Friday, July 29, 2005

rekayasa Tuhan

ACARA hari ini Kamis 28/07/05 Ceriwis menghadirkan seorang artis sinetron yang baru saja beranjak dewasa, AS namanya. Kalau di lihat dari wajahnya mirip artis seniornya MZ, dan MZ itu mirip dengan L anak pak Kuwu Ganeas ,ketika aku KKN di sana 10 tahun yang lalu. Kesan wajah pertama yang kulihat ada di MZ dan setelah itu menurun lagi di AS. Ternyata AS cita-cita waktu kecilnya sama dengan cita-citaku waktu kecil AS, terus lagu yang di lagukan juga lagu yang biasa aku nyanyikan. Ada sedikit bekas luka di dahinya seperti bekas luka waktu aku kecil.Inikah rekayasa Tuhan ?

1 Comments:

Blogger Dream Come True said...

Puisi Sufi Bertajuk :
MEMBACA BABADNYA JAGAD

Membaca dengan mencahayakan hati nurani
Yang padanya ada tulisan Qalam Ilahi terhadap keberadaan
Rahasia Suci-NYA Wajah al-Ghayb, Rabbul Izzati
Juga dengan fikiran yang dituangi air sucinya inti diri
Hingga dengan begitu maka harapannya
Setelah membaca.....
Bersepakat untuk njeguri kalimah suci yang menyimpan Rahasia Diri Ilahi
Yang dituangkan oleh-NYA dalam kandungan kalimah nafi dan kalimah itsbat ini
Sebab apabila tidak ke sini arahnya
Firman Ilahi keras sekali terhadap hamba yang memelihara watak bagaikan
makhluk yang berani ablasa kepada-NYA, lalu iblis namanya
Yang dalam dadanya selalu menggelorakan keakuannya dengan kesombongan yang
mengganaskan apinya sendiri
Terhadap Kalam-NYA yang satu ini:
"Innahum kanu idza qila lahum La ilaha illa Allah yastakbiruna"
(QS.Al-Shaffat:35)
Yaitu mereka yang apabila dibacakan kepada mereka kalimah yang didalamnya
ada kandungan makna nafi dan itsmat ini "La ilaha illa Allah", mereka
menyombongkan diri
Adalah Nabi Adam 'alaihi assalam yang runtuhnya hati nurani
Di tempat Cahaya Diri-NYA yang senantiasa siap menerima taubatan nasuha yang
ditekuninya
Disamping berputra Qabil yang dinyalakan oleh api iri hati
Lalu membunuh saudaranya yang hanya pasrah kepada nasib yang harus
diterimanya (Habil)
Juga berputra sekembaran dengan nama yang sama
Yaitu sama-sama Sis panggilannya.

Kedua Sis yang digulaqwentah sama ini
Kemudian yang satunya, yang terlebih dahulu ditarik
Fadhal-NYA membuktikan mutu qabla antamutu
Membuktikan mati menemui Diri-NYA Dzat Yang a--Ghayb dan Wajib Wujud-NYA
Sebelum mati yang kemudian terus dikubur di bumi
Diangkat Ilahi sebagai Nabi seperti halnya ayahandanya.

Maka bergolaklah Sis yang satunya
Yang bergolaknya menggelorakan api iri yang menyimpan dendam membara
Dan dengan bekal telah dibukanya nafsu kamilahnya
Pada tingkat haqqul yaqin yang dimampuinya
Maka inkisafnya ruh guna mengenali keajaiban Dzat, Sifat dan Af'al Tuhannya ini
Hendak dijadikan untuk membasmi posisi Nabi Sis dan segala pengaruh dan ajarannya
Yang dengan sendirinya dibantu oleh potensinya iblis yang dimampukan terhadap apa yang dicipta
Guna melicinkan jalan dan cita-cita Sis yang satunya lagi
Dan kemudian menjuluki diri dengan Sang Hyang Sis yang dimakan sakit iri hati
Membentuk pandangan bagi manusia di bumi
Terhadap imbalan suwarga loka dan menghitung-hitung pahala
Agar dipandang lebih baik, lebih indah dan lebih benar adanya
Bila dibandingkan dengan bertemunya rasa
Dengan DiriNYA Dzat al-Ghaib Yang Wajib Wujud-NYA

Maka bergeraklah anak keturunan Sang Hyang Sis ini
Menjelajah di semua celah-celah bumi yang kalau bisa jangan ada sejengkal
saja yang tidak dikuasai
Guna membangun kerajaan dunia
Untuk membentuk pandangan baik bagi semua manusia
Yang sebenarnya sama sekali tidak sejalan dengan kehendak Tuhan-nya.

