Wednesday, March 07, 2007

PULANG

Genap sebulan aku meninggalkan kampung halamanku, saatnya aku berkemas setelah urusanku dikota itu selesai.
Malam hari aku di stasiun Manggarai menunggu keretaku membawa ke Klaten. Aku pun mulai berbicara sendiri dalam hati.
Rupanya seseorang memperhatikanku mungkin dia sempat melihat gerakan bibirku, lalu disapalah dan mulai dia bertanya untuk apa dan kenapa di Jakarta ini.
"Kenapa ngga melamar jadi security di WTC saja," kata orang itu tiba-tiba. Akupun agak terkejut tapi kemudian aku jawab dengan jawaban yang diplomatis.

Akhirnya akupun meluncur di atas kereta, baru kali ini aku dapat kursi KM, biasanya gerbong no.7 dengan no.duduk 13.

Saatnya untuk mendengarkan lagu-lagu MP3 untuk mengatur gelombang hati. Kantukku pun tak tertahankan sampai pada akhirnya aku ngga sadar tahu-tahu headphone sudah lepas dari telingaku dan masuk ke kantong bajuku.
Jiwaku pun sudah berada di sebuah tempat antah berantah. Aku berada di sebuah ruang sempit bercat biru ada sedikit aksen-aksen sedikit, senirupa banget sih... temboknya bertekstur.
Seseorang di atas mesin warna kuning memberikan fotokopian catatan, seperti wajah monty, entah apa maksudnya.

Sebuah mobil kijang warna biru tinta meluncur membawaku dan akhirnya berhenti. Dalam keadaan sadar di 2 buah dimensi aku turun dari mobil dan mengecek apakah dompetku masih ada. Oh ternyata masih hehe sepertinya pikiranku di laksanakan
oleh aku yang berada di lain dimensi. Sejenak aku tertegun melihat sahabat-sahabat lamaku di Papua mirip seperti AW cewek blasteran itu, dan seseorang mirip Om Rustam. Aneh kenapa dia berpakaian seperti polisi ? Padahal khan dia AD.
Lama-lama setelah aku perhatikan jadi berubah seperti pakaian pramuka deh. Sementara itu AW duduk sambil makan di dekat mobil biru itu. Sekilas Om Rustam berubah jadi RY alias I. Hm..kumisnya pasangan apa yah ?
Sepertinya kakiku kecapaian nih atau ngga karena duduk dalam kereta jadi berpengaruh di dimesi yang lain ? Aku pun masih diam di tempat sambil melihat-lihat kalau ada kursi di sekitar situ. Hm..badanku kok jadi langsing
di sini, pakaianku juga terasa ringan. Seragam apa yah ? Aku lihat sebuah gedung besari tingkat satu. Lantai bawahnya banyak pintu kacanya tapi masih berkesan biasa saja. Om Rustam dan AW berjalan mendekati gedung itu sementara itu
kakiku masih berat untuk melangkah, aku pun memutar akal hatiku bagaimana cara bergerak. Cling..! sebuah kursi plituran membawaku meluncur ke arah mereka. Dari kejauhan kulihat AWR bersama AJ. Kenapa AWR berpakaian seperti dokter ?
Bukannya yang dokter istrinya. Tiba-tiba sesampainya di depannya aku sudah rebah dikereta dorong. Aku pun seolah sudah di RS suradji Klaten dan AWR pun heran padahal kemarin masih sehat wal afiat. Dan pikirankupun sudah menduga-duga,lagi-lagi malah memojokkan diriku.
Aku pun bangun dan melihat para penumpang di depanku pada melihat ke arahku, tanganku meraba-raba ke kantong ternyata masih ada dompetku. Tadi di alam Sana dompetku di kantong belakang, sekarang di kantong kanan depan heheh...

Seteguk air mineral membuat badanku segar kembali, dan aku pun mulai menyalakan MP3-ku memutar lagunya Kiroro, tidak lama kemudian aku melihat si kecil naromi lari-lari cahaya pintu kojo kami menuju ke arahku. Aku pun menyapa : eyaaaa...! nama panggilannya.
Ngga menyangka jiwaku terjebak di ortunya...heheh. Padahal kalau mendengar lagu itu akal hatiku hanya menikmati swara vokalnya. Aku pun sadar kembali ke dunia fana. Kereta pun berhenti di sebuah stasiun. Ternyata masih jauh dari tujuanku, aku pun ingin masuk lagi, kali ini aku taruh kepalaku dimeja kecil tempat menaruh minuman.
Baru sejenak aku sudah mencium bau tokai, jadi batal deh...entah masuk ke mana tadi, sementara swara-swara itu tak terdifinisi. Tiba-tiba swara Hp ku berdering menanyakan sudah sampai aku, kenapa ya selalu telat ? Mendingan aku bersiap-siap menurunkan tasku daripada mencari siapa yang barusan membuatku BT tadi.

0 Comments:

Post a Comment

<< Home