Monday, January 30, 2006

terkondisi dalam situasi yang serius

Location : Damaran
Date/ Day/ : Sabtu 27/01/06
Story of the beating of my heart :

Ext:
Kampung damaran
Aku, Aca dan bapaknya berjalan-jalan seperti ingin ke Smg menyambut kehadiran bayi barunya Ari.

note :
Ari di smg barusan mendapatkan bayi keduanya. Alhadulillah salmet semua

Cut to:
Sabtono di lapangan halaman sekolah berdidir depan barisanku, bersama teman-teman yang lainnya sebagai seorang senior mengawasi adik-adik kelasnya, dan ada seorang anak SMP yang tersingkap roknya dan jadi bahan ketawaan yang lainnya.

Cut to:
Sebuah paduan swara dengan peserta berkostum ala gypsi dan sebagai konduktornya mbak pitra/angela temanku waktu di Papua. hehehe Tersingkap roknya juga tapi dalamannya banyak dan berlapis-lapis jadi no problemlah mau ngangkang juga cuek hehehe, tidak seperti anak SMP tadi pantatnay sampai kelihatan.

Cut to:
Int : ruang bertembok putih
Pak Didi ebdesk mengadakan lomba memasukkan sebuah anak panah kecil ke sebuah lingkaran di tembok, pesertanya dari anak-anak sampai dewasa. Aku sendiri berkostum pramuka dan ikut juga menungu giliran membidik, tapi sebelaumnya aku sudah latihan dan mengukur jaraknya. Aku malah dilatih baris berbaris sama Pak Didi. Bagi yang gagal memasukan ke lobang di tembok itu juga dapat kenang-kenangan berupa leaflet promosi karya seniman bandung.

Note :
Aku snediri heran kenapa aku terkondisi dalam situasi yang serius ini ?

Di sebuah ruang kelas

Location : Damaran
Date/ Day/ : Minggu 30/01/06
Story of the beating of my heart :

Di sebuah ruang kelas dengan Ari adikku, menginjak tahun kedua, kami boleh berseragam bebas tidak hitam putih lagi. Tapi kok anehnya kami di berikan senapan untuk menembak burung di yang hinggap di atas antena. Tiba-tiba senapan itu aku tiup bka di tarik pelatuknya…ya pelurunya ngga terlempar jauh dong. Aku ulangi lagi dengan pikiran hatiku. Mungkin karena temanku ngga bisa mengenai burung dara yang kecil itu, maka sasarannya di ganti ayam hitam. Setelah selesai pelajaran menembak burung lalu kami masuk klas dan seorang bapak-bapak sudah di dalam, entah siapa dia dan kami meletakkan senapan di atas meja di kantor guru. Mimpi kali ini sangat cerah

nenekku pulang ke rahmatullah

Location : Damaran
Date/ Day/ : Minggu 29/01/06

Hari ini tepat pukul jam 04.00 pagi aku di bangunkan oleh ibu katanya nenekku sudah meninggal dan dia blang tidak bisa meluruskan tangannya. Aku beranjak bangun dan menghampiri nenekku, ternyata benar tangannya sudah kaku dan semut keluar dari telinganya. Aku coba meluruskan tapi juga ngga bisa. Yasya ponakanku juga bangun dan mulai ingin tahu, karena ibunya masih emosional jadi malah swasana jadi tegang, Bapakku mulai menelpon sanak saudara, dan aku juga mijit-mijit Hpku sms ke sanak keluarga yang kebetulan punya HP. Aca keceplosan juga berkata : "Pak dhe saya takut pocongan terbang." Mungkin karena pernah sinetron hidayah, jadi begitu tuh." Gumamku. Lalu aku keluarkan sepedaku menuju rumah must donk untuk memberi kabar duka. Kemudian aku balik dan menyalakan motor, seperti biasa kalau dengar swara motor pasti Aca ikut. Aku meluncur bersama dia menuju sanak keluarga terdekat. Di perjalanan Aca Cuma teriak-teriak tanpa beban menikmati udara pagi. Ada pohon tumbang melintang jalan jogja-solo depan SMA penampungan, sejak kemarin memang hujan deras dan angin cukup kencang.
Setelah itu aku di kamar melanjutkan sms dan Aca di sampingku menutup kamar. " Pak dhe lukisannya jatuh ke kasur" katanya. Rupanya Aca sudah paham dengan situasinya, memang kata-katanya bisa mewakili perasaan kami dengan bahasa yang lugas. Tapi masih berpikiran bahwa pocongannya nanti terbang ke langit. Jawaban atas pertanyaan dia tadi pagi masih di kejar lagi. Saat Bapakku menjawab nenek kembali ke tanah, aku langsung menimpali terbang ke atas biar kesannnya lebih indah begitu. Siangnya ternyata Aca malah ngga tidak takut di depan jenazah yang sudah di pocong, terkadang da menyerobot handycamku yang sedang mengabadikan. Tamu-tamu yang salah ngomongi tentang dia langsung dia ralat seketika, terkadang kepala ibu-ibu ta'ziah di menerima pukulan-pukulan kecil di kepala, entah maksudnya apa, tapi menurutku itu supaya berpikir yang benar dalam mensikapi sebuah kematian. Memang Aca sering mengalihkan perhatian dengan berteriak di depan para tamu menceritakan bagaimana dia ikut menarik gas sepeda motor tadi pagi, sambil berputar-putar seolah naik motor. Jadi khawatir juga aku, anak sekecil itu sudah pintar. Di pangkuanku kadang dia bergumam kata-kata "jiwa". Aku mereview sejenak peristiwa demi peristiwa sebelum wafatnya nenekku. Dari nenekku yang nembang tengah malam, sampai terbangnya burung perkutut dari sangkarnya. Sebenarnya ada cerita menarik tentang asal muasal burung perkutut itu, tapi nanti saja ceritanya. Kami lega misi nenek kami di dunia sudah selesai. Pintu alam selanjutnya telah di masukinya. Besok Saudara kami juga ada yang mau nikah, kami harus segera berbenah.

Wassalam

Thursday, January 26, 2006

ketemu teman chatting yang jadi saudara

Location : Damaran
Date/ Day/ : Jum'at 26/01/06
Story of the beating of my heart :

Ext : Sebuah koridor masjid
Ada beberapa komputer menyala dalam kegelapan, sebuah laptop di depanku dan aku menyalakan internet. Ternyata bangunan itu pusat kegiatan sebuah komunitas, berkamar-kamar dengan partisi-partisi dari kayu coklat. Aku sibuk mencari kamar-mandi untuk mandi. Seorang nampak mengikutiku, enah siapa itu sepertinya penjaga amsjid itu. Salah satu kamar mandi terbuka tapi kondisinya tidak bersih jadi aku lari-lari mencari kamar mandi dengan pakaian minim.

Note :
Sore hari aku bertemu seorang teman chatting yang baru datang dari Yokohama.
Pertemuan di tempat mertua adikku itu yang sangat megesankan sebab selama ini kami hanya chatting tanpa wabcame. Tak terduga pertemuan itu membicarakan tentang pernikahan adiknya dengan adiknya mertua adikku. Sambil menunggu hujan deras reda kami bicara ngalor ngidul bali ngulon menceritakan kegiatannya selama di Jepang. Dunia memang seluas daun kelor ya hehehe.

Cut to:
Akhirnya sampailah aku di sebuah rumah, dengan kamar mandi pintu geser, ruangnya sangat sempit kondisinya tidak terlalu bersih, dengan persediaan air yang sangat sedikit. Dalam keadaan telanjang aku menyiramkan air dari sebuah bak mandi sebesar gayung, dan gayung sebesar gelas, lalu penghuni rumah itu muncul dari depan melihatku yang sedang mandi sambil jongkok takut ketahuan. Ibu-ibu itu heran kenapa mandinya di situ padahal ada itu bukan tempat mandi, lalu aku melongok ke atas ada bak mandi yang lebih besar sedikit, agak lega rasanya. Kemudian seorang wanita masuk dan ingin mandi di sebelah heheh. Munculah anak-anak ibu itu dengan keheranan menyaksikan peristiwa itu.

