Friday, February 02, 2007

selamat jalan kakek

Dear blogger,
Setiap masuk ke dalam hanya sanak saudaraku saja yang hadir dalam batinku.
Pada detik-detik kakekku mengembuskan nafasnya dalam usia 89 tahun, aku memilih tinggal dirumah, sanak saudaraku semua berkumpul di rumah kakek. Entah doa apa yang mereka panjatkan saat detik-detik terakhir itu, yang jelas kakek memang berwasiat sama anak cucunya. Setiap kepala mempunyai doa yang berbeda satu dengan lainnya. Yang aku khawatirkan kalau pada minta doa cepat mati. Sebab memang ngga ada tuntunannya dalam hadits nabi. Kemudian untuk menenangkan diriku aku mencari doa yang terbaik. Satu persatu aku bayangkan doa itu seperti keluarnya nyawa dari roh seperti keluarnya jarum dari segumpal kapas, dsb. Itu dalam rangka menutupi pikirkan-pikiran seperti pembagian warisan, dll. Memang di detik-detik hidupnya beliau cukup merepotkan kami, tapi Tuhan khan punya maksud tersendiri mengapa Dia memanjangkan umurnya. Kemudian seperti biasa aku kirim-mirim berita lelayu melalui sms. Aku akan lihat hasil jawaban sms itu ketika tidur nanti.
Semoga amal dan ibadah-Nya diterima di sisi Allah.swt. Amien.

Jam07.00-10.00 wib
story of my dream.
Ternyata benar yang sms jawaban cuma 2 yang lainnya masuk gelombang mimpiku dengan khayalan masing-masing. Kadang aku lihat macan besar (versi kartun) kadang hewan yang lain. Aku yakin ini hanya permainan batin saja. Pertama kali aku lihat tetanggaku berdiri dengan cucu ce-nya anehnya kok ce itu menduduk. Wajahnya tertutupi rambut bulenya. Kemudian sang nenek meninggalkan ce itu sendiri dalam keadaan masih menunduk. Kemudian setelah dia melihat kedepan, alangkah kagetnya aku kenapa bibirnya dower begitu padahal aslinya bibirnya sangat tipis lho.

Ada ZM salik bdg di kamar tamu di depan laptopnya.

Ada teman-teman mgt'91 UP bdg sedang turun dari lift, RI, AI, dll. Setiap lift dibuka ada yang masuk, hanya AI yang diam saja pintu terpaku, entah apa yang dipikirkan. Kostumya sama seperti di FS itu. Aku tidur saja sebab memang capai semalam ngga tidur. Terbuka mataku saat lift pintunya terbuka.

Jiwaku dibawa sesorang ke sebuah rumah di mana ada guru matematiku di saat SMA dulu, mungkin si V sepupuku yang habis ku sms semalam, di situ dan yang lainnya sanak saudaraku berkumpul semua. Anehnya kok menjadi kecil dari umur sebenarnya. Untuk menghindari imaginasi yang tidak-tidak aku hidupkan radio IC. Rupanya swara mas ghufron berhasil mendubbing salah satu tingkah co yang agak liar jadi pidato nerocos seperti layaknya penda'i. Aku menitipkan sebuah VCD kepadanya isinya tentang musibah di Thailand. Oh ya VCD itu aku dapatkan tak sengaja ada di kopor dalam mimpiku kemarin. Aku lihat sebuah mobil carade putih ceper diparkir di halaman rumahnya, tapi dimodifikasi menjadi mobil bak. heheh...memang sepertinya tempelan ceritanya begitu halus dimimpi kali ini, mungkin transisinya disolve, jadi enak saja aku menjalaninya. Seorang ce pakai seragam SMP, ketika itu seseorang membawa jiwaku ke mbah jaelani, salah satu kakekku untuk mengabari berita lelayu. Eh ujug-ujug anak balita yang memakai seragam SMP itu memancing diriku, memperlihatkan bibirnya yang bergincu. Untung aku segera sadar bahwa di gelombang ini banyak yang mengikuti, apa kabar radio IC...heheh Rupanya seluruh kesadaranku sudah tidak di kamar. Anak kecil itu rupanya pandai bicara juga. Hal seperti ini bagiku merupakan pendholiman sebab tidak aku kehendaki, maksudnya bukan diriku. Yang diriku ya...yang baik-baik saja. Tapi kadang aku tenggelam dan susah kelaur dari orang yang memabwa hatiku. Seperti siang ini, begitu hina dan kotor pikirannya. Masih sama topiknya yaitu bibir. Mungkin orang itu bermaksud baik supaya aku cepat segera nikah, tapi bukan begini caranya. Masa aku dikira homo ? Kalau kata kyiai mimpi yang buruk jangan diceritakan, yang baik-baik saja. Ini bukan mimpi tapi prasangka jelek, di dalam dunia hati sudah melibatkan rasa jiwa. Semoga Allah menunjukkan kekuasaan-Nya. Walaupun beberapa detik aku bisa merasakan sebuah pelecehan. Memang hanya mimpi sih, tapi tetap saja pelecehan. Aku ngga pernah menyamakan/bercanda bahwa bibir itu sama dengan "silit", walaupun sama-sama merahnya. Betapa sinisnya orang itu. Sungguh pikiran-pikiran jorok semacam itu ngga pernah ada selama mataku terbuka/sadar. Mungkin Iblis yang berbuat seperti itu, tapi aku lalu bersyukur betapa diujinya kesabaranku. Kelihatan sekali lapisan-lapisan hati itu, walaupun sekejap saja. Terimakasih sekali pada para pencipta musik sehingga dunia hati menjadi indah.
Semoga tulisan ini berguna bagi para pembaca.

Nasihat Luqman Al-Hakim kepada puteranya :

"Hai anakku, jangan kamu ajak bicara orang yang tak mau mendengar
perkataanmu. Karena memindahkan batu-batu dari puncak gunung adalah lebih
ringan dari pada berbicara dengan orang yang enggan mendengar bicaramu."


"Hai anakku, inginkan sesuatu sesuai bakatmu, jangan inginkan sesuatu
menuruti seleramu."


"Hai anakku, cukuplah terhormat dengan menerima apa adanya dan cukup ni'mat
bila hati telah rela."


"Hai anakku, bila rumahmu telah ketat terjaga, dan gudangmu bisa dipercaya,
maka beruntunglah kamu akhirat-dunia. (Yang dimaksud rumah ialah hati, dan
gudang ialah lidah). Hai anakku, bila kamu terpercaya, maka hidupmu menjadi
kaya dan dipuja-puja."

0 Comments:

Post a Comment

<< Home