Thursday, January 26, 2006

ketemu teman chatting yang jadi saudara

Location : Damaran
Date/ Day/ : Jum'at 26/01/06
Story of the beating of my heart :

Ext : Sebuah koridor masjid
Ada beberapa komputer menyala dalam kegelapan, sebuah laptop di depanku dan aku menyalakan internet. Ternyata bangunan itu pusat kegiatan sebuah komunitas, berkamar-kamar dengan partisi-partisi dari kayu coklat. Aku sibuk mencari kamar-mandi untuk mandi. Seorang nampak mengikutiku, enah siapa itu sepertinya penjaga amsjid itu. Salah satu kamar mandi terbuka tapi kondisinya tidak bersih jadi aku lari-lari mencari kamar mandi dengan pakaian minim.

Note :
Sore hari aku bertemu seorang teman chatting yang baru datang dari Yokohama.
Pertemuan di tempat mertua adikku itu yang sangat megesankan sebab selama ini kami hanya chatting tanpa wabcame. Tak terduga pertemuan itu membicarakan tentang pernikahan adiknya dengan adiknya mertua adikku. Sambil menunggu hujan deras reda kami bicara ngalor ngidul bali ngulon menceritakan kegiatannya selama di Jepang. Dunia memang seluas daun kelor ya hehehe.

Cut to:
Akhirnya sampailah aku di sebuah rumah, dengan kamar mandi pintu geser, ruangnya sangat sempit kondisinya tidak terlalu bersih, dengan persediaan air yang sangat sedikit. Dalam keadaan telanjang aku menyiramkan air dari sebuah bak mandi sebesar gayung, dan gayung sebesar gelas, lalu penghuni rumah itu muncul dari depan melihatku yang sedang mandi sambil jongkok takut ketahuan. Ibu-ibu itu heran kenapa mandinya di situ padahal ada itu bukan tempat mandi, lalu aku melongok ke atas ada bak mandi yang lebih besar sedikit, agak lega rasanya. Kemudian seorang wanita masuk dan ingin mandi di sebelah heheh. Munculah anak-anak ibu itu dengan keheranan menyaksikan peristiwa itu.

Cut to:
Aku di boncengkan dengan motor oleh seseorang, ternyata orang itu rahmat, entah masih di nuvotel atau sudah pindah. 3 tahun tidak ketemu, ketemu pisan Cuma dalam mimpi. Kemudian aku di tunjukkan ke kamar mandi keluarga yang agak mewah, di sebelahnya ada klam yang dalam dan agak menyeramkan, ikan-ikannya aneh seperti purba. Aku di minta renang kalau mau, tapi aku merasa negeri saja, ada kura-kuranya besar di dampingi seorang yang lagi renang dengan rambut gondrong seperti manusia purba. Dari atas banyak orang-orang yang hadir dan kebanyakan sipit, salah seorang anaknya menyalamiku minta maaf dan menyatakan bahwa kita saudara. Kemudian aku lihat setusuk sate hmm " boleh di bakar ? kataku. Lalu kami di perlihatkan makanan yang lainnya, dalam benakku mungkin ini gong tci fa choi heheheh…

In fact :
Aku selalu mandi di hotel dengan air yang melimpah, mungkin temanku giude candi itu yang mengkhayal, karena dalam mimpi itu aku merasa telanjang seperti yang pernah dia katakan bahwa dia sering rasanya di telanjangi hihihi…jadi ingat lagunya Ebit G ade.

0 Comments:

Post a Comment

<< Home