Cut to:
Aku di boncengkan dengan motor oleh seseorang, ternyata orang itu rahmat, entah masih di nuvotel atau sudah pindah. 3 tahun tidak ketemu, ketemu pisan Cuma dalam mimpi. Kemudian aku di tunjukkan ke kamar mandi keluarga yang agak mewah, di sebelahnya ada klam yang dalam dan agak menyeramkan, ikan-ikannya aneh seperti purba. Aku di minta renang kalau mau, tapi aku merasa negeri saja, ada kura-kuranya besar di dampingi seorang yang lagi renang dengan rambut gondrong seperti manusia purba. Dari atas banyak orang-orang yang hadir dan kebanyakan sipit, salah seorang anaknya menyalamiku minta maaf dan menyatakan bahwa kita saudara. Kemudian aku lihat setusuk sate hmm " boleh di bakar ? kataku. Lalu kami di perlihatkan makanan yang lainnya, dalam benakku mungkin ini gong tci fa choi heheheh…

In fact :
Aku selalu mandi di hotel dengan air yang melimpah, mungkin temanku giude candi itu yang mengkhayal, karena dalam mimpi itu aku merasa telanjang seperti yang pernah dia katakan bahwa dia sering rasanya di telanjangi hihihi…jadi ingat lagunya Ebit G ade.

Tuesday, January 24, 2006

konsultasi


Location : Damaran
Date/ Day/ : 17/01/06 Selasa/ Music : forever young sampai pagi
Story of the beating of my heart :

Int : di sebuah ruang
Kami duduk-duduk menunggu konsultasi dengan si teteh, salaha seoralng salik muncul dari balik pintu kamar tempat berkonsultasi, rupanya teh Rita. Masing-masing menulis problematikanya di atas kertas kecil merk esse.
Begitu masuk aku langsung diberikan solusi bahwa aku harus memberi pada saudara-saudara kecilku. hmm memberi ? khan dulu mereka sering pakai danaku, walau lewat ortu." Oh mungkin maksudnya "gift" kecil. Aku lebih tertarik mengidentifikasi wajah si teteh itu daripada mengingat pesannya. Hati kecilku bertanya mengapa wajahnya tidak bersih, seperti belum pantas untuk jadi konsultan. Lagipula kenapa aku harus konsultasi ke dia ?

cut to:
extreme close up:
Mengetik sebuah naskah dnegan mesin ketik listrik. Katanya namanya kak sami.
Kemudian seorang wanita tinggi besar dengan pakaian u can see nya minta aku duduk di smapingnya, entah mau diajari apa ?
Akhirnya bunyi ketukan pintu kamarku menyadarkanku dari tidurku.


Rael story Aca my nephew :
Sudah balik ke Klaten dan indekost, ternyata yang kangen bukan dia tapi aku heheh,
kalau aku main ke kostnya dia lalu ikut aku ke rumah, pas malamnya waktu mau tidur harus selalu ditemani gulingnya yang dia dapat sejak lahir. Entah karena apa tanpa guling itu Aca tidak pernah bisa tidur, padahal sudah kucel begitu...apa karena aromanya ? Terpaksa deh aku anatar lagi ke kostnya alias ngga jadi menginap di rumah.

Sunday, January 22, 2006

sambil mendengarkan lagu di hati jiwaku menari tari modern,
aku lihat berdua dua menarinya, aku melihat dari pintu hatiku.

Friday, January 20, 2006

Location : Damaran
Date/ Day/ : 19/01/06 Jum'at
Story of the beating of my heart :

Ext : swasana hujan
Ada acara dengan alumni SR'92 seperti persiapan acara, hadir HW dengan kostum sarung sedang menunggu seseorang, ada DR juga dengan kostum hitam-hitam yang menyarankan untuk pulang bareng dia. Habis acara langsung pulang kampung. bayang-bayang ponakanku masih ada di sampingku.

cut to:
Int : rumah joglo
Aku pulang ke Kudus dengan teman kost ku asal Kudus. seolah aku sudah sering diajak ke mana-mana oleh dia...lalu di minta pakai peci, dari 4 macam peci yang di sodorkan aku memilih yang warna putih, walau agak kebesaran.

Setelah bangun sebentar aku tidur lagi dan mimpi agak menyeramkan :
Aku naik perahu bersama Aca di sebuah sungai di hutan rimba di situ aku menemui seekor ular transparan ( animasi ), aku kira ular beneran hehehe. Tumben aku berani menghadapi ular, mungkin karena ada Aca yang suka nonton acara flora dan fauna. Ular itu menyambut kami dengan ramah seperti swara seorang wanita.

note :
arti ular dalam bibel tidak sama dengan makna ular dalam sastra jendra atau qur'an
aku berusaha besar hati untuk menerimanya.


wassalam

batukku belum sembuh juga

Location : Mushola Jogja
Date/ Day/ : 16/01/06 Rabu

Setiap aku memejamkan mata muncullah gambaran sebuah patung-patung dewa di candi Prambanan ,tapi anehnya patungnya jadi beruah seorang manusia masih anak-anak dengan pakaian minim. Terkadang ada koreksi dari catatan blogger ku kemarin secara visual, mis : waktu aku dikejar singa itu, sekarang aku menjadi duduk di atas punggung singa dengan tersenyum. Tapi kemudian ada 2 ujung pistol di kedua lobang telingaku. Kalau bisa aku gambaran itu, maka pikiranku memerintahkan untuk menunduk saat kedua pistol meletus sehingga saling menembak heheh.

note:
Semalam waktu nginternet ketemu sama seorang guide candi itu, mungkin dia juga baca bloggerku. Biasanya alau pas ngga da tamu dia mengadu pada dewa siwa hehehe.
pernah juga aku mimpi jadi salah satu patung di situ...khayalan siapa lagi itu kalau bukan mas ini. Eniwei salut deh mas lulusan SMA bisa 5 bahasa.

Location : Damaran
Date/ Day/ : 16/01/06 Rabu

In the midle of the night :
Seperti melihat TV ukuran sekelopak mata : kegiatanku sehari-hari mulai dari ngumpulin linen, rolling sheet, melipat, kadang melihat gamabaranku dengan kostum petuas pool, dan tentu saja seorang yang sedang berenang di situ.
Gambaran wajah : Dwi Sapto temanku sewaktu di Timika.

note :
Hari ini aku ngga enak badan, begitu sampai rumah langsung saja tidur, tentu saja musik harus hidup. Suatu saat batere habis dan aku coba ikuti saja pendengaranku mengembara, seperti mereveal menyeruak topik-topik pembicaraan
yang melewati ujung-ujung syaraf yang bercabang-cabang, tapi aku tak hendak ikut masuk terseret hanya seolah berdiri di depan pintu melongok lalau beralih kepintu lain dan melongok sebentar, begitu seterusnya.
Kecuali yang bikin adem ayem heheh.

time : 02.00 wib
Aku merasakan ketenangan luar dan dalam. Luar tidak ada satupun bunyi dari luar tubuh, dalam : dari swara-swara hati.
Tapi sayang hal itu tak berlangsung lama, terdeteksi oleh nenekku dan beliau mulai ngomong : " kok saiki sepi nyenyet ngene to, jan blas ra ono banekke, biasane Yasya sing gawene njerit-njerit, saiki wis mulih neng Kudus."

Memang biasanya kakekku juga selalu mendengarkan radio tiap malam bersaing dengan swara musikku. Menurut aku lebih enak tidur tengkurap sambil mendengarkan swara film di TV bahasa Inggris, yang masuk dalam hati kata-kata puitis. Jadi tune in saja hehehe.

Time : 04.00 wib
Ext : rumah greg di Melb

Rumah bernuansa putih bersih, tidak ada pohon di halamannya.
V O : Katanya dia 20 hari ngga keluar rumah pas penganten baru, sehari sekali katanya heheh. Lalu aku coba melongok siapa sih istrinya : muncullah gambaran seorang wanita dengan wajah segar, tapi kecil.

