Thursday, January 05, 2006

Rumah panggung di antah berantah

Location : Damaran
Date/ Day/ : 31/12/05
Story of the beating of my heart :

Hadir Mas Si Gun tetanggaku yang di sekarang tinggal dan punya bisnis kost-kostan di Jakarta. Dia membangun rumah-rumah dengan gaya jaman Belanda besar dan kokoh dengan hiasan batu kali, list warna hitam melingkar setiap batu, lalu dia ingin pasarkan.

Cut to :
Aku dan Nursyam tiba-tiba berjalan melihat-lihat pembangunan rumah panjang itu dari dekat sambil membenah-benahkan konstruksi kayu-kayunya. Lalu kami mengira-ngira harganya, 600-700 jt ? mahal amat Nur ?

Cut to:
Aku dan Ridwan turun dari bis kota, aku pikir kok kita nyambung-nyambung bisa terus banyak sekali. Tapi okelah ngga papa, lalu extreme close up : sebuah kertas bertuliskan daownline-downline Ridwan dari 5 downline-nya Cuma 2 orang yang aktif aku dan seorang lagi entah siapa. In fact : Ridwan bukan/belum jadi upline ku dan apa produknya ? Siapa yang mengkhayal ya ?

Cut to:
Aku sedang tidur-tiduran sambil memegang gitar bolongku. Lalu seorang wanita tersentuh lengannya di atas kepalaku,lalu dia berpindah duduk dekat dengan pria-pria yang lain yang juga klagi gitaran. Lalu anto andikku datang, ikut main menikmati lagunya sedang aku hanya memetik gitar dengan ngawurnya. Yang penting senar basnya terketuk mantap, mau nyanyi serius juga ngga bisa. Seriusnya kalau di minta menyanyikan bait lagu dengan irama seperti macapat. Hehehe

Cut to:
Masih dengan Anto adikku aku melihat 2 orang agak gemuk makan "tikus curut" Sengaja aku di perlihatkan mungkin itu akibat apa yang aku lihat kemarin malam di alam nyata. Kucingku makan curut dan aku bangga, unsur bangga/kagum itu yang di ungkapkan dalam mimpi itu, menunjukkan bahwa kucingku tidak pernah nyolong ikan di meja makan. Orang di sebelahku seolah bertanya " jijik nga lihat seperti itu?
Dengan senyum aku menjawab," ya kalau lihat saja sih tidak jijik." Lalu tiba-tiba aku menggantikan posisi anak yang akan curut itu. Ngga mau lagi empati di alam jiwa. Langsung saja aku muntahkan. Aku curiga jangan-jangan ketika aku melihat kucingku makan curut kemarin di record oleh jiwa-jiwa teman pengajianku. Ternyata secara tidak sengaja selintas aku lihat berita tentang adanya Bakso daging Tikus. pada khawatir makan bakso apa yah ?

Cut to:
Aku naik motor honda laki-laki memboncengkan Sabtono dengansragam SMA, tapi dia yang gasnya…heheh kok bisa ya. Ini mungkin koreksi mimpi kemarin

In sight :
Wajah ponakanku Yasya dengan kostum putih-putih, tadi arusan melihat berita evakuasi pengajian Bu Lia soalnya hehehe…

Note :
Tidak semua kata-kata ponakanku aku tanggapi secara serius, tergantung bagaimana kita memberi stimuus padanya. Terkadang dia emosi jika di konangi, misalnya : gelagat kita sudah bisa dia baca jika ingin menyanggah kata-katanya, palingan dia langsung mengeluarkan sumpah serpahnya yang sangat betawi itu, entah dia dapat dari mana perbendaharaan kata itu, padahal sejak kecil belum pernah kenal orang betawi…ah mungkin karena sering nongkrong dan tidur di depan TV. Apalagi kalau lihat tingkah lakunya di ranjang jumpalitan, seperti breakdance.

Sejak kepulangannya dari rumah nenek yang satunya dia lebih keras, yang dia sebut om itu yang ngajar. Sulit untuk mengembalikan sifat-sifat lembutnya dulu seperti ketika tinggal di Damaran. Mungkin sering di ejek jika lembut seperti wanita. Mungkin ejek-ejekannya dia pantulkan kepada siapa saja yang membuat dia marah. Anak-anak sebaya temannya dulu main di kampung juga di buat bengong kalau sudah perang mulut.

Suatu hari bertengkar dengan seorang pembeli di warung depan rumahku, entah siapa orang itu. Aca takut kucingnya itu di rebut, lalu dia maki-maki anak yang lebih tinggi badannya dari dia itu dengan kata-kata yang belum pernah aku dengar bahkan di TV pun mungkin di sensor. Sedangkan anak itu Cuma bisa membalas dengan : " mamah-mamah..!! doang. Lalu ibu Aca menarik pulang ke rumah. Eh dia lalu mencari sesuatu di belakang rumah, rupanya dia mencari benda tajam panjang yang habis buat membabat tanaman kemarin. Lalu aku tarik tangannya, dalam hati ada rasa khawatir juga, sebenarnya belajar dari mana dia seperti itu. Lalu tanganku ditariknya kembali mendekati ibu dan anak itu lalu mengadu, " pak dhe si mas itu nakal, di golok ya pak dhe ??? hatiku tercengang darimana dia tahu kalau itu golok, lalu dia bilang kepada anak itu, " nanti tak pedang kalau ambil kucingku !" aku tambah tercengang padahal dahulu sikapnya manis, " pak dhe tusuk saja dengan peso si mas itu." Katanya lagi.

