Wednesday, November 29, 2006

berlayar di siang bolong

Location : Damaran
Time/date : 05.00-10.00 wib, Tuesday 28 Nopember 2006
Story of my dream :


Jiwaku berada di sebuah ruang ujian lesehan dan waktu telah dimulai tapi aku ngga punya kertas gambar A2, maka aku panik mencari kertas ke dina iparku, dan ternyata dia juga sudah di mintai semua. Settingnya jaman dulu, begitu sampai lagi ke kelas murid-murid sudah mulai dari tadi. Tapi aku jadi tenang sebab temanku menanyakan kepadaku fotokopian yang ada di depanku. "Kok kamu punya soal-soal dan jawaban pertanyaan ujian?" kata seseorang Aku sendiri juga bingung kenapa tiba-tiba ada buku itu di depanku. Mungkin supaya aku tenang dalam mengerjakan ujian hehe. Supaya teman-temanku tidak iri maka aku suruh juga baca sementara aku mnggambar.
Singkat cerita dosen kami gembira dengan semangat kami belajar, dan aku lihat sudah tua berjubah, pamitan ingin kembali ke negeranya. Nanti kalau aku ke sana diminta menghubunginya.

coment :
Mungkin swsana mimpi dibuat oleh imaginasi ibuku sebab katanya ada yang tamu, muridnya jaman dulu, sementara radio sudah mati habis baterenya. Pungungku pegel-pegel gini.

Jiwaku bersama AWR teman SMA & PTFI dan seorang lagi tergopoh-gopoh dari suatu tempat masuk rumah lalu AWR menunjukkan bahwa sedang menanak nasi dengan tungku besar atas anjuran seseorang, aku lihat di kamar yang sempit, dan di kamar berikutnya ada bayi yang sedang tidur.

Tiba-tiba kok terkontiminasi dengan kekhawatiran bayi itu, takut kebakar. Ah, cerita yang di buat-buat. Maka berkumandanglah di telinga hatiku lagu Indonesia Raya. Menghilangkan menepis gambaran mimpi tadi. Aku pun dengan kencang menirukan nyanyian itu. Mungkin iparku yang baru punya bayi itu pikirannya khawatir saja.

Comment :
Mungkin adanya berita-berita di TV membuat ibu-ibu khawatir. Bikin malas untuk mimpi saja. Lain kali akan kupastikan batere radionya nya full.

Jiwaku melihat seorang petani bule sedang menunjukkan sawahnya padaku. "Emang setinggi apa sih aku kok dia menengadah ? " gumamku.
Seolah dia ingin aku menggarap sawahnya.

Location : Damaran
Time/date : 03.00-05.00 wib / 29 Nopember 2006
Story of my dream :

Di sebuah tempat antah berantah, seorang teman kursus bhs jepang di jogja, tapi kok di Thamrin heheh jadi rancu begini.


14.00-15.30 wib

Jiwaku naik kapal bersama seseorang, menyisir daerah yang banyak gedung di pesisirnya. Kami turun dan menyaksikan
suatu pemandangan bahwa yang kelihatan indah tadi ada juga bagian kumuhnya. Malah warung kaki limanya juga ada. Ceritanya aku mencari seseorang untuk
menservis camcorder, seseorang memberitahu bahwa orangnya baru ada di pasar. Kemudian aku mencarinya dan kata orang yang nunggu warung,
dia lagi sibuk. Setelah melihat-lihat swasana sekeliling pasar Kami pulang balik ke mall tempat kami mendarat. Seseorang ce berpakaian cerah menata meja dan kursi dan duduk di situ,dan aku mendekati bertanya mau ada apakah gerangan.?
Ternyata mau ada lomba kontes anjing dan dia bagian pendaftarannya hehe aneh waktu menyentuh tubuh bagian tangan ce itu terasa suhu bandannya tinggi.

Tuesday, November 28, 2006

eh ketemu MG lagi

Location : Damaran
Time/date : 06.00-11.30 wib, Monday 27 Nopember 2006
Story of my dream :

Swasana terang benderang aku melihat thomas teman SMP ku duduk di sebuah kursi, lalu akupun duduk disampingnya dengan sadar dan pandangan kosong ke depan. Penasaran juga aku. lalu aku lihat kostumku saat ini. Ternyata pakai seragam sekolah SMA muhi, tapi cekeran ? Aku pun pulang malu karena ngga pakai sepatu.

Comment :
Mungkin dino yang lagi pengen ketemu.

Sengaja aku setel RCTI dan aku ikuti jalan cerita mimpiku. Jiwaku berada di sebuah bukit lapangan rumput hijau, sedang melukis dengan beberapa kawan alumni SR. Aku dan nanang mengambil lokasi tersendiri terpisah dengan lainnya. Tapi dia mengurungkan, padahal teman-teman sudah jauh meninggalkan kita. Akhirnya kami menyusul walaupun harus jalan jauh. Singkat cerita kami dah sampai dan duduk-duduk di atas batu besar.
Anehnya kok ada puthut teman SMP ku di situ.

Kemudian sekejap pindah dimensi seperti pantai tapi gelap, ada 3 mobil di parkir sedemikian rupa menyerupai adegan film. Ketiga mobil tidak bersentuhan, hadir desta di situ di dubbing swara dari acara TV yang logatnya betawi habis. Entah apa topik perdebatannya aku ngga begitu mengikuti. Tapi aku cenderung fokus ke alam super real yang lebih seru, salah seorang beradegan untuk menjalankanmobil dan berhenti hampir menyentuh mobil lainnya. Tenyata mobil carry warna merah, aku terhibur dengan bagaimana dia membelokkan mobilnya memutar sampai bannya menyingkapkan pasirnya hingga membuat angka delapan. Tapi siapa ya orang itu ?

Swasana menjadi putih kembali dan aku lihat wajah mel gibson lagi ngobrol..bla bla bla. Aku sebagai siapa entahlah.

Jiwaku berdiri di beranda sebuah rumah dan melihat sekelebat seseorang masuk ke pintu. Aku hanya sempat melihat rok nya saja, seperti kostum klit nya scotland atau seragam SMA?

Sunday, November 26, 2006

dari kiroro sampai tante titik

Location : Damaran
Time/date : 07.00-11.30 wib, Saturday 25 Nopember 2006
Story of my dream :

Jiwaku melihat seorang polisi kurus tapi pangkatnya banyak di sebuah kantor hehe.
Karena pakai topi dan menunduk aku ngga bisa mengenali.

Sementara itu lagu kiroro tetap berkumandang di kamar tidurku dan membawaku ke sebuah rumah tingkat mungkin juga masjid. Perutkupun mules, heran aku.
Ada seorang pria berjubah di kamar sebelah. Aku mencopot kabel speaker supaya musiknya berhenti. Namanya juga mimpi di lepas pun tetap saja bergaung di ruang batinku. Aku pun sudah berada di toilet, tapi untuk membuang hajat rasanya tidak enakeun melihat liangnya tak hendak, apalagi disebelah ada seseorang bergemilisik.
Aku beranikan untuk melihat closet nya ternyata di hanya lobong berbentuk alas setrika, di tutupi kain kanvas putih. Ke bayang larinya tokai ke lantai bawah yerks !!
Aku pun mengurungkan untuk membuang hajat.

Lalu aku jalan-jalan melihat swasana di alam mimpi, ternyata banyak sekali orang-orangnya, setiap ketemu orang aku ceritakan kenapa lagu itu berkumandang dis etiap sudut ruangan padahal
kabel speaker sudah ku cabut. Selintas anganku di bawa ke masa-masa kuliah dulu. Janji ketemu seseorang untuk berangkat entah ke mana. Wajah-wajahnya memang kurang cerah jadi aku ngga
begitu mengenalinya. Pas jalan-jalan di sebuah kampus, mungkin Unpad aku menuju lantai 2 dan mencari seseorang. Begitu sampai ke atas swasana berubah seperti ada perhelatan, hmm tapi wajahnya kok ngga ceria.
Ada yang berpakaian batik, ada yang kasual, dll. Ada speaker raksasa di depannku yang menyanyikan lagu kiroro. Tak habis pikir padahal sudah aku copot kabel speakernya. ( in fact : belum ).

