Sunday, October 22, 2006

dibangunkan untuk lihat acara TV

Location : Damaran
Time/date : Friday 06.00-11.00 wib/ 19 Oktober 2006
Story of my dream :

Swasana terang benderang namun agak berat di kepalaku, sekilas ada seorang presenter ce sahur-sahur hilir mudik entah melakukan aktifitas apa.
Tapi setengah kesadaranku masih di kasur, begitu lepas rupanya ponakanku aca dan bapak ibunya lagi naik motor.

Biasanya kalau begitu aku jadi ingin ketemu ponakanku, kebetulan nanti ketemu di aqiqah ponakanku yang ke 4. Ternyata setelah aku sms, dia minta diantar renang.

Akhirnya perjalanan mimpiku dilanjutkan ke sebuah tempat mungkin ITB, dekat lapangan basket dulu, seseorang pesinetron
hadir AS, duh licin banget sih kulitnya. Kemudian dia main ke tetangga dan nonton TV, ngga mau pulang tapi menginap. Tadinya sih mau aku antar heheh,
lalu aku balik sendirian, eh dari belakang menyusulku seorang ce menawari untuk menemani.

Masuk ke rumah yang agak kotor, ada hewan-hewan burung yang hampir mati, kasihan juga tuh burung-burung.
Ada yang baru rebahan sambil nonton TV di situ.

Swasana terang lagi, aku berada di rumah kost-kostan dan mencari temanku yang bernama vera, oleh seseorang kasih tahu ada papan pengumuman bahwa dia sudah pindah ke OZON.
"Hah, ozon emang sedang dimana aku ini?" pikirku dalam hati berlalulah aku, meninggalkan dimensi itu.

Selembar kertas dengan tulisan kekurangan gajiku dulu, tapi lupa lagi entah berapa. Susah ngapalinnya bo, selintas ini.

Location : Damaran
Time/date : Saturday 05.00-10.00 wib/ 20 Oktober 2006
Story of my dream :

Jiwaku di bawa ke sebuah mall, lingkungan sangat bersih dan luas, di dalam mall itu anak-anak SR pada arak-arakan dengan kostum seperti lagi diplonco. Aku berjalan berlawanan dengan mereka,
sampailah pada sebuah counter dimana di situ dipamerkan bambu-bambu kecil yang ditanam dipot.

extreme close up sebuah nasi bento, tapi nasi doang sih, aku heran kenapa dibiarkan terbuka maka maka aku rapikan, kemudian datang kakaknya yang dari jepang seolah memergoki,
padahal aku hanya merapikan bukan mengambilnya mas...jangan curigaan begitu deh. Merapikannya pakai tanganku sih. Dulu khan aku selalu perhatikan kalau beliau makan pakai tangan pasti nasinya "nylerepet" kemana-mana seperti anak kecil. selintas sebuah pintu kasir menuju sebuah tempat permainan bernuansa merah. Di curigai itu memang ngga enak betul yah. Apakah harus diomongkan bahwa kita orang baik-baik.

Comment :
Jangan hanya melihat fisik untuk menilai seseorang dong mas. Curiga artinya tidak tahu mana yang benar mana yang tidak, hatinya terhijab oleh negatif thingking. Peringatan dini boleh saja, tapi tetap saja menyinggung perasaan. Aku jadi ingat ketika itu, "Ngga mungkin dong nerima gaji double" Seolah memang akan digaji benar. Kenyataanya ??? pahit khan.

Jiwaku melihat sederetan alumni SR`92 berdiri dengan rapi memakai pakaian resmi jas; ada hendrikus yang duduk di kursi, tapi yang menunduk cuma pepi sendiri.

Sesosok pria muncul berpakaian hitam dekil dengan wajah seram nampak menantang kontak batin. Ciri-cirinya gigi bawahnya tidak rata.
Beberapa kali orang itu muncul tidak hanya hari ini, sepertinya ingin mencari damaran itu dimana.

Swara radio IC sangat mendominasi telingaku ketika menyanyikan lagu nasyid akapela, kemudian aku dengar swara seseorang mengisyaratkan untuk menyuruh diam. Namanya radio yang kalau ngga dimatikan tidak diam dong.

Aku hanya tahu itu isyarat swara dorce, sengaja aku diamkan sampai sejauh mana telingaku kuat mendengarkan lagu berisik itu sampai selesai. Akhirnya sebelum selesai swara bunda sudah selesai.

Sepertinya aku penasaran lalu aku bangun tidur menyalakan TV, pas pada acara dorce show, ternyata tentang sahabat, pas sekali dengan kondisi aku saat ini, sahabat lebih perhatian dari saudara sendiri, malah melebihi dari saudara sendiri. Malah asing dengan keluarga sendiri, keluarga yang bagaimana dulu tentunya. Jadi kasus perkasus saja menurutku.

Begitu juga untuk kalimat-kalimat yang lainnya, tidak bisa di samaratakan. Bisa di tambahkan ".....yang bagaimana dulu".

Friday, October 20, 2006

hawa panaspun hatiku bersalju

Location : Damaran
Time/date : Thursday, 12.00-15.00 wib/ 18 Oktober 2006
Story of my dream :

Aku melihat dari kejauhan seseorang memakai jas hitam menelpon di telepon umum warna kuning, lalu jiwaku pun mendekatinya,
lho kok lari kencang sekali" hoi paidi jangan lari..oi " teriakku sambil mensejajarkan dengan kecepatannya.
Mungkin dia baru dikabari mas roso. (UK).

Selintas Rsunarini DI`92 di depan komputernya sambil mengetik, lalu bergantilah wajah ce yang lain tengkurap sambil mengetik.
seperti lagi pada chatting heheh.

Jiwaku dibawa ke musim salju, padahal aku tiduran sambil berkeringat begitu walaupun pasang kipas. Swasananya seperti di Bandung tepatnya di seoanjang dipati ukur, masa bandung musim salju sih ?
beberapa alumni SR`91 jalan-jalan berpasangan, lalu naik mobil bak aku duduk bersama mereka di belakang, tiba-tiba di tangan saya menggenggam sebunngkus rokok jarum coklat.
"lho yang naruh ditanganku siapa nih ?" lalu seseorang mengambil lagi dari tanganku. Anehnya dalam mimpi ini, setiap orang yang saya dekati menunjukkan kalau dirinya tidak puasa,
dengan mengambil sebongkah salju lalu menglamutinya, atau sengaja mencium pasangannya. Maksudnya apa ? "walaupun puasa saya juga MP3" bisik seseorang.
Kemudian aku berjalan ke di trotoar sepanjang dipati ukur, seolah aku baru saja memilih jurusan masuk studio. Teman sebelahku memperkenalkan sebagai ali imran.

Aku masih setengah terjaga ketika itu kulihat petasan melayang mengeluarkan percikan apinya. Begitu bunyi dorr...swaranya di dubbing jendela kamarku yang menutup.
Lalu gerakan petasan itu siapa yang menggerakkan ? Ah mungkin tetanggaku yang lagi iseng. Memang biasanya tiap malam pada bunyiin petasan cabe rawit sih.