Aku langsung sadar siapa yang berada di sekitar situ selain ibu dan anak itu, mereka nampak diam terpukul merasa terhakimi oleh anak sekecil itu. Jadi bukan berarti tidak ada pelajaran dari ucapan Aca tapi justru harus mawas diri. Cuma ya itulah Aca selalu mendahulu marah/ memukul untuk mewakili kata-kata " mbok jangan begitu kalau memperingatkan. Atau kalau aku bertanya ,lagi ngapain lo? Pasti langsung di tanggapi dengan marah dan meluncurlah loghat jakartanya. Seolah dia ingin mengatakan bahwa dia itu mash lembut seperti dulu jika denga pak dhe he he he.

Aku bisa memisahkan antara ucapan sekedar ngomong dia dengan ucapan yang mengandung "pesan" buat aku. Pokoknya kalau dia teriak-teriak seperti nyanyi dengan kata-kata yang kurang jelas..nah itu pesan buat aku heheh. Kadang aku rekam dia dengan handycame setiap kata yang ngga ada artinya buat orang lain itu sangat berarti buat aku.

Kadang di sebabkan ada yang lagi kontak batin denganku tapi yang melahirkan Aca, karena Aca hanya memantulkan saja sinyalnya jadi tidak merasa sakit akibat kata-katanya itu. Biasanya aku tepis dengan lagu-lagu supaya tidak, capai juga sih berdebat di hati. Sinyalnya keterima Aca yang kebetulan ceplas ceplos, untukku tidak baik untuk di ceploskan sesaat itu juga sebab bisa dikira gila heheh, harus di bungkus dengan kata-kata lagi supaya tidak menyinggung perasaan orang lain, yang sebenarnya hanya memantulkan saja.

Sebuah contoh :
Aca bilang mobilnya jangan di parkir di depan situ...lalu di sambung kapalnya jelek, dll. Kemudian aku mebuka HP dan ada pesan buatku, supaya cepat ke rumah must donk sebab Joko nunggu di sana, padahal jalan depannya sangat sempit, maka kesimpulanku aku di lapori sama must donk yang kalau bilang langsung pada Joko tidak enak karena menunggu aku. Joko sendiri tidak enak padaku setelah melihat aku datang dengan mengangkat CPU. " Tahu gitu aku langsung ke rumah tadi." kata Joko Lalu aku dan Aca masuk mobil. Sebenarnya Joko menghindari Aca yang suka ikut ke mana pak dhe nya pergi, lalu dia pura-pura membawakan stabilisator...hehe. biar Joko ngga marah.
Tentang "kapal jelek" itu karena ada yang sering nyela juga entah siapa dari mereka berdua. Maka aku mengajari ibunya Aca untuk tidak mendoktrin atau menjawab dengan satu kata, harus di ceritakan dulu latar belakangnya, biar dia berpikir tidak langsung marah.

Suatu hari hari dia mengumpat, " jin kafil ! Lalu aku melihat siapa di sebelah dia, " oh ibuku dan ibunya, entah siapa yang kena sindir saat ini. Lalu dia melontarkan kata-kata "dosa" lalu ibuku langsung memandangku sedemikian rupa sehingga aku merasa tertuduh. Pasti ada yang lagi kontak batin atau yang mengajari. Dalam hati aku berpikir katakata ini bagus dia lontarkan di depan si anu, si anu dan sia anu, kalau di depanku sih mana bisa masuk ? Coba aku tanya, " Siapa Jin Kafil Ca ?" " pak dhe !! jawabnya cepat. " Mak dikipe, coba tadi aku ngga tanya pasti dia tidak mengatakan itu." Jadi jawaban itu buatku mengartikan bahwa aku ngga boleh bertanya, sebab sudah jelas bahwa itu bukan ajaranku. Lalu aku tanya lagi kedia "siapa yang dosa?", " pak dhe !!" katanya cepat, langsung aku jawab lagi dengan cepat," ados klosooooo," anak balita memang perlu di ajar bercanda. Heheh." Pantesan dia jadi mencibir sekaang kalau aku ngomong serius, bersikap seperti ibunya.

Anak kecil satu ini memang sangat kranjingan dengan dengan elektronik, kalau di tinggal sebentar periperal komputerku sudah di cabuti lalu d pindah ke kamar tamu buat mainan, wal hasil banyak kabel yang putus. Buatku mengajrkan bahwa kita ngga usah terlalu tergantung dengan komputer. Apalagi kalau komputer lagi menyala tangannya yang usil selalu menggerak-gerakkan mouse sambil ceklak ceklik sehinga file-fileku jadi acak adut tidak karuan. Giliran ada gambar cewek di wallpaper, langsung dia komentari :" cewek kentut ", mungkin dia sering terkentutin olehku jika lagi main kekamarku. Aku buat cemburu saja dia dengan mencium monitornya, tadinya marah tapi setelah itu ikut-ikutan mencium heheh.

0 Comments:

Post a Comment

<< Home