AKu pun turun dari tangga berlenggang melangkahkan kakiku, eh di sebelah kanan ada teman-teman KKN ku si Yn dan si Yt. Sudah deh jadi jalan bareng sambil masih menceritakan tentang kabel speaker yang sudah ku copot.
Ternyata Yn malah ikut-ikutan menyanyikan lagu kiroro, "emang kamu bisa jepang?" tanyaku ? Aku lihat semakin banyak orang-orang, kelihatannya di kampus, tapi sekejap aku juga melihat om mimin lagi melihatku jalan teman-temanku.
Kenapa dia ada di mimpiku yah ? Padahal khan dia sedang di lapangan, maklum korlap recovery gempa.

Jiwaku pun pindah di sebuah rumah dina, kebetulan ada jiwa joko suaminya di situ yang khawatir, bersembunyi di balik Joko hanya swaranya saja.
Ada@gambar poster di dinding berubah jadi putih. Bisikanpun mengalir membasahi jiwaku. Sesekali snap shot ibu-ibu bule.

Location : Damaran
Time/date : 07.00-30.00 wib, Sunday 26 Nopember 2006
Story of my dream :

Mataku melihat DSW berpakaian hijau muda seperti warna masjid di samping rumahku, hmm apa gara-gara nonton DTK semalam yah ?

comment :
Suatu saat habis nonton LOTR, tiba-tiba di datangi wanita elf pas nonton TV, padahal tokoh itu ngga ada di film yang aku tonton. hiii..

Jiwaku melihat must donk yang lagi duduk di kursi rotan panjang berpakaian batik, tiba-tiba muncul aca ponakanku.

Comment :
Benar juga juga setelah aku chek dia sedang main mbah uyutnya.

Jiwaku berada di sebuah gedung sekolah tigkat, ceritanya masih SMA ridwan, aristo, dan aku naik ke kelas atas tapi jalannya kok sulit harus mlipir-mlipir
tembok sementara dibawahnya kolong tangga tinggi sekali. Hanya berpegangan besi gelang di kaitkan di meja murid-murid yang lagi mengetik. Jadi meja-meja mereka bergerak maju mundur jika kami lewat.
Saking hati-hatinya supaya tidak mengganggu yang lagi ngetik maka aku pelan-pelan ( sebenarnya cepat ngga papa sih ). Sementara ridwan sudah lewat, aristo di belakangku menunggu dengan sabar.
Sampai di atas aku mencari air minum dingin, swasana jadi mirip sebuah kantor, ada purwoko di atas sedang sendirian mencari teman-temannya. Aku dengan pakaian helm hitam dan kacamata hitam berdiri melihat dia yang lagi bingung.
dan teman-teman lainnya.

comment :
Kemarin aku main ke Hari dan dia nanyain ridwan, aristo, woko, dll

Jiwaku duduk di lapangan yang bertangga-tangga, ada NN adiknya katon yang lagi nyanyi lagu slow, berkeliling nyamperin, sementara MC nya seperti MC sepak bola ( mungkin terkontiminasi dengan gelombang TV siaran bola ).
Ada om mimin yang semangat mengoper bola, tetapi sering juga MC dipanggung itu juga menyebut nama TP artis yang awet muda itu, padahal beliau tidak menerima umpanan bola, tapi disebut menendang bola, kasihan juga sudah sepuh kok dimain-mainkan hehe.
Lalu beliau mulai berkata dengan swaranya yang parau. Aku lihat juga ibu-ibu artis yang lain duduk lesehan. Kok nampak seperti pengajian yah ? Apakah terkontaminasi dengan gelombang batinnya bapakku ?

Thursday, November 23, 2006

kain biru laut itu

Location : Damaran
Time/date : 05.00-10.30 wib, Sunday 19 Nopember 2006
Story of my dream :

Lihat Wajah WH SR`92 tersenyum berkostum batik warna hijau.

Jiwaku ada di antah berantah, perasaanku sih rumahku yang belum direnovasi, waktu itu masih ada pohon
lalu di buat patung kontemprer mirip ujung badan kapal, tapi kurang kayunya.

Hadir joko adikku dan juga Ari entah lagi main apa, mataku belum terbuka sempurna, tiba-tiba aku di sebuah
di antara kursi-kursi banyak mirip senayan, bagyo dan dimas ponakan bagyo, ceritanya waktu istirahat sudah selesai dan kami pun mencari
sesuatu untuk landasan jalan sepeda kami.

Sementara swara nyanyian radio masih terdengar kencang lagi diselipi swara khas seorang artis.
Setelah kubuka matahatiku, extrem close up shot : sebuah garpu kecil mengambil putih telur goreng yang berbentuk hati.
"inilah sarapanku" katanya. Aku pun bangun melihat jam dinding dikamarku.

Location : Damaran
Time/date : 06.00-10.30 wib, Monday 20 Nopember 2006
Story of my dream :

Sepertinya kelanjutan mimpi yan dirilis kembali, cuma yang menemani orangnya berbeda. Kali ini ada swara thoriq, sesekali swara aming, walau ngga kelihatan orangnya tapi swaranya aku kenali.
Aku jalan mendaki perbukitan yang hijau bermaksud balik dari sebuah kota tapi belum tahu persis jalannya, jadi malah memutar balik lagi ke tempat semula. Di sebuah jalan berpapasan dengan seorang ce,
di sebuah pagar ada radio tape yang di bongkar. Memang pas saat mimpi ini radioku habis baterenya hehe. Inti cerita mimpi ini adalah lupa jalan balik.

Location : Damaran
Time/date : 07.00-10.30 wib, Tuesaday 21 Nopember 2006
Story of my dream :

Bisikan seseorang " I`m on the way" mata jiwaku pun terbuka ternyata aku diatas langit sekian ratus meter melihat bis dan kendaraan kecil melaju tepat di bawahku.
Imaginasiku pun bermain " ah enak terbang bergaya apa yah".

Jiwaku berada di sebuah ruangan, serasa di kantin Salman ketemu sama si pungpung/punjung ? Tapi aku tidak melepas helm dan kacamata hitamku heheh solanya di situ hadir beberapa teman
yang aku kenal tapi ngga ingin aku temuin ce semua yaitu WS,EY dan AS teman-teman SMA ku dulu. Mereka ceritanya mau belajar mengkaji qur@an terjemahan bahasa Inggris. Aku pun berjingkat-jingkat cabut dari tempat itu.

Jiwaku berada di SMP lagi tapi sudah besar, entah siapa yang lagi yang mengkhayal. Tugas memasang mading besar seperti yang dulu pernah aku lakukan ketika di PTFI.
Mading itu aku masukkan ke dalam tabung biar bawanya mudah. Petugas untuk yang di pusat lain lagi orangnya, aku kebagian masang mading yang di Pondok. Swasana sei namun terang benderang,
aku pun kehausan dan mendapatkan air mineral entah punya siapa mungkin sudah expired kok rasanya agak pahit. Aku pun berjalan pulang dan apa yang aku pikirkan biasanya terkabul, tiba-tiba seonggok frutang muncul.
Melihat minuman itu aku pun bertanya dalam hati lagi "Minuman siapa gerangan ?" Coba aku bayangkan yang lainnya mungkin dikabulkan juga hehe...

Jiwaku melihat keanehan seseorang memakai rompi kok wajahnya seperti alien.