Tuesday, January 17, 2006

mimpi nyata



Location : Damaran
Date/ Day/ : 17/01/06 Selasa
Story of the beating of my heart :

Time 4.00 wib
Ext : pintu gerbang halaman rumahku
Aku di belakang Aca dan ibunya yang sedang menyuapi Aca, lalu swara mereka begitu nyata ( cemengkling ), seperti di syurga. Aca sedang bermain-main menggeser-geser pintu pagar “Besok beli mobil sendiri ya Bu.” Karena begitu nyata : aku jadi trenyuh.

Note :
Mungkin ini hadiahnya karena setelah aku khawatir aku menghadap nenekku, di situlah airmataku tumpah, sampai nenekku bilang, “ kenapa nangis, aku jadi ikutan menangis lho, sudah aku mau istirahat dulu.” Aku sebenarnya hanya mohon doakan mereka supaya slamet. Istilah kami sebenarnya adalah “dikawal”, karena sering tahu kalau cucunya ada apa-apa. Aku yang meyakini anugerah itu, karena beliau sebenarnya sangat siap menunggu di jemput mengahadap-Nya. Pasti masih ada urusan di dunia ini kenapa dia belum juga di jemput.

Time 5.30 wib
Ext : sebuah lapangan
Aku dan teman-teman alumni SMP 2 main sepakbola, walau swasana remang-remang aku bisa memainkan bola, malah bisa memasukkan 2 gol ke gawang Agung CI. Anehnya kenapa mereka pada tidak senyum. Aku melihat swasana sekitar lapangan, seperti ada membisikkan di Aceh, memutar badanku dan melihat beberapa bangunan bulat putih sudah tumbuh dengan arsitektur sama, berdiri di sudut-sudut areal tanah yang sangat luas itu. Emang mau di bikin apa ya ?

Lanjutan Cerita Aca :
Sesampainya di rumah ibu cerita bahwa Kudus banjir ke sekiling rumahnya banyak danau kecil, takut Aca main-main ke air maka di batalkan akhirnya menuju Kendal rumah tantenya. Syukrlah kalau sudah sampai. Kataya juga Ibunya Aca mabok darat, sedangkan Aca tidak.

Monday, January 16, 2006

balik ke jadul gak guna

Location : Damaran
Date/ Day/ : 16/01/06 Senin
Story of the beating of my heart :

Tadi pagi aku mimpi balik ke jadul lagi.
Aku membawa celana pendekku warna kuning, lalu 2 org tetanggaku lewat di situ namanya S dan S, kakak adik, nama-nama artis memang banyak di kampungku, kok jadi bias begini yah hehehe. Nama bambang di kampungku sebenarnya banyak sekali...jadi pusing nih...itulah akibatnya kalau mendengarkan swara hati, entah hati siapa hehe,

Lalu aku melapor ke dia sambil menunjukkan celana pendek warna kuning itu. Sebenarnya ngga usah di kasih tahu juga ngga papa sih, apalagi di tulis di blogger, nanti malah jadi sambung menyambung menjadi satu ...

Aku melintas rumah pak dullah dan melihat sabtono lagi sarapan. Sekarang rumah itu sudah di sewakan pada keluarga lain.....

Real story nya :

Hari ini aku sedih sebab ponakanku liburan ke kudus, tadinya dia senang mau pulang kampung, gara2 ibunya nangis dia jadi ikutan nangis...hiks. rupanya dia kasihan melihat ibunya yang menangis...." "ampun-ampun ...aca sediiihh, " katanya. Habis mau di anterin ngga mau. Ucapan itulah yang membuat aku ikutan sembam, Sebenarnya dia sering juga mengucapkan ," Masya Allaaaaaaaaah, ya Allaaaaaaaaaah, cuma pada orang tertentu tapinya. Kita semua pada sayang pada Yasya walau sering memaki. Makian terakhir pada mertua adikku kemarin di Solo. Itu khan karena pada saling ejek, jelas dong dia ngga mau ketinggalan heheh.


Beberapa menit setelah Aca berangkat aku baru berpikir bahwa yang sedih sebenarnya aku, bagaimana tidak, itu karena semalam aku sudah bilang pada ibunya bahwa kemarin ngg mau mengantarkan pulang karena Joko ngga suka Aca. Ibunya pasti juga tidak enak kalau di antar pakai mobil Joko. Makanya terus lari ke belakang rumah sambil menggendong Aca, mana bawa tas berat lagi. Aku sudah merasakan kesedihan itu ketika Aca malah meniup terompet bekas tahun barunya kemarin, maka aku minta neneknya (ibuku) untuk mengejar kebelakang rumah, lalu di rebutnya tas itu dan di masukkan ke bagasi mobilnya Joko, pecahlah tangis ibunya dan di ikuti Aca sambil mengusap air mata dari wajah ibunya, mohon supaya tidak menangis begitu cintanya pada ibunya maka aku begitu yakin dia akan bisa melindungi ibunya kelak. Aku merasa bersalah juga jadi, lalu aku naik sepeda ke warung kidul bermaksud untuk ikut mengantarkan, karena terburu-buru sampai terjatuh di aspal, untung hanya kuku jempol kakiku yang sobek. Tapi apa hendak dikata mereka sudah berangkat, lalu aku sms dina supaya ibu menemani sampai Kudus.

semoga selamat sampai tujuan !

Sunday, January 15, 2006

khawatir dan takut bisa dibuang di mimpi.


Location : Damaran
Date/ Day/ : 14/01/06 Sabtu
Story of the beating of my heart :

Ext :
Pegunungan di pinggir pantai swasana gelap
Aku dan adikku Joko di kejar seekor singa putih heheh, kami lari bersama melompat lompat, dan akhirnya berpisah, aku masih di atas bukit dia sudah sampai pantai tapi di tangkap oleh beberapa orang, yang membawa senjata pistol.

Note :
Kesel juga yah, kalau harus takut seperti itu, capai menghindarinya.

Cut to :
Swasana gelap ata masih abu-abu artinya mimpiku belum sempurna, aku bersama orang-orang sedang membantu membersihkan reruntuhan. Kadang masih ada bias dengan swasanan hotel : ada orang yang bawa troli unutk set up pantry

Cut to :
Sebuah pemandangan luar hotel gaya jaman dulu, seperti di LN, ada gerbang di mana atapnya bahannya kulit tebal. Di sebelahku seorang laki-laki bule, ada beberapa anjing salah satunya anjing putih besar, aku yang agak risih dengan anjing di paksa untuk mendekati hingga punggungku terasa menyentuh punggungnya membuat aku untuk cepat beranjak bangun keluar dari dimensi itu.

Note :
Emang aku masih agak trauma dengan anjing sebab merepotkan harus di cuci kalau kena air liurnya. Lain dengan kucing, takut auraku bercampur dengan kucing, sehingga si kucing minta dibelai-belai. Entah siapa yang mengkhayal.

Location : Damaran
Date/ Day/ : 14/01/06 Minggu
Story of the beating of my heart :

Int :
Di ruang yang cukup besar, sebuah monitor dengan kabel putih melayang-layang seolah mengejar. Apakah ini karena aku khawatir dengan monitor itu tadi hingga jadi mimpi begini.

note :
ternyata kekhawatiranku terjawab, monitor sudah di kembalikan

Cut to:
Di atas ranjang, banyak bantalnya, adik iparku menawarkan untuk mejual bantalnya seharga 100 rb, lalu aku bilang saja : “ Buat kamu 50 ribunya.” Aku kira dia adik iparku si dina. Tapi kalau dina kok pakai “ekrak” seperti kakinya sakit. Aku amati saja dari belakang, wanita itu lalau naik motor dan ekraknya d tinggal.

Note :
siapakah gerangan wanita itu ?

cut to:
Sebuah film animasi dengan perpindahan frame secara lembut sekali ( disolve ) tokohnya laki-laki telanjang segedhe kepalan tangan yang terbang menembus awan, rupanya orang itu di gerakkan oleh tangan raksasa heheh, seorang perempuan tidur dengan damai. Siapakah dia ?

