Monday, January 16, 2006

balik ke jadul gak guna

Location : Damaran
Date/ Day/ : 16/01/06 Senin
Story of the beating of my heart :

Tadi pagi aku mimpi balik ke jadul lagi.
Aku membawa celana pendekku warna kuning, lalu 2 org tetanggaku lewat di situ namanya S dan S, kakak adik, nama-nama artis memang banyak di kampungku, kok jadi bias begini yah hehehe. Nama bambang di kampungku sebenarnya banyak sekali...jadi pusing nih...itulah akibatnya kalau mendengarkan swara hati, entah hati siapa hehe,

Lalu aku melapor ke dia sambil menunjukkan celana pendek warna kuning itu. Sebenarnya ngga usah di kasih tahu juga ngga papa sih, apalagi di tulis di blogger, nanti malah jadi sambung menyambung menjadi satu ...

Aku melintas rumah pak dullah dan melihat sabtono lagi sarapan. Sekarang rumah itu sudah di sewakan pada keluarga lain.....

Real story nya :

Hari ini aku sedih sebab ponakanku liburan ke kudus, tadinya dia senang mau pulang kampung, gara2 ibunya nangis dia jadi ikutan nangis...hiks. rupanya dia kasihan melihat ibunya yang menangis...." "ampun-ampun ...aca sediiihh, " katanya. Habis mau di anterin ngga mau. Ucapan itulah yang membuat aku ikutan sembam, Sebenarnya dia sering juga mengucapkan ," Masya Allaaaaaaaaah, ya Allaaaaaaaaaah, cuma pada orang tertentu tapinya. Kita semua pada sayang pada Yasya walau sering memaki. Makian terakhir pada mertua adikku kemarin di Solo. Itu khan karena pada saling ejek, jelas dong dia ngga mau ketinggalan heheh.


Beberapa menit setelah Aca berangkat aku baru berpikir bahwa yang sedih sebenarnya aku, bagaimana tidak, itu karena semalam aku sudah bilang pada ibunya bahwa kemarin ngg mau mengantarkan pulang karena Joko ngga suka Aca. Ibunya pasti juga tidak enak kalau di antar pakai mobil Joko. Makanya terus lari ke belakang rumah sambil menggendong Aca, mana bawa tas berat lagi. Aku sudah merasakan kesedihan itu ketika Aca malah meniup terompet bekas tahun barunya kemarin, maka aku minta neneknya (ibuku) untuk mengejar kebelakang rumah, lalu di rebutnya tas itu dan di masukkan ke bagasi mobilnya Joko, pecahlah tangis ibunya dan di ikuti Aca sambil mengusap air mata dari wajah ibunya, mohon supaya tidak menangis begitu cintanya pada ibunya maka aku begitu yakin dia akan bisa melindungi ibunya kelak. Aku merasa bersalah juga jadi, lalu aku naik sepeda ke warung kidul bermaksud untuk ikut mengantarkan, karena terburu-buru sampai terjatuh di aspal, untung hanya kuku jempol kakiku yang sobek. Tapi apa hendak dikata mereka sudah berangkat, lalu aku sms dina supaya ibu menemani sampai Kudus.

semoga selamat sampai tujuan !

0 Comments:

Post a Comment

<< Home