Friday, May 20, 2005

Terbang euy

Location : Cilebut
Time/Date : Jum'at - 07.00-08.57 wib 20/05/05
Story of The beating of my heart :

Seperti biasa aku di bawa ke swasana rumah di kampung damaran jaman dulu, sepertinya persiapan untuk berdarma wisata.
"Mak bedunduk" berdatangan anka SR'92 masing-masing mempunyai tugas sendiri-sendiri, ada mayang, desta, henne, dll.
Bapakkku harus menerangkan terlebih dulu daerah mana yang di tuju lewat TV, TV nya di balik ke belakang membelakangi bupet karena
ruangnya ngga cukup. Sekejap kami sudah di tempat antah berantah, sebuah pegunungan, swasana agak mendung, Aku jadi sendirian rupanya mereka masih tertinggal di belakang.
Akhirnya aku terbang-terbang juga, lagi-lagi selimut kebawa terbang juga, tak apalah hehe...yang penting khan bisa terbang melihat swasana pegunungan.
Menadaratlah lagi di tempat dimana di situ ada Bapak dan Ari adikku, kita berangkat ke sebuah pantai, rupanya kesadaranku mengatakan di Jepara.
Di pantai itu aku sempat melucu dengan memakai sandal jepit berhak tinggi warna ungu supaya tidak basah kena air, kemudian aku hampir terjatuh hehe...
Aku lihat anak SR'92 Hene-Natas pada ngetawain.....sekejap ada Pak Bambang Wahyudi anggota MPR itu hadir mengomentari anak MGT'91 " Si Itu khan Sunda juga seperti saya". Tapi tidak bertahan lama kemudian
kembali ke daerah pegunungan, swasana masih redup tapi lumayan jelas, wajah-wajah orangnya. Sebuah gedung tinggi seperti dan kotor, rupanya para pengunjung di suruh pulang sebab kandang mau di bersihkan.
Sampailah kami di panti Jepara, begitu masuk gerbang aku lihat sebuah candi lebih mirip sebuah istana warna merah bata menjulang ke langit, puncaknya tertutup mega. Aku langsung membidik dan merekam nya, anehnya
kameraku warnanya merah bata dan bentuknya lebih mirip senjata. Pengunjungnya banyak dan berjubel, di antaranya ada Rieke, Nia dan satu lagi sudah lupa. Seorang anak SR juga membawa kamera siap mengabadikannya.
Tiba-tiba ada sekumpulan hewan-hewan yang hampir mati di sebuah kandang di dekat sungai, " lha apa aku di kebun binatang ya?" gumamku.
Terbangunlah aku dari mimpiku, sengaja tidur sambil menghidupkan radio. Eh begitu bangun langsung di komentari sama penyiar radio SMART FM yang kebetulan lagi on air. Rupanya frekwensinya bersinggungan dengan frekwensi radio.

Habsia Ashar aku cabut ke bandung bersama Nursyam...eng ing.eeeeng.

0 Comments:

Post a Comment

<< Home