Friday, September 30, 2005

Swaranya cantik wajahnya kakek-kakek

Location : Damaran
Date/Day : 30/09/05 Jum'at
Story of the beating of my heart :

Ext : jln. aspal di pinggiran sebuah kampung
Aku pulang naik sepeda jengki warna biru, di belakangku ada seorang perempuan sipit yang juga mengendarai sepeda tapi tidak berani melanggar/menyalib.
Sebab nanti kalau ngga menyapa tidak enakan sama aku, akhirnya aku semakin memperlambat sepedaku, lalu ce itu juga semakin memperlambat, akhirnya aku tengok saja sekalian.
Cling !!! hilanglah dia.

Cut to :
Aku mempercepat sepedaku dan aku putar balik karena ada Purwoko di di belakangku, eh dia sudah di kali buang hajat, pakai seragam SMP. Aku pura-pura ngga tahu sajalah.hehehe

Commnt :
Sorry pak !!! kita khan senang bernostalgia dalam hati.

Cut to :
Int : Rumahku
Joko adikku minta minum air kelapa gelas, eh termyata ada juga yang bentuknya kerucut. Di balik kamarku aku mendengar MAs Marganto, dkk tenatng soal-soal test.

Comment :
Kalau ini khayalan siapa yah ?

Cut to:
Seorang berseragam hijau daun kering seperti pegawai pemda, berpidato wajah kok mirip mbah Sebani, sudut pandang kamera dari bawah, seperti sebuah acara yang di hadiri oleh simbah-simbah laki semua.
Muncul dari masjid sebelah rumahku. Lalu kami duduk di sofa, sebelahku anak muda seperti aku, lalu orang tua itu merintrih sampai gigi yang ompong kelihatan, miri Mbah Sam. Anehnya swaranya kok perempuan yah ?
'Duh ibuuuuu' sambil memijit-mijit kakinya.

Comment :
Swaranya cantik kok wajahnya kakek-kakek hehehe.

Thursday, September 29, 2005

Pengaruh music dengan gerakan mimpi

Location : Damaran
Date/Day : 29/09/05 Kamis
Story of the beating of my heart :

Malam hari aku melihat extreme close up shots : wajah berlumuran darah warna kebiru-biruan campur hitam, entah wajah siap itu tapi aku bilang "Itu wajah kamu, bukan wajahku."
Biasanya aku bisa merubah bayangan itu dengan kekuatan pikiranku tapi kali ini " brengkele" Malah wajah itu semakin hancur meleleh, " Emang aku takut ?" gumamku.
Aku beri semangat saja untuk untuk unjk gigi. Kalau di bagus-bagusin nanti di kira aku takut heheh.

Cut to :
Time : Subuh
Soundtrack : Balqis - SNH
Int : Ruang makan rumahku sebelum di renovasi dulu. Hadir semua anggota keluargaku yang kini berpencar, acara makan sahur apa yah ?
Salah seorang menyembunyikan lauknya, tapi aku tahu memang orang itu sengaja memancing emosiku. Kami bergerak ke sana kemari sambil mengambil makanan yang sudah hangat, tapi irama gerakan kami sesuai ketukan lagu soundtracknya heheh.
Termasuk juga ketika aku mengejar orang yang menyembunyikan lauk itu, mana waktu sudah mau imsyak lagi, gerkan pukulanku juga seperti orang menari saja.

Comment :
Mungkin Ari adikku yang mengkahayal, soalnya dia yang suka mancing-mancing.

Cut to :
Ext : sebuah taman seperti pengajian swasana gelap, mungkin karena musik terlalu kencang.

Ada seekor kucing angora hitam putih yang lepas milik ratu naik memanjat pohon, lalu aku naik mengejarnya. Dan hap!!!lalu tertangkap.
Katanya itu tadi sayembara, jika yang dapat memberikan kucingnya kalau laki-laki dijadikan suami kalau perempuan dijadikan saudaranya.
Heheh ada-ada aja. Siapa sih yang suak bisik-bisik.

Comment :
Paginya aku di ajak pengajian tafsir di tetangga, tapi sayang aku nga bisa sebab mau antri beli bensin.

Back to realty : Time : 5.30 wib
Antrian panjang memenuhi POM bensin, aku turut juga antri walau belum buka, aku lihat di papan tulis " BENSIN HABIS",
Kok masih ada yang bawa dirigen, bukannya ngga boleh. Malah ada seorang bapak-bapak tua dengan yamaha bebek tuanya,
datang sambil membawa tanki motor honda laki yang di taruh didepan sedelnya sehingga mirip motor laki-laki, sudah begitu masih bawa botol aqua lagi.
Tapi selidik punya selidik ternyata baru datang bensinnya jam 10.00 wib. Pulang dulu ah, meneruskan mimpi hihihi.

Time : 08.00-10.00 wib
Ext : Depan rumah
Swasana terang benderang.
Seorang berkaos Singlet nampak seperti mengerjakan sesuatu entah mengiris bumbu masak, tiba=tiba V.O. = Guoblog !!!

Cut to :
Bulikku dari Jepara datang dengan seragam Pramuka, lalu seorang bule rambutnya mirip bulikku datang dengan pakaian seragam Pramuka.
Oh ternyata bulikku bule ya, kok selama ini ngga ngeh. And story goes heheh...in fact : bukan bule.

Cut to:
Di sebuah masjid atau kamar ? aku mau sholat lihat mas Ipung rebah. V.O = wak akbar.
Sekelebat ada orang-orang berjubah yang entah mengajak kemana.

Comment :
Kontak batin seperti biasa

Cut to:
Di rumah must donk, aku di cariin oleh beberapa orang dari asrama Kalsel, lalu aku suruh mereka nunggu sebentar.
Rupanya mereka di antar oleh mbak Dian, kalau dilihat interiornya sih bukan rumah must donk.

Comment :
Berarti aku harus ke Jogja nih heheh.

Time : 21.00 wib
Aku berada di sebuah drama penculikan, lama sekali aku menunggu apa yang akan terjadi, lama-lama aku bosan lalu pergi menyelamatkan diri, buat apa sih lihat yang kayak gitu. Begitu keluar dari swasana itu ternyata Ari adikku sudah berada di beranda sebuah rumah dan duduk sambil tersenyum. Aku sendiri jadi menggendong seorang anak kecil. Sampailah pada sebuah stasiun kereta, kereta datang dan para penumpang berebutan, tapi aku jalan santai saja tidak ikut-ikutan berebutan walau mbak-mbak itu menyuruh aku melompat. wal hasil banyak yang terseret. Aku masih sadar kalau aku tidur di rumah jadi ngga begitu panik, malah beberapa menit kemudian kereta itu melesat dari rel dan mengguling hampir menimpa kami berdua, untung tidak menimpa. Tidak seperti kereta sungguhan. Yang ini banhannya ringan seperti kaleng kerupuk saja. Anak kecil itu sepertinya Joko adikku. Untuk meyakinkan aku tengok dia, dan aku pencet nyamuk yang melekat di lehernya hingga darahnya membekas merah.
Kemudian aku terbang sambil menggendong dia dan mencari lokasi ayng tepat untuk di dirikan rumah supaya dekat dengan transportasi kereta....pemandangan dari atas cukup menarik. Tapi aku putuskan untuk kemudian tidak tinggal di dekat rel kereta, bersamaan dengan itu putuslah mimpiku.

Comment :
Kenapa ujug-ujug ke stasiun kereta yah, oh ternyata setelah aku buka email di milis klaten, topiknya lagi mebicarakan tentang tiket kereta dan mudik lebaran.

Tuesday, September 27, 2005

with or without music

Location : Damaran
Date/Day/ : 27/09/05 Selasa - Soundtrack : Istighfar by : AA Gym.
Story of the beating of my heart :

Extreme close up shots :
Sebuah buku kecil dengan tulisan hipotik, kertas glossy warna buram.

Cut to:
Aku naik sepeda mboncengkan sabtono, sambil berputar-putar menuruni jalan, sedangkan Nursyam dll, berjalan menuju sebuah masjid besar, mirip seperti gudang, sebab tertutup rapat.
" Eh lewat pintu sini saja, mumpung masih terbuka, tar kalau sudah tutup ngga bisa dibuka lagi lho," kata Nursyam. Tapi sepedaku sudah lewat jauh dan aku
masuk pintu yang kedua saja. Nursyam agak BT, pintu sudah tertutup lagi. " Tenang saja Nur, asal bukanya bareng bisa lagi kok," kataku. Lalu hupp !!
kedua pintu terbuka akhirnya kami masuk untuk sholat Ju'mat. Sebenarnya bukan sholat jum'at tapi pengajian AA gym dari MP3 playerku heheh.

