Tuesday, January 13, 2009

Hari ketigabelas

Hari ketigabelas 2009
05.00 wib-11.00 wib

Pagi ini banyak sekali jiwaku berpindah pindah keseret mainan batin.
Jam 2 pagi aku pulang makan lewat perempatan masih ada orang, setelah saling sapa terus pada gosipin
Sekejap saja jiwaku berada di sebuah warung melihat 2 tetanggaku belakangku memijit tetangga depanku, aku diamin
Kenapa aku di lihatin ?

Hm..aroma apa yang aku cium itu ? Kok ada swara orang bahasa Arabnya seperti mengaji.
Dimensi swara, dimensi ruang rupa dan dimensi raba seperti tidak nyambung lagi.
Dimensi ruang rupa tempatnya syahwat apa ya ? Kadang jiwaku berada di sebuah majlis taklim seorang ibu sedang berkotbah namun tak kuat menahan hati.
Seperti swara ibuku tapi beliau khan sedang di kamar tamu sedang nonton TV.
Jaket tebalku kulepas satu persatu dan jiwaku menundukkan diri.
Kudengar alarm HP berbunyi, aku bangun kemudian sembahyang pagi

Habis sarapan bubur kuhidupkan metro TV dan aku pun tidur lagi
Sekitar jam 11 swara TV sudah merasuk dalam diri
Cuman untuk memperkuat telepati
kalau ceritanya lain sama sekali

Jiwaku berada di sebuah ruang besar dimana di situ banyak baju-baju dominan putih.
Kalau konveksi kok ngga ada mesin jahit, ah mungkin di sebuah mall atau hotel nih.
Seperti rancu dengan laboraturium begitu, sebab aku diperlihatkan juga syaraf tubuh
Menyala dalam neon box dan kami sedang mempelajarinya karena butuh

Tiba-tiba ujian negara tiba, jiwaku ketemu teman-teman SMA ada khalim juga
Kalau mimpi ujian begini paling ngga suka sebab otakku seperti di pegang tidak bisa membaca
Bagaimana bisa mengingat ? Akupun menemukan caranya, seperti mereview kaset saja.
Tapi susah juga sih, ratusan begini soalnya. Singkat cerita sudah pada selesai semua
Tinggal aku yang saja yang masih berkutat dengan angka-angka
Kemudian kulihat kembali petunjuk cara menjawabnya

Ternyata salah bukan di centang tapi disilang
Akupun panik pusing ngga kepalang karena harus aku ulang
Mana tumpukan soal itu sudah bercampur dengan punya orang
Untung sahabatku khalim datang

Aku dengar bisikan seseorang dari balik kamar
Sepertinya kang KY yang ingin hidup sejahtera di hari kemudian
kata-kata pun di jawab dengan kata-kata oleh seseorang
Artinya harus sendiri berjuang

Mendingan aku review lagi penglihatanku ke laboratorium baju tadi
Ketemu lagi dengan AZ yang menyenangkan hati
Tapi pura-pura ngga kenal saja lagi sebab sudah tahu arahnya kemana nanti
Begitu aku masuk sudah bersih dan tertata rapi
Akupun masuk kamar ganti dan cabut lagi

Monday, January 12, 2009

ada kereta raja sampai papua

Hari ke duabelas 2009
07.00 wib

Jiwaku berjalan di sebuah jalan yang lebar di antah berantah, swasana seperti dipinggir hutan.
Tibalah aku di sebuah pertigaan dimana kutemui, sebuah kendaraan dari kayu warna plitur bergerak dengan
puluhan kuda dibawahnya. Merayap seperti rumah tingkat berjalan, kemudian aku berhenti sejenak ketika muncul dua orang, salah satunya mendekati saya.
bersenjata laras panjang dan menutupi muka dengan selendangnya. Swasana cukup tegang ada rasa takut kalau-kalau aku di cederainya.
Kemudian kulirik tangan kirikku, alhamdulillah bukan senjata yang kubawa tapi qur'an kecil saja. Kalau misalnya senjata mungkin reaksiku
seperti di duga. Melihat diriku berhenti dan menahan emosi jiwa, maka dia menundukkan kepala seolah mempersilahkan aku lewat. Sejenak aku mau melihat sensasi swara
derap kuda, kasihan juga melihat kaki-kaki itu terseok-seok jalannya sebab tertalalu berjubel hingga tidak bisa cepat jalannya. Tetapi apa yang kuinginkan mendengar
swara derap kuda itu membangkitkan semangat patriot saya. Perjalanan kemudian dilanjutkan sambil membawa buku harta satu-satunya.
Seseorang duduk jongkok dipinggir jalanan yang penuh dedaunan,
membuat hatiku agak sedikit tegang, gelagatnya seperti mau merampok sudah kelihatan.
Dari wajah dan rambutnya sudah dapat kusimpulkan bahwa aku berada di Irian

