Thursday, August 04, 2005

mimpi berbingkai mimpi

Day/Date/time : Kamis 04/08/05 - 02.40.00 wib
Soundtrack : My Immortal - evanescence
Story of the beating of my heart :

Tampak samping extreme close up shots: Wati sepupuku berkerudung putih sedang menengadah. Tiba-tiba aku berada di sebuah pengajian, seorang yang lagi mengajar, sepasang lagi diaja, kostum prianya putih, wanitanya hitam. Aku dan Ari adiku menyaksikan saja. Swsana memang gelap jadi aku hanya mendengarkan lagu dari mp3 player saja tanpa ingin tahu siapa-siapa mereka. Mungkin must donk mengkhayal, tiba-tiba seorang wanita berjubah hitam datang dan langsung duduk di samping pasangan itu. Ari adikku terperanjat dan ketakutan. Risih juga aku di pepet oleh Ari, oa jawa bilang " nggriseni", Eh wanita itu malah mendekat aku merasakan ketakutan yang di rasakan Adikku. Entah kenapa, sekejap kain putih warna putih membutakan penglihatanku. Aku jadi meraskan bagaimana kalau orang ngga bisa lihat itu, aku jalan kesot sementara Ari masih ketakutan sambil "ngondeli" nampaknya dia minta tolong karena buta juga. Jadi semua tubuhku di raba-rabanya. Aku yang di dalam diri yang buta itu mulai berkata-kata, memakai bahasa jawa krama alus yang biasa di gunakan para orang tua di Jawa. " ya begini lha kalau kita buta mata hatinya !" tapi bibir orang yang membawaku ini memang tidak bisa bicara seperti orang normal, mulutnya mencong-mencong, seperti orang cacat. Sebenarnya tidak buta amat sih, dengan kekuatan batinku aku berusaha membuka mata dan bisa melihat sedikit, jadi aku gerakan badan ke arah pintu kayu seseorang, lalu aku ketuk-ketuk pintu meratap minta di bukakan mata batin ini. Sementara itu Ari masih menggerayangi, dan ngga mau lepas dariku, seolah bicara," piyeki aku kok raiso dhelok." Akhirnya setelah berusaha minta tolong seperti pengemis, sambil merot-merot mulutnya, orang tua itu memegang kepalaku dan aku di suruh melafalkan kalimat syahadat. Akhirnya terbukalah mata hatiku. Seperti biasa aku membiarkan mataku untuk merekam semua yang aku lihat. Sebuah rumah kayu dengan nuansa coklat tua, ternyata orang tua tadi Bapak Cilegon, lagi mengajar kami berdua, dalam posisi ke arah papan tulis, kok kurus ya namak serasi dengan jaket kulitnya. Sementara Ari masih meraba-raba kaki Bapak walau wajahnya ceria. Aku baru tahu kalau kostum kami kulit coklat semua, malah pungung Bapak kelihatan basah kuyup tuh.

Comment :
Maklum baru rebah 5 menit sudah di seret ke dimensi yang membutakan mataku tapi tapi tidak memekakkan telingaku, sebab aku bicara dengan kalimat yang santun, Ngga mungkin hampa sebab selalu ada "cinta" yang senantiasa mewarnai hariku. Mungkin Ari sering menggunakan paradigma dunia untuk meraba.

Cut to :
Aku tidur telanjang dada. In fact : pakai T-shirt, Istrinya adikku dan ponakanku datang, dengan wajah ceria, langsung ponakanku buka baju dan memelukku. Hilang sudah rasa rinduku. Apalagi mendengar swaranya dengan bangga." Iki Pak dheku… Iki Pak dheku…" seolah tidak boleh sama yang lain.

Time : 08.00-12.00 wib without music

Di sebuah pertemuan dua kelompok kami berhadap-hadapan, aku maju jongkok di depan sekejap vokalis Dewa, membawa kotak coklat van houten- assortment dan dia membukanya isinya mal cukil kayu dari triplek yang di bentuk untuk mencetak karya grafis waktu kuliah dulu. " Sontak saja aku bilang : Ada kotak yang lain lebih gedhe,……..sebenarnya mau bilang ; dapat itu dari mana ? perasaan kotak itu di dalam lemari. Lalu aku bilang saja persamaan kita adalah sama-sama senang musik." Sebenarnya aku ngomong banyak Cuma lagi banyak orang ngga enak sama yang lain.

Comment : ngga tahu di khayal oleh siapa, tapi mungkin dia mau memberikan pesan suatu pesan kepadaku.

Ext : Sebuah kereta yang berhenti
Kami di bagi jadi beberapa kelompok, aku lihat print outnya dan nampak nama-nama yang tidak aku kenal. Seorang wanita "N" di smg menunjukkan bahwa dia masuk kelompok setelahku. Tadinya aku berharap bisa sekelompok dengan dia. Aku dapat jatah makan , tapi sudah di kurangi sebab sudah di ambil tadi sebagian, sedang yang lain tadi ngga makan

Comment :
Mungkin Ari sedang mengkhayal

Cut to:
Aku datang bersama seorang bermata sipit sepertinya kita sudah akrab, icus kali ya. Aku datang telat acara sudah selesai, tapi aku langsung di beri VCD acara nya saat itu juga. Lalu aku bayar 20 ribu untuk VCD itu, dan yang lainnya seribu di bagi rata untuk panitia. Nampak hadir seorang wanita tak di kenal di acara itu, katanya seseorang dia hadir untuk diriku. Lalu Erwin SL'92 mengambil alih pimpinan acara dan menanyakan dengan baik ke wanita itu. Katanya wanita itu dia kebetulan saja dapat undangan sebuah acara di situ, dan ingin tahu sekalian kondisi kampus.

Coment :
Mungkin alumni SR sedang mengadakan acara reuni lagi.

0 Comments:

Post a Comment

<< Home