Cut to :
Anto adikku di belakang masjid dekat koridor tergeletak di sampingku, entah kenapa aku agak marah padanya, aku katakan tantang apa yang di maksud jin itu.
Selama kita hidup dalam sedulur pancer papat itu selama itu kita ngga akan damai. Masuklah lagi ke dalam intinya.
Aku sadar aku telanjang dada, aku keluar gedung bersama Anto dan mencari bajuku. Lho kok di taruh di luar gedung lemariku, harusnya khan idak di sini.
Ah cuek saja, aku lihat seperti di sebuah bazar, aku buka lemari dan aku cari baju yang pantas.

Cut to :
Tiba-tiba AA gym ke belakang mendekati kami supaya bisa di dengar oleh jamaah yang duduk di belakang. " ya kalau begini bagaimana, kedengaran semua ?".
lalu semua menyahut serempak dengar !!!

Comment :
MP3 playerku sengaja aku stel volume ngga terlalu keras, aku hanya mencoba hanya memberi nuansa pengajian saja. Supaya visulaisasinya di masjid ataui gedung pertemuan, sedang yang hadir dis itu khan hanya bercakap-cakap denganku heheh. Coba kita lihat hasilnya jika tanpa soundtrack.

Cut to :
Swasana rumah Kukuh, aku cari air untuk wudlu, tapi aku lupa wudlu di mana ya ?
Aku balik lagi dan cilakanya aku ternyata aku tadi wudlu di WC, alangkah jijiknya, walau nampak putih tapi ternyata ada bubuk-bubuk semen putih, berceceran plastik.

Comment :
Penghilatanku kurang wide, hanya ke depan seperti seperti pakai kacamata kuda. jadi siapakah aku ?

Cut to :
Di rumah tua, kami berkumpul lagi, masih ada kukuh, yang cerita tentang adiknya yang pakai seragam SMA. Hadir juga teman-teman SMA ku, seperti di rumah Burhan.

Comment :
Jadi musik dalam mengatur gelombang tidur sangat penting buat ku, sejak satu hati.

Monday, September 26, 2005

Di cari Wibi

Location : Damaran
Date/Day/ : 26/09/05 Senin Soundtrack : Misteri Mimpi by : GSP
Story of the beating of my heart :

Extreme close up shots : sebuah mobil kijang warna abu-abu, dengan penumpang di tengah 3 orang.
2 orang wanita dan 1 orang pria, nampak masih lega. Di belakang ada 2 orang pria, teman Wibi.
Kami menuju jalan mencari warung untuk makan. Aku naik sepeda saja mengikuti dari belakang.
Swasana gelap sampai di jalan pemuda, mobil menuju ke arah stasiun, aku ketinggalan dan kehilangan jejak.

Aku bangun sejenak, dan masuk mimpi lagi : Lewat di depan sebuah rumah di mana ada Purwoko sedang membenahi rumahnya,
yang tingkat itu, tapi swasana seperti jalan pramuka 58, aku masuk halaman rumah dan mendekatinya.
Bapakku menyusul dan memberitahu bahwa ada telepon dari seseorang," Harusnya aku bawa HP tadi," gumamku.

Cut to :
Aku dikasih tahu oleh Haryatmoko supaya mengirim gambar ke koran, Ternyata di muat, walau cetakan korannya masih mleset-mleset,
Tapi sebenarnya aku cuma baru mencoba, barangkali ngga di muat jadi aku kasih nama orang lain, heheh ( ulah siapa yah ).
Gambar Superman dan satu lagi lupa lagi. Aku beli di warung mbak Tug.

Cut to :
Ext : jalan pemuda Subuh hari.
aku penasaran ke mana mobil Wibi, tadi maka aku cari lagi Wibi dengan penginderaanku.
Kemudian Wibi nyamperi aku dengan mobil yang lain bukan yang tadi sendirian, mobilnya ada gambar sebuah produk," oh rupanya ada sponsornya." gumamku.

Cut to :
Aku di ajak ikut mobil, " Si lincah itu, katanya mobil sedanga da di rumah." heheh.

Saturday, September 24, 2005

Kaos Dataprint

Location : Jepara
Date/Day/ : 24/09/05
Story of the beating of my heart :

Int : Kelas / ruang training
Hadir Zaini Miftah (di Nike Bdg) dan Sigit Santoso ( bea cukai jkt ), ceritanya ada sebuah training dari dataprint, ada acara bagi-bagi kaosnya.
Setiap hari di kumpulkan, aku belum dapat satupun, Miftah sudah mengumpulkan 9 kaos, sedang Sigit sudah 6 kaos. Aku utarakan pada kedua temanku itu dan masing-masing mau memberiku satu kaos tapi besok.
Miftah kasihan melihatku kemudian melepas kaos yang baru di pakainya kepadaku. Kenapa aku minta sama kedua-duanya, sebab aku tidak tahu siapa yang benar-benar ingin memberi kaos, siapa tahu besok pada lupa.
Kemudian datanglah petugas dari dataprint membawa setumpuk kaos untuk di bagikan, yang di beri kaos deretan bangku yang belum dapat kaos sama sekali. " Sini pak !" kataku sambil mengacungkan jari. Swasana ruang gaduh,
walau begitu yang sudah dapat kaos tetap tidak dapat lagi. Aku lihat Miftah melihat aku yang sedang menerima kaos baru dataprint. Kemudian Sigit bertanya," Eh janjiku mengasih kaos masih berlaku ngga ?"

Comment :
Hmm... siapa ya di antara teman-temanku SMA yang kerja di dataprint ? Atau si ce itu ?

Cut to :
Mengerjakan soal, soal pertama, carilah X, soal Determinan/ turunan.
Aku mengerjakannnya di sebelah agus suprapto, dia rupanya melirik hasil pekerjaanku, aku sendiri sudah hapal jawabannya. hahaha !
Kemudian soal kedua gambarlah penari wanita latin ! Agus lebih cepat selesainya, lalu sambil memberikan 20 ribuan di titipkan ke aku, sambil berkata,"awas kalau ngga di kasihkan ke mbaknya :]"
Aku tanyakan soal itu pada mbak-mbak yang memberi soal itu, lalu aku tanya apa saja aspek penilaiannya.
Aku agak lama selesainya sebab aku buat gambarnya seperti bentuk aslinya dan berwarna warni, sedang agus sekedar tampak seperti wanita menari saja.
Anehnya yang memberi soal itu seorang wanita yang di Bank itu, mengerjakan soalnya juga sambil berdiri.
Setting lokasi berubah jadi di kampung, mbak tadi menanyakan menanyakan kenapa Must donk punya karakter aneh jika pas ketemu denganku. " Ya mungkin tidak tanggap dengan hati guru." jawab seseorang.
V.O = emang pernah bisnis ganja ? Entah swara siapa itu. AKu mengambil alpokat lalu aku ingin nambah jus lagi, gelas bekas jus-nya aku teliti apakah terkontaminasi ganja atau tidak.

Comment :
Biasalah overlapping mimpi, kemarin ketika aku di Bank di tanya tenatng MLM, dan aku ceritakan panjang lebar, tapi mata dalamku melihat Agus sebagai downline aku, uang 20 ribu adalah starterkitnya.
Kalau tentang ganja aku ngga tahu mungkin hanya prasangka saja, atau karena aku pernah tinggal di Cilebut ? Khawatir amat sih ???

Cut to :
Int : rumah salik
Ada Pak Tanto masuk ruang, aku membersihkan sisa-sisa kue megamendung berwarna coklat yang berceceran di lantai, sambil makan kue resoles.
Aku lihat Zaenal duduk di lantai bersandar dinding.

Friday, September 23, 2005

main tembak-tembakan

Location : Kalinyamatan Jepara
Date/Day/ : 23/09/05 Jum'at
Story of the beating of my heart :

Swasana : terang benderang - Ext : diatas sebuah gedung yang tinggi sepeti pesawat ruang angkasa.
Aku melihat sebuah benda di pucuk gedung itu, mirip piring berdiri di tengahnya ada gambarnya, lalu aku bidik dengan kamera.
Karena tampak samping sehingga sasaran kurang luas, maka aku turun membidik dari arah lain supaya keliahatn bulat.
Aku meluncur turun dengan hati-hati, mengingat di sekitarku hanya ruang ksosong langit. Akhirnya aku sampai di abwah juga, aku lihat seorang wanita seni rupa
masuk tapi cuek denganku dia ingin menyelamatkan temannya, yang sedang terluka kena tembak. Ternyata kami dalam kondisi lagi perang, kameraku berfungsi sebagai senjata,
dan dari tadi aku tembakkan ke arah teman SR tadi, aku juga merasakan percikan di tanganku, walau gatal aku tahan saja, hmm kok jadi ingin tahu swara desingan pelurunya,
lama-lama terbuka telinga hatiku dan swara seperti laser tapi lirih terdengar, " Ok volume segini cukup, sebab nanti bisa emosi kalau terlalu kencang heheh.
Aku kembali ke bawah gedung yang mirip piramid tadi, " waduh kok sudah hilang terbang lepas dari induknya, mungkin terkena temabakan musuh," gumamku.