Friday, January 13, 2006

Juliette

Location : Damaran
Date/ Day/ : 13/01/06 Jum'at
Story of the beating of my heart :

Ext : Di sebuah kamar
Pagi ini aku di ajak main badminton dengan Taska kawan alumni SR.
Sebenarnya ku mau sih di samping sudah tidak pernah pegang raket lagi, juga sudah lupa cara menghitungnya. Berhubung aku masih ngantuk jadi aku tidur lagi, eh Agus Salim alumni MA membangunkanku lagi.

Note :
Gara-gara dengar bisikan Gor… gor… anganku jadi melayang ke bulutangkis, aku sendiri bukan lagi peminat bulutangkis, kompetisi terakhirku SD berpasangan dengan Sabtono. Jadi ingat jadul hehehe waktu itu aku masih kurang PD sehingga Sabtono sempat kesel dan kecewa atas penampilanku. Maklumlah, khan masih SD sab… tapi kalau tenis aku khan yang lebih PD, soalnya aku penjemin raket padamu heheh. Sejak lenganku keplintir aku jadi ogah main tenis lagi. Fasilitas kantor ketika di Timika saat itu Cuma pingpong jadi aku isi waktu dengan pingpong, smashanku masih oke lho, dilanjutkan di atsa TPRA. Walau ada bola sodok dan golf aku lebih suka main pingpong di halaman masjid. Hmmm jadi ingin bernostalgia lagi.

Semalam kebetulan nonton sinetron Juliette di SCTV, aku jadi ingat sama teh Yulianti fotografer itu, apakah dia sudah balik ke bandung yah ? Lihat pemeran Helen jadi ingat sama seorang SMA dulu hihihi sama deh gaya jalannya, yang kenal Helen dan kebetulan nonton sinetron pasti pada senyum-senyum. Walau tahi lalatnya gedhean Helen temanku tapi dadanya juga tidak kalah gedhe heheh. Maaf ya len, ( kalau dia suka baca blogger ) kata Agus Suprapto kamu juga lagi nyari kerja ya.

Aku sendiri juga punya tante yang namanya Yulit tapi sejak SMP sudah tidak pernah ketemu, beliau mungkin sudah menetep di Sambas, pulang-pulang ke Jawa berubah wujud jadi laki-laki heheh maksudnya anaknya, sekarang sudah kuliah di Jogja di AMY mengikuti jejak sepupunya.

Wassalam

Thursday, January 12, 2006

terselamatkan oleh irama lagu


Location : Damaran
Date/ Day/ : 11/01/06 Rabu
Story of the beating of my heart :

Ext :
Sebuah lapangan ada pertandingan sepakbola wanita, rupanya alumni SR lagi pada mengadakan kompetisi sepakbola. Istirahat aku masuk warung dan makan sop sapi, weleh…di kasih dagingnya secuil di tulangnya kaki sapi yang gedhe sekali. Kemudian aku mencari tempat ntuk berlindung karena hari mulai gelap. Entah kenapa aku takut kalau gelap mungkin tidak ada penerangan di jalan. Yah karena aku ngga sadar inin hanya mimpi. Aku lari sekuat-kuatnya sampailah aku di sebuah kampung di mana kelihatan menara listrik, di pingir jalan by pass itu aku bertemu beberapa siswa SMA lagi pada pulang sekolah. Mendadak swasana jadi terang lagi. Aku smepat bertanya pada mereka di mana aku ini. Mereka menjawab sebelah selatan candi prambanan. Kemudian salah satu dari mereka cerita bahwa ada om dia yang Cuma laundrman bisa beli blaser, sebab di Belgia laundry-nya, terus dia di ajak makan-makan di sebuah rumah makan ayam setiap pulang.

Location : Damaran
Date/ Day/ : 12/01/06 Kamis
Story of the beating of my heart :

Ext :
Halaman depan rumahku Ari adikku naik gokart Cuma sikapnya agak marah, mungkin sama Bapakku yang kebetulan pakai jeep. Aku sendiri sibuk memompa ban escavator yang kempis satu, alamak besar sekali bannya. Sementara sembahyang sudah pada di mulai aku masih penasaran dengan ban yang kempis.

Note:
Mungkin pengaruh foto-fotoku yang di lihat Joko. Nanti aku pasang foto dia milis pas di Salawati.


Cut to :
Figur wanita bule langsing tapi hanya pakai bikini lalu selembar kain hitam sedikit demi sedikit menutupi membalut melingkari tubuhnya.

Lanjutan cerita Yasya :
Ternyata dia sekarang tidak mau bilang “kentut” entah karena takut dimarahi ibunya atau sudah sadar bahwa aku pak dhe nya, tapi tetap saja dia mengancam : “ awas aku tar marah dan bilang “kafil”. Kalau mau bilang kentut, baru bilang ken……sudah berhenti…dan aku tamabhi saja “tut”…kenapa musti takut. Aku kasihan malah kalau dia takut sama aku. Dalam swasana panik misalnya baru mulai cek cok antara mbah kung dan mbah ti nya, Aca sendiri yang turun tangan untuk mengatasinya, biasanya dia ambil adalah hatiku untuk menyemprot mbah kung nya supaya segera diam. Itu terjadi karena semua kata-kataku sudah tidak bisa di terima Bapakku karena hawa nafsu yang di kedepankan. Ibu Yasya pun marah jangan mengucapkan kata-kata itu, tapi aku segera kasih pengertian padanya bahwa tadi ada malaikat masuk kepadanya hehehe. Kadang aku kelepasan juga, aku ngga mau tahu siapa yang kontak batin, begitu ada yang meprovokasi langsung di damprat dan pasti terdeteksi langsung oleh Aca karena mungkin getaran kemarahan sampai padanya itu dan diapun lari mendatangi, “ Pak dhe lagi ngomong sama siapa ? “ Aku pun menjawab dengan bercanda. Sebenarnya keinginan Yasya adalah swasana damai. Jadi kalau ada yang nyolot langsung saja dia tangani.

Real Story :
Seperti hari biasa aku ke hotel tempat aku training, mendadak orang-orang yang tadinya lemah lembut jadi agak beringas, malah mengucapkan kata-kata "wedhus" dan " kere". Tentu saja aku diam tertegun sejenak, ada apa ini...terus aku coba balas mereka dengan kata-kata itu, sambil bercanda ternyata mereka juga tidak marah. Tapi memang setelah itu wibawa mereka turun di depanku, kecuali mereka bisa bersikap lembut lagi. Ada semacam rasa sakit yang di tahan oleh teman-teman kerjaku itu. Malamnya aku buka email milis klaten ternyata memang baru meributkan tentang dua kata-kata itu. Mungkin hati mereka melapor padaku karena aku salah satu moderatornya tapi kok yang kena efeknya teman-temanku ya hehehe kasihan dong. Aku sendiri terselamatkan lagu-lagu yang selalu aku lantunkan dalam hati.

Tuesday, January 10, 2006

udah mati idup lagi

Location : Damaran
Date/ Day/ : 10/01/06 Senin – Idul Qurban 2006
Story of the beating of my heart :

Int : Rumah keluarga Bagyo
Kami para pemuda sekampung mengangkat sesosok tubuh bagyo dengan selembar kain batik, ibunya dan adiknya mengira bagyo sudah mati, swasana hati duka dan sangat menyayat, aroma mistis menebar kemana-mana. Sekejap hadir Agung CI, Fendy, memasang stiker promosi film hasil karya dia di dinding pintu masuk rumah dia. Belum juga sempat hasil karyanya di tayangkan, sudah mati. Kami berkumpul untuk mendoakan beliau, tapi karena kesadaranku ada dan tahu bahwa ini Cuma mimpi, maka aku pun mengira-ngira jangan-jangan dia masih hidup. Betul juga tubuh yang terbujur itu bergerak-gerak seperti “mulet” begitu bangun dan tahu di kira mati dia langsung berteriak, “ bajingan !!” mimpi pun berakhir. Aku pun lega.

note :
siangnya aku sms bagyo belum mati tuh. jadi siapa yang bikin-bkin ya ?

