Monday, January 05, 2009

Sahabat yang merindu

Hari Kelima

Sebelumnya menulis hari kelima aku mau jadi ingat sekitar jam 17.30 wib juga mimpi kebanyakan juga merupakan telepati atau rencana-rencana orang yang siangnya aku hubungi.
Kadang pesan itu langsung aku konfirmasi dengan cara sms jadi tidak penasaran nanti. Kebanyakan yang bisa menerima orang-orang praktisi seperti ilusionis yang memang jadi kerjaannya sehari-hari.
Seperti misalnya sulap ektreme seperti memasukan benda di mata, yang kemudian tidak enak kalau di bawa ke rasa. Untung pikiranku tetap rasional sehingga saat itu juga ketahuan triknya.
Namun susahnya kalau yang telepati orang biasa atau para kaum agama, sebab selalu saja dalil-dalinya heheh, maka terhadap yang seperti mereka tidak usah aku konfirmasi cukup ditulis saja di di blogger ini.
Seperti kemarin sore jiwaku berada di sebuah jalan raya yang luas namun tidak rata alias rusak jalannya, kami (aku dan adikku Ari yang di Smg) mengawal seorang anak kecil balita yang pulang dari Smg ke Klaten.
Kalau lihat kendaraannya sih seperti pos, sebab ada warna orange dan peraknya. Anehnya kenapa kalau lewat Klaten dia harus berganti warna plat nomor yang bukan merah. Beberapa orang turun juga tidak berani masuk ke kota.
Sekilas aku melihat saudaraku yang dari Kalsel juga sedang berjalan di jalanan yang becek dan penuh lobang ke arah yang berlawanan, entah mau jalan kemana.
Pertanyaannya kenapa musti sore atau sekitar jam-jam mau sembahyang ?

06.00 wib
Jiwaku berada di sebuah kafe di bdg bersama RP'90 sahabatku SMP dulu. Dia menunjukkan sebuah sabun warna pink yang mereknya aneh jadi sulit diingat.
Seperti mau memasarkan sabun itu ke bdg dengan cara konvensional, kenapa tidak memakai konsultan pemasaran saja pikirku.
Kemudian dia menerima telepon dari Jakarta, aku tidak berkata apa-apa cuma melihat teman-teman yang didepanku ternyata mereka gelap semua.
Ah mungkin tidak ada urusannya, kemudian akupun ke sebuah rumah dimana ada paviliunnya, seorang nenek sedang melakukan gerakan senam sesuai intruksinya
majalah kesehatan yang di bacanya. Sekejap kemudian aku berada di sebuah ruang melihat tata panggung dengan tanaman hias yang di pinggirnya dan langit biru cerah sebagai back groundya.

0 Comments:

Post a Comment

<< Home