Cut to:
Int : rumah yang antar ruangan hanya di tutup kain korden
Acaranya perjodohan di mulai, berdiri figur-figur berjilbab, bergantian,seolah di suruh memilih, dan ganti sekejap setiap aku menggelengkan kepala.
Terakhir agak cute tapi pembantu heheh, tes dulu pegang dagunya," waduh kok tidak lembut atau agak bertenaga gitu ? "
Lalu aku mencari bapak+ibu masa perjodohan tanpa sepengetahuan ortu.
Kemudian aku mencari ortu, lagi pula bukan tipeku anak tadi

Cut to :
Setting berubah seperti di sekolah SMA ku, aku melewati sebuah ruang dimana pintu terbuka,
jadi aku bisa lihat aktifitas apa yang di lakukan di dalam. Seorang ibu-ibu negro, dengan pakaian lengkap masuk bathub seperti mau mandi. Lalu aku tanya saja, apakah
dia tahui ibuku, "oh yang barusan cerai itu ?" tanya dia," hush !!! " itu khan cuma gosip/ khayalan bawah sadarku kemarin. "Penggandaan itu ? tanyanya lagi.
"Apalagi itu penggandaan ?" Benar-benar gosip miring.! No Hp : ibuku tahu ngga ?" kataku sambil melonjak-lonjak di pagar. Entah siapa wanita kecil yang di sampingku

Comment :
Ternyata besoknya aku dengar berita tertangkapnya seorang negro yang menggandakan dollar.

Snapshots :
Wajah Ayu mirip Diandra ada jerawat di pipi kirinya, membelakangiku rambut pirang bergelombang entah siapa.

Thursday, September 22, 2005

Bon Voyage

Location : Sepanjang jalan Ungaran-Semarang
Date/Day/ : 22/09/05 Kamis - Soundtrack : Iwan Fals
Story of the beating of my heart :

Snapshots : wajah muka putih bersih, mata sipit. Setelah aku zoom kok jadi mirip TK pemain film sinetron itu.

Comment :
Habis sholat di masjid Ungaran, kombinasi dengan swara mesin mobil dan lagunya bang Iwan menghasilkan insight.

Wednesday, September 21, 2005

di kantin sekolah

Location : Damaran
Date/Day/ : 21/09/05 Rabu
Story of the beating of my heart :

Time : Subuh
Di sebuah angkot warna hijau, walau gelap agak kelihatan sedikit, maaf apa yang kita lakukan di situ sudah ngga ingat lagi, seorang wanita di dalamnya, ada widianto SR'92
Aku ceritanya shooting mereka dengan handycam, lalu kamera itu hilang, ketika sudah sampai di depan gapura Damaran depan warnet laba-laba.
Extreme close up shots : monitor komputer dengan hompepage milis Klaten sekejap.
Aku turun dan di sambut beberapa teman, maaf lupalagi hihi, sebab perhatianku pada wanita berbaju klasik panjang warna terang.
Kami lalu tanya jawab ama dia, heheh and story goes ....

Time : 09.00-11.00 wib
Soundtrack : Misteri Mimpi : GSP supaya mimpinya terang.

Aku ngobrol dengan Sabtono di sebuah kantin di kampus, kita bicara tentang jodoh, biasalah nostalgia, karena larut aku jadi ngomong banyak, sampai nyangkut ke salik juga.
Kampus atau sekolah yah, tapi kostum kita putih abu-abu tu heheh, apakah lawan bicaraku tahu swasana kampus ini yah ? Yang jelas belum pernah aku lihat sebelumnya di alam fenomena, entah siapa yang bikin.
Aku bicara jujur di situ dengan sabtono, lalu saat istirahat sudah selesai, kita mau masuk kelas, tapi sabtono mengajak aku untuk ikut kelasnya, padahal aku khan tidak sekelas dengan dia. Tapi OK lah aku anggap saja
kita sudah kuliah, jadi boleh ikut kuliah, tapi absenku khan di bawa pak wali kelas. Akhirnya kami menyusuri jalan kampus yang berbukit-bukit itu, benar aku belum pernah ke sini sebelumnya. Aku lihat di kejauhan ada
beruk di kerangkeng, lalu aku zoom ternyata benar, hmm.... di kampus apa di bonbin nih ? Kami harus melewati jalan yang ada hewannya itu, Sabtono lompat duluan ke bawah, jalannya harus ke atas dulu, mlipir-mlipir lewat pinggir, menghindari hewan-hewan tadi.
Di bawah sudah ada beberapa srigala, hmm jangan sampai membuat gaduh, nanti srigala2 itu bisa menyerang. Di atas aku atur hatiku biar tenang baru melompat ke bawah. Hupp..akhirnya sampai di bawah, seekor srigala menghampiriku, untung cuma nyenggol tidak mengigit lalu menghilang dibalik tembok.
Kami melanjutkan perjalanan menuju ruang kelas, sepertinya kampusnya luas sekali ya. Aku takut telat, tapi sabtono menghibur, " lihat tuh kertas yang di tempel di tembok itu," katanya. Aku lihat kertas bergambar anak panah penunjuk ruang klas. "Kalau kertas itu masih bersih, berarti belum ada yang lewat,
berarti belum ada anak yang masuk klas, jadi setiap anak akan mencoret-coret kertas itu jika lewat." Kita dong yang pertama kali datang, sebab aku lihat masih bersih kertas itu. " kataku. Tapi begitu sampai klas sudah berjubel dan aku lihat Ibu Guru agak kurang enak, lalu berbisik pada Sabtono.

Cut to:
Int : sebuah rumah, mungkin pak dhe Canan.
Waktu istirahat sekolah, aku ke rumah saudaraku itu, lalu di minta mencabut hasil di kebunnya dengan akar-akarnya, entah tanaman apa aku kurang memperhatikan. Juga tanaman yang sudah kering, mungkin untuk apotik hidup.
Aku bawa ke kelas dengan tas plastik besar, tapi kelas sudah mulai. Aku lihat Pak Eko TB sedang mengajar matematika, lalu aku lihat-lihat ke murid-muridnya, jangan sampai salah masuk,
aku lihat tempatku sudah di tempati, tasku hitam di taruh di kursi paling depan, lalu aku ketuk pintu dan masuk, " Bawa apa itu mas ?" tanya beliau.
"Ini pak, tadi barusan dari rumah saudara," jawabku. Ada Dananjaya di belakangku, "Lho danan kan A2, kenapa dia ada di sini, apa kita masih klas satu ya ? " gumamku, " Berarti Danan atau pak Guru yang salah masuk hehe," celetuk salah satu anak. Ada Thomas juga di situ, tahu dong swaranya khas banget, oh berarti ini kelas ciptaan kita di alam kasunyatan. Pantesan ruang klasnya juga beda dengan sekolah SMA kita dulu heheh.

Comment :
Kalau aku larut di "alam khayal", seluruh perasaanku hadir, seperti di alam fenomena.

Tuesday, September 20, 2005

rahsia hidup

Location : Damaran
Date/Day/ : 20/09/05 Selasa - Soundtrack : Misteri Mimpi : GSP
Story of the beating of my heart :

Hatiku kuatur sedimikian rupa supaya tetap satu frekwensi dengan lagu pengiring tidurku, hasilnya :
Di sebuah jalan pada malam hari aku melihat dari kejauhan sampah sisa-sisa kebakaran atau apa...
pepi datang juga menyaksikan, " cari apa pep ?" tanyaku. "katanya di situ banyak hewan yang dilindungi," katanya.
Seorang datang ikut nimbrung, tapi kemudian kami menghentikan pembicaraan, sampai dia akhirnya dai pamit pergi.
" Kalau aku sih mau cari burung, katanya masih tersisa." kataku lagi. Kami berjalan ke mendekati gedung tua itu, dan naik ke tingkat paling atas.
" Tuh lihat gelandangan pada boleh ambil," kata pepi. Dari kejauhan aku lihat siluet manusia-manusia yang lebih mirip primata, bermain-main dengan anak-anak kecil, di atas tembok di tepi rel,
Mungkin yang kecil itu yang mau di ambil pepi. Sekejap kita sudah bawa masing-masing satu bayi urangutan warna putih, yang lucu jadi kalau dilipat bisa jadi setengah lingkaran
" Asyik aku dapat yang bulunya tebal, kayak woll." kataku. Tiba-tiba kerianganku di buat BT setelah melihat, mahkluk tadi berubah bulunya jadi sedikit, wah pepi curang nih...untuk menghibur diri," oh ini mungkin bayi lakinya."
Lalu kita kantongin saja di dalam jaket makhluk kecil tadi. Takut ketahuan kami mengintip keluar dulu, ternyata ada seorang gelandangan laki-laki di luar berkostum hitam denga aksen merah.
Dengan bahasa Sunda pepi basa-basi bertanya arah jalan ke bawah gedung. Tapi gelandangan itu pura-pura tidak tahu, langsung saja kami lari melalui tangga ke bawah gedung.