Cut to:
Ext : omah dhuwur
Aku dan adiknya Agus berjalan ke suatu tempat yang tinggi dengan tangganya yang kecil dan di atas menara itu ada kamar di dalamnya ada rajang lusuh dan bercak darah kering berceceran di lantai. Agus menceritakan dia pernah di rawat di sini.

Hmm apa hubungannya dengan idul kurban ???

Lanjutan cerita Yasya keponakanku :
Pagi ini kami sholat iedul kurban di lapangan, seperti biasanya dia tidak ikut sembahyang tapi bermain-main di pinggir lapangan, kebetulan ibunya lagi berhalangan jadi bisa menungguinya. Sampai di rumah pun sudah disiapkan kambing untuk di sembelih atas nama Aca. Dasar anak kecil waktu mau di sembelih dia menangis dan melarang, akhirnya aku ajak dia untuk jalan-jalan.

Pada suatu saat kami aku, yasya dan ibunya sedang di kamar tengah nonton TV. Pertanyaan pun banyak dilontarkan pada ibunya perihal yang di tontonnya. Aku hanya mendengarkan saja. Kelihatannya ibunya sudah capai menjawab pertanyaannya yang ngga habis-habis alias dikejar terus. Akhirnya pada saat acara flora dan fauna dia melihat binatang seperti banteng yang matanya menyala, dia pun bertanya : “ Kenapa matanya bisa menyala bu? Tanya Yasya. Ibunya pun menjawab : Karena di bikin Allah.” Lalu Aca pun mengejar dengan pertanyaan lagi,” Allah ada di mana bu ?” Ibunya pun menjawab, : “Di atas sana di langit!”, “ Jadi halus pake kapal telbang yah ?” sahut Yasya. Ibunya pun menganggukkan kepala tanda kebingungan jawabnya. “Kok jadi ke kapal terbang ya,” gumamku dalam hati. Coba tadi Tuhan ada dalam hati, apa kata dia nanti ? Nanti aku coba kasih tahu tentang hati, semoga saja tidak marah, dan bilang kentut lagi..hihi.

udah mati idup lagi

Location : Damaran
Date/ Day/ : 10/01/06 Senin – Idul Qurban 2006
Story of the beating of my heart :

Int : Rumah keluarga Bagyo
Kami para pemuda sekampung mengangkat sesosok tubuh bagyo dengan selembar kain batik, ibunya dan adiknya mengira bagyo sudah mati, swasana hati duka dan sangat menyayat, aroma mistis menebar kemana-mana. Sekejap hadir Agung CI, Fendy, memasang stiker promosi film hasil karya dia di dinding pintu masuk rumah dia. Belum juga sempat hasil karyanya di tayangkan, sudah mati. Kami berkumpul untuk mendoakan beliau, tapi karena kesadaranku ada dan tahu bahwa ini Cuma mimpi, maka aku pun mengira-ngira jangan-jangan dia masih hidup. Betul juga tubuh yang terbujur itu bergerak-gerak seperti “mulet” begitu bangun dan tahu di kira mati dia langsung berteriak, “ bajingan !!” mimpi pun berakhir. Aku pun lega.

note :
siangnya aku sms bagyo belum mati tuh. jadi siapa yang bikin-bkin ya ?

Cut to:
Ext : omah dhuwur
Aku dan adiknya Agus berjalan ke suatu tempat yang tinggi dengan tangganya yang kecil dan di atas menara itu ada kamar di dalamnya ada rajang lusuh dan bercak darah kering berceceran di lantai. Agus menceritakan dia pernah di rawat di sini.

Hmm apa hubungannya dengan idul kurban ???

Lanjutan cerita Yasya keponakanku :
Pagi ini kami sholat iedul kurban di lapangan, seperti biasanya dia tidak ikut sembahyang tapi bermain-main di pinggir lapangan, kebetulan ibunya lagi berhalangan jadi bisa menungguinya. Sampai di rumah pun sudah disiapkan kambing untuk di sembelih atas nama Aca. Dasar anak kecil waktu mau di sembelih dia menangis dan melarang, akhirnya aku ajak dia untuk jalan-jalan.

Pada suatu saat kami aku, yasya dan ibunya sedang di kamar tengah nonton TV. Pertanyaan pun banyak dilontarkan pada ibunya perihal yang di tontonnya. Aku hanya mendengarkan saja. Kelihatannya ibunya sudah capai menjawab pertanyaannya yang ngga habis-habis alias dikejar terus. Akhirnya pada saat acara flora dan fauna dia melihat binatang seperti banteng yang matanya menyala, dia pun bertanya : “ Kenapa matanya bisa menyala bu? Tanya Yasya. Ibunya pun menjawab : Karena di bikin Allah.” Lalu Aca pun mengejar dengan pertanyaan lagi,” Allah ada di mana bu ?” Ibunya pun menjawab, : “Di atas sana di langit!”, “ Jadi halus pake kapal telbang yah ?” sahut Yasya. Ibunya pun menganggukkan kepala tanda kebingungan jawabnya. “Kok jadi ke kapal terbang ya,” gumamku dalam hati. Coba tadi Tuhan ada dalam hati, apa kata dia nanti ? Nanti aku coba kasih tahu tentang hati, semoga saja tidak marah, dan bilang kentut lagi..hihi.

di antara puing bangunan

Location : Damaran
Date/ Day/ : 08/01/06
Story of the beating of my heart :

Aku tidur tengkurap maka yang terjadi adalah mimpiku hitam putih entah karena kelopak mataku tertekan bantal atau kenapa. Kulihat swasana bangunan kotor, masih di sekitar kampungku tepatnya di sawah dekat kuburan itu. Aku menyusuri sawah itu dan di sebuah lokasi aku merasa menemukan sesuatu gundukan di bawah selimut tebal setelah aku buka ternyata sekelompok orang tidur berjubel dengan kondisi ketakutan.


Cut to :
Ext : di antara reruntuhan bangunan, swasana tegang seperti dalm perang
Aku, Yasya dan ibu bapaknya sedang main-main, berputar-putar di bangunan bertingkat itu. Ada seorang ibu-ibu sedang memberi makan anaknya yang masih kecil, cirinya ada gigi kecil kerucut di antara gigi serinya. Aku kira dia istri Mas Darmawan S.

Cut to :

Ada seorang wanita kecil yang menyerahkan semacam kartu warna kuning gading, kelihatanya dia temanku SMP dulu.

orang tinggi besar

Location : Damaran
Date/ Day/ : 09/01/06 Senin
Story of the beating of my heart :

Ext : Rumah
Aku lagi tidur dan nursyam sudah bangun dan sedang melakukan aktifitas.
Kemudian aku bangun seorang wanita duduk di sampingku dan mencolek pahaku, maklum aku tidur hanya pakai celana pendek..hehehe

Cu to :
Int : sebuah kantin
Kami makan gratis prasmanan, sehari hanya boleh makan satu kali. Aku mengambil makan dengan lauk komplit siap di santap tiba-tiba belum di makan sudah pindha ke lain dimensi. Beberapa orang tingi besar mirip bule datang dan mengambil makan, terus aku mengajak untuk pergi karena hanya untuk karyawan situ saja. Seorang wanita supervisor kantin itu nampak memperingatkan. Di mimpi ini lauk-lauk jadi distorsi tambah panjang. Ada ikan asin yang panjangnya satu meter..dll.

Cut to :
Aku mencari rumah seorang naik motor di antah berantah, jalannya belum di hotmix sampailah aku di sawah aku bertemu seorang yang lagi makan paha ayam, dari kantin karyawan tadi, lalu dia menunjukkan rumah orang yang aku cari. Lalu aku mencari lagi sepertinya ada yang mengawalku di belakang sambil menunjukkan jalannya. [pas prapatan kedua aku belok]

Friday, January 06, 2006

Banjir Euy

ocation : Damaran
Date/ Day/ : 04/01/06
Story of the beating of my heart :

Time : 04.00
Ext : Di sebuah daerah pegunungan.
Naik bis kosong, cuma ada seorang penumpang orang papua laki-laki menuju jatinangor tapi kok letaknya pinggir laut ya, orang itu mau jualan koran. Minta ijijn duu sama sopirnya.