Location : Damaran
Time/date : 07.00-10.30 wib, Wednesday 21 Nopember 2006
Story of my dream :

Jiwaku berada di sebuah acara pernikahan seorang kawan, hadir teman-teman dari lama seperti mas iqbal,mas didi,dll
karena pulang dari kantor langsung ke lokasi resepsi jadi pakaian agak lusuh. Ada seorang yang sangat tinggi badannya, aku hanya lihat dari belakang saja, entah siapa namanya.
Kami dipinjami jas hitam. Kemudian di luar menunggu beberapa sahabat yang malu-malu masuk sepertinya salik-salik bintaro.

Extrem close up shot : sisirnya kenapa pada kotor ya, maksudnya rambutnya yang nempel banyak, untung aku bawa sisir sendiri
setelah aku sisir rambutku ternyata masih tinggi heheh, tapi rambutnya agak merah.

Hari kedua ada lagi yang nikah di situ, mas didi kok datang lagi, oh ya rumahnya dekat situ heheh. Di depanku ada Hari Hartono.
Dia melihat anjing kecil coklat yang makan sosis, Hari seperti jijik melihatnya. "Ah biarin aja Har," kataku dalam hati terus mengalihkan pandangan.

Dalam sekejap akupun sudah di lain dimensi.
Aku seperti di miscall sama Andi teman SMP ku, tapi pas aku samperin ke rumahnya dia ngga keluar-keluar, " ya nanti aku menyusul" katanya. tapi setelah di tunggu lama
kok ngga datang-datang lalu aku tuggu saja dia. Ternyata dia lagi nunggui kakeknya di lanatai atas.


Location : Damaran
Time/date : 06.00-10.00 wib, Thursday 22 Nopember 2006
Story of my dream :

Jiwaku kembali ke masa SMP nyamperin lana untuk main, tapi dia sedang sibuk membantu ortunya memotong kain warna biru laut.
Entah Lana atau bukan aku ngga tahu. Ada 2 buah motor yang di dapat hasil dari penjualan satu motor. Aku cuma memperhatikan motor-motornya saja.


comment :
Sore tadi pas lagi nambalin ban motorku aku lihat Hari Hartono di jalan dengan kaos oblong saja. Lalu aku samperin, habis salaman belum ditanya sudah nerocos mengaku, bahwa minggu yang lalu kakaknya baru nikah dan sekarang dia tinggal sendirian di rumah. Bapaknya sudah meninggal bulan Januari yang lalu, aku kira dia merawat bapaknya di rumah.

Sunday, November 19, 2006



Foto di atas adalah tokek dikamarku yang sedang bertelur, ada 7 buah sekarang sudah menetas 2 buah

Location : Damaran
Time/date : 05.00-11.30/ 19 Nopember 2006
Story of my dream :

Kmrn malam kebetulan aku tidur agak awal, bangun jam 01 sampai pagi ngga tidur lagi.

Pagi hari seperti biasanya, banyak penglihatan atau pendengaran hehe, HW SR'92 berkostum batik warna hijau tua tersenyum lebar dan lama.

Paginya swara aku berada di antah berantah tapi seperti di rumahku jaman sebelum di pugar, dulu masih ada pohon besar di depan rumah saat masih SMA, nah pohon itu batangnya ada lipatan yang mencelah di batangnya, jadi yang suka ngeres lihatnya sambil mesam-mesem. Nah pohon itu dipotong dan dibuatlah patung kontemporer yang lebih mirip kapal. Rupanya adikku Joko hadir, juga Ari, tapi jiwaku belum lepas 100%.
Seperti ada yang menutupi. Lalu sumur yang sekarang ditutupi keluar ikan wadernya banyak dan kami dengan gembira menangkapi, airnya mengalir deras ke jalan-jalan.

hello hil.

Location : Damaran
Time/date : 09.00-11.30 wib, Friday 17 Nopember 2006
Story of my dream :

Pagi hari Chuson memberikan tugas-tugas untuk mempromosikan usahanya, yang bagus dari mimpi ini adalah visualisasinya bernuansa ukiran emas, tapi kepenatan itu tidak berlangsung lama sebab ibuku membangunkanku untuk sembahyang.

Siang hari aku kencangkan bunyi swara IC radio supaya sinyalnya ngga begitu kerasa, jiwaku pun berkelana di antah berantah masuk perkampungan, kadang naik suzuki jimmy putih kadang berjalan,
tepat habis adzan jumat baru kerasa bahwa aku naik motor di sebuah jalan dekat stasiun kereta. Aku melihat kereta lewat kencang sekali. "Masih ada 1/2 jam untuk siap-siap sembahyang" kaat orag itu.

Location : Damaran
Time/date : 05.00-06.00 wib, Saturday 18 Nopember 2006
Story of my dream :

Lagu boyband dari radio yang kusetel sejak malam hari menguatkan gelombang mimpiku dan mucullah beberapa sahabat seperti ada hilman,herman,dll.
Jiwaku brada di antah berantah kali kecil yang sudah kering dan dipenuhi rumput. Di pinggir kali itu di parkir beberapa mobil kantor xenia. Dan jiwaku pun meluncur seperti main ski air, hilman memantau seseorang memantau aku selama pulang. seseorang itu lupa lagi aku, seperti di kuala kencana ya..hmm.

Kemudian swasana berubah dari hijau menjadi kering dengan debu airnya sungai mengalir di atasnya ditutupi plastik, dan beberapa onggok surat yang ditunjukkan ke PTFI.
Jangan-jangan suratku juga ternyata bukan, berarti suratku sampai dong. Seseorang itu siapa aku masih belum ngeh, masih saja disampingku.
yang jelas co. Sebuah kendaraan melintas didalamnya ada seorang tahanan. Temanku itu pun memberi tahu bahwa kalau ada nyala lampu merah berarti tawanan khusus.
Aku penasaran dan aku longok sebentar termyata penduduk setempat, keriting rambutnya.

Lalu mas herman s melihat aku naik tembok langit-langit atap sebuah gudang tua melihat di atas nampak ngga berani turun sebab menunggu tawanan tadi turun duluan.
dia ternyata hanya diikat dengan kawat yang di selipkan ke pakau saja, padahal perkiraanku dia itu kurang waras. Setelah turun aku ceritakan pada mas herman s, dia hanya bilang itu karena aku dilihatin sama ce.
Lagu radiopun berputar terus seiring hentakan beat-beat lagu itu jiwaku pun menyanyi. Hilman pun masih menyaksikan aksi tarian dan nyanyianku yang kadang aku rubah syairnya dengan nama seseorang artis.

Kalau lagi menyanyi jiwa-jiwa itu berwarna putih berkostum t-hirt, hadir anto adikku memutar vcd playernya dan mengikuti irama yang aku lagukan. Aku pun ingin melanjutkan perjalanan pulang pamitan sama hilman, naik sepeda begitu keluar dari areal hijau itu,
ternyata masuk daerah semarang di situ ada araka-arakan seorang tentara nampak menjadi panitianya. Perasaanku pun lega kok ujug-ujug sampai semarang padahal tadi di antah berantah. Agak kerepotan sih karena aku melawan arus kendaraan yang ternyata satu arah,
aku pun sibuk menghindari ratusan motor dan sepeda yang menuju arah berlawanan.

Tiba-tiba aku ingat aca ponakanku dan dijawab sama ayam jago peliharaan bapakku yang mengandung makna terntentu. Aku pun bangun segera, sebab sepertinya aca mengerti juga, sebab kalau sudah begitu kangennya ngga bisa dibendung...hehe.
Habis itu swara hati ngga nyambung bersahut-sahutan.

Sunday, November 12, 2006

ketemu alumni SR'92

Dear blogger hari ini aku ngga lihat/mimpi apapun, bahkan ketika bapak ibuku pamit pergi pun aku ngga tahu. Entah di mana aku tadi.

Nah kalau kemarin aku di sebuah kafe di mana seorang alumni SR'92 AM lagi presentasi, sedang aku asyik makan hidangan yang disajikan. Aku duduk disamping Rsunarini hihih...