Gelombang gerakan bagiakan ombak samodra menghampas pantai
Tidak pernah koma (,) dan apalagi berhenti (.)
Dengan memanfaatkan sesumbar iblis yang diberi tangguh oleh Ilahi
Supaya dapat menyesatkan semua manusia di bumi ini
Membentuk wadyabala lelembut sejagad yang masing-masing diberi tempat
Serta dengan semua jin dan syaitan yang terus berkeliaran
Memberkati jimat-jimat, japa mantra, tempat-tempat yang dianggap keramat
Aji-aji kekebalan kulit daging yang mestinya dinafikan
Dengan kedotan, karang, kadigdayan dan kanuragan
Dan terhadap semua hal yang dipandang dapat mendatangkan kekayaan, derajat,
semat dan pangkat
Dan bahkan dimasukkan dalam shalat
Dan dijadikan tujuan dalam beribadat
Apalagi manusia ini memang dijadikan Ilahi menyatu dengan ujian diri
Sebagaimana firman-NYA di surat Ali Imran ayat empat belas yaitu:
"Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa saja yang
diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas
dan perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah
kesenangan hidup di dunia, (Yang karena menghanyutkan lalu dituhankan)
Padahal di sisi Allah lah tempat kembali yang baik."
(Tetapi sama sekali tidak menggerakkan pikiran dan hatinya)


Dan kuatnya pengaruh getarannya ikut menetapkan pilihan manusia
Dengan pikiran dan hatinya
Adalah "jala sutranya" Sang Hyang Sis yang menjaringnya
Termasuk yang telah dianggap baik dan benar berdasar keyakinan yang
diperjuangkannya
Dengan meminta bantuan jin-jin guna mendukung dan mengentaskan tujuannya
Sedang firman Allah mengancam terhadap keberadaan yang demikian
Sama sekali dianggap sepi dan bahkan didustakan kebenaran ayat-NYA
Padahal jin-jin itu menambah bagi mereka dosa dan kesalahan (QS.al-Jin ayat
enam)
Sebab iblis yang ada wastakbara wataknya dan memandang diri lebih baik meski
dengan wakil-NYA Ilahi di bumi
Karena itu maka benar-benar menentang perintah Tuhannya ketika disuruh jusud
kepada wakil-NYA (QS.al-Kahfi:50)
Adalah makhluk dari golongan jin yang dengan senang hati membantu manusia,
Untuk kemudian di tagih supaya hidup se alam dengan dirinya.

Dan jala sutranya Sang Hyang Sis yang menjaring manusia diangkat pada
kehidupan dunia menjadi kerajaan nafsu yang bebas berbuat segala
Menjadikan hidup manusia sama sekali tidak berkehendak menemui Diri- Tuhan-nya
Meski di surat Yunus ayat sebelasnya
Diancam sebagai hamba yang hidupnya dibiarkan oleh-NYA
Hidup bergelimang dengan kesesatannya
Bahkan sampai ada firman Ilahi yang nampak ironis sekali
Sebagaimana dalam QS.Muhammad ayat tujuh
Yang ditujukan kepada hamba-NYA yang beriman
Bahwa jika kamu menolong Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan
kedudukanmu.

Sebab laku dzalim yang tak pernah disadari berabad-abad lamanya hingga kini
Adalah mengada-adakan dusta terhadap Allah atau mendustakan yang hak
Tatkala yang hak itu telah datang kepada mereka (sebagaimana dirman-NYA di
surat al-Ankabut ayat 68)
Telah diyakini bahwa yang demikian itu adalah perilaku yang sudah benar dan
bahkan harus dikembang-luaskan
Padahal betapa tidak disebut mengada-adakan dusta terhadap Allah
Apabila dalam mengenali-NYA hanya puas sampai pada yang sebagaimana sekarang
ada di mana-mana
Sedang Allah adalah Asma'-NYA Dzat Yang Wajib Wujud-NYA, dekat sekali
keberadaan Diri-NYA, namun al-Ghayb
Maka "Qul Huwa Allah Ahad"
Huwa adalah dhamir yang maknanya sesuatu yang tersimpan di dalam hati
Tentang Dia Yang Allah Asma'-NYA
Karena itu apabila yang hak dari-NYA tetap saja didustakan selamnya takkan
dapat mengenal keberadaan Diri-NYA Dzat al-Ghayb ini
(padahal Diri-NYA Dzat al-Ghayb inilah Sang Pencipta, yang bisa berbuat
segala-galanya)

