Monday, March 07, 2005

Hampir setiap pagi

Hallo Pak Hilman, Erwan, Nikk...( kalo lagi ngeblog)

Kita kayaknya di pertemukan di alam super real tadi pagi.
Itu perbuatan siapa wallahu a'lam. Pasrah saja.
Kadang-kadang aku bisa lihat utuh dari ujung rambut sampai ujung kaki, tapi hanya bole melihat perut ke bawah hehe...

Erwan akhir-akhir ini sering muncul. Nikk sudah biasa,
lha wong dulu sekamar....diem-dieman terus.
Sorry aku yang problem waktu itu. Telinga hatiku mendengar swara-swara qalbu.

Aku juga manusiaaaaaaaaaaaaaaa.....

Andaiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii..di pisah lauuuuuuuuuuuuuuuut dan pantai hehe

1 Comments:

Blogger Dream Come True said...

Saya kutip dari buletin Aljawad, Ustadz Husein Alkaff.

--------------------------------------------------
Sampai kapan kita dibuat lupa oleh al takaatsur ?. Hatta zurtumulmaqoobir.
Artinya, sampai kalian menziarahi kubur. Ziarah kubur di sini bukan
mendatangi kuburan orang soleh atau kuburan orang tua kita. Maksud
ziarah di sini adalah sampai kita mati. Setelah mati, kita baru sadar
bahwa dunia itu benar-benar telah melengahkan kita. Dunia telah
menjauhkan kita dari Allah, dunia telah membuat kita buta terhadap
hakekat. Ketika manusia bergelut dengan dunia maka dunia yang
nyata dan haqiqi tidak terlihat olehnya. Namun ketika ajal tiba, barulah
manusia menyadari haqiqat dunia itu. Berkenaan dengan ini, Imam
Ali bin Abi Thalib as. Berkata, “Manusia itu pada haqiqatnya tengah tidur.
Jika mereka mati, maka mereka bangun dari tidurnya itu.“

Sebagaimana halnya orang tidur yang beranggapan bahwa yang ia lihat
dan alami dalam mimpinya adalah sebuah kenyataan, padahal itu hanya
mimpi belaka. Begitu ia jaga dari tidurnya, maka ia sadar bahwa itu
sekedar mimpi belaka.

Jadi, manusia yang amat serius dengan dunia sama dengan orang
yang sedang mimpi. Ia terbuai dengan dunia. Ia senang dan sedih
mengikuti irama dunia yang dialaminya. Kematian yang menjadikan
ia jaga dan sadar. Oleh karena itu, Imam Ali as. Juga pernah
mengatakan,“ Matilah kalian sebelum mati “. Artinya matikanlah ego
dan kecintaan kita pada dunia sebelum mati secara fisik.

Imam Ali as. sebagaimana yang dikutip dalam beberapa riwayat,
seringkali mengalami mati dalam arti fana' dalam lautan kekaguman
kepada Allah atau kecintaan kepadaNya. Pernah para sahabat
Beliau datang kepada Sayyidah Fathimah as. Dan berkata, “Wahai
Fathimah suamimu meninggal dunia (sedang pingsan)”. Sayyidah
Fathimah dengan nada yang datar menjawab, “ Itu hal yang biasa
dialami oleh suamiku, Ali ”.

Para sahabat Beliau menganggapnya tidak sadar, padahal
Beliau berada pada puncak kesadaran akan dunia. Beliau
mengetahui dunia sebagaimana adanya. Beliau mengalami
beberapa kematian sebelum kematian fisik.

Wassalam

Djafar Amir

Sun Apr 03, 02:15:00 AM  

Post a Comment

<< Home