Cut to:
Aku dan agung CI mengundang Hendy dan Teguh Mulyono kumpul di sebuah rumah. Begitu Hendy datang aku sembunyi di balik korden, Agung pun celingukan mencari. Kami membicarakan tentang penciptaan sesuatu bertitik tolak dari suatu buah. Entah buah apa tadi, lupa lagi. Sementara hari hujan dan banjir melanda daerah itu. Aku keluar sebenatr melihat apakah motorku masih ada, wow ternyata sudah di seret banjir bersama dengan mahasiswa di kampus itu. Kemudian aku ambil kembali motorku dan aku bawa ke tempat yang lebih tinggi menuju sebuah gedung, aku lihat mahasiswa papua itu masih ada di situ. Berbondong-bondong manusia menuju lift. Aku keluar dulu dan mengechek bensin motorku ternyata tinggal sedikit. Kemudian aku mencari di sekitar situ untuk mengisi bensin, aku lihat anak-anak kost pada di dalam kamar sambil tiduran. Nuansa pegunungan dengan taman-tamannya yang hijau. Aku melaju menembus malam dengan perasaan was-was jika ngga ada penjual bensin, mana kalau jalan gelap ngga lihat daerah sekitar lagi. Nah sampailah aku di sebuah keramaian aku menanyakan pada ibu-ibu yang sedang duduk dipinggir jalan jualan. Ternyata jual bensin eceran maka aku beli bensin hanya Rp.3500,- lalu aku kembali.

Cu to :
Ext : kota di IRAK mungkin karbala.
Terbang di menyusuri jalan-jalannya hmm kenapa aku di bawa kesini ya ?
Apakah ada hubungannya dengan tentara yang hilang itu ?

Cut to:
Seorang wanita putih bersih berkerudung di wawancarai seorang wanita juga, dia bilang dia di Jogja.

Thok..thok..thok pintuku di ketuk oleh ibu untk sembahyang. Sebenarnya masih ingin melanjutkannya sih....
siapakah wanita itu ya ?

Lanjutan cerita Keponakanku Aca :
DI tahun baru ini 2006 kami sepakat untuk menyekolahkan dia di play group di mana bu dhe nya juga ngajar di situ. Ternyata baru masuk sudah bikin onar, dia tidak mau di atur, malah gurunya kena lemparan kursi hahaha…sepertinya Cuma sama pak dhenya dia tunduk. Kuncinya gunakan saja daya imaginasi kita bukan mulut, kalau pakai mulut palingan….kata-kata terakhir di ulang sama Aca yang baru 3,5 tahun itu dan dia tambah dengan kata "kentut" atau "bentong".

Sampai di rumah bapak ibu dan ibunya Aca mendiskusikan masalah itu di ruang tamu, sedang aku di ruang makan sambil makan mendengarkan. Di tengah perdebatan yang seru Aca pun tidak tingal diam dia berdiri sambil menepuk-nepuk pantatnya membelakangi mereka sambil mengulangi kata-kata "kentut" atau "bentong" itu. Disuksi semakin sengit volume swara semakin tinggi, akupun bernajak dari kursi dan melongok, pecahlah swara Aca melebihi kencangnya swara mbah nya : " HOI…MANUSIA PUNYA SIFAT MASING-MASING !!! " . Diamlah semua yang ada di situ. "Tuh kataku juga apa." Sahutku. Kadang memang Aca bisa mengeluarkan kalimat tidak terduga. Ngga tahu siapa yang ngajari tapi memang kelihatannya mengambil sinarku hehehe. Setelah itu dia pun kembali menepuk-nepuk pantatnya dan seperti biasa sambil mulutnya bicara tut..tut..tut. Hmm makanya anak kecil jangan suka di kentutin hehehe.
Memang selama ini aku jarang bicara karena selalu saja di timpali atau takut menyakiti hati ortu lagi. Sekarang Aca yang ngomong siapa yang bisa bantah....orang batin saja, dia lahirkan dan langsung di tambahi kata "kentut".

Ada sifat Aca yang perlu di acungi jempol yaitu tentang lingkungan. Dia akan nangis atau mencak-mencak jika selokan di depan rumah tersumbat atau sengaja di lemparin sesuatu oleh anak-anak sebaya di sekitarnya. Kalau anak-anak itu nekat mengotori maka dia akan mengadu pada pak dhenya, atau nangis sebab kita tidak mengajari dia untuk memukul anak tetangga persoalannya akan panjang jika babenya pada nongol.
Tapi kalau anggota keluarga dia tidak segan-segan memukul hehehe. Aku sendiri slalu mempersilahkan pantat dan perutku untuk di pukuli, palingan dia akan bilang, " pak dhe tenaga saya sudah habis."

Waktu lebaran di rumah sanak keluarga dia juga sering menolak masuk rumah sebab lantainya kurang bersih. Semalam dia bawakan aku bayfresh, tentu saja aku tidak tersinggung, lha sudah ketebak bahwa ada yang menyuruh, lalu aku semprotkan saja sroott..sroott...dia pun berekasi, " kenapa di semprot pak dhe.? tanyanya. " Tuh khan dia tidak tahu apa-apa, buktinya nanya. Memang hobinya nanya sama aku, kalau setahun yang lalu masih di awali kata "apa" sekarang sudah " kenapa" Sebagai pak dhe yang baik ya aku jelaskan. Walaupun dia tidak bilang " oo.. gitu ya" aku yakin kata-kataku sudah di serap, lha wong aku berpikir tentang kenapa aku selalu kentut saja dia sudah nyepet " ma'rifat kentut" hahaha...untung belum aku tulis di blogger. Kenapa bisa terkentut-kentut. Kalau ngga percaya silahkan bicara di dalam hati dekat dia ....nanti dia dilahirkan dan di tambah kata " kentut". Sorry blogger tujuan itu mungkin kita di suruh berpikir secara sederhana saja. Kentut di pikirin hihihi....
Kata-kata dia yang paling berkesan padaku : " kerja aja dulu lo ! " Tapi yang tahu cuma aku sendiri. Karena masih cedal....Tapi tidak selamanya dia menjadi guru, jadi kaya anak indigo dong. Itu terjadi kalau sikap batin menghormati dia sebagai orang yang dosanya lebih sedikit hehehe...dan kalau aku suruh mencium tanganku juga masih mau, tentunya setelah aku minta maaf atas bisikan-bisikanku.

Tadi sore aku sengaja ajak mampir ke bandara setelah permintaan naik keretanya terpenuhi oleh ibunya. Memang kalau punya keinginan dia ngotot kami kewalahan sampai konsentrasinya di pecah-pecah kemana-mana pun dia masih bisa sehingga dia harus lari kesana kemari mengikuti stimulus yang di berikan.
Alangkah senangnya dia melihat mainan segedhe itu, biasanya kalau pas di rumah begitu ada pesawat lewat di atas langsung keluar sambil berteriak-teriak : " Hati-hati ya Pak ! Jangan lupa sholatnyaaaa...! " Padahal Bapaknya di kapal bukan di pesawat...namanya anak umur 3 tahun. Ya lucu aja !!

Thursday, January 05, 2006

Lanjutan : story of my cat


Location : Damaran
Date/ Day/ : 29/12/05
Story of the beating of my heart :

Ext : halaman Sekolah SMA
Aku lihat keanehan lihat Sabtono pakai seragam SD padahal dia gemuk sekarang.
Ah mungkin greg yang lagi mengkhayal.