Kamis siangnya aku ke jogja untuk servis handycame, karena orangnya belum datang maka aku tunggu di mushola sambil rebahan, eh lihat seseorang yang menawarkan tukar cincin, kalau lihat wajahnya sih mirip NBA...siapa ya yg mengkhayal ?

Mudah-mudahan besok pagi ada yang hadir lagi, biasanya malam minggu pada ketemuan di mimpi sih heheh..

Thursday, November 09, 2006

lukisan raja jawa

Location : Damaran
Time/date : 06.00-09.00/ 07 Nopember 2006
Story of my dream :

Seorang ce di depan sebuah tanaman dan cabang-cabangnya, tapi daunnya kemana ya ?
Mungkin baca blogger ini dan mencoba membayangkan pohon anggurnya, tergantung kedalaman pemahaman jiwa dan kebutuhan masing-masing.
Sebaiknya di artikan saja itu semua dengan "satu hati" dan Api itu artikan saja sebagai "roh kudus".

Sekejap jiwaku di antah berantah dengan nuansa warna agak kelabu mungkin karena sinyal kurang kuat,
sedang melakukan aktivitas. Yang agak kuat sinyalnya agus rambo pak teman smpku yang sekarang sudah jadi sekcam,
dia ada masalah dengan kacamatanya. Ketika min kurang bukannya ganti lensa tapi dipasang kacamata kecil didepan kacamatanya heheh.
Aneh tapi lucu juga idenya, tapi memangnya bisa gitu gus ? Sekelebat seorang ce bernuansa warna jingga muda dari rambut sampai pakaiannya,
lewat di depan kami. Lalu aku mencari wajah Agus, nah itu dia baru tahu saya, sekarang beliau kepalanya lebih dari badannya.

Jiwaku di rumah WN SR`92 padahal semalam barusan chatt dengan widi yang lain heheh...seseorang datang tergopoh-gopoh dengan anaknya mencari tempat untuk sembahyang.
sementara jam menunjukkan pukul setengah 6 jadi masih bisa subuh dong, padahal tadi akulihat sudah jam setengah delapan ?
Rupanya tadi diputar jarumnya supaya orang tadi cepat sembahyang. WN hanya bersinlet putih itu duduk santai dengan menaikkan kakinya ke kursi rotan.

Agus Rambo tiba-tiba datang ikut nimbrung ; daun-daun kering jika di taruh dimata bisa mirip sperti kacamata, terus kami mencobanya satu-satu memasangkan ke mata.
Lucu juga, tapi aku tahu beliau mau cari obat untuk matanya, sedang aku berpikir ini adalah daun adalah ide dasar munculnya bentuk kaca mata.


Location : Damaran
Time/date : 06.00-09.00/ 08 Nopember 2006
Story of my dream :

Pagi hari bapakku membangunkanku untuk sembahyang dan berangkat ke pengajian.
Habis itu aku tidur lagi, jiwaku berada di sebuah rumah dimana ada mas Imam di situ yang sedang membuat konsumsi,
semacam soup. Aku pun begitu, kompetisi buat soup ceritanya heheh, tapi kok lelet yah, entah tiba-tiba tercipta sebuah alat
untuk tanda peresmian sebuah pengajian.

Lalu jiwaku di sebuah rumah dengan langit-langit meruncing nuansa putih, karena hujan maka atap pada bocor.
Akupun bertanya sedang di rumah siapa ya ?

Jiwaku balik lagi ke rumah mas Heli, ada akuarium berisi ikan mas yang bergerak dengan gesit menerpa batu karang, sedang mas Imam
menangkap ikan belida untuk di jadikan lauk. Sementara soup belum jadi mas heli sudah menyuruh kami cepat-cpat ke lapangan untuk di hidangkan.

Tempat pengajiannya becek akrena kehujanan terpaksa di pindah tikarnya berikut tenda birunya. Kalau melihat lokasinya sih di lapangan gantiwarno Klaten.
Namanya juga mimpi mau pindah-pindah sekedip demi sekedipan juga boleh.

Puspa tajamnya ;
Ketika punggungku merasakan sesuatu sinyal pekat, segera ku membalikkan posisi tidur hingga menghadap ke atas.
Karena waktunya tepat maka tersingkaplah hijabnya, dan tajamnya mata hati; sebuah gambar lukisan raja jawa jaman dahulu dengan nuansa abu-abu.
Lho kok ada ular hidup di dekatnya...karena suka geli kalau kaki menyentuh tubuh ular maka aku sudahi mimpinya.

Tuesday, November 07, 2006

nuansa besi tua

Location : Damaran
Time/date : 07 Nopember 2006
Story of my dream :

Jiwaku berada di sebuah tempat dimana didominasi dengan warna besi tua, aku berjalan bersama seseorang sambil membawwa sebuah rantai berbandul tengkorak.
Entah apa yang mau diceritakan padaku, ia memasukkan rantai itu ke lobang bawah tanah.

Kulihat pocong yang agak kecil tergeletak di dipan, dan seseorang disampingku lagi melayat. Siapakah gerangan ?
Untuk memastikan review lagi saja hehe..

Puspa tajamnya :
Wajah-wajah teman kuliah, salah seorangnya ibu-ibu yang bilang pada anaknya " sudah jangan dipikirin, lagi dengar adzan dia".
Kemudian wajah-wajah close up mas nardi memenuhi lensa mata hatiku.

comment :

Aku jadi ingat ketika itu, karya kami suka di hina sebagai buncis. Sehingga sering terdengar celetukan " masih cis kacang buncis ngga sih karya ini?"
Mari kita lihat apa kata Rumi bagaimana perjuangan kacang buncis ketika di penggorengan.

Sepertinya buncis itu bukanlah karya yang dimaksudkhan deh, tapi lebih mirip diri kami heheh :

Lihatlah ! Betapa buncis meloncat loncat dalam periuk selama menjadi sasaran api. ketika merebus, ia selalu timbul ke permukaan : merintih-rintih terus tiada henti.
"Mengapa engkau panasi aku ? Engkau yang membeliku, kini mengapa engkau siksa aku seperti ini ?"

Pemilik buncis memukilnya dengan penyendok : "Sekarang matangkanlah dirimu dan jangan lari dari Sang Pemilik Api".
"Aku merebsumu bukan karena engkau membangkitkan kebencianku ; sebaliknya inilah yang membuatmu lebih matang : kesengsaraan bukanlah penghinaan".
"Ketika engkau masih hijau dan segar, engkau banyak minum air di dalam kebun : air itu demi api ini ..."

Rahmat Allah mendahului murka-Nya. Tujuan dengan rahmat-Nya engkau menderita kesengsaraan ; agar sumber penghidupan yang ada dapat dihasilkan. Bahkan kemudian Dia Yang Maha Agung membenarkan, dengan firman-Nya :

"Sekarang engkau telah bersuci bersih, keluarlah dari sungai !"
"Teruslah wahai buncis ! terebus dalam kesengsaraan sampai dirimu tak tersisa lagi !
Jika lagi dirimu tak terikat lagi di bumi ...engkau telah siap masuk ke dalam kehidupan :
jadilah gizi, energi dan pikiran. Jadilah singa hutan !

Awalnya engkau tumbuh dari sifat-sifat Tuhan; kembalilah ke sana !
Engkau adalah matahari dan bintang-bintang ; engkaulah jiwa, perbuatan, perkataan, dan pikiran.
Adalah benar : kehidupan muncul dari kematian, maka "BUnuhlah dirimu!"
Adalah benar : kemenangan ada setelah mati, karena "mati aku hidup"

Demikian secicip Rumi di antara sahabat buat saudaraku di jepang.

Dan juga penuh rasa Syukur dan takjub mengutip kata-kata Rasul Allah Isa a.s kepada para muridnya.

