Tuesday, August 30, 2005

2 women in black

Location : Damaran
Day/Date/time : Selasa 30/08/05 - Soundtarck :I Wish I Knew How It Would Seel-LHF
Story of the beating of my heart :

Aku menuju sebuah rumah dengan rumput ilalang di sekitarnya, setelah parkir motor aku masuk rumah itu. Di situ sudah ada teman-teman yang menunggu siap di wawancara. Kita di persilahkan duduk di sofa, sambil menunggu yang lainnya datang, yang datang di beri pertanyaan : ada seorang yang menjawab dengan irama lagu soundtrack ( karena aku bawa ke lagu itu ). Lalu mbak-mbak yang bertana itu minta rada serius. Hatiku mempersiapkan jawaban apa yang aku berikan jika di beri pertanyaan nanti. Salah satu pertnyaan yaitu apa arti 1Kb, " kok elektro jangan-jangan, Haryatmoko ada nih," gumamku. Benar juga ada Haryatmoko EL'92 yang akan ke Jepun untuk training 2 bulan di sana. Kemarin kita baru ketemu di nikahan adiknya. Aku tengok kanan ada Widianto SR'92. Ternyata aku ngga dapat giliran di tanya oleh mbak itu.

Cut to :
Swasana lebih pekat karena musik dari MP3 player sudah mati alias batere habis.
Kita jadi duduk di tikar bersila, dan mbak-mbak tadi jadi berkebaya warna hitam, setelah aku fokuskan benar wajahnya kok nga mulus ya, ada bercak-bercak hitam. Walaupun begitu masih kelihatan cantiknya. Tenggorokkanku serasa ada dahak yang mengganjal. In fact : Alhamdulillah aku ngga batuk lagi. Lalu aku ludahkan di samping kanan di bebatuan kecil, Haryatmoko yang duduk di samping kiriku ternyata melihat, lalu di tutupinya. Mbak tadi juga melihat, aku jadi ngga enakan nih heheh, aku tutup pakai tisu. Hatiku mulai agak gaduh, apalagi mbak itu bilang, " Kalau di syurga ngga ada yang meludah." Kemudian datang seorang wanita pakai kebaya hitam tapi menerawang juga duduk bersimpuh, di disamping mbak tadi, wajahnya juga seperti mbak tadi, ada bercak-bercak hitamnya. Aku mengernyitkan dahi, why ????? Lalu aku kamera hatiku aku arahkan ke ludah tadi, ternyata sudah diduduki seorang ibu-ibu yang wajahnya putih bersih, aku makin panik, hampir aku memegang pantat untuk me-reveal = membiak ( jawa ), karena takut kotor kena dahaku. Hary pun ikut "kedandapan". Ternyata ibu itu tersenyum, " Seolah berkata itu bukan perbuatanmu nak, janganlah gundah ! itulah mengapa saya bernuansa putih bersih dan mereka itu ( mbak-mbak itu ) berkostum hitam-hitam. Ruangan jadi berubah penuh dengan makanan kecil seperti bika ambon dll, yang siap di santap. Aku tertarik untuk mengidentifikasi figur ibu-ibu tadi, eh setelah di fokuskan wajahnya bertambah putih dan tua, kok jadi mirip ibu-ibu bijak tokoh sinetron jaman dulu yang mati menggantung diri ya ??? langsung saja mulut hatiku komentar menebak : monica umardi !! lho kok ??? mrucut mbak sorry heheh. Ah lupa lagi, berbarengan dengan itu lenyaplah mimpi tadi.

Comment :
Aku barusan menerima sms dari adiknya Hary dan Nursyam

Cut to:
Pepi SR'92 bercerita juga dengan infocus, bahwa kalau dia ngga bawa HP tidak ada cerita hati, buktinya pas ke bandung HP nya ketinggalan dia ngga resah. Apa betul pep ? Aku lebih tertarik pada visualisasinya yang warna warni dari merah ke kuning kemudian sedikit hijau, seperti lukisan saja. Ketika ngga bawa HP lukisannya kosong tapi tetap berwarna kuning. Kemudia terakhir muncullah pepi dengan kostu apa adanya.

Cut to:
Di sebuah ruangan gambar hatiku mulai meredup sebab aku enggan memasang musiknya kembali, tapi masih terdeteksi dengan inderaku ada Eska'92 yang bertanya tentang bagaimana bisa kembali ke masa kecil, lalu aku terangakan dalam hati. Rupanya di situ banyak botl-botl kosong the botol yang bunyinya berderik jika kesenggol kakiku, bersamaan dengan bunyi derik itu, V.O. = HW menangis.
Lalu tetangga depanku ikutan nimbrung dalam hati, temannya ingin sekali melihat yang ghaib-ghaib, katanya dia gga akan takut. Tapi terus aku arahkan saja, "Bagaimana kalau lihat wali-wali dulu." Kita buktikan takut ngga ?

Comment :
Biasanya kalau ngobrol dalam hati aku senang becanda.

0 Comments:

Post a Comment

<< Home