Wednesday, July 20, 2005

lagilagi di bawa ke WC

Location : Damaran
Date/ time : Rabu 19/07/05 - 03.22 wib without music
Story of my dream :

Ceritanya aku mencari warnet, aku keluar komplek, di jalan aku di tunjuki oleh seseorang dimana ada warnet. Ternyata di gedung bertingkat yang belum jadi, di kiri atas ada spanduk besar bertuliskan MSN warna biru yang sudah agak luntur. Aku bergegas ke sana.

Cut to :
Swasana hujan rintik-rintik
Aku memakai sarung dengan bahan seperti sleeping bag, dari kejauhan aku lihat orang-orang memanggil-manggil, maka akupun menutupkan seluruh tubuhku kecuali muka dengan kain itu lalu meloncat-loncat, seperti biasa melucu, untuk mengurangi ketegangan di hati. Sebagian dari mereka ada yang tertawa, tapi ada yang tidak suka ( seperti penjaganya ). Sampai di gedung itu aku di marahi sama penjaga itu, tapi ketika aku wudhu. Penjaga itu menangis dalam hati, entah kenapa. Aku hanya aku juga sembahyang walaupun suka melucu.

Cut to:
Bangunan tadi berubah jadi rumah yang sempit dan bertingkat. Aku hanya beruda dengan penjaga tadi ( sekarang berubah wajahnya menjadi mirip Pak tarto Guru SMA ku ) karena habis marah tadi maka swasana tegang, dialah yang mengembalikan swasana seperti semula, atau mungkin dia ngga suka bercanda ? Mengingatkanku pada rumah kost di kebon bibit dulu. Tiba-tiba aku dengar swara Arifin bercerita, " katanya ada ngga naik kelas aku !" Mungkin dikiranya aku Didik.S
Atau aku di bawa Didik ke masa lalu lagi. Aku lihat ke bawah WC nya sangat jorok lebih jorok dari keadaan sebenarnya, mungkinkah di bawa ke jaman Jepang ? Soalnya dinding-dindingnya dominan hitam dan berlumut. Jangan-jangan must donk ( muis) yang menghayal ? Aku ngga mau mendeteksi kelembabannya sebab pasti merinding. Aku coba bersabar karena di abwa ketempat jorok seperti itu. Setelah pakai aku naik, dan ternyata di atas ada WC yang lebih bagus, Pak Tarto habis pakai. Mungkin hanya untuk yang tinggal di atas. Padahal di kebon bibit tidak ada WC nya di lantai atas, berarti bukan di situ dong. Aku jalan-jalan masuk aku lihat di kamar ada seorang wanita dan anak kecil, mungkin Dina. Alasnya tikar ( kloso ) mereka hanya beridiri. Sementara di kamar lain, beberapa orang sedang sholat berjama'ah. Lalu aku menemui wanita itu, anganku melayang ke Dyna iparku yang semalam habis pulang dari Kalsel, khayalannya lebih indah ; 1 set kibord harganya murah, lalu aku pesan satu kalau suaminya pulang dari Singapore. Tenyata aku di rebut lagi ke WC bawah tadi…….

Comment :
Begitu aku sadar di bawa ke tempat yang tidak aku sukai pasti aku bangun tidur dan marah-marah dalam hati. Begitu marah pasti langsung di sebut nama wanita yang untuk meredamku kemarahanku. Tapi aku tidak bisa di kelabui begitu saja. Aku ambil wudhu lalu sembahyang

Kenapa orang jaman dulu lebih senang buang hajat di sungai ? Sebab jijik melihat kotorannya sendiri, istilahnya sekarang di sungai "lunglap". Di samping bisa melihat air yang jernih mengalir, pemandangan di sekitar juga indah. Bukan berarti aku ingin buang hajat di kali, mana ada kali yang airnya jernih ?

0 Comments:

Post a Comment

<< Home