Monday, December 25, 2006

guling blue jeans

Dear Blogger,

Tadi pagi setelah semua senyap termasuk radioku, jiwaku berada di sebuah ruang dengan langit-langit yang tinggi, hadir banyak orang tapi aku ngga kenal semua, putus nyambung dan melompat-lompat dari frekuensi gelombang mimpi satu ke yang lain. heheh

nah ketika berkumpul bersama-sama dengan orang-orang yang berseragam tk aku baru tahu, bahwa aku diposisikan sebagai aca ponakanku. walaupun tubuh kami dah besar-besar tapi masih bertingkah seperti anak tk. cuma yang aku ngga enak adalah pandangan mereka seolah biangnya. Aku tahan saja emosi jiwaku biar agak lama.

note :
Memang ponakanku di sekolahnya dulu ( karena sudah keluar ) sangat menonjol. apalagi kalau bukan karena komentar/celetuk-celetukannya. Masa bilang "bu guru cantik" terus diminta pindah sekolah. Sekarang dia belajar sendiri komputer tutor dam main game, usianya belum juga 5 tahun ini. Ternyata juga ngga enak sekolah dengan guru dan temannya yang seperti itu. mending belajar sama pak dhenya aja hehe, hobinya main-mainan haul truck itu mendorong dia untuk tahu banyak, terpaksa deh bapaknya mengantarkan ke lokasinya dan diapun bergaya di situ seperti aku dulu. Tapi kasihan dia lagi dapat musibah kecil, bukan salahnya sebenarnya tapi ortunya, mudah-mudahan bisa di ambil hikmahnya. kagum rasanya aku melihat dia bisa mengajari bapaknya untuk hati-hati dengan swara seperti layaknya ortu, apalagi di depanku. aku saja berhati-hati kalau ngomong dengan bapaknya itu, sebab sering di debat. juga mendadak menangis kepadaku walaupun lukanya sudah agak sembuh, " sakiiiiiiiit pakdhe begitu berungkali seolah aku diminta untuk merasakan pula" Menatap atanya adalah mata guruku, mata nenekku yang sudah meninggal, mata adikku nun jauh di sana, mata-mata yang faham dan merindu.

Sekejap jiwaku slip di sebuah toko hard off sambil menggandeng anak balita lebih kecil dari ponakanku namun pikiranku di ponakanku, sementara mereka menunggu di luar. Aku membawa teropong bintang mainan dan menanyakan pada pejaga toko dimana bisa menjual teropong ini. Lalu penjaganyapun menoleh dan menunjukkan tempatnya.

Kepalaku masih penat karena itu hatiku harus di netralkan lagi sebelum bangun dari tidur. Jiwaku berada di sebuah dipan dimana ada 2 orang ce yang sedang rebah berpakaian lengkap satunya pakai celana blue jeans. Aku tertidur enak memeluk guling blue jeans itu, entah sapa aku ngga tahu heheh.

0 Comments:

Post a Comment

<< Home