Monday, January 12, 2009

ada kereta raja sampai papua

Hari ke duabelas 2009
07.00 wib

Jiwaku berjalan di sebuah jalan yang lebar di antah berantah, swasana seperti dipinggir hutan.
Tibalah aku di sebuah pertigaan dimana kutemui, sebuah kendaraan dari kayu warna plitur bergerak dengan
puluhan kuda dibawahnya. Merayap seperti rumah tingkat berjalan, kemudian aku berhenti sejenak ketika muncul dua orang, salah satunya mendekati saya.
bersenjata laras panjang dan menutupi muka dengan selendangnya. Swasana cukup tegang ada rasa takut kalau-kalau aku di cederainya.
Kemudian kulirik tangan kirikku, alhamdulillah bukan senjata yang kubawa tapi qur'an kecil saja. Kalau misalnya senjata mungkin reaksiku
seperti di duga. Melihat diriku berhenti dan menahan emosi jiwa, maka dia menundukkan kepala seolah mempersilahkan aku lewat. Sejenak aku mau melihat sensasi swara
derap kuda, kasihan juga melihat kaki-kaki itu terseok-seok jalannya sebab tertalalu berjubel hingga tidak bisa cepat jalannya. Tetapi apa yang kuinginkan mendengar
swara derap kuda itu membangkitkan semangat patriot saya. Perjalanan kemudian dilanjutkan sambil membawa buku harta satu-satunya.
Seseorang duduk jongkok dipinggir jalanan yang penuh dedaunan,
membuat hatiku agak sedikit tegang, gelagatnya seperti mau merampok sudah kelihatan.
Dari wajah dan rambutnya sudah dapat kusimpulkan bahwa aku berada di Irian

Pada saat jiwaku merasakan sedikit ketakutan maka maka muncullah seseorang menemani, entah siapa aku tidak sempat mendeteksi.
Yang jelas kedatangannya membuatku jadi lebih berani, ketika anak keriting mulai menarik-narik dan merebut bukuku maka akupun cepat bereaksi.
Ternyata itu sambutan buat kami yang datang ke Irian dan singkat cerita kami bertiga sudah berada di atas kasur di sebuah garasi.

Hmm... sejenak aku santai sambil merasakan enaknya di Jayapura dalam sekejap, ketika kami beruda duduk di ayunan, tiba-tiba pak BK pemred Lacak muncul. Aku pikir ngapain juga nyusul.
Akhirnya temanku itu ngobrol berdua, kemudian kutinggalkan mereka. Ketika kulihat lagi temanku sudah di pangku BK.
Sekejap aku merasa berada di dimensi lainnya tiduran dilantai, aku tawarkan untuk ke Timika sebab temanku banyak di sana.
Tapi pak BK nya ngga mau sebab cuma punya uang 500 rb, kulihat temanku timika pos yang rumahnya di Jayapura nongol dari sebuah jendela,
disusul Hendrikus P. Sebuah kerinduan setelah ketemu di mimpi terobati juga.

Swasana berubah seperti di sebuah majelis taklim belajar baca qur'an Surat Al Baqarah, HM salik Jkt mendapat giliran membaca.
Ternyata tidak dilagukan, kemudian ketika aku mendapat giliran baca otomatis saja swara yang terdengar sudah di lagukan...sungguh aneh tapi nyata.
Ada sedikit rasa gugup saat memulainya, tapi seterusnya sudah biasa, anehnya tulisannya kok bukan arab, tapi sepotong-potong kata saja.
Sungguh susah disambungkannya, kayaknya ada yang ngga beres nih hehe ? coba kutengok di samping ku ada must donk yang belajar ngaji juga.
Lama-lama kulihat sebuah wadah berisi kuah sari buah dan kuning-kuning entah apa, bercabang pikiraannya dan memvisual dengan seseorang yang berada di closet putih ada yang mengambang diatasnya.
Entah closet siapa aku ngga tahu, sebab closetku maroon warnanya. Tapi apa boleh buat tidak bisa kubiarkan lama-lama penglihatanku dibawa ke toilet seenaknya.
Dengan kekuatan pikiranku kuubah lagi menjadi jernih airnya dalam seketika, lain kali akakn kuubah menajdi warna biru muda saja heheh...
Tak lama kemudian swara salam membangunkan tidurku dan aku langsung melihat HP ku dapat sms undangan diskusi sambil makan pagi.
Edigyol yang baru duduk di kursi langsung kuceritai, apalagi kalau bukan tentang mimpi itu tadi.
Dia cuman bertanya siapa yang menemani tadi ??? Jangan-jangan dia lagi. Dia juga menerima sms undangan yang sama tertulis jam 02.54 wib semalam, baru sampai tadi pagi.
Setelah menerima sms lalu edi nyamperi, kelamaan ngobrol hingga lupa undangan makan pagi.

21.00-22.00 wib
Jiwaku melesat dan terseret kemana-mana, meloncat dari satu lokasi ke lokasi lainnya, berakhir di dalam bus dimana di situ seseorang wanita yang sudah tua yang rambutnya sebahu beruban tapi diperebutkan,
ketika kugenggam telapak tangannya juga sudah keriput semua, kulihat sehelai rambutnya kecoklatan tembaga. Kemudian mataku di perlihatakan tulisan pernyataan yang kalau di baca cuma balik balik kata,
intinya perjodohan di langit dan di bumi kadang berbeda...terus apa urusannya dengan saya ? :)))

0 Comments:

Post a Comment

<< Home