Wednesday, October 18, 2006

Paket Ramadhan 2006

Bulan Ramadhan katanya setan-setan dibelenggu, mudah-mudahan begitu adanya, aku akan tulis saja apa yang terjadi dalam mimpiku, apakah itu LINTASAN HATI apakah itu fitnah, hasutan, atau kisah asmara, dll

Betapa aku harus berjuang untuk bertahan dalam hutan belantara lintasan swara jiwa jika aku terjaga. Paling aku langsung temui jika itu ponakanku yang rindu. Atau buka friendster. Solusi satu-satunya melihat TV atau mendenarkan radio. Nah bagaimana kalau berita tentang-Nya, bagimana empatinya ? Mari kita ambil hikmahnya. Tidak semua aku tulis sebab alasan tertentu.

Location : Damaran
Time/date : 6.00-12.30 wib/ 24 September 2006
Story of my dream :

Hari pertama puasa aku kualitas mimpiku tidak jauh beda, cuma getaran-getaran gelombang listrik yang akan masuk sudah terdeteksi dulu. Pandanganku pada seorang namanya HH SR`92 sementara tubuhku masih rebahan, kemudian dari bagian lain tubuhku merasakan getaran lain, setelah masuk ternyata aku berada di atas sebuah pohon sambil melihat ke bawah banyak kucing-kucing besar yang kelaparan ingin minta makan, tapi sepertinya aku agak takut dengan kucing besar, maksudnya takut digigit lalu dengan dengan kayu di tanganku aku usir kucing itu, eh malah makan kucing yang kecil warna coklat kemerahan.

Rupanyan kucing besar tahu cara untuk membuatku iba, sontak saja aku marah dengan kucing itu. Bisa saja kucing main-mainin aku. Aku kira sudah berdarah-darah kucing kecil itu ternyata masih hidup, melihat aku iba pada kucing itu, kucing besar hanya tertawa saja.

Siangnya jiwaku berada di sebuah lapangan yang penuh dengan banjir lumpur hitam pekat, kami melarikan diri dari luapan lumpur itu, aku tinggal barang-barangnya dan aku bawa beberapa juta di dompet. Ada Uke mgt`91 yang juga lari,
sesampai di pinggir laut ternyata dompetku hilang entah kenapa. Alangakh sedihnya hatiku. tapi untung uke menghiburku.

Jiwaku kemudian memandang ada tetangga yang memandang sinis pekerjaan sebagi pelaut, karena melihat penampilan adikku pelaut seperti itu ( bertato, rambut gimbal, dll ) lalu adikku bilang bahwa dia yang memegang seluruh `jamatan`
kemudian sekejap berubah penampilannya seperti pakaian kapten kapal. Rupanya gelombang energi positifku berbuah demikian. in fact: second engineer. Nah akupun berimaginasi ia berangkat kerja di jemput sedan mobil. Tetanggaku itu lalu mengerti dan tidak underestimate lagi.

Location : Damaran
Time/date : 03.00-12.30 wib/ 25 September 2006
Story of my dream :

Kira-kira jam 3 pagi sebelum sahur jiwaku di bawa ke sebuah toilet yang tidak bersih, karena tidak ada airnya.

Jadi kebayang baunya minta ampun, aku mencoba menutup hidung jiwaku dan mengalihkan ke yang lain, mungkin memnag di coba eh di bawa lagi kali ini diperlihatkan
tikainya, betapa ngga suka, kali ini di tutupnya lobang dengan selembar penutup, tambah menjijikkan khan. Lalu jiwaku ingin tahu siapa yang berbuat seperti ini
beberapa orang berpakaian putih bersih bercahaya yang mengawalku, menunjukkan bahwa si E orangnya, dengan kecewa E muncul dari balik tembok dengan wajah kotor.

Siangnya jiwaku berada di sebuah tempat yang agak tinggi, bermain-main bersama sepupuku dari Sukabumi, salah satu diantaranya orang ciganjur, memperbaiki saluran air yang bocor.

Kami turun dan mulai memperbaiki, setelah selesai kolam penugairnya dan kami berenang dengan pakaian utuh, ada yang berkostum tentara. Nah ini dia...
kami pulang dan berpapasan dengan seorang yang tinggi besar dijalan mirip tentornya AFI. Menuju rumahnya DMM teman SR`92.

Akhirnnya jiwaku pindah lagi di warung bertemu dengan didi wahyudi dan lili gojali teman sekampusku dulu. Dia memberikan beberapa no.telp yang bisa di hubungi. Aku tertarik dengan
koran yang dibawanya, maka kubuka-buka saja korannya barangkali ada loker.

Cling.!! jiwaku ke sebuah tempat di depan gedung dimana di situ beberapa orang lagi masang baligo dari beberapa screen kecil memenuhi tembok, Pekerjaan belum selesai, karena screen nya kurang.
Juga di sajikan musik dan minuman di situ. Ruang di buka dan kalau cuma minum bayar 3000 ribu. Aku perhatikan bagaimana air itu jatuh tetes demi tetes di atas gelas.
AKu jadi ingat bayarlah pegawaimu sebelum keringatnya kering.


Location : Damaran
Time/date : 05.00-12.30 wib/ 26 September 2006
Story of my dream :

Anto adikku masuk kamarku bawa botol kotak bening panjang mirip vas bunga, tapi isinya cairan kuning, dan ia tuangkan di lantai marmer yang putih itu.
Aku cuma berbaring saja sambil baca buku, lalu kemudian ibuku masuk dan menuangkan sesuatu keju lembek, lalu seorang lagi, mungkin mau lihat reaksiku. Di sebelahku seseorang yang juga damai.

Entah jiwaku dibawa kemana sekarang, dalam benakku juga ingin bertanya maksudnya apa ?@Puasa-puasa kok mancing-mancing seperti itu, maunya sih marah tapi juga kadang indera penciumanku menyelidik.

Dan akhirnya tercium juga, wah ini sepertinya sebuah penghinaan atau hanya `nglulu`( indonesainnya ngga tahu ) AKhirnya dengan pemikiran yang matang aku katakan pada mereka, "Emang anjing apa di suruh menjilat makanan dilantai"

Sekejap lantai di bersihkan, muncul salik-salik ce bintaro, mencoba membersihkan lantai dan masih tercium bau minuman bau apa, ya emang bau minuman. Kenapa harus marah, lha wong cuma mimpi. Yang penting sudah aku damprat tadi.
Jiwaku di rumah dengan kamar sempit melihat salik bandung, ada zainal M di depan laptop, tapi swasananya memang prihatin begitu. Aku buktikan Ze.. bahwa aku bisa mandiri dan tidak sakit jiwa.

Bangun tidur aku konfirmasi ama adikku ternyata bukan dia yang berpikiran begitu...dia cuma bilang "mimpi kok di bahas".

Akupun mencoba menganalisa sendiri dengan mereview sekejap apakah gara-gara pakai kaos jack daniels pas sholat subuh tadi, jadi aku mimpi begitu ? habis terburu-buru sih, padahal sudah ada lintasan hati untuk tidak memakai dan aku pun sudah berhati-hati sholatnya yaitu diloby masjid, yang lihat cuma seorang saja, begitu selesai sholat dzikit sebentar langsung meloncat ke rumah. Harusnya memang aku tidak harus khawatir sih.

