dream :

Biasanya aku merebehakan badanku jam 06.30 wib setelah semalaman
Melay out buku. Kepala sudah ngga tahan lagi, satu menit kemudian
terasa seluruh tubuhku seperti ada gelombang-gelombang kecil
(seperti dipijiti satu jari). Pandangan batinku mulai menyebar dan hadirlah nuansa putih bersamaan dengan bertiupnya angin kencang dari pintu kamar yang terbuka, kelihatan benda-benda
kecil melayang, mirip pangkal anak panah suku amungme. Berkelabat bersama
angin keluar melalui jendela.
Biasalah aku berkata-kata di hati supaya swasana terkendali.
Lho kok seperti ada Bapakku di situ. Aku tunggu saja selanjutnya apa yang terjadi, ternyata sesosok makhluk muncul kelihatan kepalanya saja.
Yaitu ALIEN segitiga bentuknya dengan mata besar hitam. Aku diamkan saja.
Apakah karena pradugaku mengkristal atau di iyakan oleh makhluk itu, wallahu a'alam.
===============================================================================

Location : Damaran
date/ time : Selasa 02/08/05 - 07.00-13.00 wib
Story of the beating my of they heart :

Ext : gedung pameran
Di sebuah sebuah gedung lantai 2, ada sebuah pameran. Seorang wanita seragam biru, celana jeans-nya basah kuyup. Dia lalu menunggu di stand pameran lantai depan. Kita ngobrol seperti dua orang saling menaksir.

Cut to:
K' Docan lagi di lobi gedung ngobrol dengan seseorang. Swasana seperti di labtek baru ITB. Seseorang yang tadinya janji mengajak untuk ke suatu tempat mendengarkan presentasi, eh malah ke pengajian.

Cut to:
Di antara berisiknya swasana dunia hati, atau kalau boleh aku bilang akherat heheh, aku mencoba menghentikan dengan menahan gelombang hati sejenak, hasilnya Swasana hati hening seketika terlihatlah barisan wanita-wanita dewasa (ibu-ibu) dengan wajah sumringah berpakaian warna-warni ala mode tahun 60-an. Jarak barisannya jarang-jarang seperti kalau senam pagi. Hmm..enaknya disuruh apa yang mereka, ya sudah aku ajak saja melafalkan doa, ternyata serentak semua mengikutinya seperti koor saja. Doa yang keluar doa bepergian, biasanya kalau spontan baca doa dalam hati yang keluar doa mau makan, tapi kalau malam dengan kekuatan batinku aku selalu mengantinya dengan doa mau tidur, supaya tidur dan tidak berisik lagi begitu. Tapi kalau keliru doa mau bepergian terus, ya mohon di maafkan ya ibu-ibu heheh.

Cut to :
V.O = Hati-ati dengan keluarga S
Mendengar swara itu tentu ingin tahu dong, maka mulai membuka batinku, nah lo ketahuan, seorang wanita gemuk berjilbab hitam mebelakangiku.
Walau ngga lihat wajahnya khan ada mata yang lebih dalam lagi hihi. Tapi tetap tersenyum kok. Yah memang 2 keluarga itu pernah berseteru memperebutkan sebuah rumah.

Back to : ke gedung pameran.
Wanita tadi menawariku mandi bareng, Ha ? Di gedung pameran, banyak orang di tawari mandi. Pikiran hatiku melayang ke kamar mandi, kulihat bathtub, sambil tersipu-sipu aku bertanya, "Maksudnya mandi di bathtub atau renang ?" " Di pancoran" katanya Haha ??? Memang pancoran tempat mandi ? Pancuran kali hehe
And story goeslah heheh…

Aku pikir kalau di biarkan terus gelombangnya akan ke arah "parno", kemudian aku aku hentikan sejenak, ternyata semua gerakan dalam mimpi jadi berhenti. Tapi bukan aku tidak merasakan apapun, justru hangat dan nikmat sekali, apalagi heheh rahasia !

Cut to :
Int : Rumah kakek jaman baheula
Anto adikku cerita tentang almarhum kakek dari bapakku yang wajahnya kelihatan lebih tua dari pada kakaknya.

Back to lobi :
AM vokalisnya Gigi sedang cerita tentang makna tiga. Tapi aku ngga begitu mau tahu. "Kamu mau mengerjakan apa sekarang ?" tanya salah seorang temanku
Aku yang dari tadi Cuma diam dan mendengarkan mulai mengeluarkan swara hati, walau agak terbata-bata aku mau melanjutkan bisnis GH. Sepertinya mereka mulai penasaran. "Kenapa pilih itu?" tanya AM. "Sebab downlineku sudah banyak, hampir dokter semua lagi, ini khan khan bisnisnya senorku di SR ITB". Bang Gito ! Lalu aku mengambil secarik kertas aku tulis undangan buat datang ke presentasinya. Ada 3 titik penegasan di awal kalimat, titik itu tersusun dua di bawah dan satu di tengah atasnya. Rupanya titik itulah yang membuat tanda tanya mereka. Sengaja aku buat besar tulisannya dan di tengah halaman kertas, lalu terdengarlah ….