Aku adalah pohon anggur sejati, dan Tuhanku tukang kebunnya. Setiap cabang-cabangku yang tidak berbuah dipotong=nya, dan setiap cabang yang berbuah dikurangi daunnya
dan dibersihkan oleh-Nya supaya lebih banyak lagi buahnya...

( jadi ingat ketika di antar ke stasiun selalu melewati kebun anggur )

Akulah pohon anggur, dan kalian adalah cabang-cabangnya.
Orang yang tetap bersatu dengan aku akan berbuah banyak ! Sebab tanpa aku kalian tak dapat berbuat apa-apa ...
..............
..............
..............

Semua ini kuberitahukan kepadamu, supaya kegembiraanku ada dalam hatimu, dan kegembiraanmu menjadi sempurna.
Inilah perintahku, kasihilah satu sama lain, sama seperti aku mengasihi kalian. Orang yang paling mengasihi sahabat-sahabatnya
adalah orang yang memberikan hidupnya untuk mereka ....

`an buurika man fin-naari wa man haulaha"

(Kiranya) diberkati mereka yang berada di dalam Api dan sekitarnya" ( An-Naml : 8 )

THE PROGRESS OF MAN
First he appeared in the realm inanimate;
Thence came into the world of plants and lived
The plant-life many a year, nor called to mind
What he had been; then took the onward way
To animal existence, and once more
Remembers naught of what life vegetive,
Save when he feels himself moved with desire
Towards it in the season of sweet flowers,
As babes that seek the breast and know not why.
Again the wise Creator whom thou knowest
Uplifted him from animality
To Man's estate; and so from realm to realm
Advancing, he became intelligent,
Cunning and keen of wit, as he is now.
No memory of his past abides with him,
And from his present soul he shall be changes.
Though he is fallen asleep, God will not leave him
In this forgetfulness. Awakened, he
Will laugh to think what troublous dreams he had.
And wonder how his happy state of being
He could forget, and not perceive that all
Those pains and sorrows were the effect of sleep
And guile and vain illusion. So this world
Seems lasting, though 'tis but the sleepers' dream;
Who, when the appointed Day shall dawn, escapes
From dark imaginings that haunted him,
And turns with laughter on his phantom griefs
When he beholds his everlasting home.
R. A. Nicholson

kaos basket itu

Location : Damaran
Time/date : 04 Nopember 2006
Story of my dream :

Tengah malam aku tengkurap, kemudian jiwaku mulai bangkit di sebuah ruang kelas di mana ada alumni SR`92 pada kumpul, aku ngantuk sekali baru saja rebah di tengkurap di tempat tidur kok langsung pindah dimensi begini.

Mungkin perlu persiapan dulu hehe.., akhirnya seseorang mempersilahkan tidur dan akupun terbang melayang di atas lemari, dari atas lemari aku terbang lagi meluncur ke bawah sementara anak-anak pada melihat.

Aku lihat wajah HW dengan singlet NBA hiatm seperti yang pernah aku pakai dulu, cuma punyaku tulisannya "orlando".

Pagi hari jiwaku bersama teman-teman SMA dulu naik sepeda ke jogja, pas sampai tugu aku putar balik lagi, sama adikku tapi di tengahnya ada ce kok mirip sekali dengan KN, dia minta berhenti dulu karena mau beli sandal jepit.

Sementara kaosnya gombrang tanpa bawahan yang di dapat dari uki tetanggaku. Aku rada bingung padahal KN ngga pernah main ke rumah kok jadi kenal adik dan tetanggaku. Mengapa kalau bapakku naik sepeda sambil ngebatin aku ?
Atau hatinya ingin memfilter sinyal yang masuk ?

Ada paidi teman seperjuangan dulu ketika di bandung, juga teman SMAku sementara itu teman alumni SMA seperti eko mbokmu, sabikis pada bawa istrinya masing-masing.
extreme close up shot : celana dalam co di tumpuk rapi, kok ada bercak noda begini...( siapa yang mengkhayal) aku lalu mengambil punyaku yang bersih
Aku emmang tiap hari ganti CD, jangan di artikan selalu mimpi basah dong, biasanya tukang cucinya yang suka ngebatin.

Begitulah kalau tidur tidak sambil dengar musik. Jadi perlu juga kadang dilarikan ke gelombang radio biar tidak tersiksa-kesiksa amat. Mencuci kok sambil ngedumel dalam hati.

Anto adikku papasan dengan mobil ferari di depan rumah pak wahyudi bengkel dekat rumah, rupanya kesenggol sedikit lalu lecet antonya, lalu si wanita itu keluar dan duduk anto minta ganti rugi. In fact : mobil BMW merah sedang di service di situ.

Cara mengambil uangnya dari dompet melihat cara mengambil dompet anto. Aku jadi inget kenapa cara mengambil uang dari dompet begitu ( sejajar dengan dada ) bukan tegak lurus. Bukannya tertutup sih...( pengen tahu aja ).

Kemudian rumah pak wahyudi sekejap tutup, berubah jadi sebuah toko yang kosong, dan datanglah beberapa orang dari jogja, ada arif TI`91 yang malu-malu memakai seragam seperti penerbang. Aku menyapa salah satunya tapi sebenarnya masih belum ingat namanya tapi ingat wajah doang, ketawa-tawa sebentar.

lalu melanjutkan tugasku membuat ramuan, entah tugas dari siapa tadi, mencampur warna untuk membuat rompi tambang.
kadang frekuensinya terkontaminasi, tapi walau pun begitu masih penasaran untuk meninggalkan karena tugas harus selesai.
Jiwaku berada di sebuah tempat seperti di SMP 2, ada sebuah kompetisi yang diikuti juga oleh adik kelas ; tatok, dll.
Aku serius mempersiapkan presentasinya sementara mereka pergi naik motor untuk istirahat sebentar.


Location : Damaran
Time/date : Monday, 05 Nopember 2006
Story of my dream :

Tengah malam Abe nongol dalam penglihatanku sedang meraih anaknya yang masih bayi.

Habis subuh jiwaku berada di sebuah tempat yang cukup terang, menjadikan diriku ingat sebuah tempat di Toyobami,
bekas kojoku dulu sekarang sudah tumbuh lebat lagi rumputnya, nuansanya hijau segar, tiba-tiba aku lihat RY mengendarai
mobil yang lihat dimimpi sebelumnya. Kami hanya bermain-main golf saja di situ atau mancingnya ? pokoknya gitu deh.
Pintu kamarku di ketok dan akupun sembahyang subuh, kepalaku agak penat maklum baru tidur sebentar.

Musik MP3 aku stel cukup keras hingga gelombang mimpi agak lembut, artinya ada pilihan buatku mana yang harus kita abaikan.
Sekejap aku di sebuah tempat bangunan terbuka nuansa putih, eh ada mas docan di situ. Oh iya aku baru ingat kalau malam minggu pada riyadhoh.
Atau gara-gara email bahasa jawa yang aku posting semalam? Aku ikuti saja alur ceritanya. Kenapa ngga saling tegur sapa ya ?

Aku bangun dan sekitar jam 8 pagi kok kepalaku agak berat, maka tengkuraplah aku di kasur. Setelah lepas aku berada di sebuag gedung dimana ada TV flat besar sekali.
Di situ hadir para salik Bintaro, lagi pada latihan nari dari DVD, warnanya betul-betul sempurna. Aku lihat para ibu itu duduk-duduk dikursi di sebuah meja bundar.
Ada 2 orang yang gundul berpakaian batik duduk membelakangiku, satunya aku bisa tebak yaitu HW tapi satunya lagi mash ragu. Adang mendatangiku dan mengajak ke suatu tempat.
Kostum adang kok beda ya, seperti pendekar silat putih-putih. "Khan para penari itu berpakaian dominan hijau muda dang." gumamku dalam hati.
Lalu aku di raih nya di beritahu sedang sedang ada di situ. Kalau menurutku sih mau ada halal bihalal...hehe

Habis sarapan kepalaku masih agak berat, maka tengkuraplah aku, sekejap aku sudah ada di sebuah rumah di mana ada kandang derkukunya. Spontan melihat derkuku lepas aku langsung
tangkap, eh terbang ke atas membentur papan kandang, padahal bawahnya tidak ada penghalang, dasar burung tetap saja berputar-putar membentur atap papan sempit itu. Aku tarik saja keluar.
Berat juga di tariknya, cengkraman kakinya ke papan kuat juga. Setelah aku intip di situ ada beberapa burung derkuku lagi yang lagi sembunyi. Maka aku ambil 2 ekor, cuma yang tangan kanan burungnya meronta-ronta.
Kalau ku pererat genggamanku takut "mecedel" heheh, untuk cuma sebentar lalu aku bawa masuk burung-burung itu ke dalam rumah, sambil mengidentifikasi sedang dimana aku ini.