Ide itu terwujudkan ketika melihat berita fashion di TV, bahwa di Paris ada sebuah toko yang jual T-shirt dengan lcd kecil yang bisa kita tulis pesan sesuai kondisi hati kita.
Jadi bisa di udah setiap hari kondisi emotional kita. Wah keduluan nih heheh...

Ronde kedua aku tidur lagi dengan TV menyala acara sinetron Amerika latin, ternyata membawa jiwaku ke sebuah tempat di mana taska SR`92 sedang beli kue jajanan. seorang ibu-ibu meladeni mengambilkan kue-kue tradisional itu dari tenggoknya.

Ibu-ibu berwajah bulat itu seperti pernah aku lihat. Aku matikan TV nya biar radio kakekku saja yang nyala di kamar seberang. Sampailah jiwaku di sebuah ruang besar sekali yang mirip gudang, dibagi 2 tapi aku bisa mengakses keduanya.
Suatu ketika sekat di buka ternyata di sebelah ada aktiitas sebuah usaha, anak orang rupanya sebab interiornya bersih dan bagus. Beberapa anaknya sedang di situ. Ada tempat penyimpanan peralatan tukang ( kunci inggris, tang, paku, dll ) di pojok kamar.

Suatu ketika aku lihat kacamataku yang aku bagikan dulu. Omiyage dari jepang masih utuh dikotak alat-alat anak sebelah itu.
Rupanya kakak adik mereka, agak segan menemuiku, kadang nyeletuk yang kurang suka " lagi ada yang fana di sini".

Mungkin waktu sholat luhur tiba sedang tubuhku masih rebah di kasur, jiwaku berada di sebuah ruang kelas di mana disitu di pakai untuk sholat. Satu-satu persatu masuk dan sholat sunat. Ada Nursyam yang swaranya bacaan sholatnya terdengar.
Aku lihat seolah di ruang kelas, aku masuk dan sholat, eh di belakangku seorang wanita, juga mau sholat pakai pakaian biasa ( bukan mukena) pas di toleh, "lho kok mesam-mesem.heheh". Kami sholat di antara bangku sekolah.

"Ah ini cuma bercanda kali, lalu aku sengaja dudukkan sedikit ke pojok bangku, capai juga berdiri" gumamku dalam hati. Kok jadi seolah sholat Jum`at, Nursyam imamnya, "kok cuma satu rekaat?" Wah betul-betul becanda nih. Sementara di ruang kelas sebelah masih berisik.
Ketika telingaku mencoba menerawang ada swara lagu koes plus, yang ternyata swara radio kakekku. Salah seorang teman mencoba ke ruang sebelah menenangkan keramaian.

Akhirnya jiwaku sudah pindah lagi ke kelas, datanglah 2 orang yang ternyata baru menyusun kepanitiaan reuni dikomputer. Alhamdulillah aku ngga dimasukan, tapi ada filmku jadul bersama-teman. Rambutku masih poni saat itu. Lalu di kasih efek mengecil seperti anak-anak.

Main petak umpet di bawah ranjang. Kemudian jiwaku sudah dewasa lagi dan melihat ibukku ketemu teman SMA yang barenga hajinya dulu di sebuah pesawat yang sangat besar, tapi mungkin tidak tahu kalau dia ibukku.

Cling !!! ngobrol sama seseorang di sebuah tempat berhadapan..!!! and the story goes !

Location : Damaran
Time/date : 05.00-11.30 wib/ 27 September 2006
Story of my dream :

Extreme close up wajah pak nardi ( jepang ) dari belakang dengan baju koko dan kopyah, aku lihat sepertinya habis potong rambut nih.
Habis itu kira-kira jam 10.00-an jiwaku ada dijalan dimana seorang laki-laki guru piano menunggu muridnya yang tak kunjung datang.

Kemudian dia bawa pianonya di tengah jalan ( spt di kauman depan rumah danan ), lalu karena kesal dia masukin lagi ke dalam rumah. Seseorang di sampingku beratanya siapakah lelaki tadi.

Jiwaku di bawa kekampus UP di ruang RR-an. Sekat di ruang itu di buka sehingga seperti aula. "Kok sepi amat gumamku, apa lagi liburan ? atau sudah pada lulus?" pikirku. Di situ cuma ada seorang laki-laki mungkin TU.
Kemudian seorang wanita bule masuk dan menyapa, langsung aku tanya jadwal kuliahnya.

Dia bilang ini khan hari Kamis, aku kira hari Jum'at. Kenapa dalam mimpi selalu hari Jumat yah ? Ibu-ibu itu berkostum fitnes, seperti habis jogging.
Setiap bule itu berkata dalam bahasa indonesia aku jawab bahasa inggris. Kemudian di pinggir pintu-pintu aku lihat duduk-duduk mahasiswa tingkat akhir semua. Lagi-lagi aku lupa jangan-jangan ada matakuliah yang belum diambil. Entah siapa yang membawa ke jadul lagi.

Aku coba berpikir keras untuk mengingatnya, tapi tetap saja buntu, seperti ada tembok besar di atas kepalaku. Ah sudahlah lha wong cuma mimpi.

Location : Damaran
Time/date : 03.00 wib/ 28 September 2006
Story of my dream :

Langit malam begitu terang padahal tidak ada rembulan, tiba-tiba nursyam di depan rumahku di atas dengan sepeda motornya di damaran. Aku sedang sibuk dengan sesuatu di pintu masjid.

Sesuatu itu sebuah alat eletronik seperti digital clock.
sampai tidak sempat menjawab pertanyaan Nursyam. Entah dia melihat sesuatu yang sedang aku lakukan barusan.

saat rebahan kadang mataku di atas kepala seorang wanita, semburat cahaya putih menyelimutiku.

time : 10.00@wib


Jiwaku jalan-jalan di antah berantah, spt back to the future saja, nampak SNH yang masih sendirian saja, hmm.. kemana datuknya ya ? di mimpi memang masih kecil dan lugu.
lalu aku sapa dan tanyakan kenapa sendirian.

Settingnya berubah entah rumah siapa, seperti diatas rumah seseorang, semua kru film siap di ambil gambarnya buat kenang-kenangan, pas ceklik eh budhe saya yang kebetulan jadi figuran latah sambil menjauhi barisan.
"mimpi ya lo ? tanya seseorang "mati kali gue" jawab budheku dengan logat betawinya kental. Budheku masih langsing dalam mimpi ini, sambil menggendong si kecil. Ah seperti ada yang mengarang cerita deh, berarti yang di gendong itu nana.
Dulu khan budheku ngga pernah ikutan main film. Ceritanya pun aku ikutin saja, lalu dikagetin lagi, entah apa yang robih tuh, properti kali ye. Pokoknya yang latah dikerjain habis deh. Lari kesana kemari dia. Akhirnya lahir yang kedua namanya indah,
anehnya kenapa di kiaskan sebagai kucing, memang jaraknya lahirnya tidak terlalu jauh, 2 tahunan. Jadi dalam mimpi ini aku ngemong dua anak kucing, aku ikutin tingkah polahnya. Disampingku juga ada budheku, baru kali ini punya budhe yang lebih muda umurnya dariku.
Namanya juga kawin muda, ketahuannya baru tahun lalu di ceritain sama kakak sepupu...heheh. Jadi budheku itu istri dari pak dheku anak pertama dari kakak nenekku almarhum yang sudah almarhum. Nah lo ..!!!


