Monday, June 06, 2005

satu jari memijit tubuhku.

Location : Damaran
Date/ time : Senin - 06/06/05 - 01.40 wib
Story of the beating of they heart :

Mulai dari seorang mijitin dahiku dari kiri ke kanan.
Setelah fana aku berada di depan rumah dengan tetangga. Begitu lihat orangnya pasti aku melihat kenangan masa lalu. Tapi aku cegah, pasti ini mau prospek lagi, aku balik ke kesadaan semula di tempat tidur sambil merasakan pijitan satu jari tangan yang tidak kelihatan. Hm..mulai dari atas, lalu turun sampai hampir ke daerah terlarang, tapi kemudian dengan kekuatan pikiran hatiku berusaha aku cegah, aku alihkan ke yang lain, maksudnya jangan sampai menyentuh tubuhku hnya mengelilingi saja. Tapi kayaknya ngga berhasil, jari itu masih memijit tubuhku, “Kenapa ngga aku tangkap saja ya,” gumamku eit eit eit.. langsung aku pegang tangan itu.. “Nah ke tangkap lo”, Entah tangan siapa aku ngga tahu hehe…habis geli sih. Terus tidurlah aku bersamaan dengan lepasnya jari itu dari tanganku. Baru tidur-tidur ayam ada yang menyentuh aku lagi. Aku lihat di atas langit-langit ada lampu nyala hidup nyala hidup. Jika aku menggunakan pikiranku untuk meidentifikasi sesuatu maka lampu nyala dan sebaliknya. Tenyata tangan itu di balut kain perban dan milik Yusmanto tetangga depan. Kemudian dari dlam rumah nongol kepala kakaknya Agus, aku pikir kok bias begini sih? Sambil bergegasa pergi berkata,”Bukankah kamu yang pertama ketemu diri? “Ya bulan april tahun 2001 yang lalu.” Kataku.

Cut to :
Aku menangkap seorang yang kepalanya di bungkus tas kresek putih berbentuk bulat seperti bola. Tapi tangannya seperti pelepah pisang. Lalu aku tangkap dia supaya menunjukkan jati dirinya. Karena tidak kemudian aku puntir tangannya, lho kok pelepah beneran. Berbarengan dengan peristiwa itu aku dengar suara dari rumah Tomi. Seorang bicara bahwa dia akan memecat wanita itu, mendengar swara itu aku begegas ke sana. Dan aku lihat Temanku Sabtono dan wanita itu bergegas pulang dan masuk ke rumah masing-masing. Aku panggil dan aku jelaskan bahwa bhwa aku tadi menemui sosok seperti manusia di depan rumahku.Kemudian mereka bermunculan dengan kostum resmi. Seperti mau kondangan hehe.

Cut to:
Keadaan genting aku bersama teman SMP aku, Andi, Agung, dll, mirip sebuah penyelamatan seorang dari incaran yang berwajib. Seperti di film-film saja.Ternyata kita main bola lagi.

Cut to:
Di sebuah rumah tempat antah berantah, aku bersama seorang anak kecil yang sedang buang air besar di mana-mana. Mungkin belum berani ke WC, terpaksa aku mengawalnya.Untung indera pnciumanku ngga aktif, tapi ngelihat bentuknya yang coklat tua itu sudah jijay yerk…!!!

Cut to:
Ari adikku di sbeuah gedung yang belum jadi, minta di alungkan sebuah cutter warna hijau muda, seingatku tadi cutter itu aku kasihkan ibu untuk di buang.

0 Comments:

Post a Comment

<< Home