Friday, January 12, 2007

sosialisasi dgn para penghuni

Location : Damaran
Time/date : 04.00-05.00 wib / 07 Januari 2006
Story of my dream :

Perspektif mata elang :
Kulihat bapak-bapak/ ibu-ibu baru keluar dari gedung sidang, mereka melihat ke arahku dan melambaikan tangan sambil tersenyum ramah.
Salah satunya pak AT.

Jiwaku disebuah rumah kost seorang mengajakku ke rumah AWR ternyata dia memanglagi mudik, kemudian kami melihat lukisan,
hadir dik dik dkk.

Location : Damaran
Time/date : 03.00-06.00 wib / 08 Januari 2006
Story of my dream :

Aku berasa di atas sebuah apartmen, seorang di bawah sana di apartemen sebelah melihatku menengadah dari jendela.

Aku berasa di sebuah film, swasana gelap dan pegunungan menghindari runtuhan bebatuan. Tiba-tiba aku masuk dimensi yang lebih terang, lagi tidur telungku tiba-tiba datang seorang balita, tangannya yang kecil itu menyentuh tubuhku.
Tapi akhirnya aku tersadar bahwa ada yang mengkhayal di di sebuah hotel, ada pasangan mesum yang kepergok dan diludahi. Seorang nama disebutkan slah seorang supervisor paling sangar.

Kemudian jiwaku balik lagi ke kampung halaman jadul, aku lihat sirus sedang membongkar kandang burung dan anak-anak burung berjatuhan dan sebagian masuk ke celana dalamku.
Pasti ini gara-gara baca blogger ku dan berkhayal.

12.00.12.30 wib

Swasana di LN di sebuah kolam renang banyak bulenya sedang renang. Kemudian swasana berganti di depan rumahku ponakanku datang dengan ibunya mengambil kereta dorong bayinya dulu yang masih ketinggalan. diganti mobil2an.
Kemudian minta nama panggilan dia ubah dengan yasya sejahtera.


Location : Damaran
Time/date : 04.00-06.00 wib / 09 Januari 2006
Story of my dream :

Jiwaku duduk-duduk berdempetan dengan sepupu-sepupuku, hadir di tengah kami orang asing di tengah-tengahnya seorang wanita SR`97.
Aku pengen ke kamar saja, dan ternyata kamarku sedang kebanjiran. Aku titipkan sepeda putihku ke pak tarto. Bangunan tinggi
terbuat dari batu dan semen dibuat dengan menggunakan takaran yang kurang benar.

Location : Damaran
Time/date : 04.00-06.00 wib / 10 Januari 2006
Story of my dream :

Swasana nampak terang benderang ketika sebuah paviluin di bagi 2, dengan halaman yang luas dan tinggi.
Ada chuson juga, rumahnya itu mirip yang di film heart, maklum chuson habis nonton film itu, hmm atau nonton sambil berkhayal ?
Seseorang dan memarkir mobilnya masuk kelihatan ada RRK SR`92. menuruni tangga ke lantai bawah.

extreme close up : bayi-bayi kecil di bawa bapaknya masing-masing, jangan sampai ke tukar ya...heheh.
Seperti keliahatan juga bapakku dan ponakanku ; zidan di smg.

Aku memegang tangan abimanyu yang sedang membawa sebuah kwitansi, kostumnya baju planel, yang belum pernah kulihat di kehiduoan nyata abimanyu.


Location : Damaran
Time/date : 04.00-06.00 wib / 12 Januari 2006
Story of my dream :

Jiwaku di sebuah tempat kost-kostan di anath berantah yang sudah dikosongkan, deretan kamar itu berkaca riben itu nampak lengang di tinggalkan para penghuninya sebab ada penghuni asli yang yang tidak kelihatan.
Aku memeriksa kamar satu persatu wujud mereka. Ternyata mereka berkumpul di satu kamar saja. Beberapa jiwa manusia nampak hilir mudik ikut memeriksa dan saling cerita apa yang mereka ketahui tentang penghuni terdahulu itu.
Aku yakin Allah memberikan kemampuan yang berbeda-beda pada setiap manusia dengan untuk memahami hadirnya ghaib di situ. Apalagi ada seorang salik yang kukenal di situ yaitu ZM, jadi bisa di ajak tukar pikiran saat itu juga.

Tahap demi tahap aku bisa mengenali ghaib dengan pembelajaran langsung dari-Nya. Tadinya yang aku lihat hanya seperti casper saja, melihat seperti itu perasaanku ya malah geli saja, inget film casper maksudnya.
Kemudian kadang hanya nama dan umurnya yang melayang-layang di udara, maksudnya mereka komunikasi dengan tulisan yang mereka buat. Begitu tahu langsung aku ceritan pada yang hadir di situ, tapi tidak perlu aku tulis di sini.
Akhirnya Tuhan membukakan lagi mata batinku sampai seperti melihat manusia biasa berikut busana yang dipakainya, tapi masih sebatas melihat dan mereka juga hanya berdiri berkumpul di satu kamar itu dari berbagai usia.
Kemudian lokasi bertambah ramai dan kami malah di persilahkan masuk ke sebuah rumah yang cukup sederhana dengan tanaman menjalar yang menghiasi salah satu sudut halamanya. Ghaib-ghaib itu berbaur dengan kami dan akupun bersikap biasa saja ketika salah
seghaib dari mereka memperlakukan agak berlebihan, maksudnya seperti orang jepang/jawa tengahan menggunkan jempolnya sambil rukuk mempersilhakan masuk, sejenak aku jadi salting lalu aku melihat busanaku hmm...memang berbeda dengan mereka, yang mereka berpenampilan seperti orang-orang dusun dan cenderung agak dekil.
Kok seperti open house saja heheh...entah siapa tadi yang membawaku masuk sampai aku harus biasa juga berhadapan dengan yang bermata satu. Dari auranya juga sudah agak beda terhadap mereka. Nah ini dia ZM, kemudian aku ngobrol sebentar dengan dia bahwa mereka juga tahu kalau dibaca heheh.

Jadi rupanya mereka khasaf-khasaf juga to. ZM hanya senyum senyum saja, entah apa maksudnya senyum itu sudah biasa buat dia atau dia belum pernah merasakan itu. Malah ZM bilang tentang diriku yang ingin berkeliling dunia, seperti kalau di dunia nyata saja mengalihkan pembicaraan kalau di ajak ngobrol tentang jin.

Jiwaku berada di sebuah rumah agak tinggi berkesan jadul dimana di situ ada pelantun jiran itu, hadir teman-teman salik. Kami sekedar berkelakar bahwa dia itu sebenarnya istri kedua....eh nangis dia dan langsung pergi dab di ikuti pengawalnya.
Aku hanya mengikuti syair lagunya yang dilantukan saja.

0 Comments:

Post a Comment

<< Home