Tuesday, November 07, 2006

kaos basket itu

Location : Damaran
Time/date : 04 Nopember 2006
Story of my dream :

Tengah malam aku tengkurap, kemudian jiwaku mulai bangkit di sebuah ruang kelas di mana ada alumni SR`92 pada kumpul, aku ngantuk sekali baru saja rebah di tengkurap di tempat tidur kok langsung pindah dimensi begini.

Mungkin perlu persiapan dulu hehe.., akhirnya seseorang mempersilahkan tidur dan akupun terbang melayang di atas lemari, dari atas lemari aku terbang lagi meluncur ke bawah sementara anak-anak pada melihat.

Aku lihat wajah HW dengan singlet NBA hiatm seperti yang pernah aku pakai dulu, cuma punyaku tulisannya "orlando".

Pagi hari jiwaku bersama teman-teman SMA dulu naik sepeda ke jogja, pas sampai tugu aku putar balik lagi, sama adikku tapi di tengahnya ada ce kok mirip sekali dengan KN, dia minta berhenti dulu karena mau beli sandal jepit.

Sementara kaosnya gombrang tanpa bawahan yang di dapat dari uki tetanggaku. Aku rada bingung padahal KN ngga pernah main ke rumah kok jadi kenal adik dan tetanggaku. Mengapa kalau bapakku naik sepeda sambil ngebatin aku ?
Atau hatinya ingin memfilter sinyal yang masuk ?

Ada paidi teman seperjuangan dulu ketika di bandung, juga teman SMAku sementara itu teman alumni SMA seperti eko mbokmu, sabikis pada bawa istrinya masing-masing.
extreme close up shot : celana dalam co di tumpuk rapi, kok ada bercak noda begini...( siapa yang mengkhayal) aku lalu mengambil punyaku yang bersih
Aku emmang tiap hari ganti CD, jangan di artikan selalu mimpi basah dong, biasanya tukang cucinya yang suka ngebatin.

Begitulah kalau tidur tidak sambil dengar musik. Jadi perlu juga kadang dilarikan ke gelombang radio biar tidak tersiksa-kesiksa amat. Mencuci kok sambil ngedumel dalam hati.

Anto adikku papasan dengan mobil ferari di depan rumah pak wahyudi bengkel dekat rumah, rupanya kesenggol sedikit lalu lecet antonya, lalu si wanita itu keluar dan duduk anto minta ganti rugi. In fact : mobil BMW merah sedang di service di situ.

Cara mengambil uangnya dari dompet melihat cara mengambil dompet anto. Aku jadi inget kenapa cara mengambil uang dari dompet begitu ( sejajar dengan dada ) bukan tegak lurus. Bukannya tertutup sih...( pengen tahu aja ).

Kemudian rumah pak wahyudi sekejap tutup, berubah jadi sebuah toko yang kosong, dan datanglah beberapa orang dari jogja, ada arif TI`91 yang malu-malu memakai seragam seperti penerbang. Aku menyapa salah satunya tapi sebenarnya masih belum ingat namanya tapi ingat wajah doang, ketawa-tawa sebentar.

lalu melanjutkan tugasku membuat ramuan, entah tugas dari siapa tadi, mencampur warna untuk membuat rompi tambang.
kadang frekuensinya terkontaminasi, tapi walau pun begitu masih penasaran untuk meninggalkan karena tugas harus selesai.
Jiwaku berada di sebuah tempat seperti di SMP 2, ada sebuah kompetisi yang diikuti juga oleh adik kelas ; tatok, dll.
Aku serius mempersiapkan presentasinya sementara mereka pergi naik motor untuk istirahat sebentar.


Location : Damaran
Time/date : Monday, 05 Nopember 2006
Story of my dream :

Tengah malam Abe nongol dalam penglihatanku sedang meraih anaknya yang masih bayi.

Habis subuh jiwaku berada di sebuah tempat yang cukup terang, menjadikan diriku ingat sebuah tempat di Toyobami,
bekas kojoku dulu sekarang sudah tumbuh lebat lagi rumputnya, nuansanya hijau segar, tiba-tiba aku lihat RY mengendarai
mobil yang lihat dimimpi sebelumnya. Kami hanya bermain-main golf saja di situ atau mancingnya ? pokoknya gitu deh.
Pintu kamarku di ketok dan akupun sembahyang subuh, kepalaku agak penat maklum baru tidur sebentar.