Bangun tidur aku berfikir jangan-jangan mimpi ini jawaban apa yang aku lihat kemarin, 2 ekor burung derkuku terbang bebas di antara pepohonan bambu, lalu timbul niatku untuk memasang jebakan.
Baru niat dan lupa lagi, ternyata dijawab dimimpi hihi...

Aku menghidupkan laptopku lalu melihat film tentang pelajaran bahasa jepang ( waktu ), sambil mereview ketika dulu berada di sana. Kenapa kalau niat belajar malah ngantuk, selesai satu file saja hehe.
Aku tengkurap lagi, sambil nyetel TV tentunya, eh aku sudah berada di Jepang. Naik sepeda di tanah yang luas. Cuma kebangetan saja yang buat-buat, masa ke ke Nagano naik sepeda. Singkat cerita sudah sampai di tempat kerja.
Sebuah bangunan besar mirip seperti gudang besar, aku bersama seseorang di situ bingung mau diparkir dimana sepedaku. Beberapa saat aku memperhatikan sepedaku kok mirip sekuter kecil yang pakai dinamo.
Stangnya kok satu ? hehe oh ya ternyata membelok sepedanya. "Tadi khan sepedanya warna hitam dan seperti sepedaku dulu, kok berubah jadi begini yah?" gumamku dalam hati. Hmm rupanya kalau mimpi di review
jadi berubah sedikit walaupun esensinya sama. Mimpi yang tadi aku langsung masuk ke gudang sambil bingung ; kok pakai sepeda, padahal di situ banyak karyawan dan karyawati pada lari bubaran. Apa mereka ngga pada lihat aku apa yah ?
Hanya satu yang tahu yaitu seorang laki-laki berbadan lebih besar dan gagah dariku dan mungkin dia supervisornya. Ehem hatiku menyuruh bahasa indonesia saja tapi aku ragu masa dia mengerti kalau aku bahasa Indonesia.
Kalau bahasa jepang aku ngga tahu, lalu sekejap berubahlah orang tadi jadi bule nyender di tembok heheh, bahasa Inggris deh kalau begitu. Begitu ngomong pakai hati orang tadi berubah jadi wajahku hehe ...jadi malu.

Saturday, November 04, 2006

naik motor hujan deras


Location : Damaran
Time/date : Friday 06.00-11.00 wib 03 Nopember 2006
Story of my dream :


Jiwaku berada di antah berantah, di mana di situ ada banyak orang-orang, entah kenapa seorang ibu-ibu gemuk protes sebab hasil karyanya
berupa rumbai-rumbai dari rafia saya sentuh dan sedikit dirubah. Karena pernyataan beberapa orang akan memojokkan diriku, maka aku terpaksa
mengerahkan tenaga jiwaku untuk meluruskan, dengan cara memperagakan dengan benda-benda lain misalnya; piring yang sudah ditata oleh tukang cuci, dari berdiri lalu aku rebahkan.
Tapi buktinya ngga marah itu tukang cuci, yang penting esensinya khan tetap bisa digunakan untuk rok. Ya ampun ibu-ibu itu bawelnya minta ampun, sampai sebegitunya, bilang saja ngga terima heheh.
Aku masuk ke sebuah box mirip gerbong bersebelahan dengan gerbong yangh lain, tapi gerbongnya sudah menjadi mirip kamar saja. Kami dinamakan kelompok iran, mengingatkanku pada dhimas adiknya arif.

Jiwaku hendak ke rumah seorang pejabat, di mimpi ini sekejap sudah hampir sampai tapi perutku lapar, lalu aku mencari RM dulu untuk makan. Aku membuang dua buah tabung panjang di bak sampah.
Sambil mendendangkan lagu mengikuti swara radio. Aku menengok sekejap ke bak sampah dan mencoba mengingat dimana aku ini, yang jelas aku naik tangga setelah melemparkan tabung itu.

Tiba-tiba aku naik motor warna hitam di boncengin om mimin, swasana jadi hujan deras dan aku memakai jas hujan, "lho kok jadi swasana berubah, tadi perasaan sudah di Jkt kok jadi penuh dengan tetumbuhan,di sekitar jalan". Aku takut kalau nyasar, sementara hujan makin derasnya. Ternyata setelah aku membuka mataku swara motor itu berasal dari swara mesin penyemprot nyamuk, swaranya tidak stabil kadang berhenti kadang bunyi.
Pas swara itu berhenti motor honda astrea warna hitam tanpa sayap yang kami tumpangi juga berhenti, terus om aku kira ada yang ngga beres di selang bensinnya, terpaksa kami berhenti. Aku masih heran kenapa jadi berubah jadi lokasinya, aku mencoba melihat plang-plang
di jalan barangkali ada informasi tentang nama daerah, tapi yang namanya juga mimpi ya tidak ada informasi, entah karena pikiranku kosong atatu karena tidak bertanya. Lalu di sepanjang jalan aku melihat sebuah kedai dimana di situ seorang wanita,
berdandan menor duduk mengangkang sampai kelihatan celana dalamnya, tapi kami tidak berhenti dan terus saja sampai akhirnya motor mogok. Om aku mencopot selang dan meniupnya.

Puspa tajamnya : di rumah aca ponakannku ibunya bilang nanti pak dhe ke sini lagi ngasih coklat..hehe
maklum tadi sore habis main ke rumah dia. Sekarang dia tambah gemuk dan doyan makan, mungkin karena dia sering memberi makan ayam-ayam kecilnya.


Location : Damaran
Time/date : 04 Nopember 2006
Story of my dream :

Tengah malam aku tengkurap, kemudian jiwaku mulai bangkit di sebuah ruang kelas di mana ada alumni SR`92 pada kumpul, aku ngantuk sekali baru saja rebah di tengkurap di tempat tidur kok langsung pindah dimensi begini.
Mungkin perlu persiapan dulu hehe.., akhirnya seseorang mempersilahkan tidur dan akupun terbang melayang di atas lemari, dari atas lemari aku terbang lagi meluncur ke bawah sementara anak-anak pada melihat.

Pagi hari jiwaku bersama teman-teman SMA dulu naik sepeda ke jogja, pas sampai tugu aku putar balik lagi, sama adikku tapi di tengahnya ada ce kok mirip sekali dengan KN, dia minta berhenti dulu karena mau beli sandal jepit.
sementara kaosnya gombrang tanpa bawahan yang di dapat dari uki tetanggaku. Aku rada bingung padahal KN ngga pernah main ke rumah kok jadi kenal adik dan tetanggaku. Mengapa kalau bapakku naik sepeda sambil ngebatin aku ?
Atau hatinya ingin memfilter sinyal yang masuk ?