Yang hak dari-NYA adalah keberadaan wakil-NYA di muka bumi ini
Kelangsungan tugas dan fungsinya Rasul Ilahi
Sebab diri-NYA Dzat Yang al-Ghayb ini
Hanya Dia Sendiri Yang mengetahui
Maka Dia tidak memperlihatkan kepda seorang pun tentang al-Ghayb-NYA
Kecuali kepada orang yang diridhai oleh-NYA
Dari RAsul (sebagai perantara-NYA)
Yang disebutkan dalam firman-NYA di surat al-Jin ayat 26 dan 27

Dan perlu diketajhui bahwa
Apabila tidak mengenal Diri-NYA Dzat Allah Asma-NYA
Dengan secara benar dan sebaik-baiknya
Perbuatan syirik takkan terhindarkan sama sekali
Yaitu keberanian mengembari Diri-NYA yang tak pernah disadari selama-lamanya
Yaitu merasakan wujudnya jiwa raga yang hakekatnya nafi dan tidak ada
(markasnya watak akunya nafsu dan sahwatnya dunia)
Sama seperti dengan ngembari Diri-NYA Yang Wajib Wujud-NYA.

Sedang di surat al-Qashash ayat 88 telah begitu jelasnya
Janganlah kamu sembah di samping (menyembah) Allah, tuhan apapun yang lain
Sebab selain Ada dan Wujud-NYA Dzat al-Ghayb
Yang Allah Asma-NYA
Semua saja (termasuk wujud jiwa raga ini), nafi
Yaitu tidak ada
Sama sekali tak pantas di rasa-rasakan yang sama saja dengan dituhankan
Yang diberadakan oleh-NYA sebagai cobaan dan ujian
Karena itu harus diperangi hingga patuh dan tunduk sama sekali
Sebagai kendaraan yang cepat mendekat hingga selamat menuju ma'rifat
(Yang hanya bisa dicapai apabila fadhal dan rahmat Ilahi menyertai, dengan
ingatan hati yang tak pernah sepi pada Diri-NYA Dzat Yang al-Ghayb ini, lalu
dapat membuktikan bahwa wujudnya jiwa raga dan dunianya sebenarnya memang
nafi. Tidak ada sama sekali).
Inilah makna "La Ilaha Illa Huwa" yang semakna dengan: "Kullu syaiin halikun
illa wajhahu."
Bagi-NYA lah semua penentuan dan hanya kepada-NYA lah kamu dikembalikan.



Apabila dibaca babadnya jagad ini dari sisi api yang memberangus nurani
Adalah sebagaimana firman Ilahi di surat al-'Araf ayat 24
"Turunlah kamu sekalian, sebahagian kamu menjadi musuh bagi sebahagian yang
lain."
Maka menjadilah bumi ini tempat bergetarnya nafsu yang tidak pernah puas
berburu
Menggelindingkan pemujaan pada watak akunya menjadi berhala yang disembahnya
Yang ada di barat
Yang ada di timur
Yang ada di selatan
Yang ada di utara
Sama saja
Yang digelorakan adalah bagaimana berdunianya kini
Hingga panasnya dunia yang isinya cobaan dan ujian bagi manusia
Akan dijadikan selimut yang membahagiakan hidupnya.

