Friday, September 30, 2005

Swaranya cantik wajahnya kakek-kakek

Location : Damaran
Date/Day : 30/09/05 Jum'at
Story of the beating of my heart :

Ext : jln. aspal di pinggiran sebuah kampung
Aku pulang naik sepeda jengki warna biru, di belakangku ada seorang perempuan sipit yang juga mengendarai sepeda tapi tidak berani melanggar/menyalib.
Sebab nanti kalau ngga menyapa tidak enakan sama aku, akhirnya aku semakin memperlambat sepedaku, lalu ce itu juga semakin memperlambat, akhirnya aku tengok saja sekalian.
Cling !!! hilanglah dia.

Cut to :
Aku mempercepat sepedaku dan aku putar balik karena ada Purwoko di di belakangku, eh dia sudah di kali buang hajat, pakai seragam SMP. Aku pura-pura ngga tahu sajalah.hehehe

Commnt :
Sorry pak !!! kita khan senang bernostalgia dalam hati.

Cut to :
Int : Rumahku
Joko adikku minta minum air kelapa gelas, eh termyata ada juga yang bentuknya kerucut. Di balik kamarku aku mendengar MAs Marganto, dkk tenatng soal-soal test.

Comment :
Kalau ini khayalan siapa yah ?

Cut to:
Seorang berseragam hijau daun kering seperti pegawai pemda, berpidato wajah kok mirip mbah Sebani, sudut pandang kamera dari bawah, seperti sebuah acara yang di hadiri oleh simbah-simbah laki semua.
Muncul dari masjid sebelah rumahku. Lalu kami duduk di sofa, sebelahku anak muda seperti aku, lalu orang tua itu merintrih sampai gigi yang ompong kelihatan, miri Mbah Sam. Anehnya swaranya kok perempuan yah ?
'Duh ibuuuuu' sambil memijit-mijit kakinya.

Comment :
Swaranya cantik kok wajahnya kakek-kakek hehehe.

0 Comments:

Post a Comment

<< Home