Tuesday, January 02, 2007

kebanyakan daging kambing

Location : Damaran
Time/date : 02.00-05.00 wib / 2 Januari 2006
Story of my dream :

Jiwaku berada di sebuah lokasi antah berantah, ada adikku ari yang mau presentasi, dia ngeprint dan ikut juga tetanggaku
nebeng ngeprint dengan plastik transparant, sedangkan yang lapar makan konsumsi makan yang disediakan panitia, dengan pakaian batik seperti ada pertemuan penting.

Sementara radio ic sudah tidak terdengar lagi sebab lewat jam 2 pagi, tiba-tiba aku mendengarkan musik seperti di sebuah cafe. Dentuman musik life yang di bawakan oelh salah seorang temanku, tapi entah siapa aku ngga kenal.
Aku hanya disuruh makan seafood saja, sebab memang sejak idul adha makan daging kambing mulu. Tahu sendiri kan bagaimana karakter daging itu. Kok jadi thukul saja jadi bahan ejekan, yang nyanyi juga jadi memperlihatkan logat jawa nya.
Setiap ada ikan dikasihkan aku, sate kerang, dll. Memang aku lahap juga makananya, dan yang lain cuma ketawa saja seiring dentuman musik yang mengalun. Lama-lama kok jadi seperti gholum pakai batik saja. Bukankah aku manusia, lain kali kalau di perlakukan seperti itu
mendingan membayangkan sebagai gabdal saja. Akhirnya acara tidak begitu serius lagi yang menyanyi juga di selingi ngobrol bahasa jawa, entah sedang dimana jiwaku.

Jiwaku berada di depan sebuah masjid dan aku sedang wudlu, di belakangku di jalan, seorang mirip LP aktris itu, sedang ngobrol dengan orang yang mirip AR aktor itu. Aku sebenernya ikut dengar tapi ternyata itu ngga boleh sebab malah hati kita cemburu saja.
Atau aku sedang di uji sama dia ? Eh LP mendekatiku mau wudlu juga dan pura-pura menyenggol dan menyentuh sedikit tubuhku padahal khan aku sudah wudlu. Sedang AR sudah masuk duluan ke masjid, aku sengaja diam saja dan berpikir kalau ini hanya mimpi mengapa harus repot-repot wudlu lagi,
mungkin juga aku di tubuh wanita. Sementara dia masuk masjid aku wudlu lagi di tempat lain sebagai laki-laki. Begitu masuk masjid ada seorang laki-laki dipintu menyuruh lewat sebelah sana dengan bahasa jawa. Kemudian aku tahu bahwa LP mengira tadi itu, dia mengira aku cewek
dengan rambut keriting warna pirang berkostum celana jeans. Karena semua tergambarkan jadi seperti mataku pindah-pindah saja dari mata LP ke mata AR, mirip seperti lensa kamera heheh. Sedang jika aku mempersepsikan diriku sendiri biasanya kamera anglenya dari atas.

Aku duduk di tempat lebih tinggi sambil rebahan dan di sebelahku ada orang mirip IB yang sedang baca qur`an hasil dubbingan radio ic yang sudah berbunyi lagi (mungkin sudah jam 4 pagi). Tadinya aku juga heran LP bisa masuk lagi dan ikutan menghafal.
IB lalu menawari aku untuk melanjutkan baca Qur`annya, tapi bilang aku ngga hafal. Sebab mereka tukang acting sih jadi mungkin sudah biasa membayangkan dirinya seperti hafal saja heheh.
Kemudian jiwaku berada di sebuah sekolah yang muridnya seperti artis-artis, sebab badannya bongsor dan putih. Di sebelahku
IB presenter itu, sedang dimintai ramalan tentang diri mereka. Tulisan hasil peramalannya ditulis di kertas kecil.
Tetapi mereka pada protes karena ramalannya banyak yang tidak sesuai dengan hati mereka. Akhirnya kami keluar sambil menyobek-nyobek kertas kecil itu.
Duh nyampah begini, sambil aku lihatin kertas berserakan ternyata itu kertas kalender mutiara hadits.

Jiwaku berada di sebuah pegunungan, dimana di situ akan di bangun masjid baru salman. Namanya juga mimpi heheh .lokasinya di dago atas. Teknologi canggih,
anehnya kok ada Lana di situ, bukankah lana di bogor. Apakah obsesi dia ? Kami berdua suka main-mainin alat canggih itu, dan akhirnya hadir RP juga, memberikan passwordnya yaitu
sahadat rasul sehingga alat tadi itu bisa mengirimkan pesannya. eh setelah dapat pesan isinya memarahi kita, dikira kita anak buahnya nuaim hehehe.
Alat wirelles itu bisa sampai atas bukit sinyalnya. Kemudian lana dan aku keluar menjauh dari situ dan mencari warung untuk ketawa ketiwi.

Jiwaku berada di lapangan Trikoyo klaten ada balapan motor di situ, si greg pembawa benderanya. Hehe iseng ingin lihat wajah greg, kok kostumnya seperti pemain soft ball
lalu aku boncengan sama DS teman SMA menyusuri perbukitan dengan mengendarai motor yamaha bebek 75 butut bersama peserta yang lainnya.

Kadang jiwaku juga mencari tempat untuk bermain ping pong olah raga yang bisa mengucurkan keringatku, swasana seperti griyokulo mebel-mebel tua dan alami.
Untung ada satu meja yang bisa dipanjangkan sehingga bisa untuk main pingpong.

Jiwaku dibawa ke basin ke rumah kakek ada must donk dan sepupu yang lain juga hadir, untung swara radio ic bisa meredam mereka sehingga mimpiku
cuma tadarus saja.

0 Comments:

Post a Comment

<< Home