Kadang aku juga geli kenapa harus di umpamakan sebagai anak kucing, di antara 2 anak kucing itu adiknya lebih gemuk daripada kakaknya, proese perkembangan bodhinya juga aku ikuti. Yang jadi pertanyaan kenapa harus dikiaskan kucing.

Kadang merasakan bulu-bulunya ketika aku pegangi. Lalu ketika bertambah besar yang adiknya berubah jadi hitam, tapi wujudnya sudah manusia sih namun berbulu. Mungkin bapaknya sering di cela dalam hati kali ? Kalau menurut pendengaran hatiku sih, 16 tahun yang lalu kira-kira sering dikatain monyet bapaknya.
Apakah dampaknya jadi seperti ini ? Jadi ngga tega menyentuhnya. Seperti aku menjadi besar sekali, dan mencengkeram boneka monyet hitam.

Dalam sekejap berubahlah mereka menjadi anak-anak kecil yang pakai seragam merah hati putih, artinya sudah SD dong. Kalau di sun sudah malu hehe..."Betah sekali bercerita dalam hati"

Location : Damaran
Time/date : 10.00 wib/ 29 September 2006
Story of my dream :

Jiwaku melihat pak nardi memboncengkan anaknya, sementara kami sedang bercakap-cakap tentang lelang TV nya. Katanya menunggu sampai calon pembeli 25 dulu.
Sekejap mataku 3 m di atas sepeda pak nardi jadi "singunen", kami berhenti di tempat koris dan pak nardi yang di Yokohama mengatakan yang sama dengan apa yang dikatakan koris.

Sementara imaginasiku menggambarkan bagaimana programnya. Koris mungkin sedang di swiss sekarang.


Location : Damaran
Time/date : 10.00- 14.00 wib/ 01 Oktober 2006
Story of my dream :

Jiwaku berada di lokasi lomba melukis tingkat dewasa, di atas kanvas yang besar. Di situ aku belajar tentang bahan-bahan apa yang di pakai masing-masing pelukis.
Anehnya buat apa membuat "jogangan" lobang sampah yang besar di tanah itu ? Ternyata untuk membuang sampah-sampah sisa lukisan. Datanglah Sigit Santosa teman SMP ku dulu.
Memang dulu dia juga suka menggambar sih. Kemudian jiwaku berada di rumah mengajari ponakannku menggambar pakai cat air. Aku ambil kuas di atas lemari banyak sekali.


Location : Damaran
Time/date : Monday 05.00- 13.00 wib/ 02 Oktober 2006
Story of my dream :

Jiwaku rebah di sebuah kamar antah berantah, sepertinya sih di ciomas tapi kok di karpet ya, seperti di saitama saja. Mungkin mas imam lagi satu frekwensi.
Aku rasakan semilir sejuk di hatiku, selama puasa ini belum pernah sesejuk ini, kulihat beberapa laptop berjajar siap di jajakan.

Selimut yang berserakan dan ada mas Imam sedang mendengarkan telepon dari mas Heli. Jiwaku ingin ikut bicara tapi sama Imam di cegah, dengan tangannya dia memberi kode.
Aku pun tetap rebah menatap keatas sambil mendengarkan swara dari telepon. Di bawa siapa ya jiwaku ? Biasanya sih yan paling terang di antara mereka.

Kemudian jiwaku di bawa ke sebuah pabrik, atau pertokokan lama ? Kami janjian dengan bung SJ. Dari kejauhan kelihatan bung SJ sudah datang, tapi beliau belum tahu kalau kami sudah tahu.

Beliau memakai jaket GDN tebal, seperti yang aku kenakan.Sementara Imam berpakaian biasa, kaos oblong. Karena jalannya rumit dan belok-belok. Akhirnya kami ngga ketemu, aku lihat beliau masuk ruang.

Akhirnya kami memutuskan pulang saja. Karena aku penasaran aku review lagi mimpiku dan ternyata yang masuk ruang tadi mas ahmad luzain teman lama ketika di optima. Aku jadi ingat dulu dia pernah kerjasama dengan Jepang.
kabar terakhir sih katanay dia ikut pengajiannya pak Arifin Ilham.

Jiwaku kemudian melanglang di Bandung tepatnya di ITB ketemu anak Mesin 90, teman Arifin teman SMP ku. Kemudian aku ikuti saja ceritanya, rupanya cerita tentang nostalgia masa SMA nya arifin. Hadir juga ceweknya dulu.
Jiwaku dibawa juga ke dalam cerita itu, wajah arifin waktu SMP mirip wajahku jadi sering dikira kakak adik, di mimpi ini si ce itu suka pindah dari aku ke arifin. Karena jiwkau sadar saat mimpi berlangsung langsung di introgasi hihi..ternyata juga dikasih jawaban yang memuaskan.
ada chuson juga untuk urusan bisnis. Alumni SR juga ada untuk urusan bisnis pulsa SLJJ ke Jepang, tiba-tiba datang seorang ce agen pulsa. Saya sih hanya bantu marketingin.


Location : Damaran
Time/date : Tuesday 06.00-11.00 wib/ 03 Oktober 2006
Story of my dream :

Jiwaku berada di kampung antah berantah tidur, hadir beberapa saudara wanita semua berpakaian merah biru. Ternyata keluarganya kalau pagi jualan bubur ayam. Pagi hari jiwaku lewat di depan rumah yang lantainya tinggi itu dan tetangga sebelahnya kasihan karena para pembeli kesedot ke dia semua.
Iyalah jual produk yang sama berdampingan, ya pilih yang lebih dekat.

Siang hari nenek dari bapakku yang sudah meninggal datang menghidangkan makanan sahur, dan Antok memberikan minuman teh ( munkin koreksi mimpi terdahulu ).

extreme close up :
wajah NF menengadah dan minta sumbangan.

Location : Damaran
Time/date : Wednesday 06.00-13.00 wib/ 05 Oktober 2006
Story of my dream :

Jiwaku berada di sebuah tempat antah berantah dimana ada kelas-kelas yang dikosongkan, aku mencari tasku menyusuri kelas setiap kelas.
Dalam pencarian itu aku di temani seorang kakek-kakek berwajah kotak. Hmm dari interiornya kok seperti kost-kostan di LN. Kebayang dulunya sempat ramai
dengan orang-orang. kakek-kakek itu sepertinya mau minta uang : "Tenang aja mbah, pasti aku bayar deh.!" Sebenarnya aku juga agak panik karena tas hitam dari beludru itu belum ketemu juga.

