Tuesday, December 06, 2005

06/12/05

Location : Damaran
Date/ Day/ : 06/12/05
Story of the beating of my heart :

Time : 06.00 wib
Di sebuah rumah, ceritanya mau pindahan. Hadir Agung CI, Ridwan P, dan Susatyo Donder. Berarti di kebun bibit dong, yang sekarang di bawah fly over. Aku merasa sedih di mimpi ini, aku tidak tahu kenapa ? Agung rupanya tahu. Dia mencoba menyapaku dan membantu mengangkatkan barang-barangku. Ada tas warna merah hitam mungkin milik Ridwan. Di dalamnya ada satu buku warna kuning. Ngikut ke dalam dosku. Aku berdiri sambil mebawa sebuah celana jean. Dia mengomentari tentang celana itu. Dikiranya milik dia, setelah itu aku tunjukkan kepadanya celana itu, ternyata asli import. Mendadak adikku antok ( di Dubai ) mencoba memperlihatkan celana blue jeans mungkin buatan sana. Entah apa maksudnya, mau di oleh-olehin kali ya ....


Cut to :
Di sebuah masjid di lereng pegunungan, konsentrasi terbagi ke swara berita radio. Kebetulan tentang pengembalian kepala teroris, aku di perlihatkannya, mungkin menguji aku juga orang tadi," takut apa ngga ? " Sebenarnya yang aku ingin ketahui bagaimana mensikapinya. Ternyata orang-orang itu mengajak mendoakannya, walau hanya Cuma sepotong kepala hiiiii sudah lumer lagi.

Time : 13.00-14.00
Di sebuah ruang ada aku bermain-main dengan seorang anak balita perempuan, rupanya ada ibu muda di situ, entah ibunya atau bukan aku ngga tahu. Lalu aku mencoba memberitahu nama anak itu kepada ibu muda itu, seraya menanyakan kepada anak itu. Tapi di tunggu lama kok ngga keluar juga swara anak kecil itu, maka aku " awur" saja. Namanya dia bla.bla..: kataku kepada ibu itu. Rupanya anak itu menyahut merasa namanya di "awur" : " Yuli ! " katanya." Oh Yuliiii.." kataku. Jadi ingat Yuli di bulan Juni hehehe.

Cut to :
Sekejap aku di sebuah ruang besar seperti mall atau hotel. Aku khawatir tenatng anak tadi. Ah mungkin ada dalam gedung itu, lalu ibu muda itu mengajak masuk ruangan melewati para penjaga pintu, dan akhirnya menemukan anak itu bermain sendiri, wajahnya tanpa ekspresi tapi seperti faham, mengingatkan diriku pada Gita anak di kurususan itu.

Cut to :
Di depan sebuah kamar mandi berderet yang cukup mewah, aku memilih KM yang kosong untuk mandi. Sekejap aku masuk dan mengunci pintunya, " aneh kok pintunya seperti bar, kakinya keliahatan. Lalu sekejap pintu berubah jadi tertutup rapat, tiba-tiba seorang laki-laki masuk dan ikut mandi, padahal aku sudah telanjang siap mengambil air : " Sori aku ngga biasa mandi bersama." Kataku . Lalu aku buka pintunya rupanya di luar sudah banyak mengantri untuk mandi. Di manakah aku ?

0 Comments:

Post a Comment

<< Home