Pada saat jiwaku merasakan sedikit ketakutan maka maka muncullah seseorang menemani, entah siapa aku tidak sempat mendeteksi.
Yang jelas kedatangannya membuatku jadi lebih berani, ketika anak keriting mulai menarik-narik dan merebut bukuku maka akupun cepat bereaksi.
Ternyata itu sambutan buat kami yang datang ke Irian dan singkat cerita kami bertiga sudah berada di atas kasur di sebuah garasi.

Hmm... sejenak aku santai sambil merasakan enaknya di Jayapura dalam sekejap, ketika kami beruda duduk di ayunan, tiba-tiba pak BK pemred Lacak muncul. Aku pikir ngapain juga nyusul.
Akhirnya temanku itu ngobrol berdua, kemudian kutinggalkan mereka. Ketika kulihat lagi temanku sudah di pangku BK.
Sekejap aku merasa berada di dimensi lainnya tiduran dilantai, aku tawarkan untuk ke Timika sebab temanku banyak di sana.
Tapi pak BK nya ngga mau sebab cuma punya uang 500 rb, kulihat temanku timika pos yang rumahnya di Jayapura nongol dari sebuah jendela,
disusul Hendrikus P. Sebuah kerinduan setelah ketemu di mimpi terobati juga.

Swasana berubah seperti di sebuah majelis taklim belajar baca qur'an Surat Al Baqarah, HM salik Jkt mendapat giliran membaca.
Ternyata tidak dilagukan, kemudian ketika aku mendapat giliran baca otomatis saja swara yang terdengar sudah di lagukan...sungguh aneh tapi nyata.
Ada sedikit rasa gugup saat memulainya, tapi seterusnya sudah biasa, anehnya tulisannya kok bukan arab, tapi sepotong-potong kata saja.
Sungguh susah disambungkannya, kayaknya ada yang ngga beres nih hehe ? coba kutengok di samping ku ada must donk yang belajar ngaji juga.
Lama-lama kulihat sebuah wadah berisi kuah sari buah dan kuning-kuning entah apa, bercabang pikiraannya dan memvisual dengan seseorang yang berada di closet putih ada yang mengambang diatasnya.
Entah closet siapa aku ngga tahu, sebab closetku maroon warnanya. Tapi apa boleh buat tidak bisa kubiarkan lama-lama penglihatanku dibawa ke toilet seenaknya.
Dengan kekuatan pikiranku kuubah lagi menjadi jernih airnya dalam seketika, lain kali akakn kuubah menajdi warna biru muda saja heheh...
Tak lama kemudian swara salam membangunkan tidurku dan aku langsung melihat HP ku dapat sms undangan diskusi sambil makan pagi.
Edigyol yang baru duduk di kursi langsung kuceritai, apalagi kalau bukan tentang mimpi itu tadi.
Dia cuman bertanya siapa yang menemani tadi ??? Jangan-jangan dia lagi. Dia juga menerima sms undangan yang sama tertulis jam 02.54 wib semalam, baru sampai tadi pagi.
Setelah menerima sms lalu edi nyamperi, kelamaan ngobrol hingga lupa undangan makan pagi.

21.00-22.00 wib
Jiwaku melesat dan terseret kemana-mana, meloncat dari satu lokasi ke lokasi lainnya, berakhir di dalam bus dimana di situ seseorang wanita yang sudah tua yang rambutnya sebahu beruban tapi diperebutkan,
ketika kugenggam telapak tangannya juga sudah keriput semua, kulihat sehelai rambutnya kecoklatan tembaga. Kemudian mataku di perlihatakan tulisan pernyataan yang kalau di baca cuma balik balik kata,
intinya perjodohan di langit dan di bumi kadang berbeda...terus apa urusannya dengan saya ? :)))

Saturday, January 10, 2009

ketemu teman alumni smp lalu main sulap

Hari kedelapan 2009
11.30 wib
Jiwaku tiba-tiba berada di sebuah kolam renang berenang menyelam mengalir mengikuti pusaran air,
seseorang mirip olga di pinggir kolam
kemudian memberitahu kepada temannya bahwa diriku AL, sekejap ada topi biru di kepalaku,
sungguh aneh tapi nyata, setiap kata-katanya langsung memvisual seketika itu.
Pangkatnya ada juga begitu nyantel di pundak kiriku yang telanjang, aku santai saja sambil terus menyelam
berputar satu persatu atribut tersemat di tubuhku. Akhirnya bunyi ketukan kamarku membangunkanku untuk segera mandi sholat jum'at.