Real story :
Lanjutan cerita kucing hitam putihku. Salah seekor di antara anak kucing itu dipindah entah kemana kemarin tidak tahu rimabanya sampai sekarang, mungkin Bapaknya yang memindahkannya. Sebenarnya dari kemarin sudah mau di pindah sama ibunya tapi ternyata tujuannya ke kamar ponakanku, tentu saja senang sekali dia. Tetapi sayang ibu Aca tidak suka lemari belajar aca buat kandang kucing karena takut di pipisin dan bau. Akhirnya kamar itu di tutup pintu dan bingunglah si kucing itu mondar-mandir bawa anaknya dan anak kucing itu entah kemana sekarang.
Lalu beberapa jam yang lalu melihat kucing itu memindahkan anaknya yang ttersisa 2 ekor ke lemari kakek saya yang kebetulan terbuka sedikit. Aku bilang pada kakekku, dan nenekku menjawab bahwa kucing itu akan memindahkan sebanyak 7 kali dan sesudah itu tidak lagi….hmm. Kenapa harus 7 kali ya ? Kemudian aku berpikir tentang angka 7 , oh pantesan di pakai nama group band, minuman, lagu, dll

Location : Damaran
Date/ Day/ : 01/01/06
Story of the beating of my heart :

Aku lihat ikan-ikan black moliku pada lepas sampai pinggir kampung seperti danau, jalan keluarnya ikan yang lepas sama seperti jalan keluarnya ayam-ayam Bapakku, sebagian dari mereka berwarna putih hitam kemudian aku ingin mengembalikannya kembali bagaimana caranya. Usaha mengembalikan itu hanya dalam mimpi, dan aku sepertinya tidak kuasa. Ketidakkuasaan itu kadang membuatku kecewa, coba tadi aku sadar bahwa itu Cuma mimpi, mungkin langsung aku kerahkan imaginasiku sehingga memvisualkan. Asal khayalan itu masih masuk akal, seperti misalnya air menyurut sehingga ikan-ikan pada gampang ditangkap. Ikan hitam putih gambaran anak-anak kucingku yang hilang entah ke mana alias di pindahkan induknya. Nah yang ini memang tidak masuk akal, kucing berubah jadi ikan. Esensinya mungkin ada warnanya, sebenarnya semua warna itu bagus kok. Mungkin kita harus tahu falsafah warna di jiwa. Misalnya warna : Warna hitam buat diriku berarti mantap, tercampuri warna-warna lainpun tetap kesan hitamnya tidak hilang, dll

Lanjutan story of my cat :

Benar saja kata nenekku itu, anak-naka kucing sudah hilang entah kemana, tapi bekas/baunya masih ada. Kalau di pindahkan kok induknya masih saja meraung-raung mencari, ketika mengendus bau tempat kandangnya ? Mungkin semua itu harus di ikhlaskan atau tidak boleh di masukkan dalam hatiku, supaya tidak keluar lagi dalam mimpi.

Nuansa putih katun

Dear blogger,
Malam ini aku menginap di rumah Joko untuk menginstall beberapa program dan game
Eh kebetulan ada sepupuku Nunung yang sedang main di situ, maka akupun menginap di situ.

Location : Noloprayan Klaten
Date/ Day/ : 04/01/06
Story of the beating of my heart :

Jam 04.15 sambil mendengarkan lagu-lagu barat slow jadul
Extreme close up shots :
Tanganku memainkan Tamiya, mungkin aku lagi di cari Aca
Kemudian figur puith ibuku muncul dari belakang : " Turu nengdi ?"
Aku jawab saja pakai hati," neggone Joko." Mungkin Dina istri Joko yang buat-buat.
Lha wong ibuku pulang masih bertanya dari mana saya kok ?

lagu-lagu aku stop, komputer aku shutdown
cut to :
Aku berada di atas panggung duduk melihat ribuan manusia berpakaian putih yang tidak menyialukan mata ( bahanya katun ) dan tidak baru. Ya pokoknya seperti sheet yang sering aku rolling-lah. Aku dalam kostum gemuk seperti fatahillah, selintas aku cari warna selain putih dan ternyata tidak ada. Apakah ada sahabatku yang sedang di tanah suci ?

Rumah panggung di antah berantah

Location : Damaran
Date/ Day/ : 31/12/05
Story of the beating of my heart :

Hadir Mas Si Gun tetanggaku yang di sekarang tinggal dan punya bisnis kost-kostan di Jakarta. Dia membangun rumah-rumah dengan gaya jaman Belanda besar dan kokoh dengan hiasan batu kali, list warna hitam melingkar setiap batu, lalu dia ingin pasarkan.

Cut to :
Aku dan Nursyam tiba-tiba berjalan melihat-lihat pembangunan rumah panjang itu dari dekat sambil membenah-benahkan konstruksi kayu-kayunya. Lalu kami mengira-ngira harganya, 600-700 jt ? mahal amat Nur ?

Cut to:
Aku dan Ridwan turun dari bis kota, aku pikir kok kita nyambung-nyambung bisa terus banyak sekali. Tapi okelah ngga papa, lalu extreme close up : sebuah kertas bertuliskan daownline-downline Ridwan dari 5 downline-nya Cuma 2 orang yang aktif aku dan seorang lagi entah siapa. In fact : Ridwan bukan/belum jadi upline ku dan apa produknya ? Siapa yang mengkhayal ya ?

Cut to:
Aku sedang tidur-tiduran sambil memegang gitar bolongku. Lalu seorang wanita tersentuh lengannya di atas kepalaku,lalu dia berpindah duduk dekat dengan pria-pria yang lain yang juga klagi gitaran. Lalu anto andikku datang, ikut main menikmati lagunya sedang aku hanya memetik gitar dengan ngawurnya. Yang penting senar basnya terketuk mantap, mau nyanyi serius juga ngga bisa. Seriusnya kalau di minta menyanyikan bait lagu dengan irama seperti macapat. Hehehe

Cut to:
Masih dengan Anto adikku aku melihat 2 orang agak gemuk makan "tikus curut" Sengaja aku di perlihatkan mungkin itu akibat apa yang aku lihat kemarin malam di alam nyata. Kucingku makan curut dan aku bangga, unsur bangga/kagum itu yang di ungkapkan dalam mimpi itu, menunjukkan bahwa kucingku tidak pernah nyolong ikan di meja makan. Orang di sebelahku seolah bertanya " jijik nga lihat seperti itu?
Dengan senyum aku menjawab," ya kalau lihat saja sih tidak jijik." Lalu tiba-tiba aku menggantikan posisi anak yang akan curut itu. Ngga mau lagi empati di alam jiwa. Langsung saja aku muntahkan. Aku curiga jangan-jangan ketika aku melihat kucingku makan curut kemarin di record oleh jiwa-jiwa teman pengajianku. Ternyata secara tidak sengaja selintas aku lihat berita tentang adanya Bakso daging Tikus. pada khawatir makan bakso apa yah ?

Cut to:
Aku naik motor honda laki-laki memboncengkan Sabtono dengansragam SMA, tapi dia yang gasnya…heheh kok bisa ya. Ini mungkin koreksi mimpi kemarin

In sight :
Wajah ponakanku Yasya dengan kostum putih-putih, tadi arusan melihat berita evakuasi pengajian Bu Lia soalnya hehehe…

Note :
Tidak semua kata-kata ponakanku aku tanggapi secara serius, tergantung bagaimana kita memberi stimuus padanya. Terkadang dia emosi jika di konangi, misalnya : gelagat kita sudah bisa dia baca jika ingin menyanggah kata-katanya, palingan dia langsung mengeluarkan sumpah serpahnya yang sangat betawi itu, entah dia dapat dari mana perbendaharaan kata itu, padahal sejak kecil belum pernah kenal orang betawi…ah mungkin karena sering nongkrong dan tidur di depan TV. Apalagi kalau lihat tingkah lakunya di ranjang jumpalitan, seperti breakdance.

Sejak kepulangannya dari rumah nenek yang satunya dia lebih keras, yang dia sebut om itu yang ngajar. Sulit untuk mengembalikan sifat-sifat lembutnya dulu seperti ketika tinggal di Damaran. Mungkin sering di ejek jika lembut seperti wanita. Mungkin ejek-ejekannya dia pantulkan kepada siapa saja yang membuat dia marah. Anak-anak sebaya temannya dulu main di kampung juga di buat bengong kalau sudah perang mulut.

