Monday, January 22, 2007

Kolor tuh bukan CD

Location : Damaran
Time/date : 07.00-11.00 wib / 21 Januari 2007
Story of my dream :

Jiwaku berada di sebuah kelas antah berantah seperti kelas SMA, tapi kok ngga pake seragam SMA ya ? Jangan-jangan SD, kok kelasnya sampai 7. A1 sampai 7 kali ye.
Aku lari-lari mencari kelasku dimana heheh...balik ke jaman dulu atau jiwaku dibawa seseorang. Kalau di A7 berarti si V sepupuku itu heheh eh begitu masuk makdikipe...
kok aku jadi telanjang bulat begini, padahal banyak murid perempuan di situ. Pasti dah pindah dimensi nih, karuan saja aku tutupi bagian terlarang sambil bersungut-sungut duduk di kursi depan.

Lho pak R ada juga to, kok hanya pakai CD doang, Yang lainnya juga bertelanjang dada. sekejap kemudian wajah pak guru berubah berubah jadi wajah si Rus yang dulu pernah jadi kawan sekelasku waktu SMA, sekarang sudah jadi saudara. Nah ketahuan lo...
Begini mas yang kumaksud kolor pada tulisan blogger yang lalu itu bukanlah CD seperti yang kamu persepsikan ini. Walaupun kolor tapi yang aku pakai itu menutpi aurat laki-laki, cuma bahanya memang melar begitu.
Gimana sih mas/mbak ini ? Swara musik di telingaku ternyata juga mewarnai mimpiku kali ini, dentumannya terlalu kencang sehingga se isi dunia mimpi pada ikut bergoyang heheh. Sepertinya aku baru saja datang ke sebuah tempat kost seseorang dan ingin tinggal di situ.
Teman-temanku pada sibuk bebersih bak mandi yang bau itu, mimpi juga aku bisa mencium baunya mas heheh, itu juga karena radionya mati. 3 kran aku buka sehingga derasnya menyeka kotoran di bak mandi, karena terbiasa membersihkan toilet waktu di hotel dulu.

Kami duduk-duduk di sebuah ruang, seperti biasa aku berkostum seperti foto di FS yaitu pakai kacamata. Karena di dalam ruang pakai kacamata seseorang sewot, maka aku tutupi pakai majalah, eh aku di bawa keluar ruang dan di kasih tahu sama orang tua, mirip mbah sis hehe untuk menuntun beliau menuju sebuah jalan diperbukitan.
Maklum sudah tua beliau harus pakai tongkat jalannya, berarti bukan mbah sisi dong, beberapa lebaran yang lalu masih kelihatan naik sepeda di jalan pemuda.

Singkat cerita aku melihat swasana luar rumah seperti di lingkungan kampungku saja, tapi beda bangunannya. Di sebelah rumah ada rumah dengan pekarangan luas sekali, agak membukit kondisinya dan 3 anak-anak kecil sedang memperhatikan diriku. Manis-manis sekali, aku hampiri salah satunya yang agak gedhe,
seperti biasa aku sapa sambil menyentuh dagunya, eh dia tersipu-sipu heheh...sekilas wajah ayu masa kanak-kanak hadir menengadah melihatku yang sedang terbang...heheh

0 Comments:

Post a Comment

<< Home