Maka lain sama sekali dengan hidupnya hamba yang dalam dadanya
Mengalir air sucinya Nur kenabian yang mencahayakan nuraninya
Adalah sebagaimana firman-NYA disurat al-Qashash ayat delapan puluh tiga
Bahwa (rasa bahagia abadan abada di tempat yang benar, di sisi Tuhan Yang
Berkuasa, sebagaimana firman-NYA di surat al-Qamar 55)

Adalah negeri akhirat bagi yang menghayatinya telah bisa dirasakan dalam
hati sejak sekarang di dunia (karena pintunya memang berada di dalam inti
manusia dalam dada)
"Kami jadikan bagi orang-orang yang tidak ingin (mencari) ketinggian di muka
bumi dan tidak berbuat kerusakan. Dan kesudahan (yang baik) itu adalah bagi
orang-orang yang bertaqwa."
Itulah hari yang pasti terjadi
Maka barang siapa yang menghendaki (Selamat dan bahagia bertemu dengan Diri
Tuhan-nya lagi), niscaya ia menempuh jalan kembali kepada Tuhan-nya.
Firman-NYA di surat al-Naba' ayat 39.

Akan tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui
Mereka hanya mengetahui yang lahir saja dari kehidupan dunia ini
Sedang betapa nikmat dan bahagianya kehidupan akherat
Bersama dengan Tuhannya "abadan abada"
Mereka semua benar-benar lalai
Sebagaimana maksud kandungan firman Ilahi
Di surat al-Rum ayat enam dan tujuh yang hampir setiap kali diulangi.


Membaca babadnya jagad manusia di dunia ini
Bila yang dibaca adalah apinya
Maka panasnya yang menyala-nyala menghanguskan nurani manusia
Lalu tersungkur di bawah telapak kaki berhala nafsu dan watak aku-nya,
Menghidup suburkan bisikan bangsa jin dan bangsa manusia yang lalai dengan
kejadian diri yang fitrahnya berasal dari Diri-NYA Dzat Yang al-Ghayb dan
Wajib Wujud-NYA
Mereka yang mengalir dalam tubuhnya
Adalah darah yang menyumbat rapat jantung hati tempat intinya manusia
bertemu dengan rahasia suci Wajah al-Ghayb-NYA Ilahi.

Inilah perilaku manusia yang maunya menuhankan-NYA
Tetapi maunya tetap saja menuhankan watak akunya
Yang dikira tempat bergengsinya kehidupan adalah tempat ini, di sini .....
Dengan takabur, ria', sum'ah dan ujub yang dipelihara
Lalu menjadikan diri sebagai kembaran Ilahi, yang dianggapnya biasa-biasa
saja
Maka firman Ilahi sebagaimana di surat al-Isra' ayat dua puluh dua
"Janganlah kamu adakan tuhan yang lain di samping Allah, agar kamu tidak
menjadi tercela dan ditinggalkan (Allah),"
Dianggap omong kosong dan dusta
Maka sama sekali juga tidak mau mendekati dan mendalami
Perihal keberadaan Diri-NYA Dzat al-Ghayb Yang satu-satu NYA Wujud dan
satu-satu NYA Yang Ada
(dengan bertanya kepada yang ahli tentang hal ini).

Maka bergemalah jagad manusia di dunia dengan dimurkai dan sesat lagi
menyesatkan
Yang dimurkai adalah sebagaimana firman-NYA di surat al-Baqarah ayat 90
Yaitu perbuatan buruk mereka yang menjual dirinya dengan kekafiran
Kepada apa yang telah diturunkan Allah, karena dengki
Bahwa Allah menurunkan fadhal-NYA kepada siapa yang dikehendaki-NYA di
antara hamba-hamba-NYA
Karena itu mereka mendapat murka sesudah (mendapat) kemurkaan.

Yang mereka benci adalah wakil Ilahi di muka bumi
Wakil Yang Mewakili Diri-NYA karena Dia takkan pernah ngejawenath di sini
Wakil yang dengan sebaik-baiknya mengenal dan mengetahui dengan yakinnya
terhadap keberadaan Diri-NYA Sang Muwakil
Wakil yang "wama huwa 'ala al-Ghayb bidhanin."
(=yang tidak bakhil sama sekali menunjukkan tentang Diri-NYA Dzat al-Ghayb
ini)
Untuk didekati hingga selamat dan bahagia menemui Diri-NYA dengan jalan
lurus milik-NYA jua
Yang wakil ini sejak dari Nabi Muhammad hingga kini dan sampai kiyamat nanti
gilir gumanti dengan silsilah yang berantai
Dan mereka yang sesat dan lagi menyesatkan adalah mereka yang berkolusi
dalam membentuk kerjasama antara nafsunya dengan syaitan.