Cut to :
Gmabar : agak nge-blur tapi lebih berwarna warni.
Di sebuah ruangan ketemu teman-teman SR yang baru mengadakan performance art, ada widianto, dan ibu-ibunya juga di situ, Makhluk kecil tadi sudah aku lupakan, dan sibuk motret pertunjukkan yang di sajikan.
Ada sebuah saung di situ ada buah-buahan dan minuman, lalu aku ambil satu buah mirip semangka dan ahh...segar !!! Pepi datang dengan seseorang dari lantai atas, rupanya dia sudah mengembalikan bayi kecil tadi, tidak jadi memeliharanya.
Aku raba kantongku sudah tidak ada apa-apa juga heheh aneh yah ? Namanya juga mimpi hihi. V.O = "rahsia hidup," kata pepi

Comment :
Alam kasunyatan beda dengan alam fenomena.

rahsia hidup

Location : Damaran
Date/Day/ : 20/09/05 Selasa - Soundtrack : Misteri Mimpi : GSP
Story of the beating of my heart :

Hatiku kuatur sedimikian rupa supaya tetap satu frekwensi dengan lagu pengiring tidurku, hasilnya :
Di sebuah jalan pada malam hari aku melihat dari kejauhan sampah sisa-sisa kebakaran atau apa...
pepi datang juga menyaksikan, " cari apa pep ?" tanyaku. "katanya di situ banyak hewan yang dilindungi," katanya.
Seorang datang ikut nimbrung, tapi kemudian kami menghentikan pembicaraan, sampai dia akhirnya dai pamit pergi.
" Kalau aku sih mau cari burung, katanya masih tersisa." kataku lagi. Kami berjalan ke mendekati gedung tua itu, dan naik ke tingkat paling atas.
" Tuh lihat gelandangan pada boleh ambil," kata pepi. Dari kejauhan aku lihat siluet manusia-manusia yang lebih mirip primata, bermain-main dengan anak-anak kecil, di atas tembok di tepi rel,
Mungkin yang kecil itu yang mau di ambil pepi. Sekejap kita sudah bawa masing-masing satu bayi urangutan warna putih, yang lucu jadi kalau dilipat bisa jadi setengah lingkaran
" Asyik aku dapat yang bulunya tebal, kayak woll." kataku. Tiba-tiba kerianganku di buat BT setelah melihat, mahkluk tadi berubah bulunya jadi sedikit, wah pepi curang nih...untuk menghibur diri," oh ini mungkin bayi lakinya."
Lalu kita kantongin saja di dalam jaket makhluk kecil tadi. Takut ketahuan kami mengintip keluar dulu, ternyata ada seorang gelandangan laki-laki di luar berkostum hitam denga aksen merah.
Dengan bahasa Sunda pepi basa-basi bertanya arah jalan ke bawah gedung. Tapi gelandangan itu pura-pura tidak tahu, langsung saja kami lari melalui tangga ke bawah gedung.

Cut to :
Gmabar : agak nge-blur tapi lebih berwarna warni.
Di sebuah ruangan ketemu teman-teman SR yang baru mengadakan performance art, ada widianto, dan ibu-ibunya juga di situ, Makhluk kecil tadi sudah aku lupakan, dan sibuk motret pertunjukkan yang di sajikan.
Ada sebuah saung di situ ada buah-buahan dan minuman, lalu aku ambil satu buah mirip semangka dan ahh...segar !!! Pepi datang dengan seseorang dari lantai atas, rupanya dia sudah mengembalikan bayi kecil tadi, tidak jadi memeliharanya.
Aku raba kantongku sudah tidak ada apa-apa juga heheh aneh yah ? Namanya juga mimpi hihi. V.O = "rahsia hidup," kata pepi

Comment :
Alam kasunyatan beda dengan alam fenomena.

Sunday, September 18, 2005

frekwensi gelombang hati

Location : Damaran
Date/ Day/ : 18/09/05 Minggu - Soundtrack : Astaghfirullah by AA gym
Story of the beating of my heart :

Int : di kamar kost di Jl. Sangkuriang.

Aku duduk sambil baca buku kecil catatan harian teman, yang di buat sedemikian rupa sehingga mirip bukuyang di jual di pasaran.
Catatan dari email-email setiap harinya. Temanku duduk di sebelahku, rupanya dia kalau di sanjung malah sewot, aku pinjam buku kecil itu sambil aku baca di jalan.
Anganku di bawa pada sekian tahun silam ketika menjelang bulan puasa begini, aku sudah merencanakan untuk pulang, pakai kereta apa bus ya ?

Comment :
Kalau ingat masa lalu suka merasa sedih karena ingat bagaimana dulu aku merasa kesepian jauh dari sanak saudara, jika pulang awal puasa, kuliah masih padat sampai sering kelupaan pesan tiket.
Terpaksa deh ikut antrian panjang, dan sendirian tidak ada yang mengantar, sebab ngga punya pacar. All by myself-lah...kadang untuk menghindari berdesak-desakan di kereta, aku pulang pas malam takbiran.
Setelah sampai rumah pasti ada anggota keluarga yang tidak pulang karena dinasnya jauh di LN, maka kalau foto bareng ada yang merasa ada yang kurang. Teman-teman lama sudah pada menghilang entah kemana, so tahun-tahun berikutnya aku coba lebaran di Bandung.

Time : 08.00-12.00 wib without music.

2 orang perempuan imut berkebaya, aksen hitam seperti yang dipakai S waktu di nikahan adikku. Sepertinya mereka sepupuku ketika masih kecil, mereka pamitan mau pulang , "eh foto dulu," kataku.V.O = mereka adik kamu.( suara nita )

comment :
mungkin must donk yang kontak batin. Kebetulan rumahku kedatangan tamu dari keluarga adikku, sementara music sudah habis, batere perlu dicharge lagi.
Biasalah ibu-ibu suka ngerumpi ngalor ngidul ngetan bali ngulon, yang di rumpiin hadir juga menyamar sebagai tukang potret...heheh

Cut to :
Int : sebuah rumah di Canan
Sepupuku dan sanak saudaraku yang sedang menyetel VCD hasil shootinganku, aku sendiri belum sempat bikin, mungkin sudah ke tempat editan film, sehingga banyak sekali yang di beri visual efek distorsi.
Mirip seperti karya feature, yang kurang bagus di shooting ulang, dan ditempelkan sedemikian rupa sehingga tempelannya tidak kelihatan.

Comment :
Bangun tidur aku baca sms : adikku minta keluarganya yang barusan datang di shooting.
Besoknya Pak Dhe Canan datang ke rumah, kasih kabar perihal 1000-an kakak ipar.

Cut to :
Aku mau beli sesuatu di warung tapi harus antri, walau aku kenal dengan pemilik warungnya. Ya udah aku ngga jadi saja, uangku di kembalikan jadi 30 ribu padahal tadi perasaan cuma 3 ribu heheh.
Kemudian aku beri makan di warung seberang jalan saja, lha wong itu juga warung milik dia.

Cut to :
Int : Rumah seseorang
Sebuah mainan warna hitam meleleh karena terbakar padahal sudah aku bilangin jangan di dekatkan lilin itu. Nampak must donk lewat dengan tidak tegur sapa, alias jutek.
Ok aku masih bisa senyum di dalam hati.

Cut to :
Joko menunjukkan sebuah monitor bekas yang sudah lawas, meletakkannya di bawah bangku." Eh kalau ngga dipakai aku pakai nonton TV saja ya, tinggal di kasih tuner tuh." kataku.
Adikku Anto datang sepertinya juga ingin memilikinya, monitornya jadi seperti di tambah motor alias diesel, lalu di bunyikanlah monitor berdisel itu.

Comment :
Rupanya swara diesel itu berasal dari swara motor tetangga yang dinyalakan,
sehingga langsung masuk ke hatiku, makanya musik pengiring tidur sangat penting untuk menaikkan frekwensi gelombang hati.

kontak batin vs khayalan

Location : Damaran
Date/ Day/ : 18/09/05 Sabtu
Story of the beating of my heart :

Int :
Sebuah rumah tingkat penuh mainan
Aku berjalan dengan seorang wanita kurus berpakaian biru muda, di depan kami ada orang tua (papa+mama) si wanita tadi. Sampailah kami ke rumah dan aku naik ke atas tingkat sedemikian rupa sehingga bisa mengambil mainan yang di taruh di tempat yang tinggi.

Cut to :
Swasana sebuah ruko/pasar di malam hari kami ( sabtono+arifin) siap untuk meninggalkan tempat, kelihatan banyak piring-piring dan gelas bersih di dalam sebuah ruang kosong. Sabtono mencari kunci unutk membuka teralinya, entah mau mengambil apa aku ngga tahu, lalu aku mendapatkan seonggok kunci di dalam sebuah celana jeans yang lusuh. Sepertinya bukan ini kuncinya lagian kuncinya sudah pada karatan. Lalu dia angkat saja teralinya dan masuklah kami ke dalam, tiba-tiba aku lihat seorang ibu-ibu dan anaknya yang masih bayi sedang tidur di situ, kasihan juga, ah mungkin gelandangan. Kami mendapatkan sebuah bungkusan bekas burger. V.O. = bungkus burger itu bila di kirim bisa di undi dapat mobil tuh, tapi harus 2 biji. "Kemarin bungkusnya aku buang."kataku.