Sambil terus mencari di sebuah ruang aku bertemu dengan seorang wanita, entah siapa belum sempat melihat wajahnya, dia langsung berjalan di depanku datang dari samping. "Mbak lihat tas saya ngga ?" tanyaku.
Nah akhirnya ketemu juga kirain sudah hilang, buru-buru aku buka ternyata di dalamnya cuma ada satu kaleng orange juice dingin, dan beberapa butir anggur dan sisa lalapan sahur. Lamudain aku pegang kaleng juice itu,
hmm tidak sedingin kalau dari kulkas. Tadinya mau aku minum sih, tapi karena puasa jadi, ngga jadi deh. Mustinya aku tadi berpikir ini hanya mimpi jadi langsung minum heheh...mungkin saat aku mimpi pas jam makan siang.
sekolah siap di tinggalkan oleh murid-muridnya.

Sebelum ke segmen di atas sebenarnya ada cerita yang lebih seru, kenapa kakek itu tadi minta uang 300 ribu. Saat itu jiwaku di sebuah lapangan, sepertinya di ITB jadul. Ada bambu-bambu yang di sudah di bentuk seperti bambu runcing
di tata sedemikan rupa di sebuah alat pegas, jika alat@itu di tekan tuasnya akan meloncatlah bambu-bambunya. Melihat hal seperti itu terasa gatalah tanganku untuk mencoba memukul tuasnya satu persatu. Ratusa bambu meluncur mengelompok
dan jatuh menancap ditanah. Kali ini membuat hatiku riang malakukannya, eh ada seorang yang datang menanyakan " kok jadi berhamburan bambunya ? " tanyanya padaku, aku jawab saja itu tadi namanya performance art heheh.
Akhirnya bambu-bambu tadi di singkirkan dari lapangan dan duduk beberapa orang bersila seperti mengaji sesuatu. Uang 300 ribu ternyata sudah saya belikan bambu-bambu tadi, aku baru nyadar. Akhirnya aku harus merogoh kocek untuk menggantinya.
Dan aku hanya ada ide untuk menjual bambu-bambu itu untuk mendapatkan uangku kembali.

Jiwaku ketemu dengan AWR temanku di PTFI tapi lupa lagi bahas apa ya tadi ?@Aku lihat tadi ada juga istrinya.

Location : Damaran
Time/date : Friday 06.00-12.00 wib/ 06 Oktober 2006
Story of my dream :

Jiwaku berada di antah berantah sedang membuka botol warna hijau 1 literan dengan cara memecahkan ujung mulutnya.
Aku tidak tahu maksudnya apa, satu demi satu botol itu aku hantamkan ke benda tumpul sehingga pecah dan airnya
kemana-mana, lebih dari 10 botol aku pecahkan sambil berpikir maunya apa sih, kalau nanti diminum khan bahaya kalau kemasukan pecahan belingnya.
Seseorang sepertinya menilai pekerjaanku, biarkan saja aku cuek sambil berpikir ; mau-maunya mecahin botol yang tak berdosa.


Location : Damaran
Time/date : Saturday 06.00-12.00 wib/ 07 Oktober 2006
Story of my dream :

Hari ini mimpi yang agak panjang dan lama entah karena pengaruh music atau swasana ramadhan. Ada 2 ronde mimpi kali ini, yang pertama terhentikan dengan swara batuk kakekku dan meriangnya badanku.
Aku mendatangi kakek yang lagi batuk-batuk dan minta tolong radionya dinyalakan. Aku sedang lagi memutar lagunya John Mayer, beatnya memang agak cepat "your body is wonderland" tapi kok mimpinya ngga sama dengan isi liriknya.

Mimpi yang ingat sebelam bangun adalah seorang laki-laki di sebuah rumah besar kedua tangan dan kakinya di angkat sama empat orang dan dimasukkan dalam lubang tanah siap dikubur. Sedang aku pura-pura tidur ketika seseorang mengetahui
keberadaanku di situ lalu salah seorang mendekat dan mengontak dengan HP melaporkan kepada temannya. Melihat hal semacam itu aku agak panik takut di apa-apakan, padahal aku juga ingin melawan tapi hanya mataku yang bisa bergerak.

Sebelumnya sepertinya jiwaku dibawa ke ITB kembali ke jaman ketika masih kuliah ketemu mas Suhuf, dan kita bicara tentang ujian TA. Ternyata setiap tahun ada yang ganti judul sampai beberapa kali TA nya. Di sebuah ruang aku sedang nobrol dengan
Sabtono atau seseorang mirip dia seketika datanglah seorang wanita dengan pakaian super ketat hingga terlihat ruang udara di antara kedua paha jika kakinya merapat. Dia berdiri di depanku, tapi aku mencoba biasa saja, setelah dia keluar ruangan
aku menanyakan kepada sabtono kenapa dia berkostum seperti itu. Sejenak kemudian dia masuk lagi dan membalut bawahannya dengan celana panjang putih bahan tebal. Aku pun tersenyum kecil melihatnya.

Ronde kedua di akhiri dengan habisnya bateri MP3 playerku, lagunya tadi sudah kuganti menjadi dave koz "The Dance" ternyata lebih indah karena swaranya basnya bisa mempengaruhi mimpiku.
Begini ceritanya ; jiwkau berada di sebuah tempat yang serba putih, sebuah ruang ada meja besar di ruang itu. HAdir nursyam dan Agun CI teman-teman SMPku. Seperti masih pada sekolah saja.
Kami main-main masukin lipatan kertas kecil ke sebuah tong sampah super kecil. Ternyata lemparan nursyam jarang masuk, aku yang banyak masukin ke sampah. Swasana ceria tapi tidak ada swara.

Lalu jiwaku dibawa kesebuah tempat dimana di situ ada sekolah SMK wanita di depannya. Kami di kantor pengiriman tenaga kerja ke LN ternyata. Jadi ada kerjasama dengan sekolah itu. Di situ aku habiskan untuk bertanya tentang syarat-syarat ke LN.
Ada pejabatnya juga di ruang itu selain swasta, dan semua personilnya ibu-ibu. Hmm ..berdasarkan informasi dalam mimpi ini memang ada kokng kali kong antara ibu pejabat yang gemuk itu dan ibu-ibu dari swasta yang berkerudung itu.

Jiwaku melompat ke jaman dulu ketika adikku-adikku masih pada anak-anak, kami mencoba membuat komik, ari yang membuatnya dan aku sarankan belajar corel juga. Sementara Joko sibuk dengan swara bas yang mendominasi indera pendengaranku.
sambil memetik bas betot dia mengikuti irama lagu. Swasana masih putih bersih dengan ruang yang lega. Tiba-tiba extreme close up wajah ponanakanku aca ketika masih bayi matanya basah dengan air mata dan dikasih embacitrin. Kostumnya seperti foto yang kupasang di albumku yahoo.
Aku pun terharu.