Hari Kesembilan 2009

09.30 wib
Jiwaku menginap gratis di hotel nan luas antah berantah sebab milik seorang teman,
kalau dipetakan di kotaku terletak di SMP 2 dengan, aku menempati ruangan di pojok utara
bagian VIP, di situ juga ternyata hadir jiwa Egro kakak kelas SMP aku. Dia juga kebetulan menginap
gratis di situ menempati kamar biasa di pojok selatan. Serasa ada yang dingin-dingin di celanaku,
sambil menahan untuk tidak bangun tidur dan terus lanjutkan perjalanan jiwaku. Ke belakang hotel dimana di situ kulihat
sebuah mobil sedan mau parkir sempit menyentuh pintu gerbang hingga roboh, setelah selesai membantu akupun masuk kamar lagi.
Ku lihat sudah ada datang bagyo di dalam kamar mandi, pikirku nagapin lagi. Ternyata dia masuk ke bak air dan menghilang.
Aku raba dasarnya bak ternyata memang tidak seperti mengecil. Dan nongo; lagi kepalanya kemudian. Aku pikir,"wah ini sulapan," Egro sudah ada di sampingku.
Kemudian kami memnyuruhnya lagi untuk mengulang, hmm... ternyata di mau dan kulihat malah bisa mnembus ke tembok kepalanya yang separo.
Tapi kok kepalanya menjadi sebesar bayi, apakah benar dia itu mas bagyo tadi..hihih... Singkat cerita lobi hotel sudah penuh tamu undangan, sedangkan aku hanya memakai dalaman jalan-jalan.
Sepertinya mau ketempatan untuk acara pernikahan, malu saja aku kemudian lari lewat belakang menuju kamar egro, dan ternyata dia sudah chek out duluan.
Ku lihat para tetamu sudah berdatangan dengan barang bawaan sebagian sudah masuk kedalam kamar penginapan.
Kulihat ibu-ibu memakai kebaya, karena ngga enak sama para tamiu itu akupun lari melewati lobi dan menembus dimensi kesebuah halam sekolahan.
Ternyata aku sudah di SMA 1 dan kulihat seperti ada seorang bapak yang sedang mengajari anaknya yang masih balita. Akupun mendekatinya dan membantu mengajari membuat burng-burungan.
Swasana manusia sibuk saling menawarkan metode MLM baru, akupun di bujuk dan di rayu. Aku lihat kostumku, duh masih saja seperti di hotel tadi...akupun menutupinya malu.
Swara dering HP membangunkan mimpiku....aku bangun langsung ke kamar mandi.

Wednesday, January 07, 2009

Jiwaku ke bdg lalu ke klaten lalu ke bdg lagi

Hari ketujuh

Dini hari sekitar jam 5 an pagi jiwaku bertemu dengan jiwanya sahabat SD/SMA di rumah kosong Fendy di depan rumahku.
Entah apa yang kami lakukan sedang memperbaiki sesuatu seperti sebuah sepatu.

Agak siangan sdikit sekitar jam 08.00 wib jiwaku berada di sebuah kampus bertemu jiwanya HM dan Istrinya di bdg, anehnya must donk ikutan juga.
Setelah bermain petak umpet mereka di smeak belukar kemudian pada pulang naik motor dan entah pergi kemana. Sekejap swasana sudah menjadi halaman SD aku dulu, aku masuk dan naik ke bangunan baru,
Belum di cat temboknya masih setengah jadi, melihat kondisinya yang kurang kokoh itu kulihat perempuan kecil berlari-lari ..hmm kok seperti artis sinetron itu ya ?
Ternyata disitu sedang ada kompetisi memasak aneka mie oleh angakatn baru di FSRD, akupun berjalan memeriksa setiap standhmm..ok juga masakannya cuma mana aromanya ???
Anehnya setiap senior yang ketemu denganku agak-agak bersembunyi begitu, seperti memberikan kesempatan padaku untuk leluasa melihat hasl karya para junior.
Kok jadi distorsi dengan lomba melukis mie begeini yah..mana belepotan cat saos lagi. Sebenarnya yang dinilai kreativitas bulu yang kuas yang dipakai untuk melukis itu.
Ada yang bentuknya seperti akar, rambut jagung, dll.