Cut to:
Ext : rumah di damaran
Ada seorang anak perempuan kecil yang melintas di halaman rumahku sambil lari membawa sebuah dose berisi boneka panda warna merah hitam putih, lalu Antok bapaknya Aca mengetuk pintu kamarku, tapi aku biarkan saja, aku buka pintu satunya yang menghadap ke halaman rumah. Ke depan rumah ada anak-anak kecil teman keponakanku sedang duduk tersenyum sambil memperhatikan Aca keponakanku yang sedang menemani ibunya, yang sedang mejemur pakaian, Eh anak perempuan kecil itu masuk sambil berkata," Aca itu sayang banget lho ! " Mungkin teman-temanya di kampung sini sedang merindukannya. Bagaimana ngga trenyuh, Bapaknya ada di Arab ( yang ketuk-ketuk pintuku tadi ), tapi dia yang baru 3 tahun itu sudah mengerti bahwa dia harus menjaga ibunya.

Comment :
Kemarin keponakanku kemarin barusan nelpon, dia ada di Kudus. 3 hari ini kalau subuh aku di bangunkan dengan ketukan-ketukan di pintu atau di dinding kamar. Kadang aku keluar mencari siapa yang mengetuk-ketuk, tapi terus rebah lagi heheh. Bangun dengan badan segar gimana ya caranya.

Cut to :
Aku tiba-tiba berada di antara security, tapi kok aku paling kecil sendiri, aku lihat ada yang blsteran Perancis maka aku kenalkan dengan security yang blasteran juga, ada juga security yang bencong. Lalu aku naik ke sebuah rumah tua, dimana di situ ada 4 orang teman SMP ku duduk, ada 2 Teguh satu Teguh Mulyono dan satu lagi Teguh siapa, lupa lagi. Nah di situlah aku merasa tinggi..hihihi

Cut to :
Extreme close up shots :
Sebuah cover buku/majalah dengan nuansa merah jambu, orange, hitam, yang bisa diganti jika ada artikel teman kita di situ. Jadi supaya tahu kalau teman kita ada maka di redesign lagi supaya nama di cover bukunya, lalau di kirim ke TA12.
Aku menuliskan kata-kata di cover dengan spidol, tapi lupa apa yang aku tulisakan di sana.

Bogor-Klt-antah berantah

Location : Damaran
Date/ Day/ : 17/09/05 Sabtu - Music : soundtrack film Titanic
Story of the beating of my heart :

Int : ruang toilet yang tinggi dan futuristic

Aku berada di sebuah toilet umum yang besar sekali, setelah perjalanan panjang, kemudian aku mandi di air pancuran dari sebuah cagak alumunium, bersama dengan para pria lainnya. Aku dengan cueknya melepas semua pakaian dan mulai mengucurkan airnya, eh keluar sedikit banget, sudah begitu ada seorang wanita yang masuk sambil mesam-mesem seperti ngga punya dosa, rupanya dia salah satu panitia sebuah realty show. Hmm rupanya aku sedang berkompetisi, aku kira di mandi di TPRA.

Cut to :
Duduk bersama yang lainnya menjawab sebuah pertanyaan dari wanita tadi, kami memilih dua option yaitu sebuah tempat wisata dan satu lagi lupa, yang nantinya jika di tarik garis ke atas akan menunjukkan karakter kita.Yang aku heran kenapa aku jadi bahasa Inggris seperti bule ya ..heheh

Cut to :
Int : rumahku sebelum di renovasi

Seorang anak kecil muncul dari rumah tetanggaku yang tinggal di pojok desa, keamrin aku habis lewat di depan rumahnya, anak kecil itu masih balita, laki-laki dan nakal, dia ingin karya grafisku bisa di pasang di piguranya. Karena piguranya kekecilan maka di lipat-lipat ngga karuan hingga judul dan namaku tertutup, sudah begitu hasil fotokopiannya lagi, bukan aslinya. Lalu aku minta gambarnya untuk digunting saja bagian atasnya supaya judulnya keliahatan. Tapi anak kecil tidak sabar lalu memintanya dengan paksa padahal aku lagi pegang pisau silet, dia merebut pisau siletnya sampai melukai tangan kiriku. Aku biarkan saja anak itu melukai, ingin lihat reaksinya tapi tetap saja menyerang semua orang yang mendekatinya, satu persatu saudaraku mendekat tapi masih saja anak itu ngotot, seperti sudah anak besar, dan suka padaku, lalu aku lari masuk kamar bapak ibukku, rupanya anak itu tetap mengejar aku, kok lama-lama aku berpikir bahwa anak itu sudah seperti orang dewasa dan bukan kemauannya sendiri atau hiperaktif dan berusaha mengejarku terus. Maka aku coba menampar pipinya, eh dia tidak menangis malah menantang maka aku tampar berkali-kali pipi kiri kanan, eh masih juga tidak bergeming. Setelah swasana agak reda ibuku cuma bilang, kita bisa ambil hikmahnya dari kejadian ini, mungkin kamu di ajari bagaimana rasanya punya anak nakal. Tapi dalam benakku aku di bawa ke masa lalu dimana anak kecil itu tetanggaku yang bernama B. Di antara jalannya cerita itu sekali-sekali ada insight lain : ibu-ibu angakatan alumni SR angkatan 70, extreme close up shots : 4 biji bolpen kuning dan merah transaparan, dan tangan yang sedang mengatur mana duluan dipakai bolpennya.

Time : 10.00-12.00 wib
Aku menelpon Purwo, dia katanya lagi di Mall mengantar istrinya belanja. Lalu dari swara telpon dia seperti terkejut, " benar dia jadi 10 ! " Aku mendengarnya tersenyum saja, " khan di alam jiwa mas! Ngga ada batasan ruang dan waktu heheh." Lalu dia menunjukkan jalan bagaimana aku harus menemuinya. Lalu besoknya ceritanya aku menemui dia, dia curhat katanya gajinya turun, padahal yang lainnya tidak lho.

Cut to :
Kami para sarjana yang belum kerja alumni SMA 1 sepakat untuk cari duit, yang penting halal. Kami door to door mendagangkan sayuran. Salah satunya ada yang sipit, sampailah kita di depan sebuah rumah dimana ada seorang cewek sipit juga berdiri malu-malu di halaman. Kemudian temanku tadi rupanya juga suka pada pandangan pertama tapi malu. Ada seorang anak kecil muncul tiba-tiba dan memanggil temanku tadi untuk mampir untuk melihat sayuran yang didagangkan. Pucuk dicinta ulam tiba, kami pun meninggalkan mereka bertiga dan melanjutkan perjalana.

Comment :
Ngga tahu ini khayalan siapa.

Cut to:
Extreme close up shots : sarung, baju, celana mengambang di air kolam dan kepala nyembul dari air dengan wajah sumringah. Rupanya temanku tadi mandi, pasti deh mandi kramas, memang kamu ngapain aja di sana tadi. Hayooooooo.

Cut to:
Ext : sebuah tebiing curam dan swasana gelap
Aku melongok ke dalam jurang aku lihat kepala gajah besar sekali dan diatasnya ada penuunggangnya, kok diam saja ? oh patung rupanya. Kami pun melanjutkan perjalanan naik, aku lihat ada tulisan keterangan tentang patung itu, seperti jaman dulu kala.

Cut to:
Ext : SMA 1 Klt
Ceritanya kami dibagi beregu, aku di taruh di bawah divisi must donk, entah kenapa, apakah karena kita jarang gobrol lagi. Lalu kami mengambil posisi di depan kantor guru dan berbaris. Sebuah pesawat terbang landing di lapangan dalam sekolah.

Comment :
Ya iya jarang ngobrol, lha wong kalau di depan komat-kamit sendiri, untung pakai bahasa jawa halus…heheh.

Friday, September 16, 2005

UK-Klt-Bdg-Jerman

Location : Damaran
Date/ Day/ : 16/09/05 Jum'at soundtrack : One Night - The Corrs
Story of the beating of my heart :

Swasana kurang terang tapi kalau ngga salah sebuah rumah dengan lantai tinggi, mirip sebuah klinik, banyak teman-teman SMA-ku dulu terutama A2, seragam mereka putih-putih mirip suster, salah seorang dari mereka merindukanku, and story goes…

Cut to :
Aku naik bis kemudian tas koporku coklat aku taruh di belakang, bis nampaknya sepi penumpang jadi aku ngga khawatir dengan tas koporku, aku duduk di kursi depan. Ternyata ada bawaanku yang ketinggalan belum kunaikkan tertinggal di jalan, lalu aku balik lagi mengambil barangku untung masih utuh, hanya kehujanan saja.

