Friday, January 06, 2006

Banjir Euy

ocation : Damaran
Date/ Day/ : 04/01/06
Story of the beating of my heart :

Time : 04.00
Ext : Di sebuah daerah pegunungan.
Naik bis kosong, cuma ada seorang penumpang orang papua laki-laki menuju jatinangor tapi kok letaknya pinggir laut ya, orang itu mau jualan koran. Minta ijijn duu sama sopirnya.

Cut to:
Aku dan agung CI mengundang Hendy dan Teguh Mulyono kumpul di sebuah rumah. Begitu Hendy datang aku sembunyi di balik korden, Agung pun celingukan mencari. Kami membicarakan tentang penciptaan sesuatu bertitik tolak dari suatu buah. Entah buah apa tadi, lupa lagi. Sementara hari hujan dan banjir melanda daerah itu. Aku keluar sebenatr melihat apakah motorku masih ada, wow ternyata sudah di seret banjir bersama dengan mahasiswa di kampus itu. Kemudian aku ambil kembali motorku dan aku bawa ke tempat yang lebih tinggi menuju sebuah gedung, aku lihat mahasiswa papua itu masih ada di situ. Berbondong-bondong manusia menuju lift. Aku keluar dulu dan mengechek bensin motorku ternyata tinggal sedikit. Kemudian aku mencari di sekitar situ untuk mengisi bensin, aku lihat anak-anak kost pada di dalam kamar sambil tiduran. Nuansa pegunungan dengan taman-tamannya yang hijau. Aku melaju menembus malam dengan perasaan was-was jika ngga ada penjual bensin, mana kalau jalan gelap ngga lihat daerah sekitar lagi. Nah sampailah aku di sebuah keramaian aku menanyakan pada ibu-ibu yang sedang duduk dipinggir jalan jualan. Ternyata jual bensin eceran maka aku beli bensin hanya Rp.3500,- lalu aku kembali.

Cu to :
Ext : kota di IRAK mungkin karbala.
Terbang di menyusuri jalan-jalannya hmm kenapa aku di bawa kesini ya ?
Apakah ada hubungannya dengan tentara yang hilang itu ?

Cut to:
Seorang wanita putih bersih berkerudung di wawancarai seorang wanita juga, dia bilang dia di Jogja.

Thok..thok..thok pintuku di ketuk oleh ibu untk sembahyang. Sebenarnya masih ingin melanjutkannya sih....
siapakah wanita itu ya ?

Lanjutan cerita Keponakanku Aca :
DI tahun baru ini 2006 kami sepakat untuk menyekolahkan dia di play group di mana bu dhe nya juga ngajar di situ. Ternyata baru masuk sudah bikin onar, dia tidak mau di atur, malah gurunya kena lemparan kursi hahaha…sepertinya Cuma sama pak dhenya dia tunduk. Kuncinya gunakan saja daya imaginasi kita bukan mulut, kalau pakai mulut palingan….kata-kata terakhir di ulang sama Aca yang baru 3,5 tahun itu dan dia tambah dengan kata "kentut" atau "bentong".

Sampai di rumah bapak ibu dan ibunya Aca mendiskusikan masalah itu di ruang tamu, sedang aku di ruang makan sambil makan mendengarkan. Di tengah perdebatan yang seru Aca pun tidak tingal diam dia berdiri sambil menepuk-nepuk pantatnya membelakangi mereka sambil mengulangi kata-kata "kentut" atau "bentong" itu. Disuksi semakin sengit volume swara semakin tinggi, akupun bernajak dari kursi dan melongok, pecahlah swara Aca melebihi kencangnya swara mbah nya : " HOI…MANUSIA PUNYA SIFAT MASING-MASING !!! " . Diamlah semua yang ada di situ. "Tuh kataku juga apa." Sahutku. Kadang memang Aca bisa mengeluarkan kalimat tidak terduga. Ngga tahu siapa yang ngajari tapi memang kelihatannya mengambil sinarku hehehe. Setelah itu dia pun kembali menepuk-nepuk pantatnya dan seperti biasa sambil mulutnya bicara tut..tut..tut. Hmm makanya anak kecil jangan suka di kentutin hehehe.
Memang selama ini aku jarang bicara karena selalu saja di timpali atau takut menyakiti hati ortu lagi. Sekarang Aca yang ngomong siapa yang bisa bantah....orang batin saja, dia lahirkan dan langsung di tambahi kata "kentut".

Ada sifat Aca yang perlu di acungi jempol yaitu tentang lingkungan. Dia akan nangis atau mencak-mencak jika selokan di depan rumah tersumbat atau sengaja di lemparin sesuatu oleh anak-anak sebaya di sekitarnya. Kalau anak-anak itu nekat mengotori maka dia akan mengadu pada pak dhenya, atau nangis sebab kita tidak mengajari dia untuk memukul anak tetangga persoalannya akan panjang jika babenya pada nongol.
Tapi kalau anggota keluarga dia tidak segan-segan memukul hehehe. Aku sendiri slalu mempersilahkan pantat dan perutku untuk di pukuli, palingan dia akan bilang, " pak dhe tenaga saya sudah habis."

Waktu lebaran di rumah sanak keluarga dia juga sering menolak masuk rumah sebab lantainya kurang bersih. Semalam dia bawakan aku bayfresh, tentu saja aku tidak tersinggung, lha sudah ketebak bahwa ada yang menyuruh, lalu aku semprotkan saja sroott..sroott...dia pun berekasi, " kenapa di semprot pak dhe.? tanyanya. " Tuh khan dia tidak tahu apa-apa, buktinya nanya. Memang hobinya nanya sama aku, kalau setahun yang lalu masih di awali kata "apa" sekarang sudah " kenapa" Sebagai pak dhe yang baik ya aku jelaskan. Walaupun dia tidak bilang " oo.. gitu ya" aku yakin kata-kataku sudah di serap, lha wong aku berpikir tentang kenapa aku selalu kentut saja dia sudah nyepet " ma'rifat kentut" hahaha...untung belum aku tulis di blogger. Kenapa bisa terkentut-kentut. Kalau ngga percaya silahkan bicara di dalam hati dekat dia ....nanti dia dilahirkan dan di tambah kata " kentut". Sorry blogger tujuan itu mungkin kita di suruh berpikir secara sederhana saja. Kentut di pikirin hihihi....
Kata-kata dia yang paling berkesan padaku : " kerja aja dulu lo ! " Tapi yang tahu cuma aku sendiri. Karena masih cedal....Tapi tidak selamanya dia menjadi guru, jadi kaya anak indigo dong. Itu terjadi kalau sikap batin menghormati dia sebagai orang yang dosanya lebih sedikit hehehe...dan kalau aku suruh mencium tanganku juga masih mau, tentunya setelah aku minta maaf atas bisikan-bisikanku.

Tadi sore aku sengaja ajak mampir ke bandara setelah permintaan naik keretanya terpenuhi oleh ibunya. Memang kalau punya keinginan dia ngotot kami kewalahan sampai konsentrasinya di pecah-pecah kemana-mana pun dia masih bisa sehingga dia harus lari kesana kemari mengikuti stimulus yang di berikan.
Alangkah senangnya dia melihat mainan segedhe itu, biasanya kalau pas di rumah begitu ada pesawat lewat di atas langsung keluar sambil berteriak-teriak : " Hati-hati ya Pak ! Jangan lupa sholatnyaaaa...! " Padahal Bapaknya di kapal bukan di pesawat...namanya anak umur 3 tahun. Ya lucu aja !!

0 Comments:

Post a Comment

<< Home