Tuesday, January 06, 2009

siapa yang membawa jiwaku

tambahan hari kelima kemarin

10.15 wib
Mataku menukik melihat seseorang anak di angkat dari sebuah kanal, rupanya mereka main-main dan terjatuh.
Satunya lagi hanya di temukan potongan tangannya, rupanya mataku zoom in terus tidak bisa menghentikan sampai pecahlah tangis seorang anak dari belakangku
karena tidak tega melihat mayat anak itu. Akupun bangun dan waktu menunjukkan jam sholat Ashar.

Hari keenam
14.00 wib

Jiwaku berada di sebuah rumah antah berantah dengan nuansa dominan putih, saat aku mau duduk dimeja makan itulah sebuah kata-kata kudengar dari mulut seorang wanita setengah tua
yang juga duduk makan siang. Kostum dan badannya putih bersih ketika melihat serasa grantes dan mengeluarkan kata-kata seolah mengarahkan kamerahatiku ke interior ruangan, karena nada swaranya agak
bagaimana begitu jadi seolah sebuah sindiran, apalagi melihat roman mukanya tanpa senyum. tetapi aku cuman diam saja santai. Ketika dia sudah tidak kuat menahan dada, maka wanita itu beranjak keluar dari ruang makan,
langsung akupun beranjak dan mengatakan kenapa aku bisa seperti ini. kemudian aku menarik nafas untuk menikmati sensasi keluar masuknya udara. Itu rupanya yang jarang ia lakukan sebab pikirannya cuma membaca.
Kalau dulu untuk meredam swara hati aku juga sempat dzikir qolbi, tetapi capai juga selalu memberi rekasi, padahal semua itu tidak kekal makanya aku harus mensyukuri masih ada nafas yang diberikan Ilahi Robbi.
Sekarang dengarkan saja tanpa rekasi nanti juga hilang sendiri. Kemudian aku mencari sendok yang bersih rupanya harus cuci sendiri, papasan dengan seseorang yang baru datang dan langsung memberikan mengeluarkan kata-kata
yang pernah kudengar dalam hati sebelumnya ketika bertemu dia, cuma di alam jiwa swara sangat jelas, yaitu " marah ya ?". Aku pun tidak memberikan reaksi apapun kecuali senyuman saja, karena yang kulihat di alam nyata laki-laki kok yang ini perempuan ?
Kakaknya kali, pikirku dalam hati. Setelah dapatkan senduk itu akupun cuci dulu dan seperti biasa bersikap ramah selalu di dalam qolbu.

Monday, January 05, 2009

Sahabat yang merindu

Hari Kelima

Sebelumnya menulis hari kelima aku mau jadi ingat sekitar jam 17.30 wib juga mimpi kebanyakan juga merupakan telepati atau rencana-rencana orang yang siangnya aku hubungi.
Kadang pesan itu langsung aku konfirmasi dengan cara sms jadi tidak penasaran nanti. Kebanyakan yang bisa menerima orang-orang praktisi seperti ilusionis yang memang jadi kerjaannya sehari-hari.
Seperti misalnya sulap ektreme seperti memasukan benda di mata, yang kemudian tidak enak kalau di bawa ke rasa. Untung pikiranku tetap rasional sehingga saat itu juga ketahuan triknya.
Namun susahnya kalau yang telepati orang biasa atau para kaum agama, sebab selalu saja dalil-dalinya heheh, maka terhadap yang seperti mereka tidak usah aku konfirmasi cukup ditulis saja di di blogger ini.
Seperti kemarin sore jiwaku berada di sebuah jalan raya yang luas namun tidak rata alias rusak jalannya, kami (aku dan adikku Ari yang di Smg) mengawal seorang anak kecil balita yang pulang dari Smg ke Klaten.
Kalau lihat kendaraannya sih seperti pos, sebab ada warna orange dan peraknya. Anehnya kenapa kalau lewat Klaten dia harus berganti warna plat nomor yang bukan merah. Beberapa orang turun juga tidak berani masuk ke kota.
Sekilas aku melihat saudaraku yang dari Kalsel juga sedang berjalan di jalanan yang becek dan penuh lobang ke arah yang berlawanan, entah mau jalan kemana.
Pertanyaannya kenapa musti sore atau sekitar jam-jam mau sembahyang ?

