Thursday, February 01, 2007

eyerock hitam

Location : Damaran
Time/date : 05.00-10.00 wib / 01 Februari 2007
Story of my dream :

Malamku swara gelombang radio di sampingku selingi sepatah dua patah dari antah berantah. Walaupun sepatah dua patah sepertinya horor, sayang belum ketahuan yang bisikin.
Seperti menceritakan tentang riwayat mobil kijang kemarin saat-saat gempa kemarin. Akhirnya jiwaku pun lepas dan swara radioku sudah tidak ada lagi, aku berada di sebuah kost-kostan
yang terbuat semua dari besi warna coklat. Sekilas kulihat yaya DP`98 sedang duduk-duduk di situ. Dinding pembatas dari besi bergerak naik turun. Kemudian seorang lagi sedang mengatur lay out barangnya, seperti ingin menggambarkan tulisanku pada blogger yang lalu. waktu itu. Besinya mendominasi swasana sehingga akupun tidak menghirup udara segar. Dinding-dinding gesernya seperti ingin menggambarkan rumah di Jepang. Kulihat mas yahya dan mas alaik kubro teman-temanku kost di bdg dulu. Aku pun berjingkat-jingkat menginjak sesuatu, lalu segera dibersihkan ke toilet. Berangkat dari sini perlu ada inovasi produk yang memperhitungkan tentang persepsi warna.

Sekejap jiwaku sudah di TPRA walaupun gelap aku masih melihat AWR sedang sarapan mau ke kantor, tapi kantinnya di sebelah. Aku sibuk dengan mainan baruku, entah apa belum kuberi nama. Ada juga mas roso sedang duduk di sebuah meja kerjanya di UK sana, sekarang sudah pada gemuk ya hehehe.. Kadang swasana salju disana sini, hadir ponakan-ponakanku yang sedang mandi di bath tub penuh salju.

extreme close up shoots :
Di sebuah tempat di Bali, kain yang di dirajut dengan tulisan yang idenya di ambil dari menu-menu iklan di internet. Ceritanya karyawan hotel itu mau ke korea. Desainnya lumayan bagus sih, nuansanya hijau.

long shot : mbak klaten melihat ke cakrawala entah siapa yan di tunggu.

Ada seorang mirip yaya sedang bicara tapi kok memejamkan mata ? Mungkin dia buta, eh benar juga seorang di tutup matanya dengan kain sambil menyanyi ? Entah ada hubungannya dengan trans tv apa engga ?

Nah yang satu ini betul-betul bikin capai kejar-kejaran bertiga, lempar-lemparan sesuatu kadang-kadang di laut kadang di sebuah tanah lapang diantara bebatuan besar mirip eyerock tapi warna hitam. Capainya meghindari lemparan itu, mungkin kalau kena juga ngga sakit. Pokoknya kudu menang. Nama pak BS sempat dibisikkan ditelingaku, lho bukannya beliau masih di vancouver aku sambil lari-lari mencari tempat persembunyian di balik batu besar itu. Kalau dibilang bumerang kok ngga mirip bumerang, lebih mirip penthungan kayu suku aborigin heheh jadi ingat jadul ketika main kabaret dengan kang daan, dkk.

0 Comments:

Post a Comment

<< Home