Saturday, April 02, 2005

Reuni di alam mimpi

Location : Cilebut Depok
Time/Date : 01/04/05
Story of dream :
ext : di bawah pohon yang rindang di pinggir sekolah

Agung CI bersama teman-teman duduk di bawah pohon, seorang sedang bergaya seperti seorang paranormal dan dia menebak setiap anak, sedang Agung menunjuk satu persatu siapa yang di tebakmasa depannya, giliran melihat aku dia menunjukkan ekspresi muka ceria..."hai mas, ! Jebule kowe nggoleki Amir to?" kata Agung.

cut to :
Arifin dan Nur cholis sedang memasang panel di luar lapangan, sedang kami berteduh di sebuah gedung tua. Rupanya Arifin dan Cholis mengalami kesulitan, lalu menyerah ,,,,heheh

1 Comments:

Blogger Dream Come True said...

PIKIRAN

Dhammapada 33

Pikiran itu sungguh tidak tetap dan berubah-ubah,
sukar dikendalikan dan sulit di jaga-orang bijaksana meluruskannya,
seperti pembuat panah meluruskan sebatang anak panah.

Dhammapada 34

Seperti ikan yang di keluarkan dari air lalu
di lemparkan ke tanah, pikiran terus
menggelepar-gelepar. (oleh karenanya)
kekuasaan nafsu itu mesti di taklukan.


Dhammapada 35

Pikiran itu sulit di terka, bergerak cepat,
mengembara sesukanya-mengendalikan adalah baik; Pikiran yang terkendali
akan membawa kebahagiaan

Dhammapada 36

Pikiran itu sulit di awasi, teramat halus,
mengembara sesukanya. Lihatlah betapa
orang bijaksana menjaganya; pikiran yang
terjaga baik akan membawa kebahagiaan.

Dhammapada 37

jauh sungguh, pikiran mengembara sendirian,
tak berujud, tersembunyi di dalam lubuk hati ( gudang kesadaran )
Mereka yang bisa menjinakkannya,
niscaya terbebas dari belenggu Mara = hawa nafsu


Dhammapada 38

Ia yang pikirannya selalu goyah, yang tidak mengenal
Ajaran mulia, dan tidak teguh keyakinannya-
kebijaksanaannya tak akan pernah sempurna

Dhammapada 39

Ia yang pikirannya tidak terkungkung oleh ( hawa nafsu )
ia yang tak ternoda oleh kebencian,
ia yang telah mengatasi baik dan buruk;
- bagi mereka yang telah bangun = yang dalam dirinya terdapat keyakinan, semangat, kesadaran, konsentrasi, dan kebijaksanaan
tak lagi ada rasa takut

Dhammapada 40

Menyadari bahwa tubuh ini (rapuh) seperti tempayan;
memperkuat pikiran ini (kokoh) seperti benteng koya;
hendaklah ia menumpas Mara dengan senjata
kebijaksanaan; hendaknya ia menjaga apa yang telah di capainya, dan hidup tanpa ikatan lagi.


Dhammapada 41

o tak lama lagi; tubuh ini akan terbujur kaku di tanah;
dibiarkan saja, tanpa kesadaran, seperti
batang kayu yang tak berguna.


Dhammapada 42

Betapapun berbahayanya dua orang yang saling
bermusuhan atau saling membenci,
pikiran yang sakit akan lebih berbahaya


Dhammapada 43

Betapapun berartinya seorang ibu, ayah, dan sanak keluarga, pikiran yang sehat lebih berarti bagi kemajuan diri.

Sun Apr 03, 03:39:00 AM  

Post a Comment

<< Home