Musik MP3 aku stel cukup keras hingga gelombang mimpi agak lembut, artinya ada pilihan buatku mana yang harus kita abaikan.
Sekejap aku di sebuah tempat bangunan terbuka nuansa putih, eh ada mas docan di situ. Oh iya aku baru ingat kalau malam minggu pada riyadhoh.
Atau gara-gara email bahasa jawa yang aku posting semalam? Aku ikuti saja alur ceritanya. Kenapa ngga saling tegur sapa ya ?

Aku bangun dan sekitar jam 8 pagi kok kepalaku agak berat, maka tengkuraplah aku di kasur. Setelah lepas aku berada di sebuag gedung dimana ada TV flat besar sekali.
Di situ hadir para salik Bintaro, lagi pada latihan nari dari DVD, warnanya betul-betul sempurna. Aku lihat para ibu itu duduk-duduk dikursi di sebuah meja bundar.
Ada 2 orang yang gundul berpakaian batik duduk membelakangiku, satunya aku bisa tebak yaitu HW tapi satunya lagi mash ragu. Adang mendatangiku dan mengajak ke suatu tempat.
Kostum adang kok beda ya, seperti pendekar silat putih-putih. "Khan para penari itu berpakaian dominan hijau muda dang." gumamku dalam hati.
Lalu aku di raih nya di beritahu sedang sedang ada di situ. Kalau menurutku sih mau ada halal bihalal...hehe

Habis sarapan kepalaku masih agak berat, maka tengkuraplah aku, sekejap aku sudah ada di sebuah rumah di mana ada kandang derkukunya. Spontan melihat derkuku lepas aku langsung
tangkap, eh terbang ke atas membentur papan kandang, padahal bawahnya tidak ada penghalang, dasar burung tetap saja berputar-putar membentur atap papan sempit itu. Aku tarik saja keluar.
Berat juga di tariknya, cengkraman kakinya ke papan kuat juga. Setelah aku intip di situ ada beberapa burung derkuku lagi yang lagi sembunyi. Maka aku ambil 2 ekor, cuma yang tangan kanan burungnya meronta-ronta.
Kalau ku pererat genggamanku takut "mecedel" heheh, untuk cuma sebentar lalu aku bawa masuk burung-burung itu ke dalam rumah, sambil mengidentifikasi sedang dimana aku ini.

Bangun tidur aku berfikir jangan-jangan mimpi ini jawaban apa yang aku lihat kemarin, 2 ekor burung derkuku terbang bebas di antara pepohonan bambu, lalu timbul niatku untuk memasang jebakan.
Baru niat dan lupa lagi, ternyata dijawab dimimpi hihi...

Aku menghidupkan laptopku lalu melihat film tentang pelajaran bahasa jepang ( waktu ), sambil mereview ketika dulu berada di sana. Kenapa kalau niat belajar malah ngantuk, selesai satu file saja hehe.
Aku tengkurap lagi, sambil nyetel TV tentunya, eh aku sudah berada di Jepang. Naik sepeda di tanah yang luas. Cuma kebangetan saja yang buat-buat, masa ke ke Nagano naik sepeda. Singkat cerita sudah sampai di tempat kerja.
Sebuah bangunan besar mirip seperti gudang besar, aku bersama seseorang di situ bingung mau diparkir dimana sepedaku. Beberapa saat aku memperhatikan sepedaku kok mirip sekuter kecil yang pakai dinamo.
Stangnya kok satu ? hehe oh ya ternyata membelok sepedanya. "Tadi khan sepedanya warna hitam dan seperti sepedaku dulu, kok berubah jadi begini yah?" gumamku dalam hati. Hmm rupanya kalau mimpi di review
jadi berubah sedikit walaupun esensinya sama. Mimpi yang tadi aku langsung masuk ke gudang sambil bingung ; kok pakai sepeda, padahal di situ banyak karyawan dan karyawati pada lari bubaran. Apa mereka ngga pada lihat aku apa yah ?
Hanya satu yang tahu yaitu seorang laki-laki berbadan lebih besar dan gagah dariku dan mungkin dia supervisornya. Ehem hatiku menyuruh bahasa indonesia saja tapi aku ragu masa dia mengerti kalau aku bahasa Indonesia.
Kalau bahasa jepang aku ngga tahu, lalu sekejap berubahlah orang tadi jadi bule nyender di tembok heheh, bahasa Inggris deh kalau begitu. Begitu ngomong pakai hati orang tadi berubah jadi wajahku hehe ...jadi malu.

0 Comments:

Post a Comment

<< Home