06.00 wib
Jiwaku berada di sebuah kafe di bdg bersama RP'90 sahabatku SMP dulu. Dia menunjukkan sebuah sabun warna pink yang mereknya aneh jadi sulit diingat.
Seperti mau memasarkan sabun itu ke bdg dengan cara konvensional, kenapa tidak memakai konsultan pemasaran saja pikirku.
Kemudian dia menerima telepon dari Jakarta, aku tidak berkata apa-apa cuma melihat teman-teman yang didepanku ternyata mereka gelap semua.
Ah mungkin tidak ada urusannya, kemudian akupun ke sebuah rumah dimana ada paviliunnya, seorang nenek sedang melakukan gerakan senam sesuai intruksinya
majalah kesehatan yang di bacanya. Sekejap kemudian aku berada di sebuah ruang melihat tata panggung dengan tanaman hias yang di pinggirnya dan langit biru cerah sebagai back groundya.

Sunday, January 04, 2009

Masih tentang mimpi

Happy a New Year 2009
06.30 wib
Hari pertama

Sejuk sekali swasana hatiku, tidak ada swara TV atau radio dikamarku
entah darimana swara musik hati itu, seperti smooth jazz begitu.
Aku ikuti saja cerita dan peran dan posisi apa yang diberikan kepadaku. Mungkin seseorang akan dapat solusi dengan caraku.
Jiwaku berada di sebuah rumah dimana teman-temanku SMA ku yang kuliiah bandung menjemputku untuk mempresentasikan tugas yang diberikan dosen kepadaku.
Yang berhubungan dengan departemennya. Karya itu sebenarnya aku comot-comot dari literatur orang lain, malah belum sempat aku ketik lagi.
Hadir hadir ACI'90 dan ZS'91 memarkir mobil sedan warna biru. Kemudian memintaku segera berangkat memenuhi panggilan menteri itu.
Karena hanya mencomot saja dari karya orang lain maka aku jadi tidak enak hati, maka aku bilang baru di print di rental tapi sebenarnya sudah berserah diri.
Akhirnya aku meminta yang lainnya dulu presentasi, aku giliran nanti. Tak lama kemudian mereka datang lagi, terpaksa aku bilangi kalau malau karena bukan karya sendiri.
Jadi solusinya jujur saja, khan malah di hargai, aku lihat ACI tidak bereaksi, netah apa itu jawaban yang di harapkan teman-temaku atau bukan, aku cuma melihat jiwanya mereka tetap bisa mengerti.
Eh tiba-tiba cerita berganti datang perempuan yang dulu pernah aku comblangi dengan ACI, datang dan membuka sepatunya melemparkan di depanku dengan pelan-pelan, aku kasih kode padanya untuk tidak menangis
sebab jiwanya ACI sedang di sini, gara-gara pakai high hill itu mungkin dia nampak tinggi. Karena itukah mereka dulu tidak jadi ? hihih.
Kemudian aku ubah konsentrasi mencari sumber swara musik dalam mimpi, kulihat seorang anak kecil lari menyusuri dinding penuh lukisan..kok seperti di sebuah galeri.
Aku tunggu dan tetap mengamati terus anak kecil itu hingga ibunya muncul yang tidak lain adalah temanku kuliaku sendiri. Kami tinggal bertiga di ruangan yang luas, tapi tidak terdeteksi siapa mereka itu.
Swasana masih sejuk sampai pada suatu saat yang perempuan memakai daster mendekatiku seolah sudah kenal akrab denganku, pikiranku tetap jernih dan seolah di tunjukkan telapak kakiku. Karena aku ngga mau tahu sebab memang sudah dari sejak kecil begitu.
Maka suhupun mulai meninggi seiring dengan itu aku terbangun, kudapatkan panas tubuhku kembali.

