Monday, January 29, 2007

rumah tingkat 1

Location : Damaran
Time/date : 05.00-09.00 wib / 29 Januari 2007
Story of my dream :

Jiwaku berada di sebuah rumah tingkat 1, aku berjalan menuju ke atas dan aku melihat seorang anak balita di dekat ranjang.
Swasana rumah seperti habis hujan dan sedikit basah, sebuah komputer tergeletak di lantai. Dikiranya aku mau main internet.
Aku lihat anak balita tadi sudah tumbuh semakin besar dari yang kulihat terakhir dulu. Pembantunya datang dan menggendong dia.

Herannya pembantunya kok hamil heheh atau perutnya memang gedhe. Begitu aku melihat kebelakang ternyata sang nyonya rumah membuntuti dari
belakang. Rambutnya tinggi tadi habis nelepon jadi memang line di copot dari PC. Buru-buru dia masuk ke toilet dilantai 2. Perhatianku lebih ke anak balita tadi.
Entah mengapa buru-buru menghilang nyonya rumah tadi, apa khwawatir kalau ketahuan jatidirnya ya ? Kalau salik kenapa pada ngga pakai kerudung ?
Jiwaku kebawah aku lihat seorang ce mirip artis sinetron dan seorang laki-laki adiknya mengatakan bahwa aku sedang ada di atas. Dalam keadaan seperti ini hatikupun ingin berkata, sebab akan muncul figurnya heheh kusebut saja nama artis, eh muncul juga dia walau hanya sekejap menengok dari balik korden ke luar rumah.
Swasanapun berubah jadi putih.

Swasana remang di pinggir jalan dekat bendera-bendera dipasang, tugasku adalah memasang bendera-bendera itu. Seorang sahabat datang, panggil aja aji.
Minta oleh-oleh seperti biasanya, kalau dari Klaten pasti dibawain ibu madu mongso. Kemudian aku merogoh tasku, untung masihh ada satu biji, kemudian aku ambil dan aku kasihkan aji. Senang sekali rupanya dia dengan madu mongso. Kemudian dia cerita tentang tempat tinggalnya di sekitar situ rumah putih tua yang berbentuk segi 6. Setiap sisinya ada pintunya.

Siang hari daripada terkontaminasi gelombang yang ngga-nggak mending sambil mendengarkan TV, kebetulan pas acara cipika cipiku. Sebelumnya aku ngga tahu siapa bintang tamunya. Bicara tentang pernikahan dan seluk beluknya. Tadinya lurus-lurus saja, ada yang lagi sungkeman dan tetamu undangan, tapi lama kelamaan kok timbul imaginasi liar (ngeres) heheh. Pikiranku pun terpancing, eh keluar juga yang dibelakangku marah-marah...ya kalau manusia lha wong guk-guk warna orange. Langsung saja dengan pikiranku aku suruh "nyatek" tangannya. Enak saja lagi tidur di jahilin heheh.

0 Comments:

Post a Comment

<< Home