Cut to :
Ext : jalan samping lapangan basket ITB.
Acara baris-berbaris tapi khusuk seperti sholat saja, hadir di situ mas Cahyo TA12, ad juga Pepi, Docan, dll. Barisan paling depan rapi belakangnya kosong mlompong sampai belakang jadi terpaksa kami menutup barisan, dengan cara bergerak seperti angin, wuss…akhirnya barisan tertutup rapat. Kami sengaja pakai bahasa Inggris, apalagi mas Cahyo yang interpreter itu. Lalu pepi memberikan sebuah pertanyaan kepada salah seorang peserta, " Lho kok kamu boleh nanya pep ?," tanyaku. "Khan saya senior jeff." Kok kayak ospek saja ya ? Giliranku ngomong, aku agak gelapan, lha wong mulutku di sumpal kue megamendung hahaha…….aku lari ke teras kantin lalu aku keluarkan kuenya, hmm sayang kalau dibuang aku makan dikit ah untuk sekedar mengganjal perut.

Cut to :
Sampailah aku di kampungku, aku meletakkan barang bawaanku di loker diantaranya ekrak ( alat berjalan orang pincang ) warna coklat tua, kemudian aku duduk di depanku ada 2 gelas yoghurt, warna pink, eh ada mas Herman di samping, " silahkan minum lho mas," kataku sambil menyodorkan gelas itu. Ada yang kurang ngga ya ? Oh piloq warna hitam, sekelebat mas Nuaim hadir juga, aku lari seolah di teras student center.

Cut to :
Duduk di tangga sebuah teras bersama Docan dan adiknya yang gemuk itu. Kita ngobrol tentang kejadian kemarin, aku kira masih di Magelang ternyata sudah tidak lagi. Intinya misunderstandinglah…atau ngeles ??? heheh

Cut to :
Extreme close up shots : aku bawa kertas warna kuning kecil-kecil tagihan Docan, udah dibayarin katanya. Jadi siapakah aku ?

Cut to :
Aku ternyata masih kangen dengan seseorang tadi, aku balik saja ke dimensi dimana kita tinggal di asrama, heheh walaupun gelap tapi rasa kangen itu terobati. Hmm kenapa settingnya aneh yah ? Rumah tua jaman dulu, aku lihat ada kelas-kelas dan murid SMA, aku mau ikutan belajar ah, coba aku cari pelajaran yang mudah, maka aku tengok satu persatu kelasnya. Nah ini dia ada kelas yang tidak bertap alias di luar.

Cut to :
Ruang sudah mau di tutup, dan muris-murid semua disilahkan keluar. Aku baru ingat kalau HP-ku tertinggal di Toilet, aku lari buru-buru dan alhamdulillah masih ada heheh. Aku lihat masih ada yang di dalam berpakaian jas-jasan.

Cut to :
Cling..! Aku duduk telanjang di sampingku ada 3 cewek bule berpakaian indah seperti orang Jepang. Ah cuek saja di lihat bule ini heheh…. Kataku sambil menutupi bagian terlarang. "Lho khan ini di tempat umum, lagi memperingati hari besar jepang," kata salah satu cewek itu. Sontak saja aku menghilang cling…! dan munculah aku dengan T-shirt hijau tentara gombrang……ah lega rasanya.

Comment :
Aku baru ingat semalem habis email seseorang di UK, yang isinya persis cerita di atas, hanya aku yang dijadikan objek penderita. Mungkin dia sedang menulis emailnya. Sebenarnya aku ngga menganggap dia telanjang waktu di depan dia, lha wong cuma motret saja kok heheh. Mungkin karena itu besoknya ketika aku datang berubah jadi pakai kaos gombrang warna ijo tentara. Apakah mungkin 3 cewek tadi "The corrs ?" Who knows ?
Hmm..jadi ingat fotografer davy, jaman dulu kala pernah aku di foto sampai sekarang tidak pernah lihat hasilnya, mudah-mudahan sudah tidak ingat, malu hehehe...

Cu to:
Ternyata kesadaranku dibawa ke sebuah bazar atau open haouse, semua orang mencicipi masakan Jepang, begitu pula aku sebutir saja, habis manis sekali sih…..Ada mbak MD lagi motret-motret, lalu must donk nongol juga, wajahnya berseri-seri maklum kemarin habis akikah anaknya yang kedua. Pas dia motret,"Aku komentari dalam hati : paling hasilnya ngga bagus tuh." Lalu must donk minta aku yang motret, dengan PD nya aku ceklak-ceklik dan dia bergaya cuek di setiap stand. Hm..perasaan tadi belum dengar swara ," cret-nya deh, sorry aku ngga biasa pakai kamera biasa, pakainya digital heheh.."

Thursday, September 15, 2005

TPRA + Bojong Gedhe + Klt + Jkt

Location : Damaran
Date/ Day/ : 15/09/05 Kamis
Story of the beating of my heart :

Time : 05.00 wib
Ext : sebuah pegunungan krakal nuansa hitam
Sepertinya swasana subuh, aku mencari tempat berwudlu, akhirnya sebuah pancuran air pam mebuatku hatiku segar setelah membasuh muka. Sekelebat aku lihat seorang berjubah putih-putih berjalan di atas jalan yang menanjak, hm..mungkin mau sholat di masjid. Tiba-tiba aku di tawari ikut ke Timika oleh Aris WR, langsung saja aku mau.

Cut to :
Int : sebuah kamar kost-kostan Agung CI seluruh dinding kamarnya di tempeli poster. Dia cerita mau pindahan, keesokan harinya poster-posternya sudah di lepasi dan di bawah posternya ternyata banyak poster kaligrafi yang di baiarkan saja, beberapa tempat sudah sobek-sobek. Katanya dia mau ke Malaysia, lagi-lagi aku di tawari ikut. Heheh.

Time : 08.00-11.50 wib

Ext : sebuah lapangan di pinggirnya ada pepohonan indah dan kokoh.
Aku dan beberapa teman main layang-layang. Seorang teman sudah menaikkan layangannya sambil duduk di atas pagar bambu. Aku minta tolong seorang wanita yang kebetulan berada di situ untuk me"methek"kan, tapi masih saja belum bisa, ah mungkin "ragangan"nya terlalu besar, pantesan berat sekali naikknya. Alhamdulillah naik juga layanganku, tidak lama kemudian sudah hampir menyamai tingginya dengan layangan temanku. Walah ternyata benangku ruwet bersatu dengan benang temanku, terpaksa aku harus memperbaikinya, supaya cepat, ah putus sajalah, benar juga yang putus pas benangku, jadi aku harus hati-hati mengulurnya. Swasana tegang karena ada 2 layangan lagi yang menyilang di bawah benangku, kadang ingin mengadu dengan temanku dengan cara menukikannya, tapi sayang benangku sudah mentok gara-gara putus tadi.

Cut to :
Int : rumah kost yang berkesan sangat desa.
Aku mau pulang kampung maka aku tinggalkan kwitansi laporan keuangan bulan ini, teman-teman pada tahu lalu menuju kamarku, mereka menaruh uang di selipkan di kwitansi itu sekitar rp.300 ribuan, Aku balik lagi ke kost ngga jadi pulang deh. Ada mas Gempar di situ bawa laptop kecil sekail-kali online. Ceritanya dia mau datang ke rumahku di mana nenekku tinggal, dengan membawa catatan hasil riyadhoh. Aku sempat melihatnya tadi di buku kecil itu, gambar kepala manusia yang botak bagian atas kepalanya seperti lobang diameter 15 cm. Lalu aku sarankan saja langsung bicara, tapi jangan bertanya, nanti pasti ngga di jawab : tapi malah makan kuenya.

Cut to:
Aku ke luar rumah dan kembali ke layangan tadi, "lho kok ada buaya hitam terbang berputar di angkasa ?" kataku, lalu aku kendalikan saja dengan pikiranku supaya tidak "nyaplok!" Wah jangan-jangan salik itu yang menjelma.


Cut to :
Masuk lagi ke rumah lihat nenekku berdiri sejenak lalu terjatuh setelah melihatku. In fact : ngga mungkin neneku jauh dari tempat tidur, lha wong sudah Cuma bisa gerakkan tangan kanan dan kegernya doang, di dudukkan pun "mentiung" ke depan terus. Lagi pula siapa yang bikin diorama mimpi seperti ini, sepertinya bernuansa gelap, padahal kenyataannya putih.

Wednesday, September 14, 2005

Bandung + Damaran

Location : Damaran
Date/ Day/ 14/09/05
Story of the beating of my heart :

Swsana rumah mau pindahan, aku lihat Naim membawa barang-barangnya keluar tapi kok cuek ya, ketika berpapasan denganku, ada Alfathri juga dan salik lainnya. Katanya kontrak rumah diperpanjang, setahun 11.250.000,-

Cut to :
Seorang berdebat di dalam hati, ternyata berakhir dengan perceraian, karena aku dengar kakekku batuk-batuk di kamar sebelah. Maklum ngga ada musiknya heheh.

