Thursday, November 09, 2006

lukisan raja jawa

Location : Damaran
Time/date : 06.00-09.00/ 07 Nopember 2006
Story of my dream :

Seorang ce di depan sebuah tanaman dan cabang-cabangnya, tapi daunnya kemana ya ?
Mungkin baca blogger ini dan mencoba membayangkan pohon anggurnya, tergantung kedalaman pemahaman jiwa dan kebutuhan masing-masing.
Sebaiknya di artikan saja itu semua dengan "satu hati" dan Api itu artikan saja sebagai "roh kudus".

Sekejap jiwaku di antah berantah dengan nuansa warna agak kelabu mungkin karena sinyal kurang kuat,
sedang melakukan aktivitas. Yang agak kuat sinyalnya agus rambo pak teman smpku yang sekarang sudah jadi sekcam,
dia ada masalah dengan kacamatanya. Ketika min kurang bukannya ganti lensa tapi dipasang kacamata kecil didepan kacamatanya heheh.
Aneh tapi lucu juga idenya, tapi memangnya bisa gitu gus ? Sekelebat seorang ce bernuansa warna jingga muda dari rambut sampai pakaiannya,
lewat di depan kami. Lalu aku mencari wajah Agus, nah itu dia baru tahu saya, sekarang beliau kepalanya lebih dari badannya.

Jiwaku di rumah WN SR`92 padahal semalam barusan chatt dengan widi yang lain heheh...seseorang datang tergopoh-gopoh dengan anaknya mencari tempat untuk sembahyang.
sementara jam menunjukkan pukul setengah 6 jadi masih bisa subuh dong, padahal tadi akulihat sudah jam setengah delapan ?
Rupanya tadi diputar jarumnya supaya orang tadi cepat sembahyang. WN hanya bersinlet putih itu duduk santai dengan menaikkan kakinya ke kursi rotan.

Agus Rambo tiba-tiba datang ikut nimbrung ; daun-daun kering jika di taruh dimata bisa mirip sperti kacamata, terus kami mencobanya satu-satu memasangkan ke mata.
Lucu juga, tapi aku tahu beliau mau cari obat untuk matanya, sedang aku berpikir ini adalah daun adalah ide dasar munculnya bentuk kaca mata.


Location : Damaran
Time/date : 06.00-09.00/ 08 Nopember 2006
Story of my dream :

Pagi hari bapakku membangunkanku untuk sembahyang dan berangkat ke pengajian.
Habis itu aku tidur lagi, jiwaku berada di sebuah rumah dimana ada mas Imam di situ yang sedang membuat konsumsi,
semacam soup. Aku pun begitu, kompetisi buat soup ceritanya heheh, tapi kok lelet yah, entah tiba-tiba tercipta sebuah alat
untuk tanda peresmian sebuah pengajian.

Lalu jiwaku di sebuah rumah dengan langit-langit meruncing nuansa putih, karena hujan maka atap pada bocor.
Akupun bertanya sedang di rumah siapa ya ?

Jiwaku balik lagi ke rumah mas Heli, ada akuarium berisi ikan mas yang bergerak dengan gesit menerpa batu karang, sedang mas Imam
menangkap ikan belida untuk di jadikan lauk. Sementara soup belum jadi mas heli sudah menyuruh kami cepat-cpat ke lapangan untuk di hidangkan.

Tempat pengajiannya becek akrena kehujanan terpaksa di pindah tikarnya berikut tenda birunya. Kalau melihat lokasinya sih di lapangan gantiwarno Klaten.
Namanya juga mimpi mau pindah-pindah sekedip demi sekedipan juga boleh.

Puspa tajamnya ;
Ketika punggungku merasakan sesuatu sinyal pekat, segera ku membalikkan posisi tidur hingga menghadap ke atas.
Karena waktunya tepat maka tersingkaplah hijabnya, dan tajamnya mata hati; sebuah gambar lukisan raja jawa jaman dahulu dengan nuansa abu-abu.
Lho kok ada ular hidup di dekatnya...karena suka geli kalau kaki menyentuh tubuh ular maka aku sudahi mimpinya.

0 Comments:

Post a Comment

<< Home