Nafsu yang tidak lain adalah wujudnya jiwa raga ini
Yang mestinya berfungsi sebagai kendaraan cita-citanya hati nurani
Namun maunya sekehendak sendiri
Membangkang dijadikan kendaraan dan memilih jalannya sendiri
Yang af'alnya nafsu ini adalah senantiasa mengajak kepada semua hal yang
tidak sejalan dengan kehendak Tuhan
Sifatnya sama sekali tidak mengerti kepada
Diri-NYA Ilahi Yang dekat sekali
Maka dzatnya senantiasa membantah pada seruan-NYA dan seruan utusan-NYA.

Dan syaitan adalah wadya balanya iblis yang membentuk jagad dunia seisinya
Agar senantiasa mengajak manusia ke arah jalan yang bukan jalan-NYA
Lalu dapat bebas dan merdeka mengikuti kemauan yang semaunya
Memandang baik dan benar menurut ukuran nafsunya dan watak akunya.

Karena mereka yang sesat lagi menyesatkan ini adalah:
"Orang-orang yang lebih menyukai kehidupan dunia dari pada kehidupan akhirat
dan menghalang-halangi manusia dari jalan Allah dan menginginkan agar jalan
Allah itu bengkok. Mereka itulah yang berada dalam kesesatan yang jauh."
(QS.Ibrahim ayat 3).

Bahagian-IV

Karena itu apabila babadnya jagad dunia dan jagad manusia
Yang meramaikan adalah gemuruhnya tujuh macam nafsu dengan bala tentaranya
Yang menjadik pintunya jahanam yang juga ada tujuh buah banyaknya
Yang tiap-tiap pintu (telah ditetapkan) untuk golongan yang tertentu dari
mereka (sebagaimana firman-NYA di surat al-Hijr ayat 43 dan 44).

Pintu pertamanya jahannam adalah nafsu amarah
Yang letaknya ada di dada agak sebelah kiri
Yang tentaranya trdiri dari :
Senang hidup berlebihan, royal, angah-angah dan serakah, mendendam, benci
dan iri hati, bodoh, tidak tahu kewajiban, dan sombong serta tinggi hati,
senang menuruti sahwatnya, suka marah-marah dan akhirnya gelap tidak
mengetahui Tuhannya lagi.

Pintu yang kedua adalah nafsu lawwamahnya
Letaknya ada di dalam hati sanubari di bawah susu kiri kira-kira dua jari
Tentaranya adalah :
Acuh, enggan, dan tidak nggabresan, senang memuji diri, pamer dan senang
mencari aibnya orang lain, senang menganiaya, dusta dan pura-pura tidak tahu
kewajiban
Maka watak takabur, ria', sum'ah dan ujub yang lekat padanya
Lalu mewarnai segala macam perbuatan lahir dan batinnya.

Pintu yang ketiga adalah nafsu mulhimah
Yang letaknya kira-kira dua jari ke arah kanannya dada
Dan bala tentaranya nafsu mulhimah ini adalah :
Seka memberi, sederhana, menerima apa adanya, belas kasih dan lemah lembut,
merendahkan diri, taubat, sabar dan tahan menghadapi kesulitan, serta siap
menanggung betapa beratnya melaksanakan kewajiban.
Meski telah ditingkat yang baik-baik bala tentara yang ada padanya
Namun tetap saja nafsu, dengan watak akunya itu
Meskipun sifatnya baik bagai para Malaikat Ilahi
Sama sekali tidak mau sujud kalmayyiti, kepada wakil-NYA yang terus ada di
bumi ini.

Pintu yang ke empat adalah nafsu muthmainnah
Yang tempatnya adalah dalam rasa
Kira-kira dua jari ke arah susu kiri dari tengah-tengah dada
Yang bala tentaranya indah-indah semua
Namun karena tetap pada nafsu pijakannya
Artinya tidak bagai para Malaikat Ilahi yang patuh dan tunduk kalmayyiti
Di hadapan yang mewakili Ilahi sebagai panutan nyata menuju kepada-NYA
Maka wataknya nafsu yang akunya akan tetap saja merasakan wujud dirinya
Meski tentaranya nafsu muthmainnah ini adalah:
Senang bersedekah, Tawakkal dan senang beribadah, senang bersyukur kepada
Tuhannya, ridha kepada hukum yang menjadi ketentuan Allah, dan takut kepada
Allah
Karena pijakannya tetap pada nafsunya
Tidak pada wakil Ilahi yang menjadi pintu masuk menemui Diri-NYA
Maka nafsunyaakan tetap menjadi hijab yang menutupnya.