Ada paidi teman seperjuangan dulu ketika di bandung, juga teman SMAku sementara itu teman alumni SMA seperti eko mbokmu, sabikis pada bawa istrinya masing-masing.
extreme close up shot : celana dalam co di tumpuk rapi, kok ada bercak noda begini...( siapa yang mengkhayal ya) lalu kuambil punyaku yang bersih
Aku emmang tiap hari ganti CD, jangan di artikan selalu mimpi basah dong, setelah bangun kupikir-pikir, oh iya ya yang nyuciin kali.
Begitulah kalau tidur tidak sambil dengar musik. Jadi perlu juga kadang dilarikan ke gelombang radio biar tidak tersiksa-kesiksa amat.
Mencuci kok sambil ngedumel dalam hati, sapa suruh nyuciin heheh.

Anto adikku papasan dengan mobil ferari/mustang di depan rumah pak wahyudi bengkel dekat rumah, rupanya kesenggol sedikit lalu lecet antonya, lalu si wanita itu keluar dan duduk anto minta ganti rugi.
Cara mengambil uangnya dari dompet melihat cara mengambil dompet anto. Aku jadi inget kenapa cara mengambil uang dari dompet begitu ( sejajar dengan dada ) bukan tegak lurus.
Bukannya tertutup sih...( pengen tahu aja ).

Kemudian rumah pak wahyudi sekejap tutup, berubah jadi sebuah toko yang kosong, dan datanglah beberapa orang dari jogja,
ada arif TI`91 yang malu-malu memakai seragam seperti penerbang.
Aku menyapa salah satunya tapi sebenarnya masih belum ingat namanya tapi ingat wajah doang, ketawa-tawa sebentar.

lalu melanjutkan tugasku membuat ramuan, entah tugas dari siapa tadi, mencampur warna untuk membuat rompi tambang.
kadang frekuensinya terkontaminasi, tapi walau pun begitu masih penasaran untuk meninggalkan karena tugas harus selesai.
Jiwaku berada di sebuah tempat seperti di SMP 2, ada sebuah kompetisi yang diikuti juga oleh adik kelas ; tatok, dll.
Aku serius mempersiapkan presentasinya sementara mereka pergi naik motor untuk istirahat sebentar.

Thursday, November 02, 2006

Selamat Idul Fitri 1247


Dear Blogger,
Kembali kita dapat memenangkan diri setelah sebulan berpuasa. Minal aidin wal faizin
Mohon maaf lahir dan batin. Hendaklah kita bisa memaafkan diri dan kita buka lembaran baru hari esok yang lebih baik.

Masih tentang mimpiku yang kadang menjadi jawaban pertanyaan hatiku.
semoga menjadikan pengobat rindu.

Location : Damaran
Time/date : Sunday 05.00-8.00 wib/ 21 Oktober 2006
Story of my dream :

Jiwaku dibawa ke papua di mana di sekililingkku banyak orang-orang berkulit hitam sedang pada berkelahi. Mungkin upacara adat perang-perangan.
Pas saat sahur aku lihat seorang wanita kecil SD. Di gandeng bapaknya.

Location : Damaran
Time/date : Saturday 05.30 wib/ 21 Oktober 2006
Story of my dream :

Pagi waktu menjelang sholat ied tiba, jiwaku dibawa kesebuah bis yang sedang berjalan dimana di situ hadir negro-negro nampak asyik pacaran.
Swasananya kotor seperti di Papua jadul tapi kok kadang pindah ke jalan merapi samping kampung damaran itu. Aku melihat beberapa orang yang sakit kulit.
karena jijik maka aku bangun dan meraba tangan kiriku ternyata masih mulus tiak seperti yang aku lihat di mimpiku. Belajar dari sini aku jadi tahu siapa yang suka berkhayal ; underestimate dan siapa yang hiperbol.
Tidak ada rasa ketakutan tentang mimpi pada hati orang yang beriman.

Siangnya muncul wajah teman-teman smp yang sepertinya ingin reunian.

jam 21.wib

Jiwkau di sebuah mall di situ ada acara yang diselenggarakan oleh anak SR`92. Aku kebagaian menuangkan minuman cola ke tamu-tamu yang hadir, tapi syaratnya harus pakai kaos hitam. Pas gladik resik kebetulan seorang perempuan pengarah kostum melihat kaos hitamku bergambar coca cola, padahal kita lagi promosi cola yang lain. Aku sih seringnya memaafkan, mimpi.
Tapi rupanya dia ngotot supaya ganti pakai kaos hitam yang lainnya.

Aku pun sibuk cari kaos hitamku, lalu sebuah mobil box yang sedang keluar dari parkir juga aku bongkar untuk mencari kaos hitam sambil nggandul, akhirnya mobil itu berhenti dan
keluarlah sopirnya, heran kok ngga marah yah, padahal aku mau menjelaskan duduk perkaranya. Kok seragamnya seperti polisi jepang. Kemudian di depan sebuah stand aku ketemu mas nardi dan aku utarakan padanya.
Aku bilang kaosku yang hitam dan bergambar orang senyum itu kemana yah ? Mas nardi pun mengerti kepanikanku, cara sudah dimulai aku lihat om farhan sedang di podium melalui TV. Keliahatnnya aku sudah lupa kalau ini hanya mimpi. Beliau akan membelikan kaos itu dan nanya kenapa ngga pasang TV kabel saja.
Hah ? pikiranku masih di damaran yang belum ada TV kabel. OK nanti dipasangkan olehnya. Singkat cerita aku sudah di dalam gedung mall dan menyambut tamu-tamu kerajaan, halah ternyata bowo yang jadi hulubalang raja, dan ika jadi putri rajanya.

Menjelang kebangunanku dari tidur swara tangisan kencang aca entah kenapa, ternyata ibuku membangunkanku dan memberikan mainan aca yang ketinggalan.


Location : Damaran
Time/date : 06.00-07.00wib/ 22 Oktober 2006
Story of my dream :

Jiwaku di sebuah ruang ujian, entah lagi belajar di kelas entah apa, lupa lagi telingaku sedang mendengar pidato idul fitri. Di sampingku duduk agung CI, kami pakai celana pendek warna biru, "Berarti SMP dong", gumamku dalam hati.
Yang aneh di paha kami penuh dengan coretan rumus-rumus sampai dengkul hehehe, entah ini khayalan siapa. Kenyataannya sih ngga pernah seperti itu dulu. Lalu agung memberitahu supaya tidak menulis rumus di paha sebab nanti dikira mencotek.
"Iya memang tadi aku ngga merasa menulis di paha kok," lalu aku mencari kertas hvs yang tadi kutulisi rumus-rumus. Melihat aku kebingungan maka agung menanyakannya dan ternyata ditunjukkannya kertas itu di bawah kursi.


Location : Damaran
Time/date : 06.00-07.00wib/ 25 Oktober 2006
Story of my dream :

Jiwaku berada di sebuah kamar tidur sebuah kost-kostan, aku tidur di bawah, di depanku melintang sebuah dipan dari besi di situ seseorang teman tidur. Nampak seprti rumah kuno, toiletnya jauh dan sederhana.
entah napa teman di depanku itu tidurnya pindah ke kolong, sepertinya tidur di atas lantai marmer putih lebih adhem dari pada di atas dipan. Suatu ketika aku ke toilet kencing sebelah mata hatiku melihat beberapa ce lagi ngrumpi di balik tembok.


Location : Damaran
Time/date : 06.00-10.00wib/ 26 Oktober 2006
Story of my dream :

Seperti ada yang ngomongin aku dan taska deh, taska khan asli pontianak sedang om yang dari banjarmasin lagi di damaran sekarang.
Beberapa ce main-main lari kesana kemari memakai t-shirt yang di tukar-tukar, kalau ngga salah salah satunya vj mtv. Masuk ke sebuah ruang
bawah yang lumayan berantakan, disitu ada laptop yang masih menyala. Sekejap ingat kala itu ketika di PTFI kalau pulang kantor terakhir harus
menghidupkan sistem sekuriti alarm pintu.

