Tuesday, January 10, 2006

udah mati idup lagi

Location : Damaran
Date/ Day/ : 10/01/06 Senin – Idul Qurban 2006
Story of the beating of my heart :

Int : Rumah keluarga Bagyo
Kami para pemuda sekampung mengangkat sesosok tubuh bagyo dengan selembar kain batik, ibunya dan adiknya mengira bagyo sudah mati, swasana hati duka dan sangat menyayat, aroma mistis menebar kemana-mana. Sekejap hadir Agung CI, Fendy, memasang stiker promosi film hasil karya dia di dinding pintu masuk rumah dia. Belum juga sempat hasil karyanya di tayangkan, sudah mati. Kami berkumpul untuk mendoakan beliau, tapi karena kesadaranku ada dan tahu bahwa ini Cuma mimpi, maka aku pun mengira-ngira jangan-jangan dia masih hidup. Betul juga tubuh yang terbujur itu bergerak-gerak seperti “mulet” begitu bangun dan tahu di kira mati dia langsung berteriak, “ bajingan !!” mimpi pun berakhir. Aku pun lega.

note :
siangnya aku sms bagyo belum mati tuh. jadi siapa yang bikin-bkin ya ?

Cut to:
Ext : omah dhuwur
Aku dan adiknya Agus berjalan ke suatu tempat yang tinggi dengan tangganya yang kecil dan di atas menara itu ada kamar di dalamnya ada rajang lusuh dan bercak darah kering berceceran di lantai. Agus menceritakan dia pernah di rawat di sini.

Hmm apa hubungannya dengan idul kurban ???

Lanjutan cerita Yasya keponakanku :
Pagi ini kami sholat iedul kurban di lapangan, seperti biasanya dia tidak ikut sembahyang tapi bermain-main di pinggir lapangan, kebetulan ibunya lagi berhalangan jadi bisa menungguinya. Sampai di rumah pun sudah disiapkan kambing untuk di sembelih atas nama Aca. Dasar anak kecil waktu mau di sembelih dia menangis dan melarang, akhirnya aku ajak dia untuk jalan-jalan.

Pada suatu saat kami aku, yasya dan ibunya sedang di kamar tengah nonton TV. Pertanyaan pun banyak dilontarkan pada ibunya perihal yang di tontonnya. Aku hanya mendengarkan saja. Kelihatannya ibunya sudah capai menjawab pertanyaannya yang ngga habis-habis alias dikejar terus. Akhirnya pada saat acara flora dan fauna dia melihat binatang seperti banteng yang matanya menyala, dia pun bertanya : “ Kenapa matanya bisa menyala bu? Tanya Yasya. Ibunya pun menjawab : Karena di bikin Allah.” Lalu Aca pun mengejar dengan pertanyaan lagi,” Allah ada di mana bu ?” Ibunya pun menjawab, : “Di atas sana di langit!”, “ Jadi halus pake kapal telbang yah ?” sahut Yasya. Ibunya pun menganggukkan kepala tanda kebingungan jawabnya. “Kok jadi ke kapal terbang ya,” gumamku dalam hati. Coba tadi Tuhan ada dalam hati, apa kata dia nanti ? Nanti aku coba kasih tahu tentang hati, semoga saja tidak marah, dan bilang kentut lagi..hihi.

0 Comments:

Post a Comment

<< Home