Saturday, November 04, 2006

naik motor hujan deras


Location : Damaran
Time/date : Friday 06.00-11.00 wib 03 Nopember 2006
Story of my dream :


Jiwaku berada di antah berantah, di mana di situ ada banyak orang-orang, entah kenapa seorang ibu-ibu gemuk protes sebab hasil karyanya
berupa rumbai-rumbai dari rafia saya sentuh dan sedikit dirubah. Karena pernyataan beberapa orang akan memojokkan diriku, maka aku terpaksa
mengerahkan tenaga jiwaku untuk meluruskan, dengan cara memperagakan dengan benda-benda lain misalnya; piring yang sudah ditata oleh tukang cuci, dari berdiri lalu aku rebahkan.
Tapi buktinya ngga marah itu tukang cuci, yang penting esensinya khan tetap bisa digunakan untuk rok. Ya ampun ibu-ibu itu bawelnya minta ampun, sampai sebegitunya, bilang saja ngga terima heheh.
Aku masuk ke sebuah box mirip gerbong bersebelahan dengan gerbong yangh lain, tapi gerbongnya sudah menjadi mirip kamar saja. Kami dinamakan kelompok iran, mengingatkanku pada dhimas adiknya arif.

Jiwaku hendak ke rumah seorang pejabat, di mimpi ini sekejap sudah hampir sampai tapi perutku lapar, lalu aku mencari RM dulu untuk makan. Aku membuang dua buah tabung panjang di bak sampah.
Sambil mendendangkan lagu mengikuti swara radio. Aku menengok sekejap ke bak sampah dan mencoba mengingat dimana aku ini, yang jelas aku naik tangga setelah melemparkan tabung itu.

Tiba-tiba aku naik motor warna hitam di boncengin om mimin, swasana jadi hujan deras dan aku memakai jas hujan, "lho kok jadi swasana berubah, tadi perasaan sudah di Jkt kok jadi penuh dengan tetumbuhan,di sekitar jalan". Aku takut kalau nyasar, sementara hujan makin derasnya. Ternyata setelah aku membuka mataku swara motor itu berasal dari swara mesin penyemprot nyamuk, swaranya tidak stabil kadang berhenti kadang bunyi.
Pas swara itu berhenti motor honda astrea warna hitam tanpa sayap yang kami tumpangi juga berhenti, terus om aku kira ada yang ngga beres di selang bensinnya, terpaksa kami berhenti. Aku masih heran kenapa jadi berubah jadi lokasinya, aku mencoba melihat plang-plang
di jalan barangkali ada informasi tentang nama daerah, tapi yang namanya juga mimpi ya tidak ada informasi, entah karena pikiranku kosong atatu karena tidak bertanya. Lalu di sepanjang jalan aku melihat sebuah kedai dimana di situ seorang wanita,
berdandan menor duduk mengangkang sampai kelihatan celana dalamnya, tapi kami tidak berhenti dan terus saja sampai akhirnya motor mogok. Om aku mencopot selang dan meniupnya.

Puspa tajamnya : di rumah aca ponakannku ibunya bilang nanti pak dhe ke sini lagi ngasih coklat..hehe
maklum tadi sore habis main ke rumah dia. Sekarang dia tambah gemuk dan doyan makan, mungkin karena dia sering memberi makan ayam-ayam kecilnya.


Location : Damaran
Time/date : 04 Nopember 2006
Story of my dream :

Tengah malam aku tengkurap, kemudian jiwaku mulai bangkit di sebuah ruang kelas di mana ada alumni SR`92 pada kumpul, aku ngantuk sekali baru saja rebah di tengkurap di tempat tidur kok langsung pindah dimensi begini.
Mungkin perlu persiapan dulu hehe.., akhirnya seseorang mempersilahkan tidur dan akupun terbang melayang di atas lemari, dari atas lemari aku terbang lagi meluncur ke bawah sementara anak-anak pada melihat.

Pagi hari jiwaku bersama teman-teman SMA dulu naik sepeda ke jogja, pas sampai tugu aku putar balik lagi, sama adikku tapi di tengahnya ada ce kok mirip sekali dengan KN, dia minta berhenti dulu karena mau beli sandal jepit.
sementara kaosnya gombrang tanpa bawahan yang di dapat dari uki tetanggaku. Aku rada bingung padahal KN ngga pernah main ke rumah kok jadi kenal adik dan tetanggaku. Mengapa kalau bapakku naik sepeda sambil ngebatin aku ?
Atau hatinya ingin memfilter sinyal yang masuk ?

Ada paidi teman seperjuangan dulu ketika di bandung, juga teman SMAku sementara itu teman alumni SMA seperti eko mbokmu, sabikis pada bawa istrinya masing-masing.
extreme close up shot : celana dalam co di tumpuk rapi, kok ada bercak noda begini...( siapa yang mengkhayal ya) lalu kuambil punyaku yang bersih
Aku emmang tiap hari ganti CD, jangan di artikan selalu mimpi basah dong, setelah bangun kupikir-pikir, oh iya ya yang nyuciin kali.
Begitulah kalau tidur tidak sambil dengar musik. Jadi perlu juga kadang dilarikan ke gelombang radio biar tidak tersiksa-kesiksa amat.
Mencuci kok sambil ngedumel dalam hati, sapa suruh nyuciin heheh.

Anto adikku papasan dengan mobil ferari/mustang di depan rumah pak wahyudi bengkel dekat rumah, rupanya kesenggol sedikit lalu lecet antonya, lalu si wanita itu keluar dan duduk anto minta ganti rugi.
Cara mengambil uangnya dari dompet melihat cara mengambil dompet anto. Aku jadi inget kenapa cara mengambil uang dari dompet begitu ( sejajar dengan dada ) bukan tegak lurus.
Bukannya tertutup sih...( pengen tahu aja ).

Kemudian rumah pak wahyudi sekejap tutup, berubah jadi sebuah toko yang kosong, dan datanglah beberapa orang dari jogja,
ada arif TI`91 yang malu-malu memakai seragam seperti penerbang.
Aku menyapa salah satunya tapi sebenarnya masih belum ingat namanya tapi ingat wajah doang, ketawa-tawa sebentar.

lalu melanjutkan tugasku membuat ramuan, entah tugas dari siapa tadi, mencampur warna untuk membuat rompi tambang.
kadang frekuensinya terkontaminasi, tapi walau pun begitu masih penasaran untuk meninggalkan karena tugas harus selesai.
Jiwaku berada di sebuah tempat seperti di SMP 2, ada sebuah kompetisi yang diikuti juga oleh adik kelas ; tatok, dll.
Aku serius mempersiapkan presentasinya sementara mereka pergi naik motor untuk istirahat sebentar.

0 Comments:

Post a Comment

<< Home