Hari Kedua
03.00-03.20 wib
Ketika nonton film di indosiar akupun tengkurap di jeda iklannya.Jiwaku berada disebuah ruangan yang cukup luas bersama orang-orang yang tidak kukenal.
Seluruh badannya tertutup selimut, tiba-tiba jiwaku terbang bersama seseorang dalam selimut tadi.
Aku kira tadinya cuma tiduran lunglai sambil menikmati desiran angin saja, tetapi kemudian aku buka mataku dan kulihat
pemandangan mengikuti jalan beraspal kadang berpapasan dengan mobil putih sesekali. Padahal kalau terbang khan bisa mengambil jalan pintas
tidak harus mengikuti jalan. Akhirnya sampailah aku di sebuah danau dnegan airnya yang nampak biru dikejauhan. Sekejap aku sudah di berada di ruangan melihat
anak-anak tiduran. Mereka dibungkus rapat selimut warna merah jambu. Beberapa orang sahabatku datang dan duduk mendengarkan wejangan seorang kakek guru.
Aku pun kemudian cerita pada mereka bahwa sebelum ke sini aku sudah mimpi dahulu, seperti biasa ZM salik bdg langsung menyahut bahwa itu temanku di ruang sebelah yang menerbangkanku.
Pikirannya kok ke jin selalu, apakah tidak ada penjelasan yang bias di nalar, bukankah kita sedang di alam jiwa begitu. Akupun langsung diam dan menyaksikan para korban yang di gotong guru.
Semakin lama semakin penuh ruangan dan akupun jadi penasaran siapa sih sebenarnya yang ada di dalam ? Selimutnya di tutup tegang sehingga meruang. Kok ketika kutarik mereka seperti bergerak menjauh
seperti ketakutan. Ketika kubuka eh ada celana dalam....karena baunya yang tidak enak, akupun jijik dan akupun bangun beneran, tidak ingin tahu lagi siapa mereka paling juga malu karena ketahuan. Sepertinya mereka memang para korban
Aku bangun tidur dan kuliat indosiar filmnya maih yang tadi juga, nonton TV mendingan. Sampai akhirnya aku tidur lagi dan mimpi yang kedua kali, tapi sayang lupa lagi hihihi.

Hari ketiga
10.00 wib
Seperti biasa masih terdengar swara Tv di telingaku yang kemudian membuat visualisasi di kelopak mataku yang menutup, cuman tulisan 3 option yang tidak ada maknanya buat ku karena selalu di pilih satu.
Tak lama kemudian jiwakupun lepas di antah berantah aku jalan kaki di tanjakan kecil dari semen jadi harus hati-hati. Beberapa orang yang kutemuitidak ada yang kukenali. Kalau melihat swasananya seperti di atas bukit yang sangat asri.
Waktunya rombongan turun kemudian aku tertinggal, lupa jalannya lagi-lagi. tetapi karena aku bisa lihat orang-orang dari atas bukit maka akupun santai menuruni. Di tengah jalan turunan berpaasan dengan seorang wanita dengan baju panjang mengatakan bahwa
bahwa yang kirim surat bausan seorang dokter, titip slam ya..katanya lagi. Akupun mengerutkan dahi, hmm itu siapaa..lagi. Sampailah di sebuah toko buku dimana aku menitipkan buku-bukuku di situ, seperti biasa aku membawa kamera memakai remote untuk kenang-kenanganku.
Sekejap aku meraskan bahwa toko ini dulu bekas toko elektro bukan toko buku. Ada 2 orang bapak-bapak yang satunya penjaga toko itu. Aku minta ijin untuk memotret dan beliau memperbolehkan aku. Begitu aku letakkan kamera, eh lupa lagi dimana tadi aku menaruh remote aku.
Tandanya memang tidak boleh memotret di dalam hati kali begitu. Tetapi ngomong-ngomong tadi itu bukan kameraku, jadi dibawa siaa ya hatiku ? Aku melihat buku-buku yang kutitipkan di toko itu, masih terbungkus rapi begitu, kemudian sebuah tangan membuka salah satu.
Oh begitu, hatiku lega sebab tadinya kukira kamus saku, habis warna-warni begitu. Kesan yang kutangkap aku sedang berada di sebuah outlet pariwisata candi borobudur, kemudian jiwaku kemabli ke tubuhku yang sedang tidur. Telingaku mendengar TV dan hatikupun bersyukur.
Mata dalamku masih melihat 3 pilihan berganda itu dan sebuah tangan memilih satu, entah apa maksudnya aku ngga tahu. Akupun membuka mataku dan kulihat channel TV ku pas trans-7, mbak sahnaz sedang wawancara dengan mbak helvy salah satu teman friendsterku. Tak lama kemudian sms dari rezho berbunyi menanyakan
kenapa caranya tidak nyari di google saja, sebab petunjuknya sudah ada di situ lagi.