Monday, July 25, 2005

my immortal- evanesence

Location : Damaran
Date/ time : Minggu 24/07/05
Story of the beating of they heart :

Soundtrack my immortal evanesence

After Subuh :
AKu belum subuh, di bangunkan dengan gatal dibahu kiriku, tidak enak memang di bangunkan dengan cara begini. Kalau boleh bilang memang tidak rela di bangunkan secara begini.
Bangun dalam keadaan segar yang aku kehendaki.Tuhan memperlihatkan siapa yang membangunkan : snapshots : must donk.
Langsung aku tutup lagi mata hatiku, yang kedua seorang wanita berwajah bulet telur dengan longdress dengan seorang anak kecil.
Ternyata batere MP3 playerku habis.

Aku ganti batere yang lain dan aku nikmati lagi alunannya.
Tenyata lagu ini menyita hatiku sehinga tidak terlalu terlibat dalam aktivitas bawah sadar.
Cahaya hatiku hanya sesekali saja menyinari, walau begitu masih bisa aku rasakan siapa saja yang hadir.

08.00-16.00

Long shots :
Pada awalnya aku di menikmati pemandangan malam sebuah kota antah berantah, hanya cahaya-cahaya kecil saja.

Cut to:
Di sebuah kamar serba putih dengan kasur springbed di bawah di balut selimut lembut putih.
Sekilas figur bapak dan anak sedang selesai mandi, mungkin di kebon jeruk lagi kangen, intensitas cahaya 100 watt, aku juga ikut mandi tapi kok di wastafel.
Aku langsung melihat ke arah kasur untung hanya kecipratan sedikit heheh, jadi mereka pada lihat aku mandi dong.

Cut to:
Swasana berubah ke jaman dahulu, entah di mana, aku sedang mandi 2 orang datang salah satunya mengaku satpam SMA 1, satu lagi rambutnya kriting yang dulu kost di depan mbah reso. Sontak saja aku menutupi tubuhku dengan handuk. Tega-teganya melihat orang mandi.

Cut to:
2 orang anak SD bermain ke rumah, cahaya hati meredup, lebih tersita untuk menikmati lagu.
Aku memberi kembang gula pada salah satu anak. Satu lagi seperti anaknya G-boy tapi benar apa tidak aku ngga tahu. Dia tinggal beberapa dari rumahku ( rumah widodo ). Sebab adik widodo juga bernama bambang. Jadi kesadaranku di 2 tempat Jakarta-Klaten. Sekelebat Ari adikku dis ebuah ruang tamu. Seorang ibu-ibu berpakaian suster mungkin mertuanya G-boy. Di silahkan mampir kalau ke Jakarta. Ternyata anaknya G-boy betah main ke rumah. salah satu anak itu mau pinjam motor entah mau ke mana. Dia menyebut motor itu dengan istilah "pantat"

Comment :
Di sepanjang perjalanan hidupku dan lingkungan tempat tinggalku banyak sekali yang bernama bambang, jadi maaf jika salah persepsi. Di kampungku sendiri ada 3 bambang, satu sudah tua dan gila, satu temanku SD dan satu algi sudah dewasa lebih muda dariku. DI SMA ada bambang cakil, ada bambang stres, Di Kuliah ada bambang bembi, ada bambang G-boy, di poengajian ada 3 bambang : setyadi, subekti, edy. Itu yang aku ingat, yang tidak ingat mungkin lebih banyak lagi.



Cut to:
Int : ruang tamu ruah seorang alumni SR.
Aku di sarankan ke Jerman dari pada ke Perancis, ternyata SRW juga mau ke sana.

comment : ternyata memang sudah di tutup pendaftarannya.

Cut to:
Seperti sebuah asrama, kami keluar bareng. Pulang-pulang pada ledek-ledekan.
v.o. = pecundang, wajah-wajahnya aku dah lupa tapi memang masih SMA, salah satu wanita berbaju gombrang sebab dia "bekal" lebih gedhe. Hmm. siapa yah ? swasana ceria walau masih redup. V.O. = "Brojol" masih swasana ledek-ledekan.

0 Comments:

Post a Comment

<< Home