V.O = UFO memang sangat indaaaaaaaaaaaaah (dilagukan koor)
Dalam hati aku ingin tertawa geli.

Cut to:
Snapshots : Yulia alumni akt'91 pakai kostum coklat PDH tapi cuma perut ke bawah, atasnya daster putih. Aneh tapi lucu

Cut to:
Seorang wanita tua berambut putih seperti kapas. Aku langsung bangun dan ingat eyang ruth di LA. Mungkin pesan ku sudah sampai padanya. Makasih Eyang Har.

Monday, August 01, 2005

aneh tapi lucu

Location : Damaran
Day/Date/time : Senin 31/07/05 - 04.00-07.00 wib without music
Story of the beating of my heart :

Dear blogger mimpi kali inin aneh tapi lucu.
Long shots : Di sebuah pengajian Aa Gym, ada 2 orang peserta kurus berjubah abu-abu, salah seorangnya ketawa tak tertahankan sampai syarafnya kena seperti kejang-kejang lalu yang di pegangi oleh seorang satunya lagi. Kemudian diam sejenak. Aa mulai bicara lagi, baru mengucap beberapa kata dia tertawa lagi, lalu salah seorang darinya memegang tangannya lagi sampai diam, begitu berulang kali. AA sampai terganggu hingga harus menghentikan bicaranya melihat adegan itu. " Eh, ini gimana nih?" Aku "zoom in" kamera hatiku untuk mendapatkan gambar yang lebih bagus, ternyata memang kalau tangannya di lepas akan menciut dan masuk ke dalam tubuhnya.

Cut to:
Aku naik sepeda tua berkeliling bukit berumput pendek. Seseorang memberikannya padaku.

Cut to:
Snapshot : artis & preseneter : ASB sedang melepas ikatan rambutnya," dia kesulitan uang." Kemudian zoom in ASD mantan putri indonesia seperti berpose untuk di foto. Lalu extreme close up shot : mamanya ZM.

Time : 10.00-11.00 wib
Cut to :
Kesadaranku di bawa ke bandung, setelah memarkir VW kodok merah yang aku bawa, 3 orang mencoba mengechek ban belakang. Ada yang aneh di dopnya, lalu dia tarik ternyata itu ban kecil nyempil. Lalu dia tarik dan mereka tertawa,aku kesal dan aku minta masukin ke tempatnya, eh dia pergi begitu saja. Aku kejar dia dan aku bilang ke dia bahwa aku ngga akan bayar.

Cut to :
Kesadaranku dia bawa ke Jogja, di sebuah kantor aku lihat ban tadi belum di pasang, {extreme close up shots) padahal mau di pakai bos. Perasaanku itu masih mobil VW merah tadi, ternyata bukan, itu mobil hardtop warna merah hati. Sedang mobil VW merah masih utuh masih sebelah sana parkirnya.

Cut to :
Di sebuah kamar kost, aku masih ingin tidur karena mengantuk sekali, ngga tahu tidur di kamar siapa. Aku langsung menutupi seluruh badan dengan bed cover yang lembut itu. Kemudian 2 orang wanita datang dan langsung ke atas ranjang langsung tidur. Sekilas aku lihat muka lonjong entah siapa aku ngga kenal. V.O = dua-duanya Arab. Lalu aku pura-pura mulet hinga tanganku memeluknya heheh. Tangannya lalu perlahan-lahan melepaskan dari tanganku dan terasa lembut sekali kemudian kepalanya juga, seolah aku di minta menyentuh wajahnya. Aku dengar swara dari luar. V.O. = mas javar tidur di situ saja. Aku bangun dan sendiri dalam kamar sambil melihat TV 12 inchi yang di tempel di tembok. TV itu hanya berupa monitor komputer yang di paralel dengan TV di kamar lain. Tiba-tiba aku ingin mengalihkan channelnya ke yang lain, tapi ngga ada remote control-nya. Aku menyerah sambil terkantuk-kantuk. Eh pindah sendiri channel-nya, aku menengok ke belakang ingin tahu siapa yang melaksanakan keinginanku. Ada beberapa orang tapi entah siapa. Aku beranjak keluar kamar ingin tahu di mana aku berada, aku lihat kamar sebelah lihat seorang wanita berambut "brindil" pendek, tiduran di kamar sambil menatapku aneh. Kemudian aku ke dapur untuk bikin teh hangat manis, di depan pintu di tangga duduk beberapa orang wanita semua, aku menghentikan langkahku untuk mencari siapa yang ku peluk di kamar tadi. Swasana diam dan kaku, mungkin pada dengar swara hati. Keheningan pecah dengan hadirnya lagu " Hero" di dalam hatiku.