Habis nulis diary ini aki kira ngga mimpi lagi, eh sore harinya habis ashar, jiwaku berada di sebuah tempat, tepatnya di sebuah mushola kecil. Begitu aku masuk ada Nursyam yang lagi sholat di situ, lainnya sudah selesai.
Buru-buru aku makmum tapi sayang dia sudah keburu ruku` ah biarlah sholat sendiri saja. sementara tempatnya yang sempit di depanku ada barang-barang berserakan. Melihat hal itu maka seseorang membantu menyingkirkan. Hmm ..kalau ngga mas ipung MS ITB`88 yang mas heli MS s2`96
wajah keduanya memang agak mirip, kalau melihat lantai musholanya sepertinya bukan di jepang deh, berarti di tempat lain. Atau setiap gerakan pindah tempat hehe...melihat mas-mas tadi membersihkan tempat sujudku aku jadi terharu. Mungkin ada yang ingin supaya tidak terlalu serius,
tiba-tiba keluar air jernih dari celanaku, eh ngga tahunya selang air aquarium nongol dari dari resleting, thurr...!!! benar-benar dikejain aku. Karena malu maka tidak aku lanjutin sholatnya terus ngacir keluar mushola. Baru sadar bahwa aku di hotel Q. Memang kalau becanda pada suka ngeres
anak-anak itu, berarti ada yan kangen dong. Karena malu juga langsung saja aku meninggalkan tempat itu dan salah satunya memanggil-manggil. Sekejap aku sudah di gang belakang hotel dan berpapasan dengan seorang cewek.


Location : Damaran
Time/date : Sunday 06.00-13.00 wib/ 08 Oktober 2006
Story of my dream :

Jiwaku di sebuah ruang yang cukup besar namun agak gelap, hadir beberapa teman ; bagyo, dll membahas sebuah ilmu. Ada yang punya ilmu tertentu yang di dapat dari bertapa di sebuah gua di jogja, ada yang menceritakan pengalaman-pengalaman spiritualnya.
Pada kesempatan itu aku tawarkan sebuah serat yang berisi tentang jiwa, yaitu sastra jendra hayuningrat pangruwating diyu.
Belum sempat bicara banyak sudah pindah ke frekwensi lain.

Jiwaku berada di sebuah tempat mirip gudang yang luas, di situ ada seorang anak balita yang pintar bicara, kulitnya kuning langsat. Kemanapun aku berjalan dia mengikuti sambil memberikan klu jika aku bertanya jatidirinya.
kemudian jiwaku pindah lagi ke sebuah gunung dimana banyak orang yang minta di foto lalu aku mendapatkan lokasi yang bagus, yaitu latar belakangnya gunung dengan salju di atasnya. Hmm..rupanya aku di LN, tepatnya tempat transit para pendaki, beberapa orang siap-siap dengan barang bawaannya untuk naik gunung.
Sementara aku kehilangan beberapa barangku di antaranya sepatu sendal. Sibuk mencari barang-barang yang hilang, ada yang sedang membicarakan jual beli bacho/escavator. walau hanya dengan simbol kaleng minuman. Sekejap aku terkadang naik sepeda sambil berpikir-pikir tentang tawaran itu.

Jiwaku di kampung lagi dimana Makin teman SMA ku bercerita tentang kostnya jadul di kampungku, katanya dia tinggal sampai lulus kuliah baranganya masih utuh tidak ada yang berani nyentuh...hehe. Sebuah topeng kayu kecil dia tunjukkan sudah pada berjamur.
Hadir beberapa teman di situ.


Location : Damaran
Time/date : Monday 06.00-11.00 wib/ 09 Oktober 2006
Story of my dream :

Jiwaku di bawa ke kelas swasananya ujian, tapi interiornya tidak seperti sekolah pada umumnya terkesan bebas dan bisa menaruh bawaan apa saja.
Ada tas tempat karya senirupaku di situ, kulihat lana dan teman-teman smp hadir di situ. Dia mengambil tas gambarnya yan disimpan dekat tasku. Pas ujian pada mencontek, ada yang berani menaruh buku di atas
meja juga, sedang penjaganya cuek saja. Aku lihat penjaganya seorang laki-laki wajahnya cukup cerah berpakaian putih bersih, tapi punya problem pribadi yang harus
diutarakan pada kita, akhirnya yang mencontek dimaafkan dan gantian penjaga itu yang curhat tentang bayinya yang ketiga masih dikandungan istrinya. Beliau minta doa para para murid.

Kira-kira jam 10 siang jiwaku berada di sebuah kehingan malam sebuah kota, aku lihat panorama indah kota itu dari atas dengan cahaya yang warna warni. Tapi sayang hanya sekejap karena aku tak sabar beratanya dimanakah aku berada.

Location : Damaran
Time/date : Tuesday 06.00-10.00 wib/ 10 Oktober 2006
Story of my dream :

Jiwaku berada di lapangan timur ITB, aku lihat teman-teman SR pada main sepak bola, kali ini sepak bola wanita ( padahal dulu ngga ada ).
Aku sejenak termangu dengan semangat para wanita itu. Kadang-kadang orang-orangnya berganti menjadi teman-teman SMP. Aku bawa payung karena hujan seseorang yang berteduh di bawah pohon mau aku tolongin nyeberang jalan, karena kostnya di taman hewan situ.
Yang bukan orang bandung mungkin persepsinya bercabang-cabang. Bagi orang bandung, itu sebuah jalan. dekat kebun binatang.

Kemudian jiwaku di lantai 2 sebuah ruang, dimana para pemain band dadakan diminta latihan imporovisasi, lagunya jazz hehe. Sementara itu jiwaku hanya mengamati gimana mereka mencoba alat musik dan mengikuti musik yang di putar pelan dari tape recorder.
Ada yang memetik gitar pakai gigi, ada yang nyoba bas betot, dll. Masing-masing dapat nasi kotak yang ditaruh di sebuah tempat. Seseorang turun ke lantai bawah sambil membawakan makanan itu. Tapi karena rancu dengan sinyalnya adik-adikku maka settingnya berubah jadi di dapur
rumahku. Aku kebelakang dan mendapatkan nasi di bungkus kertas masih panas dengan sayur berkuah di dalamnya. Seseorang memberikan padaku, aku kira kelebihan belinya sehingga diberikan padaku karena tuan rumah. Lalu datang Joko adikku yang sama-sama membuka nasi bungkus itu, lalu airnya kami tuang di wajan.

Tibatiba tetanggaku Wawan adiknya nanang masuk dengan muka marah menanyakan jatahnya nasi bungkus. Aku masuk ke ruang makan dan aku tutup, baru mau aku slotkan, kurasakan ada yang teriak-teriak dan mendorong dari luar, akhirnya aku buka dan aku ladeni omongannya.
Aneh dalam mimpi kok emosi seperti itu, benar-benar mengganggu orang tidur saja. Akhirnya aku tidur lagi dan datang jiwa Anto adikku entah omong apa.

Muncul jiwanya k`GA mgt`91 dengan kostum putih-putih slempang merah ijo melintas di badannya, mungkin itu atribut beliau. Kumaha kabarna kang ?



Location : Damaran
Time/date : Wednesday 06.00-13.00 wib/ 11 Oktober 2006
Story of my dream :

Seperti melihat layar lebar komik kartun dengan pakaian tradisional jepang tapi sudah post modern, dengan warna senada dengan biru gambar itu dibuat.

jiwaku tertidur ditempat dimana aku tidur tapi versi entah siapa, damaran jadi lebih luas dan gersang, papan penunjuk arah bertuliskan bordir di presepsikan negatif.
Seorang ce tiduran di sampingku di situ hadir neneknya. Mata jiwaku terkantuk-kantuk saja, sambil meraih apa yang bisa di jadikan guling, hehe ternyata kakiku meraih-raih eh ternyata tubuh ce, lalu menjauhlah 20 meteran dalam sekejap.
Ce itu sedang ngobrol dengan neneknya yang cerah itu. Akhirnya masuklah aku kedalam cerita mereka, jiwaku jalan-jalan di seputaran damaran yang luas, dan rumah bordir yang sebenarnya penjahit di pojok desa itu.
Menjadi rumah besar tempat pawa wanita menjajakan diri, lho kok ce tadi malah masuk situ ? Heran deh..ah namanya juga mimpi. Kadang memang saudara sepupuku pada ngarang cerita sendiri.


