Tuesday, July 26, 2005

terimakasih atas pesona mimpi yang di hadirkan

Location : Damaran
Day/Date/time : Senin 25/07/05 - 05.00-06.00
Story of the beating of my heart :

Sebuah sungai pingir yang sangat jernih airnya dan tenang, seorang wanita berpakaian ketat sedang meminggirkan perahu kecilnya, mungkin M lagi melatih kayaking. Katanya kakak-kakanya sayang sama dia.

Cut to ;
Adik-adikku pada pulang dan sholat subuh bergantian, tidak jama'ah, habis itu aku ke WC, interiornya berubah warna-warni dengan kartun kecil-kecil. Kok malah ngga bisa keluar ya, karena melihat senderung melihat gambar - gambar itu. Seperti di lihatin terus di mana-mana.

Comment : Kalau tidur kebelet jangan di tahan. Nanti jadi mimpi kebelakang.
Ini adalah koreksi mimpi yang terdahulu.

Cut to:
Gambar mimpi sangat jelas.
Sebuah tempat kost di tanah petak dengan swasana jaman dulu. Aku masuk lokasi dan melihat orang yang lagi mencuci di halaman, " Mas kostnya Aris ada nga ?," tanyaku lalau dia menuunjukkan kamarnya. Dan menemui Aris dan istri anaknya yang kebetulan mau weekend di sebuah tempat di TPRA. Aku ikut saja daripada ngga ada kerjaan. Ada beberapa penghuninya yang siap-siap turun juga, mereka mobilnya mewah-mewah. Aris sendiri pakai landcruiser jeep bak terbuka warna hijau tua.

Back to realtyc :
Sore yang panas aku tidur dalam keaadaan kehausan, ternyata Purwoko miscall.
Mungkin mau diajak reunian lagi heheh.

Cut to:
Ada seorang pria tinggi bule agak kurus jalan ke arahku, angle kamera : dari bawah, entah siapa dia.

Time : 23.45 wib
Aku memperbesar pintu kamar Arifin, begitu dia datang lalu aku tunjukkan hasilnya. Lumayan bagus dari luar kelihatan isinya. Lalu nursyam datang pada sembahyang, ruangan berubah jadi besar seperti aula, aku sengaja sholat nanti saja, sambil melihat-lihat pintu tadi. Nursyam pas bawa mobil, Arifin ingin nebeng pulang ke bandung, sekilas kesadaranku di bawa ke Cigadung. Aku juga nebeng ah. Aku haus sekali tiba-tiba di situ ada ruko dan di dalamnya freesher. Aku buka lalu aku ambil es the saja. Heran teman-temanku masih memperlakukan seperti anak kecil atau mudah-mudahan hanya bercanda.

Comment :
Dalam keseharian tiba-tiba ada yang memaggil "syech" kenal saja tidak, kalau di Timika dulu biasanya di pangil "bos" sebab kata penduduk lokal pasti itu gejala ada maunya. Pernah juga di sebuah masjid tiba-tiba seseorang yang tidak aku kenal mencim tangan saya sehabis sholat dan pada yang lain hanya salaman biasa, padahal yang lainnya lebih sepuh dan sangat berwibawa dengan jubahnya, sedang aku hanya berpakaian biasa. Jadi ngga enak sama yang sepuh-sepuh itu heheh.
Aku bangun tidur ada wajah seorang artis yang tinggal di Bintaro sedang ada di pikiran batinku, jadi kalau aku bicara dalam hati juga pakai logat bahasa dia heheh.

Wassalam

0 Comments:

Post a Comment

<< Home