Pintu nomer lima pada jahanam yang tujuh jumlahnya
ADalah nafsu radhiyah,
Tempatnya dalam rasa,
Dalam hati nurani dan di seluruh jasadnya
Yang bala tentaranya indah-indah semua
Namun bila tetap saja pada nafsu pijakannya
Artinya tidak memberlakukan diri bagai para Malaikat-NYA yang patuh dan
tunduk kalmayyiti di hadapan yang mewakili Ilahi
Sebagai panutan nyata menuju kepada-NYA
Maka wataknya nafsu radhiyah ini adalah:
Pribadi yang mulia, zuhud, ikhlas, wira'i, riyadhah dn menepati janji.
Namun karena pijakannya tetap pada nafsunya
Tidak pada wakil Ilahi yang menjadi pintu masuk menemui Diri-NYA
Maka nafsunya akan tetap menjadi hijab yang menutupnya.

Pintu yang ke enam adalah nafsu mardhiyah
Yang letaknya di alam yang samar dalam dadanya
Mengarah kira-kira dua jari ke tengah dada
Yang bala tentaranya adalah:
Bagus budi pekerti, bersih dari segala dosa makhluk, rela menghilangkan
kegelapannya makhluk, senang mengajak dan memberi pepadang pada ruhnya
makhluk,
Namun karena pijakannya tetap pada nafsunya
Tidak pada wakil Ilahi yang menjadi pintu masuk menemui Diri-NYA
Maka nafsunya akan tetap menjadi hijab yang menutupinya.

Pintu ke tujuh adalah nafsu kamilah
Tempatnya di alam nyamaring samar,
Mengarah di kedalaman dada yang paling dalam
Bala tentaranya adalah:
Ilmu yaqin, ainul yaqin, dan haqqul yaqin,
Namun karena pijakannya tetap pada nafsu
Tidak pada wakil Ilahi yang menjadi pintu masuk menemui Diri-NYA
Maka nafsunya itu akan tetap menjadi hijab yang menutupinya.

Begitu lembutnya jalan lurus menuju kepada-NYA
Yang kalau tidak karena ditarik fadhal dan rahmat-NYA
Sebagaimana di surat al-Nisa' ayat delapan puluh tiga
Yang pasti adalah mengikuti syaitan di jalan hidupnya
Kecuali sedikit saja (yang tidak demikian).

Bahagian-V

Dan bagi yang dikehendaki berada di jalan lurus-NYA
Betapa indahnya dan betapa mudahnya dihayati dan dijalani
(Yang memang tidak mungkin diketahui apabila tanpa keikut-sertaan
hidayah-NYA Ilahi)
Indahnya adalah rasa hati yang selalu mengingat dan menghayati keberdaan
Diri-NYA Dzat Yang al-Ghayb ini
Sang pencipta keindahan yang indah-NYA tak tertandingi
Dan mudah sekali dijalani apabila petunjuknya menuntun hamba yang
dikehendaki
Memahami maksud nasehat al-Ghazali dalam tulisannya di Ihya Ulumuddinnya
"Begitu halnya seseorang yang berkehendak bertemu Tuhannya membutuhkan
seorang guru sang penunjuk jalan yang membimbingnya pada jalan yang lurus
milik-NYA.
Sebab jalan keagamaan ternyata begitu samar-samar, dan jalan syaitan begitu
beraneka.
Barang siapa yang tidak mempunyai sang mepunjuk jalan yang menjadi
panutannya, dia akan dibimbing syaitan ke arah jalannya
Dan hendaklah ia berpegang teguh pada gurunya itu
Bagaikan pegangan seorang buta di pinggir sungai
Di mana dia menyerahkan diri sepenuhnya kepad sang guru pembimbingnya.
Serta tidak berselisih faham dan tidak berselisih pendapat dengannya."

Dikopi dari kumpulan puisi penyair ternama ( maaf lupa )

Sun Jul 31, 10:21:00 PM  

Post a Comment

<< Home