Cut to :
Ari adikku datang dan melakukan provokasi, hadir juga Anto yang ternyata bukan di Korea tapi di Arab, terpaksa aku lempar dengan sesuatu, dan aku bilang “mengalahlah” kalau di dalam hati, sebab memang kalian tidak pernah bicara/ musyawarah. Jadi swara batin tidak syah sebelum di lahirkan, sama saja kalian tidak pernah mengenalku secara batin. Kalau aku anggap kalian setan atau aku maki-maki jangan marah ya heheh.

Monday, September 12, 2005

Melb-Bdg-Klt

Location : Damaran
Date/ Day/ 10/09/05
Story of the beating of my heart :

Gregy Melby cerita masa SMA ketika dia mengantarkan pesanan untuk adiknya yang lagi kemah SMA, tiba-tiba mikropon yang dipakai acara rusak dan dialah satu-satunya yang bisa memperbaiki. Katanya dia di bayar mahal untuk itu, ya dari pada acara gagal.

Cut to:
Ext : kampung damaran nuansa putih
Fendy berkata bahwa dia dari Bali mengendarai sendiri

Cut to:
Int : ruangan kantor
Soni tetanggaku dan adiknya di terima bekerja di kantor cosmo komputer. Ternyata sesamai di kantor berubah jadi kantornya Zamruddin, karena dulunya teman satu kost jadi aku agak bebas, aku melewati orang mirip Adang sedang melihat sebuah VCD portabel, dalam hatiku berkata kok ngga kerja malah nonton film. Seorang menyimpan barang di atas langit-langit.

Cut to :
Ext : antah berantah ada warung kaki lima
Aku berantem mulut sama seorang ibu-ibu agak bulat, karena dia selalu membacaku, seolah rebutan kata-kata.

Cut to:
Aku berjalan dengan seorang yang tinggi mungkin mas iqbal optima, dia bertanya tentang kepergianku ke Kanada maka aku jawab,” Batal mas soalnya agennya ternyata penipu, setelah di chek oleh saudaraku yang di Kanada ternyata nama itu tidak ada.” Sambil tanganku membawa selembar kertas warna merah. Lalu view berubah menjadi di jalan depan rumah Tommy yang sudah lama di kosongkan. Lho kok dia loncat ke atas tembok kuburan, aku sedikit heran, jangan-jangan mas Agung salik nih…
oh rupanya ada rumahnya di situ hiiiiii….!!

Setelah selesai mimpi aku dengar swara hati seorang menangis setelah mendengar pujian.

Saturday, September 10, 2005

nuansa putih

Location : Damaran
Date/ Day/ 09/09/05
Story of the beating of my heart :

Int : seperti ruang kuliah nuansa putih
Hadir alumni SR'92 berkostum putih, seperti ada diskusi tentang wanita.
Sekelebat ada RRK masuk dan bergabung dengan para wanita lalu duduk menagis.

Cut to:
Sebuah kelas hadir must donk, dan teman-teman SMP belajar bahasa Jawa, sepertinya pada serius mengerjakan soal, tapi kok susah juga ya. Aku kemudian pulang dan membuka buku pelajaran, ternyata soal-soalnya dari buku semua. Sambil duduk di sofa aku duduk di depan halaman rumah, seorang berpakaian putih sedang menjemur pakaian di di depanku.

Cut to:
Aku coba inventarisir barang-barang yang ada di sebuah ruang, nama-namanya kok banyak yang berbahasa asing yah ? Tulisannya juga embos, hmm…tenyata deasy teija di sampingku. Kemudian extreme close up shots : lampu pijar yang di putar-putar oleh seorang Bapak bule gendut. Hal ini mengingatkanku pada Thomas Alfa Edison.

Cut to :
Akhirnya kawan-kawan SMP ku berkumpul dan menyanyikan lagu koor, ada Novi Aninda juga. Gambar mimpi hilang tinggal nyanyian : lagu one moment in time………..

Time : 13.00-15.00
Int : ruang kosong dengan nuansa putih
Aku dan Puji tetanggaku lagi nonton VCD. Aku lihat 2 keping coin yang kondisinya kotor, lalu ia masukkan di bawah karpet, “ Udah ambil saja.” Kataku. Lalu dia pulang.

Cut to:
Int : rumah putih
Nonton sebuah film romance, pas bagian adegan romantis aku ulang-ulang, sekali-kali aku melongok ke kamar sebelah dimana seorang bapak jenggotan, siapa tahu dia ikut nonton juga dari kamar.

di rapel lagi

Location : Cilebut
date/ day : 02/09/05 Jum'at
story of the beating of my heart :

Ext : belakang rumah di kampung damaran
Bambang dhuwur teman se-kost di Sangkuriang, membawa sekardus VCD yang akan dijual ke PTFI jika balik nanti. Nampak Aris WR di situ, aku duduk jongkok di depan aris, dia memberikan beberapa lembar uang 20-an di masukkan plastik sebagai hasil penjualan VCD Klaten. Terang saja aku senang, eh saking senangnya, malah di minta lagi uang itu lalu di berikan kepada ARifin. Kenapa teman-temanku pada begini ya ?
Di alam nyata mereka padahal baik hati lho. Lalu plastik itu berubah menajdi irisan baso dan sedikit sekali, di bawa ke depan rumah. Di dalam rumah kosong hanya ada karpet hijau digelar yang melengkung setiap sudutnya. Seorang yang mirip taufiq menyebut nama iwan, oh berarti Ridwan.

Comment :
Entah pengaruh pikiranku kemarin atau mereka recall my name

time : 08.00-11.00 wib

Tiba-tiba aku di sebuah ruangan di mana ada orang tidur 3 orang, salah satunya Sapto Bali. Yang lainnya preman-preman yang bicara tentang kondisi Kota Klaten yang bebas dari Preman.Salah satunya menyebut dari karangdowo, Sapto tidur menutupi kepalanya dengan sleeping beg hitam, aku mengantuk dan cari bantal ngga ada, aku lalu tidur di pantatnya, "Wah iki sopo to iki?" katanya.
Lalu sapto keluar ruang dan aku ambil bantalnya untuk tidur.

cut to:
Aku melewati pura di pinggir kampung melihat baligo besar warna biru muda bergambar pembangunan kota Klaten.
Aku pindah tidurnya di jalan depan masjid damaran, dengan selimut sleeping bag, perasaanku memang sedang di perhatikan Sapto.
tapi settingnya sudah dengan persepsi Sapto yaitu masjid damaran. Aku ambil poster yang mirip baligo tadi lalu aku lipat,
aku taruh di samping untuk menunjukkan bahwa, aku orangs seni rupa. V.O = "ah dah tahu kamu Amir yang ngobrol tadi, ngapain harus menunjukkan poster itu" kata Sapto.
Aku melihat ke atas langit kosong dan hanya mendengarkan swara hati yang pelan namun jelas sementara kesadaranku kembali ke Cilebut. V.O. = aku tidak mreman lagi seperti temannya dari karangdowo tadi,
mungkin karena berat dengan mamanya, sejak menikah dia sudah berubah,berubah,berubah...( swasana haru swara hilang pelan-pelan/ disolving )

Comment : Emang kamu sudah Sap ??? Kok ngga ngundang-undang sih ?

Di akhiri dengan visualisasi. Extreme Close up : sebuah tabel yang isinya ciri-ciri/ kriteria orang yang sudah mencapai kebahagiaannya.
Buru-buru aku mencocokkannya heheh...akhirnya termasuk dalam kriteria no. ke tiga belas yaitu mengetahui peristiwa kejadian di lain tempat saat itu juga dan di kolom kanannya yaitu mengetahui letak syurga heheh.

cut to :
Int : sebuah masjid.
Aku sholat berjammah di situ, yang sholat di situ temanku alumni unpad'91 anehnya yang mimpin sholat RM mgt'91, terus aba-abanya cuma sambil berdiri tidak pakai mukena seperti menghadap ke kami.
Melihat kejanggalan aku ngga tinggal diam, kebetulan diantara jama'ah Dosal satu-satunya yang pakai jubah putih woll sedang sujud terpaksa aku bangunkan, "Dod bangun ulangi sholatnya, kamu yang imam saja." kataku
Lalu di mulailah sholatnya, hmm tapi kok bukan dosal ya, imamnya kemana dia ? Apa harusnya aku ? Lho kok perempuan lagi yang imam tidak pakai mukena, kok mirip leli teman SMA-ku, sujudnya kepalanya miring-miring ?
Lalu aku lihat semua mengikuti gerakan-gerakan aneh itu. Ah ini pasti aku ngga muter musik....

cut to :
soundtrack Midnight in Chelsey - Bon Jovi.