Location : Damaran
Time/date : Thursday 05.00-09.00 wib/ 12 Oktober 2006
Story of my dream :

Seperti biasanya saat ku rebah tulang bahu kiri belakangku terasa tertusuk, aku jadi pindah tidur saja di bawah kepala di utara.
lalu jiwaku di sebuah kotak ada seperti kolam tak ada air, nuansa putih dan fisikku terasa seperti tersayat oleh mimpi seperti ini.
Untuk itu aku masuk ke lebih dalam dan meloncat-loncat menghindari hewan/ makhluk yang ada di situ, aku lihat mahkluk-makhluk itu menjadi debu saat terkena.
maka aku masuk ke tengah orang-orang itu untuk keluar dari kolam itu. Anehnya kenapa di mimpi ini aku jadi anak kecil ? jangan-jangan itu edi..hihi.


Masih juga jiwaku ada yang ngerjain, gigiku di buat patah satu, kemudian di depanku ada taring yang panjang.
hmm...taring siapa itu? atau memang ada monster disiang bolong yang merasukiku ? Untung aku ngga begitu khawatir walaupun mukaku tertelungkup dan gigi yang tanggal satu itu.
Apakah gigi tanggal satu harus diartikan berita layu-layu ?

Location : Damaran
Time/date : Friday 05.00-09.00 wib/ 13 Oktober 2006
Story of my dream :

Jiwaku berada di sebuah mobil dimana di jok belakang ada dua lembar uang ribuan, kami rencana mau ke jepun lagi bersama keluarga imam, lalu kami kekurangan bekal.
Seseorang menyuruhku ambil uang tadi seperti tida ada yang mengakuinya. Eh ada saja yang tidak suka, lalu aku diminta memberikan pada wanita kecil itu.
Dengan terpaksa aku berikan satu lembarnya padanya. Anak kecil itu bilang pada ibunya bahwa cuma satu lembar yang dikasih, lalu aku berikan yang satu lembar lagi ternyata 20 ribuan.
Ngga enka banget mimpi seperti itu yah ? Akhirnya kami serombongan berangkat ke jepun anehnya aku tidak membawa apapun, hanya sebuah paspor saja. Singkat cerita kami sudah sampai di Jepun,
Di situ ada sebuah stasiun, heran di jepun kok kumuh begini yah ? Kami jalan menyusuri rel untuk sampai di stasiun berikutnya. Sampailah ke sebuah rumah, kok seperti di kleco hehe...ketemu sama bapaknya.

Melanjutkan lagi perjalanan sampailah ke sebuah lapangan dimana ada turnamen senam di situ, oh kita ternyata penggembira atlit senam to ? Dua orang dari tim kita bergelantungan ke sebuah tali menurunkan silinder besi
warna hitam seperti tiang listrik, setelah aku amati kedua wanita kok mirip amelia dan maia, aneh ! Kemudian pandanganku jiwaku aku alihkan ke matras yang biasa untuk senam, ada sebuah matras seperti kasur warna hitam bisa gerak-gerak sendiri.
"Wah bisa tidur sambil dipijitin nih ? " begitu selesai ngomong seseorang keluar dari dalam kasur itu heheh...Sementara itu pandanganku berputar-putar aku kira pusing, mungkin kalau gempa skala 5 richter. Mungkin Tuhan ingin memberi tahu akan adanya gempa, lalu hadir dananjaya teman SMA ku dulu melihat tali-tali hitam di dinding, sepertinya siap panjat tebing.
Lho kamu juga di jepun to nan ?" kataku dalam hati. Padahal dia mengajak ke US. Kemudian temanku ketika di PTFI juga hadir, Agung namanya, konon kabarnya memang di jepun. Dia cerita tentang over stay-nya sambil rebahan santai.
Aku mengalihkan pandangan ke arah orang-orang yang pada duduk bergerombol, hmm nampak sekumpulan alumni SR ITB.
Dari penampilannya nampak modis, ada cinde, dll. Silinder hitam tadi sudah kelupas memutar oleh atlit senam pria yang berorot. Saking kuat rasa atmosfir jepunnyam, aku langsung berpkir untuk mengontak saudaraku yang di Jepun untuk menjemput lalu ke nagano.


Location : Damaran
Time/date : Saturday 05.00-10.00 wib/ 14 Oktober 2006
Story of my dream :

Jiwaku bersama dengan jiwanya mas eko ( japan ) menyusuri jalan aspal lebar yang lengang, kebetulan dikunjungi oleh bapak ibu dan saudaranya dari jakarta, katanya menginap di sebuah hotel. Lalu kami menjemput naik pesawat cesna, setiap anak bayar Rp.15.000.
kata mas eko biar yang bayar yang belakangan, lalu kami turun dan mencari tempat mereka menginap. AKu jadi sendirian mencari rumah di gang-gang sempit sepertinya sudah pindah frekuensinya...hehe lalau pada kemana ya anak-anak tadi.
Melihat aku mutar-mutar di situ seseorang memberikan petunjuk, sampailah rumahnya anehnya, rumahnya seperti kandang. "Yang benar saja", pikirku dalam hati "kok keliahatan batu batanya begini, ada kolamnya lagi", lalu datanglah rombongan yang ingin menginap lagi.
Salah satunya Hilman mantan bosku di PTFI sedikit membuatku kaget, kemudian dia mengambil tempat untuk tidur, karena tempatnya pinggir kolam lalu aku silahkan pindah tempat yang agak lebih bagus. Kemudian aku dekati dan ngobrol sebentar. bagaimana bisa ke sana lagi.

Jiwaku pindah ke sebuah gedung luas dimana para pejabat mau datang lihat pameran, kami bersama teman-teman lainnya mempersiapkan. Salah satunya tanya tentang housekeeping kepadaku. Kamar tempat menyimpan barang sudah kami kosongkan kusisakan lampu senter warna kuning, dan kabel-kabel saja.

Swara radio IC mendominasi pendengaranku hingga membawaku ke jadul, peranku jadi bapak dan kakaknya sabtono yang sedang memberi nasihat, hmm..sepertinya dia sedang membuat kandang burung. Swara yang mengalir di dubbing swaranya penyiar IC mas ghufron`88. Lama-lama penat juga kepalaku jadinya maka aku bangun dan menggeliat sebentar.
Prang !!! dengkulku menghantam akuarium di sampingku, untung tidak ada airnya. Betul-betul tidak kusangka bakal hancur seperti itu.