Location : Damaran
Time/date : 06.00-7.00wib/ 28 Oktober 2006
Story of my dream :

Jiwaku berada di tengah-tengah masyarakat papua yang sedang mengadakan upacara adat, seperti wajah teman SMPku dulu mengilhami mereka. Kemudian sekejap berada lagi di antara tetumpukan barang di sebuah gudang, ada wahyu sepupuku yang memang mirip orang papua,
sedang mencari buku komik, padahal buku komik tadi senaja disembunyikan karena agak jorok. Di sebuah kerumunan ada seorang bayi yang masuk lobang berisi air, lalu menangis kencang sekali, seseorang menolong dan membawa
ke bapaknya yang sedang tidur, tapi alangkah terkejutnya orang itu tidak mengakui bahwa itu bapaknya.
Sebuah acara amal di selenggarakan oleh alumni SMP, ada chuson yang menjaga pintu masuk. Dengan menukar uang 300 ribu bisa memndapatkan kamar yang sangat bagus.
Sepertinya acara ini malah berkesan ngerjain orang hihi...


Location : Damaran
Time/date : 29 Oktober 2006
Story of my dream :

jiwaku dibawa ke antah berantah jaman masa masih pertama masuk kuliah, pas habis masa orientasi.
Di situ ada TB yang menceritakan dirinya yang kuliah sambil kerja. Kembali hatiku di buat tegang dalam
menanti saat saat ujian, ada andi di situ juga, ada teman-teman masa SMP bias dengan acara tetangga halal bihalal trah
yang sedang mempersiapkan konsumsi.


Location : Damaran
Time/date : 30 Oktober 2006
Story of my journey :

Pagi hari aku sudah bangun dan siap-siap pergi ke sebuah tempat di kaki gunung lawu.
Bersama-sama teman BMT se-Klaten piknik tadabur alam. Aku membawa selalu camecorder untuk merekam
kegiatan yang dilakukan di situ. Griyo kulo nama tempatnya, lokasinya di pinggir sebuah sungai yang mengalir
deras diantara bebatuan yang berserakan. Nikmat sekali main-main sambil berendam kaki di situ. Kami jalan-jalan
mendaki bukit, setiap pendakian di selingi dengan acara game di ikuti oleh peserta. Akhirnya makan siang tiba dan nasi tumpeng sudah tersaji
kami pun menyantap bersama-sama, kelihatan akrab kalau sudah begitu, tadinya masih saling cela di lapangan.
Walaupun makan hanya pakai tempe tahu dan sambal telur rebus dan ayam goreng kami sangat menikmatinya. Akhirnya kami melanjutkan ke grojogan sewu
yang terletak beberapa ratus meter dari griyo kulo. Sekarang acara bebas, ada yang mengajak anak-anaknya naik kuda, ada yang duduk-duduk di bale kambang atau berburu bunga
di pasar.

Aku pun punya acara sendiri hihi...yaitu mencari rumah saudaraku yang tinggal di situ, rupanya waktu 17 tahun telah mengubah sawah dan kebun menjadi vila-vila.
kakekku mangun jonker sudah meninggal dan tinggal anak, cucu dan cicitnya yang ada. Rumahnya sekarang besar tapi kebunnya sudah di jual. Ketika aku datang yang membukakan
pintu salah satu cucunya yang belum lahir ketika aku dulu ke situ. Lalu aku ceritakan diriku dan dipanggilah kakaknya. Tapi sayang Bapak dan ibunya malah ke Klaten tadi pagi
Rupanya ketika niat itu ada sinyalnya ditangkap oleh beliau dan kerinduan pun terbit membawanya ke Klaten. Setelah kami ngobrol satu jam-an aku berpamitan dan terun menemui kembali
teman-teman di parkiran. Sekitar jam 4.15 kami pulang dengan penuh bawaan seperti buah, sayur, dan tanaman hias. Aku yakin akan merindukan swasana nyamannya kembali.


Location : Damaran
Time/date : 1 Nopember 2006
Story of my dream :

Jiwaku melihat acara TV talk show pembawa acaranya wanita negro, mungkin lagi di bawa seseorang di LN.
Kemudian aku dekati wajahku ke TV barangkali cuma animasi. Tadinya sih bahasa inggris terus, tapi begitu ngomong bahasa indonesisa,
aku jadi ingin tahu, jangan-jangan split dnega tV saluran indonesia.

Lalu lalu duduk-duduk di sebuah danau besar dan melintas sebuah jalan memisahkan menjadi 2 danau.
Banyak orang bermain-main di tengahnya, salah satunya seseorang yang mencari perhatian dengan mengendarai jetski buatan sendiri.
dipacu kencang dan naik daratan jumping melintasi jalan tinggi sekali lalu jatuh ke danau sebelahnya. Karena penasaran aku dekati
penunggang jetski tadi, ternyata catur teman masa kecilku dulu. Lalu aku tanya bagaimana cara buatnya, lalu aku lihat ternyata cuma dinamo yang di bungkus
ama ember plastik 2 buah. Beberapa temannya sudah menunggunya untuk main basket. Eh tiba-tiba jetski tadi di lipat jadibola basket..hehe seperti kartun saja.

Jiwaku bertemu sama andi dan seseorang sedang berjalan-jalan sedang melihat sebuah keramaian, lalu andi mengajak pindah karena di situ hanya orang-orang susah saja.
Sebuah game yang dipertunjukkan oleh seseorang dilingkungan orang-orang yang terkena gempa. Kadang jiwaku di bawa ke Basin rumah kakekku pada masa pakdheku almarhum masih hidup.
lalu naik tangga yang sempit di antara kerumunan orang-orang yang sedang lamaran. Aku bertanya siapakah mereka ? Kemudian aku berbelok ke sebuah rumah dimana ada om-omku dan sepupuku di situ.

Aku berjalan sendiri di dekat danau tadi dan melintaslah kereta api warna merah tua dominan, masuklah kedimensi dimana kudengar swara pidato para pimpinan negara di situ. Beberapa anak kecil sedang bermain-main
di antara tenda-tenda pengungsi yang memberitahukan akan keadaan genting di situ. Selintas seperti swasana di ITB.


Location : Damaran
Time/date : Tuesday 06.00-12.00 wib. 02 Nopember 2006
Story of my dream :


Jiwaku sedang santai di sebuah rumah jadul datanglah seekor kucing besar, dia jalan santai di depanku lalu duduklah dia.
Setelah beberapa detik lambat laun berubahlah menjadi seorang pemuda yang berjaket kulit kucing namun wajahnya manusia dengan jenggot.

Datanglah anto adikku dia sedang memberi makan kucing yang di kandang ternyata must donk heheh, aku lihat di sekitarnya sisa makanannya ada sosis, lalu tokainya juga daging, dll.
Dalam hatiku " kok jadi begini yah ?". Mending kucing yang tadi lebih bagus seperti pendekar dalam sinetron.

Habis bangun sebentar lalu tidur lagi, mendadak aku seperti di antara dua orang yang menempel, tapi mataku seperti tertunduk, sekuat tenaga aku mencoba
melihat apakah ce apa co, dari rabaanku badannya kecil tapi kencang, tapi setelah berhasil membuka mataku ternyata kumisan warna putih haha....
Tubuhku dimana mataku di mana, yang jelas masih di tempat tidur la yaw
Benar-benar perjuangan untuk bertahan di frekuensi itu merupakan sebuah tantangan...ayee!!!

Lalu lepaslah akhirnya jiwaku dis ebuah rumah ketemu seorang bocah, dia mengadu pada ibunya bahwa dia tadi di kurung di toilet karena berbuat salah, aku kira ponakanku aca, tapi kok dari wajahnya kulihat kok hitam, jadi bukan aca dong, ah mungkin fauzan (jpg)
Lalu aku datang menghampirinya dan bilang kalau dikurung coba hubungi pakai HP, sambil memperagakan bagaimana memakainya.

Kemudian jiwaku menggendong balita kecil gemuk dan putih, entah anak siapa itu aku ngga tahu dan dimana aku.