Suatu hari bertengkar dengan seorang pembeli di warung depan rumahku, entah siapa orang itu. Aca takut kucingnya itu di rebut, lalu dia maki-maki anak yang lebih tinggi badannya dari dia itu dengan kata-kata yang belum pernah aku dengar bahkan di TV pun mungkin di sensor. Sedangkan anak itu Cuma bisa membalas dengan : " mamah-mamah..!! doang. Lalu ibu Aca menarik pulang ke rumah. Eh dia lalu mencari sesuatu di belakang rumah, rupanya dia mencari benda tajam panjang yang habis buat membabat tanaman kemarin. Lalu aku tarik tangannya, dalam hati ada rasa khawatir juga, sebenarnya belajar dari mana dia seperti itu. Lalu tanganku ditariknya kembali mendekati ibu dan anak itu lalu mengadu, " pak dhe si mas itu nakal, di golok ya pak dhe ??? hatiku tercengang darimana dia tahu kalau itu golok, lalu dia bilang kepada anak itu, " nanti tak pedang kalau ambil kucingku !" aku tambah tercengang padahal dahulu sikapnya manis, " pak dhe tusuk saja dengan peso si mas itu." Katanya lagi.

Aku langsung sadar siapa yang berada di sekitar situ selain ibu dan anak itu, mereka nampak diam terpukul merasa terhakimi oleh anak sekecil itu. Jadi bukan berarti tidak ada pelajaran dari ucapan Aca tapi justru harus mawas diri. Cuma ya itulah Aca selalu mendahulu marah/ memukul untuk mewakili kata-kata " mbok jangan begitu kalau memperingatkan. Atau kalau aku bertanya ,lagi ngapain lo? Pasti langsung di tanggapi dengan marah dan meluncurlah loghat jakartanya. Seolah dia ingin mengatakan bahwa dia itu mash lembut seperti dulu jika denga pak dhe he he he.

Aku bisa memisahkan antara ucapan sekedar ngomong dia dengan ucapan yang mengandung "pesan" buat aku. Pokoknya kalau dia teriak-teriak seperti nyanyi dengan kata-kata yang kurang jelas..nah itu pesan buat aku heheh. Kadang aku rekam dia dengan handycame setiap kata yang ngga ada artinya buat orang lain itu sangat berarti buat aku.

Kadang di sebabkan ada yang lagi kontak batin denganku tapi yang melahirkan Aca, karena Aca hanya memantulkan saja sinyalnya jadi tidak merasa sakit akibat kata-katanya itu. Biasanya aku tepis dengan lagu-lagu supaya tidak, capai juga sih berdebat di hati. Sinyalnya keterima Aca yang kebetulan ceplas ceplos, untukku tidak baik untuk di ceploskan sesaat itu juga sebab bisa dikira gila heheh, harus di bungkus dengan kata-kata lagi supaya tidak menyinggung perasaan orang lain, yang sebenarnya hanya memantulkan saja.

Sebuah contoh :
Aca bilang mobilnya jangan di parkir di depan situ...lalu di sambung kapalnya jelek, dll. Kemudian aku mebuka HP dan ada pesan buatku, supaya cepat ke rumah must donk sebab Joko nunggu di sana, padahal jalan depannya sangat sempit, maka kesimpulanku aku di lapori sama must donk yang kalau bilang langsung pada Joko tidak enak karena menunggu aku. Joko sendiri tidak enak padaku setelah melihat aku datang dengan mengangkat CPU. " Tahu gitu aku langsung ke rumah tadi." kata Joko Lalu aku dan Aca masuk mobil. Sebenarnya Joko menghindari Aca yang suka ikut ke mana pak dhe nya pergi, lalu dia pura-pura membawakan stabilisator...hehe. biar Joko ngga marah.
Tentang "kapal jelek" itu karena ada yang sering nyela juga entah siapa dari mereka berdua. Maka aku mengajari ibunya Aca untuk tidak mendoktrin atau menjawab dengan satu kata, harus di ceritakan dulu latar belakangnya, biar dia berpikir tidak langsung marah.

Suatu hari hari dia mengumpat, " jin kafil ! Lalu aku melihat siapa di sebelah dia, " oh ibuku dan ibunya, entah siapa yang kena sindir saat ini. Lalu dia melontarkan kata-kata "dosa" lalu ibuku langsung memandangku sedemikian rupa sehingga aku merasa tertuduh. Pasti ada yang lagi kontak batin atau yang mengajari. Dalam hati aku berpikir katakata ini bagus dia lontarkan di depan si anu, si anu dan sia anu, kalau di depanku sih mana bisa masuk ? Coba aku tanya, " Siapa Jin Kafil Ca ?" " pak dhe !! jawabnya cepat. " Mak dikipe, coba tadi aku ngga tanya pasti dia tidak mengatakan itu." Jadi jawaban itu buatku mengartikan bahwa aku ngga boleh bertanya, sebab sudah jelas bahwa itu bukan ajaranku. Lalu aku tanya lagi kedia "siapa yang dosa?", " pak dhe !!" katanya cepat, langsung aku jawab lagi dengan cepat," ados klosooooo," anak balita memang perlu di ajar bercanda. Heheh." Pantesan dia jadi mencibir sekaang kalau aku ngomong serius, bersikap seperti ibunya.

Anak kecil satu ini memang sangat kranjingan dengan dengan elektronik, kalau di tinggal sebentar periperal komputerku sudah di cabuti lalu d pindah ke kamar tamu buat mainan, wal hasil banyak kabel yang putus. Buatku mengajrkan bahwa kita ngga usah terlalu tergantung dengan komputer. Apalagi kalau komputer lagi menyala tangannya yang usil selalu menggerak-gerakkan mouse sambil ceklak ceklik sehinga file-fileku jadi acak adut tidak karuan. Giliran ada gambar cewek di wallpaper, langsung dia komentari :" cewek kentut ", mungkin dia sering terkentutin olehku jika lagi main kekamarku. Aku buat cemburu saja dia dengan mencium monitornya, tadinya marah tapi setelah itu ikut-ikutan mencium heheh.

RRK dan ibunya

Location : Damaran
Date/ Day/ : 01/01/06
Story of the beating of my heart :

Ext : Di sebuah daerah dekat Prambanan
Di situ ada sebuah rumah di pinggir desa, aku lihat seorang ibu sedang mencari kutu rambut anaknya yang panjang kriwil-kriwil itu. Ahaa…dia RRK rupanya teman alumni SR, dengan pakaian ala gipsinya seolah sedang dalam damai. Kami bersama Tegep masuk ke sana dan mereka beranjak dari duduknya. AH indah nian siapa yang membuat ?

Cut to :
Di atas panggung di depanku sekelompok musik, seperti aku sudah familiar dengan wajah-wajah merea. Seorang pemain bas menunggu anggukanku, seperti menanyakan lagu yang di request. Kemudian pemain lead gitar agak sewot dan kelihatan memarahi pemain basnya, akhirnya permainannya jadi tidak kompak.

wanita berkemben


Location : Damaran
Date/ Day/ : 02/01/06
Story of the beating of my heart :

Cut to :
Int : sebuah rumah.
Swasanan di luar hujan
Aku datang dan seorang merecord, k'dhani + ifan lagi makan nasi goreng, hadir Naim dll. Karena lapar ngga di tawarin juga aku makan nasi goreng itu. Biasanya kalau lagi lapar pasti ketahuan langsung di tawari makan, jika baik.

Cut to :
Int : Sebuah ruang untuk sholat
Ruang itu penuh dnegan jamaah wanita.
Aku memilihdi masjid yang di sebelah rumah dengan arsitektur jawa penuh ukiran kayu.

Cut to:
Seorang wanita berkemben dengan make up menunggu temanku. Ternyata setelah berdiri dia bertubuh pendek tidak seperti yang aku kira. Sepertinya aku di bawa keruangan di mana aku sehari-harinya melakukan aktivitas, tapi wanitanya berkebaya bukan berkemben.Mungkin mereka ngga tahu bahwa aku libur hari ini.

Blogger sekalian, kalau di ceritain sebenarnya sangat panjang sebab hari ini aku tidur seharian karena kecapaian. Habis me-laundry ratusan sheet, towel, dll