Aku mengikuti sebuah cerita detektif, sebuah kriminal yang ada hubungannya dengan lukisan.
Di ceritakan oleh Sabtono, kata dia," sebagian cerita itu khayalan LP. Ah masa ? kataku Hm...setelah aku perhatikan mengapa dia hadir ya ?
Oh ya baru ingat wajah LP itu mengingatkanku pada sepupu Sabtono yang suka jaga warungnya mbak Tug, dimana dulu ketika SD aku sering beli....jan persis tenan !
Tapi mereka sekarang dah pada punya anak, wajahnya juga sudah membesar.

Comment : jangan-jangan LP yang artis film dan sintron ini punya saudara di Klaten heheh.

cut to :
Aku lihat dari bawah panggung bon jovi lagi nyanyi berkostum jubah putih dengan pernak-pernik perak.

cut to:
hatiku aku arahkan ke bas di lagu yang aku dengarkan, tiba-tiba aku seperti memegang bas, di belakangku seorang wanita "S" lalu aku beri tebakan, " hayo alu lagi mainin apa ?"
dia jawab : bas !! lalu aku lanjutkan dengan pertanyaan lainnya heheh.


Int : ruang belakang swasana malam
Aku melintas di kamar mandi yang pintunya terbuka, didalam kamar mandi ada seorang wanita yang lagi mencuci baju, " yuk nonton TV di mobil," katanya. hah !! ujug-ujug kok di ajak nonton TV di mobil heheh.
Di sebelahnya juga ada kamar mandi terbuka di dalamnya juga ada wanita yang mencuci, yang ini aku tahu orangnya. WS teman SMP-ku.
"katanya ngajak nonton TV di mobil," kataku. Lalu aku dengar ribut-ribut di luar. rupanya ada orang mengejar maling, karena aku ngga mau orang tahu aku di situ, aku masuk saja ke dalam KM.
Lalu aku kunci dari dalam, eh orang tadi malah semakin penasaran; aku yakin karena aku takut mereka malah berusaha mendapatkanku naik ke atas tiang karena atapnya tinggi. Dengan senter yang di bawanya dia menyorotkan
ke arah mukaku dan aku menutupinya dengan ciduk plastik. Sontak aku keluar KM dan aku marahi orang itu. Swasana seperti di sebuah kampus dengan pohon yang rindang.
Seorang pemuda gondrong masuk tergesa-gesa masuk ke dalam kampus ingin melapor. V.O. = Kamu orang SBY apa Klaten ? Kita juga SMA 1 Klaten," kataku
lalu aku tunjuk satu persatu, lho kok ada Tika heheh, dia saja yang Muhi," Ternyata Ari adik ipar purwoko datang mencari kunci mobil.

Comment :
Kenapa kalau lagi asyik menikmati mimpi pasti ada yang masuk dengan serta merta, jadi terjadi overlap gelombang mimpi sehingga tidak nyambung.
Aku jadi ingat ketika acara nikahan Ari membawa kunci mobil baru, seolah ingin mengatakan," ini lho aku bawa mobil" Tadinya aku kira tetangga sebelah atau yang parkir.
maaf bukannya sombong mas, aku ngga silau dengan kunci mobil, habis tampangmu seperti bukan adik purwo. Harusnya Ari menyapa duluan, khan aku tamu juga...hmm atau ingin bahwa kamu yang nyopiri.
Ah mungkin purwo yang mengkhayal heheh....


Location : Kebun Jeruk
Date/ Day : 04/09/05 Sabtu
Story of the beating of my heart :

Aku tidur dan TV di kamar mati.
V.O = seorang bapak-bapak mengumumkan perusahaan-perusahaan yang mau di tutup karena, termasuk perusahaan Bung SJ.
berupa mesin ATM, sekian M assetnya lalu salah seorang bertanya : Di tutup karena merugi atau alasan lain pak ? Bung SJ menjawab sendiri : ya di tutup karena merugi,
lalu aku bayangakan saja sekian M kalau di sumbangin ke rakyat bagus sekali tuh. tanya seorang lagi "Lalu mau apa setelah itu pak ?" kata beliau : ah mau buka toko saja...
hmm aku lalu bayangkan : mungkin supermarket nih.

comment : walau ngga keliahatan wajahnya swara saja bisa di kenali.

cut to:
Aku berjalan di sebuah pasar kelontong yang kondisinya kotor. Toko-toko besi jual alat-alat pertukangan.
Aku masuk kesebuah toko dan pura-pura cari kunci Inggris yang multifungsi, eh ternyata ada juga, lalu aku lihat harganya, kok ngga di cantumin harganya,
kondisinya juga sudah setengah karatan,...aku lihat no.kode 2061 lho si empunya toko kok malah pergi naik jeep.

cut to :
Naik perahu karet menyeberangkan seseorang.

Location : Cilebut
Date/ Day : 04/09/05 Minggu
Story of the beating of my heart :

Om mimin menggendong seorang anak kecil, bapaknya anak itu juga masih balita tapi cara fikirnya sudah seperti orang dewasa,
wujudnya saja masih balita, gundul lagi. Swasana sebuah rumah dan kebun-kebun yang siap di tanami, aku dan alfrain sepupuku yang kebetulan di Kalsel menanami dengan bibit unggul.
Aku lihat burung-burung piaraan, lalu aku menangkap yang kecil dua ekor, aku lihat ada yang hampir mati, burung nuri kuning merah.

Comment :
Om Mimin yang sedang di Jambi sms kemudian.

Cut to :
Aku keluar rumah dan melihat solvana dan lili gojali main halma, "hm... kenal di mana mereka," gumamku.

Cut to :
Swasana rumah di kampung damaran, tumben ibuku memujiku karena tulisan diary ini. Lalu aku mendekati bapakku yang sedang duduk santai.
Menguraiakan maksudku, dengan kemamapuanku ini aku mau meneruskan sekolah psikologi. Lalu apa jawabnya." Kemarin si fulan sekolah "anu" besoknya mati."
Pokoknya ngga ada jawaban yang memuaskan kalau bertanya pada Bapakku. Entah pakai tubuh siapa aku ?

Comment :
Ari adikku pulang kampung dan barusan sms. Orang tuaku masih suka menakut-nakuti supaya perintahnya di patuhi.
Padahal aku sudah open mind dan cenderung free thinking heheh.


Location : Cilebut
Date/ Day/ 08/09/05 Kamis
Story of the beating of my heart :

Ext : halaman rumah di kampung
Time : 08.00 wib

Aku me-reveal tetumbuhan yang merambat di atas kurungan burung derkukuku.
Lalu aku memotong sebagian supaya kelihatan tidak rimbun, aku merasakan ada yang melilit
di tanganku, eh ternyata ular, karena kaget aku lempar dahannya, lalu tubuhku meluncur kebelakang terseret
sampai ke depan rumah kosong itu, tapi ularnya masih ada hii...

Time : 11.00 wib
Rio salik mengecat mobil busnya dengan warna hijau, tapi aneh meratakannya pakai air. Jadi di tangan kiri memegang cat airbrush
dan tangan kanan memegang selang yang airnya menyemprot, bergantian.

Comment :
Kemarin habis nontom pameran ada sebuah mobil yang bodinya di tutupi stiker uang dollar.

Snapshots : Sebuah TV di atasnya ada dua botol cat pilok warna hijau dan warna biru berdampingan.

Lihat anak-anak kecil berambut pirang yang matanya belum sepenuhnya terbuka.

Location : Damaran
Date/ Day/ 08/09/05 Jum'at
Story of the beating of my heart :

Jam 01.00 aku datang dari Jakarta setelah 12 jam diperjalanan, pagi harinya pun aku bermimpi :
Seprti biasa harus dengarkan musik supaya bisa tidur, maka aku putar Daniel Bedingfiled, hasilnya

Int : gedung pertunjukkan
Sebuah panggung di mana ada beberapa kelompok rap sedang unjuk ketangkasan, kostumya warna-warni.
Lho lagunya jadi berubah rap kemana lagunya daniel...

Cut to:
Int : sebuah pendopo
Kesadaranku seperti di bawa ke sebuah perhelatan nikah, ada teman-teman SR hadir, Aku bingung kenapa
pengantin prianya belum ada. Lalu Bapakku berkata :" Lho itu kamu sudah di tunggu-tungu...!"
Perasaanku seperti lagi gundah, tidak bisa jika menerima dalam keadaan gundah.

Cut to :
Int : sebuah aula ada banyak bangku seperti ITB
Muncul dari dalam kamar Joko adikku yang kebetulan di singp. Lalu muncul juga SRW, langsung perasaanku gundah lagi.
Muncul dengan tiba-tiba wajah must donk sambil ngomong," mantaaan !" Aku bangun dan ada yang menangis di hatiku.

Friday, September 02, 2005

journey's enlightment

banyak sambutan-2 setiap masuk kota-kota yang di lalui, dari sambutan sedap maupun tak sedap...tapi nanti saja di ceritakannya, panjang sih heheh.