Jam 13.00 siang aku mimpi lagi ketemu mas nardi dan mas imam di rumah dia, kami makan dan minum seadanya ketika di jepun dulu, entah apa yang dibuat tadi hanya bubur dicampur gula merah cair. Sementara mas imam tidur saja berselimut diam saja. ( in fact : dia yang dulu tidurnya selalu menjadikan guling temannya, sampai risih, lalu aku lari kesana kemari )
kenyataannya kita dulu makannya indomie rebus dan telur. Mungkin mas nardi baru kangen kok sampai begitunya, seperti pegulat sumo saja, aku jadi ingin tahu siapa yang berprasangka seperti itu.

Ada mas eko PTFI naik motor yang bicara tentang aris wr, ada armand mgt`91 yang lagi reunian dengan sali mgt`91 di sebuah halaman rumah foto-fotoan dkk.


Location : Damaran
Time/date : Suday 05.00-11.00 wib/ 15 Oktober 2006
Story of my dream :

Jiwaku melihat tetanggaku sirus sedang mencucikan pakaiannya ke agus adikknya lalu sirus komplain sebab pakaiannya masih belum bersih, maka agus mau cucikan lagi. Iklan apa ya ini ?
iklan sabun cuci kayaknya.

Kemudian sekejap bertemu dengan alumni SR`91 Hilman disebuah rumah besar bertangga-tangga dengan roda mesin-mesinnya yang besar.
Akhirnya di sebuah kelas SMP namun kondisinya seperti jaman londo. Map laporan warna coklat saya hilang sebab ketika pada minta absen ngga di tungugu. Kemudian untuk pertemuan berikutnya aku sibuk mencari map itu, namun lama sekali
sampai kuaduk-aduk isi ruangan ( dahulu kantor guru ) tidak ketemu. Perasaan dulu ngga pernah deh bikin laporan seperti ini, sebelum menemukan mapku aku ngga mau bangun. Sekejap aku melihat pak Sidiq guru matematikaku, yang minta mengumpulkan laporan itu.
Jiwanya ramah dan bersahaja. Saat aku mencari map itu, seorang ibu guru mendekati dan membantu mencarikan, setelah benar ngga ada, beliau menyarankan beli map baru ke pakdhe karno, aku lihat tadi lagi jualan di sudut lorong jalan itu, tapi sekarang sudah pindah.

Lalu aku tanyakan pada bapakku yang lagi nyapu lantai ( lho kok rancu dengan orang rumah ? ). Tapi memang swasananya berubah ubah kadang aku ngga kenal bangunan-bangunannya. Seperti di jalan bawah tanah, aku lari menuju tempat jual koran dan majalah, dari belakang iyus tetanggaku masih kecil
menarik kedua tanganku, aku rasakan tanganku kecapaian ngga kuat menahan tarikan yus, kemudian sirus kakaknya melerai dari belakang. Terus ketemu aca ponakanku yang sudah besar pakai kostum hijau, sudah beberapa kali mimpi ini aku ketemu dengan aca dengan kostum hijau muda.
Hijau muda enak dipandang mata hati, entah kenapa. Tapi tidak mampu memperlihatkan wajahnya sebab pasti nangis, maklum sudah 2 minggu ini dia tinggal bersama kami, tapi bersama bapak ibunya. Memang paling sering muncul di mimpi.@

Jiwaku dibawa ke rumah adik kakekku di situ berkumpul sanak keluarganya, kue-kue mari bertebaran dan kami mengambilinya, ada cucunya ;wahyu dan aziz.
Mungkin jiwaku dibawa adiknya yang ce itu. Sesekali kakekku menyuruh makan kue itu, sebenarnya aku tahu kalau ini puasa, tapi dalam mimpi khan boleh hehe..
maka sambil mengumpulkan kuenya aku makan sesekali.

Location : Damaran
Time/date : Tuesday 06.00-12.00 wib/ 17 Oktober 2006
Story of my dream :

Radio IC aku hidupkan untuk sebagai pengiring tidur di mulai dengan pidatonya mas gufron`88.
Akhirnya entah jam berapa jiwkau lepas landas, aku berada di sungai besar yang sedang banjir bandang.
Airnya coklat muda, ada springbed yang mengapung di situ, ada sepasang mudai mudi sedang memeganginya.
Akupun ikut nebeng, satu persatu hanyut. Kadang menyelam pindah tempat yang tidak berbatu, akhirnya tepat dibawah tanggul.
Kami di situ sampai airnya surut. Datanglah seseorang menjenguk dari atas tanggul dengan wajah tanpa dosa.

Menjelang lohor jiwaku berada masih di kampung tapi masih terdapat sawah yang baru dipanenin.
Nampak beberapa bule sedang melakukan pekerjaan mengukur-ukur. Kami duduk-duduk di gardu sambil melihat kegiatan mereka.
Alunan swara adzan semakin membuatku masuk ke dalam, habis adzan lagunya bimbo sajadah panjang terbentang membuat para bule itu,
memebentangkan tikar plastik yang sering aku lihat di masjid kami. Mendadak aku pakai seragam olahraga rebahan melihat alumni SR`92
pada senam dengan alunan musik dari radioku. Lucu juga ya, tapi aku pertahankan saja frekwensinya, sambil berkata dalam hati" kok mau-maunya".
Rupanya hanya berlangsung beberpa detik saja. Setelah itu balik lagi aku fokuskan ke salah satu bule ternyata kang acil sendiri yang menyanyi, cuma di mimpi nampak tinggi besar dan berotot.
Muncul wajah si ple SR`92 yang juga satu frekwensi rupanya. Aku berada di depan peralatan elektronik disebuah acara, sekilas wawan adiknya nanang dengan wajah tak berdosa.

Kemudian jiwaku berada dipertigaan monumen Gunungan Ki Nartosabdo, tapi belum ada monumennya. Tepat di monumen itu dipasang display TV flat 29 in yang bisa berputar.
aku lihat banyak orang duduk-duduk di jalan tumplek blek. Dalam hatiku kalau di TV itu gambarnya penunjuk jalan dan berputar-putar apa tidak malah membingungkan.
Dan juga di ujung setiap jalan diberi display.

Setelah sholat lohor aku lanjutkan mendengarkan pidatonya mas ghufron (mudah-mudahan tidak salah tebak). Sepertinya kata-kata akherat, syurga, itu masih abstrak, masih mengundang berbagai pertanyaan tentang itu.
Kalau kata-kata surga sudah bisa saya maknai sendiri, surga yang di pinjamkan kali ye. Menurutku sih daripada mengkhayal bagaimana akherat nanti, sudah saja akherat itu berjalan seiring dengan dunia tapi lain dimensi.
Sebab kenapa pandangan yang kosong tentang dunia itu juga pakai hati mas, istilah penjara dunia itu juga bisa di artikan sebuah kejenuhan, jadi bagaimana kita merangkai kata-kata saja..heheh

Aku jadi inget ketika jadi buta huruf dulu ( sebab ngga ada bisa baca kanji ), ..kok hati malah tenang ya. Kalau sudah begitu persepsiku tentang keindahan warna-warnanya saja sepanjang jalan.Karena lingkungan bersih dan rapi teratur, senyum yang indah jadi hati tambah tenang. Semoga kita meraih lailatul qodar. Amien !