Wednesday, March 22, 2006

nonton film kartun

Location : Damaran
Date/ Day : Senin 22/03/06 backsound : radio gending jawa dari kamar kakek
Story of the beating of my heart :

time : 08.00 - 09.00 wib

Int : sebuah ruang penuh sesak manusia SR'92
Nuansa hati putih. Kami sedang melihat film kartun di TV, dan masing-masing dapat bagian menyimak scriptnya..
sekarang bagianku menyimak satu bagian saja...hadir asih dan salik bambang set.

cut to:
Ext : halaman luas
Nuansa hati putih. Kami berjalan-jalan menikmati indahnya alam sekitar, tiba-tiba ada anjing yang mengejar-ngejar.
Lalu anjing itu aku lempar dengan batu, sekejap berubah jadi ikan bandeng tawar, langsung aku goreng buat lauk...heheh.


Location : Damaran
Date/ Day : Senin 21/03/06
Story of the beating of my heart :

time : 05.00 ib

Int : kamar tamu
Swasana putih seperti pada pucat wajah-wajah anak-anak itu., tapi aku yakin mereka bule yang masih SD.
Seperti sebuah pesta bepasang-pasangan, gerakan mereka lambat. Seorang perempuan menuntun pasangannya dengan memegang
jari telunjuknya. Iseng aku ganti dengan jari telunjukku, hadir ibukku juga menyaksikan peristiwa itu. Lalu di tuntunnya aku ke kamar ibukku.
aku lihat sheetn ranjangnya kasar dan berarna hijau tidak seperti kenyataan.

cut to :
swasana terang benderang aku tiba-tiba di ruang kelas jaman SMA masa depan.
Hadir harsono teman SMA ku dulu, kita mau pada pulang setelah klas malam.
Besok paginya aku harus masuk pagi lagi, ada seorang wanita juga di situ tapi aku sudah lupa.
Sepertinya ada PR matematika yang masih harus di kerjakan.

cut to :
Int : di antara puing material
tiba di sebuah ruamh setengah jadi, aku lagi sarapan koran pagi.
Hadir Roni dan Inesh, sambil melihatku sdang baca koran.
Kemudian koran itu berubah jadi lembaran soal PR matematika, ronipun meraih kertas itu
dan di kerjakannya.

cut to:
Ext : di warung terbuka depan salman bdg
Aku bersama Sabtono makan sambil mengerjakan PR matematika itu.
Pikirku buntu jika harus memikir dalam mimpi begini, mendingan nunggu Sabtono selesai saja heheh.
Lalu dengan senang dia memberikan pekerjaannya padaku. Lalu kita beranjak dari tempat itu menuju kampus SR.
Eh aku lupa pakai sepatu cat warna hitamku, heheh ikut masuk ke tas bersama buku PR tadi. lalu aku keluarkan dan aku pakai.
In fact : aku ngga pernah punya sepatu cat kala itu. Aneh kok masih dalam pembangunan, maksudnya masih dalam pembongkaran, jadi puing-puing di sana sini.
Sabtono bertanya berapa kapasitas listrik di setiap ruangan...dia bilang mau buka foto kopi di sini kalau bisa.
Setelah kami berjalan mengitari kampus SR, lalu kami berpisah di studio SG bersama selesainya mimpiku.

cut to :
Aku berdiri di sebuah teras saah satu gedung di kampus ITB, hari hujan deras sesaat aku tengadah melihat penerjun payung.
sound whisper : itu gusdur mau datang ke SR, " ah masa sih ? pikirku. Harusna ada pengawalnya dong heheh
Tiba-tiba dua payung hitam melayang mengapit payung pertama, hmmm..di mana yah ? tempat mendaratnya ? lagi pula hujan deras begini.
Ternyata di gedung SR mendaratnya dan di atas langit SR kondisi awan cerah, otomatis di bawahnya ngga hujan padahal ITB itu luasnya berapa km2 sih ? heheh
Aneh memang...namanya juga mmpi.

0 Comments:

Post a Comment

<< Home