Thursday, December 21, 2006

putih seperti kapas

Location : Damaran
Time/date : 02.00-03.00 wib/ 21 Desember 2006
Story of my dream :

Jiwaku berada di sebuah rumah dimana seorang wanita gemuk sedang menggendong bayinya.
Kemudian suaminya meminta aku untuk menimang-nimang bayi itu. Agak sedikit dipaksa sih jadi ngga enakan swasananya. Kemudian orang naik tangga membawa sepeda warna putih mirip sebuah kantor, sementara ada orang yang minta downline padahal aku sudah tidak main MLM lagi.

Begitu lepas seluruhnya aku berada di ruang tamu yang gelap dan mendadak berubah menjadi bercahaya yang tidak menyilaukan mata putih seperti kapas. Sepasang manusia lari masuk menuju kamarku dan yan lelaki melindungi/menutupi wanitanya. Ternyata adikku sendiri : ari. Keindahan itu hanya berlangsung hanya sekejap dan aku hanya bisa ngonangi saja kemudian digelapka lagi. kamrku menjadi gelap seperti adanya. Sedang jiwaku masih lepas hanya indera perabaku yang bisa menangkap bentuk. Kemudian aku gunakan energi pikiranku untuk kembali ke alam fenomena, maksudnya ingin terbang tapi kok ngga bisa-bisa. Malah dikasih kendaraan untuk terbang, kirain burung rajawali ternyata ayam sayur...heheh.

Kira-kira pukul pagi jiwaku berasa di tetangga sebelah duduk-duduk sambil minum kopi berpayung awan. datang 2 orang wanita entah siapa, dan menanyakan apakah kriteria tua itu. Dan apakah kalau jiwanya tua sama dengan orang pinter. Serta merta aku beranjak dari tempat duduk dan memnujukkan alat indikator tua/blm pada dia. Alangakh kecewanya dia setelah dia belum tua jiwanya, sambil ngomel lalu pergi saja.

Swara tangisan bayi di balik tembok membuatku telingaku sakit, kemudian ponakanku aca lari sambil membawa bayi itu ke aku supaya diam. Aku raih lau kusenandungkan lagu, eh mendadak diam dan bangunlah aku dengan perasaan lega.

0 Comments:

Post a Comment

<< Home