Sunday, September 18, 2005

Bogor-Klt-antah berantah

Location : Damaran
Date/ Day/ : 17/09/05 Sabtu - Music : soundtrack film Titanic
Story of the beating of my heart :

Int : ruang toilet yang tinggi dan futuristic

Aku berada di sebuah toilet umum yang besar sekali, setelah perjalanan panjang, kemudian aku mandi di air pancuran dari sebuah cagak alumunium, bersama dengan para pria lainnya. Aku dengan cueknya melepas semua pakaian dan mulai mengucurkan airnya, eh keluar sedikit banget, sudah begitu ada seorang wanita yang masuk sambil mesam-mesem seperti ngga punya dosa, rupanya dia salah satu panitia sebuah realty show. Hmm rupanya aku sedang berkompetisi, aku kira di mandi di TPRA.

Cut to :
Duduk bersama yang lainnya menjawab sebuah pertanyaan dari wanita tadi, kami memilih dua option yaitu sebuah tempat wisata dan satu lagi lupa, yang nantinya jika di tarik garis ke atas akan menunjukkan karakter kita.Yang aku heran kenapa aku jadi bahasa Inggris seperti bule ya ..heheh

Cut to :
Int : rumahku sebelum di renovasi

Seorang anak kecil muncul dari rumah tetanggaku yang tinggal di pojok desa, keamrin aku habis lewat di depan rumahnya, anak kecil itu masih balita, laki-laki dan nakal, dia ingin karya grafisku bisa di pasang di piguranya. Karena piguranya kekecilan maka di lipat-lipat ngga karuan hingga judul dan namaku tertutup, sudah begitu hasil fotokopiannya lagi, bukan aslinya. Lalu aku minta gambarnya untuk digunting saja bagian atasnya supaya judulnya keliahatan. Tapi anak kecil tidak sabar lalu memintanya dengan paksa padahal aku lagi pegang pisau silet, dia merebut pisau siletnya sampai melukai tangan kiriku. Aku biarkan saja anak itu melukai, ingin lihat reaksinya tapi tetap saja menyerang semua orang yang mendekatinya, satu persatu saudaraku mendekat tapi masih saja anak itu ngotot, seperti sudah anak besar, dan suka padaku, lalu aku lari masuk kamar bapak ibukku, rupanya anak itu tetap mengejar aku, kok lama-lama aku berpikir bahwa anak itu sudah seperti orang dewasa dan bukan kemauannya sendiri atau hiperaktif dan berusaha mengejarku terus. Maka aku coba menampar pipinya, eh dia tidak menangis malah menantang maka aku tampar berkali-kali pipi kiri kanan, eh masih juga tidak bergeming. Setelah swasana agak reda ibuku cuma bilang, kita bisa ambil hikmahnya dari kejadian ini, mungkin kamu di ajari bagaimana rasanya punya anak nakal. Tapi dalam benakku aku di bawa ke masa lalu dimana anak kecil itu tetanggaku yang bernama B. Di antara jalannya cerita itu sekali-sekali ada insight lain : ibu-ibu angakatan alumni SR angkatan 70, extreme close up shots : 4 biji bolpen kuning dan merah transaparan, dan tangan yang sedang mengatur mana duluan dipakai bolpennya.

Time : 10.00-12.00 wib
Aku menelpon Purwo, dia katanya lagi di Mall mengantar istrinya belanja. Lalu dari swara telpon dia seperti terkejut, " benar dia jadi 10 ! " Aku mendengarnya tersenyum saja, " khan di alam jiwa mas! Ngga ada batasan ruang dan waktu heheh." Lalu dia menunjukkan jalan bagaimana aku harus menemuinya. Lalu besoknya ceritanya aku menemui dia, dia curhat katanya gajinya turun, padahal yang lainnya tidak lho.

Cut to :
Kami para sarjana yang belum kerja alumni SMA 1 sepakat untuk cari duit, yang penting halal. Kami door to door mendagangkan sayuran. Salah satunya ada yang sipit, sampailah kita di depan sebuah rumah dimana ada seorang cewek sipit juga berdiri malu-malu di halaman. Kemudian temanku tadi rupanya juga suka pada pandangan pertama tapi malu. Ada seorang anak kecil muncul tiba-tiba dan memanggil temanku tadi untuk mampir untuk melihat sayuran yang didagangkan. Pucuk dicinta ulam tiba, kami pun meninggalkan mereka bertiga dan melanjutkan perjalana.

Comment :
Ngga tahu ini khayalan siapa.

Cut to:
Extreme close up shots : sarung, baju, celana mengambang di air kolam dan kepala nyembul dari air dengan wajah sumringah. Rupanya temanku tadi mandi, pasti deh mandi kramas, memang kamu ngapain aja di sana tadi. Hayooooooo.

Cut to:
Ext : sebuah tebiing curam dan swasana gelap
Aku melongok ke dalam jurang aku lihat kepala gajah besar sekali dan diatasnya ada penuunggangnya, kok diam saja ? oh patung rupanya. Kami pun melanjutkan perjalanan naik, aku lihat ada tulisan keterangan tentang patung itu, seperti jaman dulu kala.

Cut to:
Ext : SMA 1 Klt
Ceritanya kami dibagi beregu, aku di taruh di bawah divisi must donk, entah kenapa, apakah karena kita jarang gobrol lagi. Lalu kami mengambil posisi di depan kantor guru dan berbaris. Sebuah pesawat terbang landing di lapangan dalam sekolah.

Comment :
Ya iya jarang ngobrol, lha wong kalau di depan komat-kamit sendiri, untung pakai bahasa jawa halus…heheh.

0 Comments:

Post a Comment

<< Home